UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Sabtu, 15 Mei 2021

Kumpulan Puisi Emmy Metamorfosa - MASIH DI SINI



SELESAI

Ketika tiba,
Sabung di hujung senja
Aku menangis dalam tawa
Hahahaha
Kita; siapa yang menang siapa yang kalah ?
Sama-sama luka sama-sama jumawa
Pulang saja kita bersilang arah
Tuliskan cerita atau kita simpan
Sebagai kenangan ataupun luka

Emmy Metamorfosa
Kisaran
301120



SEHELAI MISTERI
by: Emmy


Seumpama masa semesta
Maha misteri
Bila Nya berawal – berkesudahan

Demikian sua kita
Serasa tanpa awal
Takkan pula ada akhir

Namun kupercaya
Jika gaib hadirkan selayang bayang
Maya 'kan pula berbekas rasa

Rasa yang tiada bernama
Tiada berwarna
Tiada bermassa asa

Rasa yang teramat sutra
Sehalus jaring labalaba
Tiada simpul, tiada tambat
Tiada mengikat, tiada merekat

Tertinggal
Melayang layang
Di ruang angan menari-nari

Biarkanlah.. biarkan saja
Sehelai maha misteri.

Kisaran, 220917



KOPI PAGI DAN HUJAN
By: Emmy


Pagi masih seperti kemarin
Kopi rindu kuseduh dalam cangkir usang.

Rindu pada pajar memerah di atas kota
Rindu akan langit biru berbintik surya
Rindu lukisan mega berbingkai emas, penghias senja.

Setelah larut, perlahan kuseruput
Atap-atap rumah rapat berkarat, kutatap
Masih gigil tersiram tirta sejak semalam.

Satu persatu temanku hadir, membawa cerita masing-masing
Tentang langkah terhalang banjir, mengiring ihktiar yang kian getir
Ada juga dilema dalam gurauan
Antara dua pilihan; selimut hangat menghuni ranjang, atau gaji yang kelak berkurang.

Kuteguk kopi menjelang sisa
Di luar masih berderai basah.

Kisaran, 08:30
190917



DUHAI HATI
by: Emmy


Hati..
Bukankah kini kau tak lagi berapi,
Setelah kau bakar semua ukiran luka dan lembar-lembar goresan nestapa ?

Lalu,,
Mengapa masih ingin kau meraba-raba tumpukan abu itu?!
Masihkah kau berharap ada sepetik bara di dalamnya ..?
Atau kau ingin meniup-niup nya, menjadikannya api meski telah meng-abu lalu membakar tanganmu ?

Hati ..
Sebagai mata dengarkan aku berkata
Kau terkecoh sinar suluhnya yang mendekat padamu.
Ia nya telah dalam gengaman tangan siapa.
Kemudian berlalu seperti kala
dia membiarkanmu terbakar, membakar dan berkobar, lalu padam dalam gigil penderitaan.

Hati ..
Tiada akan abu kembali memerah
Damailah dalam sejuk jiwamu kini.
Terimalah semilir tarian angin
membawa sari-sari bunga hinggap disana.
Tersiram bulir embun
Dan rona pajar kan mewarnaimu.

Hati..
Jadilah taman di antara raga yang mulai meranggas kini.
Biar selamanya suluh itu berlalu pergi.
Disini kita, berpeluk mentari.

Kisaran, 170917



MERAH PUTIH
by : Emmy


Merah Putih
Darah ayah dan bunda
Tutur santun, raga perkasa
Pribadi bangsa.

Merah Putih
Sinaran mentari, segar udara
Subur buana, tirta melimpah
Surga nyata.

Merah Putih
Sedarah seudara - putra-putri bangsa
Secawan sepinggan - selampin segendongan
Sepelukan Bunda Pertiwi.

Merah Putih
Pancaran jiwa, busana negeri
Mahkota negara kami
Tak akan terkoyak, tak akan terganti!.

**
Kisaran, 060817



TANGGOLAM (TENGGELAM)
Oleh : Bandi Teater'O


Bapak-bapak, ibu-ibu, abang, kakak, adik-adikku,
Kalian harus percaya,
bahwa mimpi sering kali membawa bencana.
Bencana yang akhirnya tumbuh menjadi perampok akal sehat yang ganas.
Menggasak habis cinta yang bersemi.

Mimpi kau kejar ?
Ah .. naif sekali dirimu.

Kuceritakan istriku yang hilang di laut.
Yang tak ku tahu namanya.

Orang-orang cemooh, katanya aku gila.
Yaa .. aku gila,
Lantas kegilaan ini membuatku bebas membiarkan orang-orang yang kucintai tenggelam juga.
Hilang dirampok laut.

Jangan tinggalkan mereka atau jangan biarkan mereka meninggalkanmu.
Hidup indah karena bersama.

Dan jangan gila karena mimpi, sebab ketika kau sadar ..
Dia telah jauh,
Tak kembali,
Tak kembali.

Bingkisan yang membungkus bencana
Bencana pada duka yang tanggolam...
Tanggolam
Tanggolam

Aku merasakan duka menyeruak pada ruang dukaku,
Berpesta sebebas bebasnya. Aku merasakan dingin sepi kesepian.
Menyesali mimpi yang membuainya.
Melayarkannya di laut maut.
Wahai duka, hentikan hentakan yang menyeret-nyeret langkah-langkah menemuimu, mereka mencari kebahagiaan di peta yang terkubur semu.

Hai, saudaraku, apa yang kau cari ... apa yang kau nikmati yang tak kau nikmati, apa yang kau percaya yang orang tak percaya .. di sini aku,, kita semua sama .. duka, duka.

Aku melihat mimpi hanyut,
aku melihat kau hanyut. Tanggolam .. tanggolam ....

Kiriman : Emmy Metamorfosa
Gedung Olah Raga Kisaran
220517



DUNGU DIAM MERINDU
by, Emmy


Batu itu. Kera dan upil itu
Diam dungu di sudut ruang pikiranmu

Sampai akhirnya ..

Lepas liar di tajam kata-katamu
pecundang di riuh gelak mata-matamu

Masih pada pekat kedunguan
Batu itu. Kera dan upil itu,
menghidu .. sisa sisa rindumu

Kisaran, 260517



MAWAR RINDU
by: Emmy


Malam ini,
Digiring nyali yang terbiasa sembunyi
Kurekah kelopak-kelopak rindu --membiru
Layangku sebatas luruh, Tuan..
Kepak sayap, itu kau punya.

Kisaran, 140717



SELAMAT ULANG TAHUN


Langkahmu, ciptakan jejak jalan setapak. Dari helai-helai hari yang gugur berdaun tanggal. Terus melangkah mengikut pola waktu; berputar melingkar spiral.

Hari ini. Hinggap langkahmu di hujung lingkaran lama sekaligus pangkal lingkaran baru.

Selamat ku ucap buatmu. Atas kisahmu sejauh ini. Yang kau gores di atas jalan setapak. Bertinta aneka warna. Seperti warna dedaun tanggal yang gugur.. merah, putih dan jingga. Pagi, siang dan senja. Suka, ceria dan duka. Asa, nyata dan kecewa. Kubaca sebagai "indah".

Terimakasih ku hatur padamu.
Telah turut warnai hariku, hari kita semua. Pada putaran galaksi mini. Yang kau namai Silahturahmi. 🎁 ✉

** Semoga sehat dan bahagia selalu , Saudaraku Mama BiriUrs Melialalaa **

Hanya berkado sesisir pisang rebus dan secangkir kopi. Kuhantar di akhir pesta



KOPI
by: Emmy


untukmu
bendahara seni
kusunting pesonamu, dulu
dengan aroma sekantong kopi
lirik patidusa sebait cuma
kuracik kata rindu
kini kampungmu
sepi

Kisaran, 280317



MASIH DI SINI
by: Emmy Metamorfossa


Tentang aku yang masih di sini,
Jangan tanya
Tak perlu meraba, tak usah menebak arah
Setia, bodoh ataupun keras kepala.

Tentang aku yang masih di sini,
Bukan nian dirimu intan, duhai ...
Namun sekedar tulusku hati menyayang.

Tentang aku yang masih di sini,
Bukan terikat angan, asa belaian
Namun sekedar teguh janji sendiri
Menanti jawab ribuan hari

Kisaran, 190517



SELESAIKAN DIRI

Mia...
Cukuplah ke-tidaktahudiri-anmu membodohi mu, kerinduanmu yang terlalu tak tahu malu.
Cukup tak usah lagi, kau datangi kubangan sisa hujan semalam, kau susun pecahan kaca yang telah berkali kau pecahkan hanya untuk bercermin lagi dan lagi.
Mia...
Siapapun dirimu, seorang agnotis, panteis bahkan komunis. Siapa peduli? Kau seorang yang buta bahasa Inggris, nol bisnis, hanya peluh membasahi pelipis
Mia...
Lihatlah sehelai uban di antara semak kusam rambutmu. Bawalah ke danau hening -- larungkan. Teriakanlah dalam diam "AKU SELESAI DENGAN DIRIKU!!"
Mia...
Cerita romantis yang sepat kau tulis, simpan saja. Jangan pentaskan kebodohanmu lagi. Karena cintamu bukan komedi.

Kisaran,090317
awal 38



LIRIK UNTUKMU MIA
by, Emmy Metamorfosa


diamlah Mia..
hanya dengan diam kau bisa melihat dalamnya,
panjang perjalanan simpan saja dalam kenangan. cemeti yang membekas di hatimu juga mawar yang masih terselip di kupingmu bahkan kening yang masih lembab kecupan nya.
bukankah kau pun tahu, elemen dunia ini adalah segala yang hidup, yang bergerak, dan bisa berubah?
pun hatinya.
tengoklah.. hanya si lapar yang berteriak. pernahkah si kenyang teriakkan kenyang?
diamlah,.
rindu telah terlukis di wajah sepimu
haruskah iba iba kian menyuramkannya..
memang, kerikil pun menanti angin untuk bergeser. tapi mata angin kemana arah tujuan?
jika setianya kau paksakan
kaulah si lapar nan teriak kehausan
bebaskan hatimu Mia....

Kisaran,150317



SENANDUNG HUJAN
by: Emmy


Di antara rinai
petikan dawai-dawai hujan
mengalun irama angin
senandung alam nyanyian kasih,
kasih Bu Mi, sajikan bulir-bulir padi
kasih Angkasa, derai tirta menyiram
kasih Insani, bernaluri... nurani

di tiap senyum kesyukuran
hadirkan sehelai damai
melindungi

di antara rinai
petikan dawai-dawai hujan,
kupuja Kasih Semesta Alam.

Kisaran, 250317



HENING
by; Emmy


meditasi
mediasi
diri

Kisaran,281116



HALAMANKU
by, Emmy


bertebaran
dedaun kuning
gemulai melayang
kering kerosak berserak,
kelopak mawar yang gugur terpetik
helai helai rumput garing
aneka rupa kemasan jajan
debu aking lumpur semalam

warna warni halamanku
sewarna dunia
tak harus kutata tak ingin kupilih
semua ada di sini
di halamanku
kuserahkan pada angin
semilirnya kan menyisir
tepikan sampah sisakan indah

Kisaran,261116



MENCINTAIMU
by: Emmy


merindumu
bayangan cintaku

bahagia, kau bersarang di hatiku
bahagia, ku bagian dari hatimu

harapan -- keinginan
ialah racun pembunuh

menunggu -- bertemu
itu urusan waktu

aku mencintaimu
sayangi aku

itu saja

Kisaran,171216



PATUNG
by, Emmy


dia rela turun,
berharap iman kalian naik.

Kisaran,291016



MIMPI'KAN MU
by: Emmy


hingga kini kutak pernah tahu
bagaimana bisa,
kau ada di sini
tak lagi rasa canggung dan ragu
bagaimana bisa,
senda gurau kita seakan pernah

kurasa getar jiwa raga
kala tatapmu menerobos lunak bola mataku, membasahi rongga dada sejuk bermuara di palung hati
bagaimana bisa,
kau ada di sini
tempat di mana cinta pertamaku berada
pada dimensi berbeda
alam mimpi
bagaimana bisa,
kanda?

Kisaran, 021116



~wanita berkain letih~
BERIRING EMBUN
by: Emmy


sapa kilau di jerjak jendela pagi
hingga salam pendar di pucuk daun dinihari
mengembun peluh sepenjuru pori-pori
demi nyawa terisi, jua naungan pelepas letih
benderang lampu suryakan ruang, siangkan malam
lengkung sebak lukis pelangi

Kisaran, 081116



Tema: Rembulan
Judul: PANGERAN MALAM
Karya: Emmy Metamorfosa


Pesonamu candra, temaram
di singgasana mega sutra
beriring kerlip dayang gemintang
tatap lembut pancarkan terang.

Pilu mengiris lolong srigala
di tepi jurang tebing tatapan
gema mendayu melintas ngarai
gambaran rindunya teramat luka.

Sesengguk isak pungguk
di ranggas dahan melapuk
mata bundar binar mengerjap
isyarat dambanya tak terucap.

Pucuk ilalang mabuk kepayang
hatinya merindu dendam
ingin menusuk dari belakang.

Pesonamu candra, cipta selaksa angan.

Kisaran,280916



ADA TIADA
by, emmy


Aku
Terlukai
Angin

Kisaran,191116



TANYAMU
by, Emmy Metamorfosa


Kala kau melihatku
lalu tanya
siapa?

Kala kau mengenalku
kau tanya
beda?

Kala kau tau kuberbeda
kau tanya
mengapa?

Kala kau tau kukecewa
kau tanya
sebabnya?

Kala ku tunjukkan dengan rasa
kau tanya
untuk apa?

Kini sinis mata padaku terarah
aku tanya
mengapa kau bertanya?

Kisaran, 181116



SELAMAT JALAN ABANGNDA 'AYAH WAN KUMIS'


Ayah...kupanggil dirimu ayah, karena sosokmu yang bersahaja namun berwibawa.
Ayah...besar hatiku sebagai insan kecil, sambutmu padaku sebagai saudara. Apresiasimu pada karyaku yang tak seberapa ayah....(sebakku tumpah).
Ayah...kuingat selalu ujar dan candamu.
Selamat jalan Abangnda...maaf atas silap sikap dan ucapku.
Sebaik baiknya tempat buatmu di sana.
Bahagiaku menjadi adikmu.

Kisaran,110916
Buat teman teman di Tanjung Balai Emmy cuma bisa memohon maaf dan kepada keluarga Ayah Wan Kumis semoga kuat dalam ketabahan, lapang dalam keiklasan.
Semoga.....



MENDUNG
by, Emmy Metamorfosa


Seketika
Meremang tubuhku
Melihatmu menelan surya
Mendung...hadirmu mencekam rasa

Kecewa
Pemuja senja
Sirna rona jingga
Sedang netra binar memuja

Kisaran,080916



BUKIT BARISAN
BY: Emmy Metamorfosa


Gugusan pegunungan panjang membentang
Di latar langit, sileut biru beradu
Puncak puncak lancip berpoles awan
Melengkung pelangi di atas sungai
Bayang terpantul di hamparan sawah
Perisai perkasa pulau Sumatra
Dari debur ombak Samudra

Kisaran,220916



NAMAMU
By: Emmy Metamorfosa


jiwa dalam hati
kupanggil
nurani

kinasih
kusapa
dari murni kasih

Kisaran,220916



BUKIT BARISAN
BY: Emmy Metamorfosa


Gugusan gunung panjang membentang
Di latar langit, sileut biru beradu
Puncak puncak lancip berpoles awan
Melengkung pelangi di atas sungai
Bayang terpantul di hamparan sawah
Perisai perkasa pulau Sumatra
Dari debur ombak Samudra

Kisaran,220916



GELEMBUNG CINTA
by, Emmy Metamorfosa


Nyaris lelah tengadah
Menimba cinta angin
Menimbangnya dalam gelembung maya
Antara ada dan tiada
Tentangmu duhai cinta

Kehilanganmu menjadi taruhan
Rentan bahkan pada sebutir debu ucapanku, sehela hembusan nafasku
Warna angan di bias pelangi mimpi
Akan sirna terbangkan asa
Pecahkan sadar dan lara

Kisaran,
070816



SEMBILU RINDU
by, Emmy Metamorfosa


Rindu mengulum pilu
Resah memisau
Mencabik
Hati

Asa
Cita cinta
Masih angan
Angan biasan hayal

Duhai..
Kinasih pujaan
Merdu dedaun bambu
Mengiris lagukan sendu kalbu

Kisaran,
050816



BENING MATA COKLAT
by, Emmy Metamorfosa


Bening
Mata indah
Terkadang aku lupa
Waktu membawamu jauh ke samudra

Coklat
Bola mata
Sesekali lamunku tersadar
Mustahil arus kembali ke hulu

Cinta
Kasih sayangku
Pasrah dalam ketulusan
Rinai hujan kubayangkan dirimu

Kisaran,06 agustus 2016



PAHLAWAN KAULAH TUHAN
by, Emmy Metamorfosa


Tuhan
Maha maya
Semedi dalam surga
Biarkan kami terjajah lama

Katanya kau maha perkasa
Mukjizadmu bual belaka
Tertumpa darah
Airmata

Ilahi
Leluhurku mati
Bumi pertiwi merintih
Engkau diam dalam ilusi

Sesungguhnya engkau para pahlawan
Dikaulah wujud tuhan
Korbankan nyawa
Memerdekakan

Kisaran,170816
MERDEKA!!



SABTU SENDIRI SEPI
by, Emmy Metamorfosa


Sabtu
Apa salahku
Semua gegas berlalu
Aku termanggu manyun menunggu
Sendiri
Kusemat puisi
Pada binar gemintang
Hanya gerimis datang bertandang

Sepi
Berirama sedih
Tarian desir ilalang
Lirih berbisik membujukku pulang

Kisaran,140816



SESUATU
by, Emmy Metamorfosa


Semalu
Tepian daunmu
Luruh runduk merajuk
Rumbai syal unguku menyentuh

Di pagar sangar pendekar
Tertambat hatiku melilit
Tanpa ikrar
Janji

Ambigu
Puisi hantaranmu
Jejarum mengukir senyum
Untaian syair samarkan rindu

Kisaran, 260816



INDAHMU DI LEMBAR HATIKU
by; Emmy Metamorfosa


Sederhana cintamu begitu indah
Hingga tiada satu lirikpun mampu kupuisikan tentangmu
Hanya di lembar hati kusejarahkan kisah ini
Biar lembar lembar putih jadi selimut penghangat rindu yang kian biru

Kisaran,250816



TETESAN RINDU
by, Emmy Metamorfosa

sejuk bening rinduku, menetes mengguris sebongkah hati beku
bulir luruh menggema kepenjuru relung sukma
mengalun bak nada pilu simfoni cemburu

cinta, di mana dirimu
aku rindu.....

Kisaran, 050716



KUPINTA

Teruntukmu abang
di sarang istana biru.

Kupinta padamu duhai abang, saat kelak kau datang, cukup pasang wajah datar tanggalkan saja topeng kesedihan.
Tiada lagi makna sesal bisa kueja dari seraut tampan yang memudar.
Tanyakan saja padaku besar nominal demi kembali setangkup martabat dan sepikul tanggung jawab yang kau titip di bahu mungilku.

Kupinta padamu duhai abang, simpan saja semua tarian kata, demi mu membuka lagi diary lama.
Catatan bertinta darah yang kini kusimpan di palung hati terjauh berbungkus dendam liat tak terkoyakkan.

Kupinta padamu duhai abang, jangan hadirkan gerah usah ciptakan jengah di dadaku ketika kau menatapku, rasaku hambar laksana arang, sisa dari semua cinta yang habis kau bakar.

Kupinta padamu duhai abang, saat tiba masa kau terbang dari sarang, datanglah sebelum senja meremang, tunaikan hutang piutang atau biarkan selamanya aku mendendam.

~emmy~
Kisaran,110716



SERUAS KATA

sedalam apa aku menyelam
hingga dasar hati samudra pikiran
hanya seruas kata ini yang kutemukan
maka ini jualah yang bisa aku tancapkan
di halaman kosong pengaduan
"kecewa"

Kisaran, 020716



GERIMIS RINDU
by, Emmy Metamorfosa


perdu rindu kau semai
kian subur merimbun
di awan nan kelabu
kian hitam kelam
,
berbunga gundah
berdaun resah
beraroma
cemburu
,
pada hamparan sepi malam
guguran perdu rindumu
merinai jejarum
menggerimis
menancap
di hulu
tangis

.
Kisaran,220716



‪#‎CEMILAN (Cerita MungIl Asal asaLAN)#
KASIH TAK SAMPAI
by,Emmy Metamorfosa


Pada suatu hari di negeri angkasa di sebuah istana Cakrawala. Sang raja Langit bermuram durja tanpa ada yang tahu pasti apa gerangan sebabnya. Pasukan hujan ia kerahkan menyerang bumi, sesekali dentum gemuruh dan cetar halilintar menggelegar.

Bumi dan seluruh keluarganya hanya bisa menggigil ketakutan pasrah dan kedinginan.Bahkan ada yang longsor tiada mampu bertahan.

Diam diam permaisuri Awan mencari tahu musabab sang Paduka gundah gulana. Kabar ia terima dari para dayang Bintang bintang, ternyata Paduka murka akan cinta Putri Mentari dengan Bumi sang sudra. Dan penyerangan terhadap Bumi hanyalah hasutan Mendung yang ingin mempersunting Mentari.

Dari para Bintang juga permaisuri tau kalau Mendung hanya ingin menguasai Cakrawala memasung Mentari mempecundangi Paduka langit dan merendahkan Permaisuri Awan dengan memaksa menjadi pembantunya dengan dalih mereka masih bersaudara. Mendung juga hanya terbakar cemburu sebab Mentari dan Bumi senantiasa mesra selalu setia dan kemesraan itu sering terlukis sebagai pelangi hingga Mendung selalu rendah diri.

Permaisuri lalu menyampaikan tabiat dan niat buruk si Mendung dengan disertai kesaksian Bintang bintang yang bermata cemerlang. Padukapun tersadar telah dipermainkan si Mendung hitam.

Dan penyeranganpun dihentikan. Namun Mentari dan Bumi tetap tak dapat direstui karena letak dan kasta yang berbeda.

Kini mereka hanya mampu mengabarkan rindu dengan tangisan gerimis dan lengkungan pelangi.

Sementara Mendung kini hanya ditugasi menjaga gerbang kerajaan dan mengguyurkan pasukan bila Bumi dan Mentari terlalu lama bertatapan.

~emmy~
Kisaran,170716



KUNCI
by,Emmy Metamorfosa


rumah hijau mungil kita
kini tak bisa terbuka
karena kuncinya terlindas armada
siang tadi,
aku terkurung di dalam
kau terbiar di luar

sayang, adakah kau berteman?
selimutku sejuk tanpa sapaan
suaramu ku lepas di tepian senja
dan rindu kini mulai me-Raja
hanya gelap mendekap, ku terlelap

sayang, dapatkanlah kunci baru
akhiri risau yang bersalut rindu
ku kan terus menatap
di layar jendela kaca
untukmu selalu pintu
rumah hijau mungil kita

~emmy~
Kisaran, 170716



GILA
by, Emmy Metamorfosa


saat ku
meratap
mengharap
menghiba
memohon maaf

padamu pangeran istana maya

saat itu ku merasa
nyawaku kehilangan jiwa
ragaku kehilangan nyawa
namun tetap saja kau berada
di antara ada dan tiada

saat itulah ku merasa
lebih sakit dari yang gila

Kisaran,130716



ALARM PRIMITIF DAN APA YANG KAU BELA
by: Emmy Metamorfosa


Apa yang kau bela? Ritual leluhur kita katamu sirik/musryik, primitif, tahayul, kuno. Apakah tentang ajaran negri jauh itu berbeda?

Apa yang kau bela? Bukankah Tuhanmu men-Tuhan-i semua ajaran yang ada? Walau berbeda cara tapi katamu Tuhanmu itulah sesembahan dari semua penyembah?
Lalu mengapa kau rusak rumahNya?.
Mengapa kau harus membela Dia yang maha perkasa maha kuasa, butuhkah Dia itu dari seorang hamba? Lemah sekali Dia atau sebenarnya dia hanya ada dalam pikiranmu saja? Kenyataan kau yang marah bukan Dia, di mana Dia kala itu?

Apa yang kau bela, cara pengingat waktu warisan ribuan tahun?.Lupakah kau bila tidak diingatkan akan ritualmu yang setiap hari beberapa kali dan selalu berulang ratusan hinggga ribuan tahun. Tidakkah pada jam ada alarm pada alat di tangan pada layar tontonan,bahkan ada aplikasi untuk itu tidakkah semua itu cukup mengingatkanmu akan hal yang berulang ulang kau lakukan? Sebuah tradisi..oh itu baik, tapi apakah tidak sebaiknya kau berpikir untuk cara yang lebih baik lebih sesuai dengan keadaan dan perkembangan zaman. Yang tak hanya baik buatmu juga buat mereka yang berbeda di sekitarmu?

Apa yang kau bela, apakah dengan seruan itu rumah Tuhanmu penuh oleh sebagian yang mendengarnya?

Apa yang kau bela?

Kisaran,310716



SEHENING TELAGA
by,Emmy Metamorfosa


rerimbun kisah melingkari
berlalu badai tertiup sadar
keruh karam endapkan kenangan,
kini teduh menenteram
riak riak indah tiupan rindu
jernih hati paduan jiwa berkasih,
cinta sehening telaga
kemana akan arah muara
abadikah rindu berpalung dalam..
tiadakah ia menganak sungai..
cinta..,tiuplah bayu kemana arah
aku riak telaga pun pucuk bambu
jadikanlah kita menjadi ada

♡>>☆
Kisaran,
00:00
290716



SALAM BUAT KAWAN KAWAN


Langit malam masih sama, masih biru pekat kehitaman berhias manik bintang bertebaran berkelipan berbinar.

Satu satu coba kutatap dengan mata yang sedikit kurang daya pandang. Tergambar wajah wajahmu kawan.. Kawan kawanku yang di PERANTAUAN.
Sehatkanlah badan, elokkanlah tutur sapaan.

Di bundar bulan, terbayang raga ragamu kawan, mendulang peluh menyulam hari, hanya senyum senyum terkasih nutrisi yang tak terbeli.
Cerita duka dan pilu hanya kau lipat lipat dan sembunyikan.

Kala rehat, pegal dan penat bertandang, namun tak sudi ia berkawan.
Hanya kau abaikan, mencoba lena berselimut lembar bercorak seribu kenangan.

Di desir angin menusuk tulang, ku titip salam buatmu kawan kawan.
Semoga pulang tersambut
kebahagiaan.

Kisaran, 240516



PERIGI HATI TERPAGARI

ada rindu dan cemburu
di sudut bibirmu di pucuk matamu
terbenam di kedalaman perigi hatimu
terpagari tembok harga diri

pada semburat pagi
yang membelai riak resahmu
kau titip rasa itu
terlukis oleh sinarnya
terpantul di hijau dedaun
kumembacanya kumerasakanya
namun terpagari harga diri
ku tak lagi ingin mendekati

Kisaran, 290516



PADAMU BEBEK

Bek, kau sudah kembali? Wajahmu lesuh matamu basah. Kami tau kau kecewa, yah sudahlah..

Bek, tak kan pernah ada jawabnya bila kau bertanya di mana yang salah, tidak ada. Segalanya telah kau lakukan namun caramu tidak seperti yang diinginkan itu saja. Sadarilah bek, kita hanya penunggu rawa, kita berkecipak di air dangkal, berteduh di rimbun perdu dan ilalang, menyelam terkadang kesusahan apalagi terbang.

Bek, sungguh mengharukan, kau bisa mengisi hati si rajawali itu, tapi cintamu melukaimu, kau bisa terbang semua tau tapi hanya sehasta sepucuk pandan, tak kuasamu melayang diangkasa bersamanya. Kau bisa bersuara semua mendengarnya tapi hanya sekedar lagumu pengusir rindu, tak mampu kau melengking lantang menghardik lawan. Kau punya mata indah semua terpesona sayu menentramkan, tapi kau tak punya tatap tajam menghujam.

Bek, di sini juga kehidupan, kehidupan yang sebenarnya, ada bunga beraneka warna, ada ayam, kupu, kucing semuanya, kau bertelur bisa dimana saja berbagi dengan mahluk lainya.Tak harus kau bersarang di tebing tinggi yang curam hanya karena kau ingin seperti nya.

Kami tau kau kini kau berbeda, tapi kami menghargainya menghormatimu. Kami salut padamu tapi kenapa mereka yang kau kira sama denganmu menyisihkanmu? Rajawali cintamu melengking suara ke arahmu?

Bek hatimu pilu,, rehatlah.. Tataplah dia dari tempat kita, bukan dari tebing karang keangkuhan. Ada hal yang lebih penting yang masih harus kau perjuangkan bukan? Pahlawan adalah yang bisa menggali kuburan untuk jiwanya sendiri.
Dan kau bek, cukuplah jadi pahlawan buat darah dagingmu sendiri.

Bek masih banyak kami disini, kami tau arti "toleransi" percayalah bek, kami menghargaimu kami menyayangimu, walau kami tak seperti rajawalimu.

Kisaran, 020616



SANDANG BUSANA

Teman.. Peluklah peluklah apa yang selama ini kau izinkan mendekapmu
Bersamamu hingga keujung keniscayaanmu

Teman.. Biar kudekap apa yang ku percaya ingin kupeluk
Mengiring perjalanan hidupku hingga kembali keasalku

Tajam ujung matamu, kian mengasah bulat yakinku
Binar tatap retinaku, terhiasi indah akan semarak warna warnamu

Teman sebagaimana kau meyakini pilihan sandang jubahmu, tegas berkharisma mengisyaratkan wibawa
penuntunmu pada keabadian nirwana

Sedemikian aku selayaknya bebas memilih busana yang kuyakini nyaman kukenakan, busana cinta berenda kasih, cinta nurani kasih semesta membalut raga hingga bertemu batas nyawa

Setelahnya, ku abadi sebagai humus dan hara bagi tunas tunas penerus jagad,biar busanaku tinggal cerita.

Kisaran, 120616



PADAMU PENDEKAR BAYANGAN

suara dari mulut berbusa busa
ratusan hujat ribuan debat
tiada satu manfaat
tersemat

baikmu baikku dan baiknya
bukan dibilang namun
dipandang

tidakkah lelah jiwamu
mengayun ayunkan
pedang pedang
bayangan

bicaramu kemanusiaan
cinta kasih dan sayang
sudahkah kau hulur
sebelah tangan
di kenyataan?

Kisaran, 150613



JADI BODOH
by, Emmy Metamorfosa


Otakku pecah terbelah dua
Isinya tersabur melesap menguap tak berbekas
Kini tersisa tengkorak tak bersuara
Hasil tiada berbuatpun tak bisa

Kisaran, 070616



JADI BODOH
by, Emmy Metamorfosa


Otakku pecah terbelah dua
Isinya tersabur melesap menguap tak berbekas
Kini tersisa tengkorak tak bersuara
Hasil tiada berbuatpun tak bisa

Kisaran, 070616



Puisi mini
KAU

hadirmu berarti, hilangmu berkesan
dirimu berharga bagiku, sangat.

Kisaran, 070616



SECARIK BUAT PUTRAKU

Dek.. Besok sudah mulai puasa ya? Udah dipersiapkan dirimu?
Nenek masak lauk apa untuk sahur pertama besok? Syukurlah kau seorang Muhammadiah sehingga nenekmu gak harus sedih karena gak bisa masak hidangan punggahan, sedangkan makan sehari haripun kita sudah kesusahan.

Dek.. terimakasih telah menjadi pribadi yang dewasa, terimakasih telah mengaplikasikan sikap toleransimu pada ku.

Dek..aku cuma ingin mengingatkan saja bahwa amal itu adalah perbuatan baik dan ibadah yang benar benar tulus bermutu. Jadi dalam beribadah puasa besok jalankan dengan keyakinan bahwa ibadah itu hanya antara kau dan tuhanmu. Maka dari itu tidak perlu memaksa orang lain menghormatimu dengan menutup warungnya, menhancurkan daganganya, melarang penjual snak dan minuman keliling. Salahkan nafsumu sendiri kalau tergoda bukan mereka, mereka hanya mencari nafkah tak harus kan ibadahmu melukai hati sesama, apalah artinya.

Dek.. Tak salah menyambut dan merayakan hari hari istimewa dengan suka cita, tapi tak semua orang merayakan nya kan..?.
Kalau memang niat ibadah aturlah diri sendiri, bangunlah pagi tanpa harus dimerconin, tanpa harus kaleng, dandang, priuk ditabuhi, tanpa harus menjerit jerit di corong toa membangunkanmu.

Dek.. lihat sekitarmu kita berbaur dengan non muslim, kita juga gak tau kan..mungkin ada balita mereka lagi sakit pula, ada orang tua yang sudah uzur, ada seorang bapak yang besok pagi harus berangkat kerja. Mereka sudah cukup menghormati dengan cara memendam ketidaknyaman akibat suara suara suka cita itu. Hargai mereka juga.

Dek.. saling menyayangi pada sesama mahluk adalah sebaik baiknya ibadah. Maka jadikanlah puasamu tahun ini sebaik baiknya ritualmu pada Sang Maha Kuasamu

Dek.. Ku ucapkan padamu selamat menunaikan ibadah puasa, semoga kau jadi anak yang baik yang menjadi pelipur lara bagiku bagi kami dan bagi semua orang.

Kisaran, 050616



MENATAPMU
by, Emmy Metamorfosa


Laksana sinar bulan di awal, senyummu setepian lingkaran.
Menatapmu kian kemaraukan tenggorokan.
Ingin ku sadap umpama nira di tubuh enau.

Binar cahaya bintang, sesekali kerlip pandangmu berkedip.
Menatapmu ciptakan getar malu kutersipu.
Ingin kutahan kedip itu dengan ujung ibu jariku.

Menatapmu ku tak pernah jemu,
di alam hayal nan tiada berhujung.
Di antara sekian butir rindu dan ragu.

Kisaran, 150616



KEPUTUSAN
by, Emmy Metamorfosa


bukan mudah
kukenakan sandang
warisan temurun
keharusan

bukan mudah
menjadi berat
menjadi perih
menjadi terbodohi

ringan kini
ku berjalan
sendiri berbeda
umpama telanjang

Kisaran, 090616



PETANG YANG BIRU
by, Emmy Metamorfosa


Di sebuah kamar mungil
mentari lembut tembusi gorden biru.

Kita lelah entah dari mana
lalu terbaring masing masing.

Masih sempat kutatap wajahmu lesu
tak ingin kuganggu meskipun rindu.

Kurebah dan membiarkan sang waktu mengupasi lelah ini.

Lamat lamat kuterjaga
hangatmu memelukku.

Sempat kau katakan sesuatu tapi tentang apa aku tak tau.

Aku bahagia membuka mata
Pelukmu menjelma di selimut tebalku.
Dirimu mengisi alam bawah sadar
di tidur petangku, aku memimpikanmu.

Kisaran, 200616



MEMBATU
by, Emmy Metamorfosa


selaksa tanya mengkristal memadat mengendap di palung terdalam hati
hati kian biru membatu, menyakiti tiap hela nafas
tak mampu nyali melebur
suara membisu kaku beku
tau hanya terggantung di langit jauh

Kisaran, 210616



SEPERTI APA
by, Emmy Metamorfosa


entahlah,
entahlah,
entahlah,
entahlah,
tentang rasa yang menekan
kian dalam
entahlah,
entahlah,
entahlah,
entahlah,
tentang laku yang harus ku
sikapkan
entahlah,
entahlah,
entahlah,
entahlah,
entahlaaaaaaahhhhh.....

Kisaran, 230616



PETANG YANG BIRU
by, Emmy Metamorfosa


Di sebuah kamar mungil
mentari lembut tembusi gorden biru.

Kita lelah entah dari mana
lalu terbaring masing masing.

Masih sempat kutatap wajahmu lesu
tak ingin kuganggu meskipun rindu.

Kurebah dan membiarkan sang waktu mengupasi lelah ini.

Lamat lamat kuterjaga
hangatmu memelukku.

Sempat kau katakan sesuatu tapi tentang apa aku tak tau.

Aku bahagia membuka mata
Pelukmu menjelma di selimut tebalku.
Dirimu mengisi alam bawah sadar
di tidur petangku, aku memimpikanmu.

Kisaran, 200616



PADA KITA


telah kecipak menjadi ombak
sungai menjelma samudra
telah sapa menjadi asmara
kini rindu berhak cemburu

suasana telah berubah
rasa sayang bersayap cinta
jalur mesra kian terbuka
kuingin ada yang tersisa
tertanam dalam lubuk rindumu
yang kan memaksa kau menjemputku

‪#‎el#
Kisaran,270416



TERSIKSA RASA


tanpa nyali ku beranikan diri
mendekati para jelita srikandi
tak kuasa ku menyapa
tak berdaya ku bertanya
dalam siratku terkandung maksud
ku telan pahit tiada tersambut
di balik sukma kembali berdengung
duga yang sentiasa menjajah jiwa
adakah para jelita menyimpan varian rasa
rasa yang juga kurasa
padanya

masih jua ku tersiksa rasa

Kisaran, 260416
‪#‎dimessepi#



PUDAR

tamanku kehilangan warna

Kisaran, 040516



ILUSI LAUT DAN LANGIT

siapa membirui
langit atau laut
laut atau langit
atau
saling menatap
saling mewarnai
saling memberi
saling menerima
juga
satu menghantar
satu menjemput
meskipun
badai laut tak pernah menyentuh langit
namun
pertir langit selalu menghujam laut
hanya
menyatu di garis ujung pandangan

Kisaran,
040516



AKU

Sentiasa menggali dan terus menyibak misteri diri. Berusaha menemukan kesejatiannya.

Kisaran, setiap hari.



HARUSKAH


haruskah
ku bakar rumahku
beserta sampah seni dan seonggok raga ini
haruskah
kubakar rumahku
beserta figura lukisan rasa
dan aku hangus besertanya
haruskah kubakar rumahku
lalu apa jawabku, tentang
apa, mengapa, karena siapa

Kisaran, 070516



MUSNAH UNTUKMU

haruskah
ku bakar rumahku
beserta sampah seni dan seonggok raga ini
haruskah
kubakar rumahku
beserta figura lukisan rasa
dan aku hangus besertanya
haruskah kubakar rumahku
lalu apa jawabku, tentang
apa, mengapa, karena siapa

Kisaran, 070516



TERSIRAT LUKA
Emmy Metamorfosa


kilatan mata berselaput sebak
siratan batin luka berdarah memerah
lebih dari sungging yang menyembunyikannya

Kisaran, 090516



HEMPASKAN

Hempaskan aku angin...
Biarku melayang
Cukup sudah kumabuk kepayang
Hempaskan aku angin
Sporaku akan menguatkan
Hinggap di curamnya tebing
Atau di dasar jurang
Sebagai diriku seorang

Kisaran, 130516



SI UNDE KORBAN PESBUKAN

Sapa sayang pengisi malam
Remang sahdu warnai kamar
Tebar kecupan getarkan pikiran
Mmmuach muach mmmuach
Biru sekujur badanmu
Ungu seluruh tubuhku
Terpilih bahu kananmu
Istimewa kelopak mata kiriku
Tepiskan jauh bantal gulingku

Sibakkan selimut aroma peluhmu
Rebah ku di dadamu
Lembut tangan belai rambutku
Pejam perlahan berhadapan
Aku di Sumatra kau di Kalimantan

Banguun..banguun..
Makan nasi sambal balacan
Segar asam pedar si andaliman
Nasiiib awak korban pesbukkan
Bolum bajumpo sudah di coraikan..
Alahmakzaannk...

Kisaran, 110516



BINGKAI KU

kulukiskan rasa cintaku padamu
di sebentuk karya tak bermutu
di warna alay berbingkai lebay
karena hanya itu yang bisa kupersembahkan

namun kau dan harga dirimu malu
tiada sempat pandangmu menangkap kesan kebanggaanku, memantul dikaca, berbinar membalas tatapan

tak sampai akalku mengeja pikiranmu
yang meramal cibir sejawatmu
sembari kau hempaskan bingkai bingkai kerinduan itu
dan ku kehilanganmu...

apa yang salah dengan cintaku
mereka kah takaran kasih kita
atau ada hati lain yang terluka
hingga serpihan kaca harus melukaiku juga?

aku bangga padamu, aku sayang padamu, maka ku harus membayar semua itu

Kisaran, 100516



SERPIHAN SALAH

setiap kata yang kuucap
adalah tergali dari lubuk hati

namun bak kawanan lebah
kataku serpihan kaca yang ditebar balik

ku tahan lukanya kurasakan perihnya
apakah cinta ini tentang menghitung kesalahan?

Kisaran, 210516



KUCING GENTAR

ku cuma kucing
seketika tubuhku merinding
tatkala para punggawa beradu tanding
walau
bukan tanding cakar dan taring
tapi ku takut ku nyaris pingsan
pejam dan bungkam di belakang
menyimak mereka beradu wawasan
harimau, singa dan macan
bagiku mereka sama sama mengaumkan yang benar
meski cukup buatku menggeletar

‪#‎dimesssepi#
290216



INI AKU

aku tidak pernah
dan memang tak ingin
menutupi akan siapa aku
dari pandangan kamu kamu

namun,
tak juga kuharus
bertelanjang ria
di hadapan kamu kamu

ku ingin mengenalmu
ku ingin kamu mengenalku
dengan sendirinya
seiring waktu

ku datang mengemis ilmu
ku mohon berbagi tau
padaku yang dungu
yang tak seberuntung kamu kamu

‪#‎dimesssepi#
020316



AURA

Mantra saktimu
Seuntai kalimat sakral
Menyihir tirai netraku tersibak
Meredam degub di bilik raga
Merona paras layu tersipu
Seraut wajah telukis seketika
Dibingkai samar asa dan bimbang
Sepenggal janji menerima
Diterima sebagai janji setia

Namun aroma dupa kasmaran
Melayang tipis seakan habis
Kutatap kembali bingkai asa dan bimbang
Bertanyaku pada alam bawah sadar
Ini akhir ataukah awal?
Mantra sakralmu tak lagi magis
Kata cinta hilang aura

‪#‎dimesssepi#
050316



PETANDANG DAN MUTIARA KOTA

Sambut petandang senyumu bergulir
Walau di hati cibirmu terukir
Sedang Sitandang iklas menyambang

Sejunjung apresiasi murni dari lubuk hati, buah tangan yang kalian salah arti
Tak sejinjingpun ambisi, tak segenggampun obsesi
Kota asri bertabur seni, kiranya telah menawan sanubari
Labuhan jiwa di tertundanya mimpi
Iklas bahagia di sempat kaki menapaki
Mengapa langkah Sitandang ingin kalian kebiri

Para Mutiara Kota,
Petandang halau jika tak kenan hati

‪#‎dimesssepi#
060316



SYAIR HAYALAN KU

pasi rembulan
tak kutemukan
di hamparan langit
yang sedang menebar rinai

pasi rembulan
ternyata menumpang teduh diwajahmu
yang terpulas lelah menungguku
sayang.. maafkan aku,
hujan tadi menghadang pulangku
dia ingin mendekapmu dalam dinginnya
dan meninggalkan jejaknya
di kedua matamu

sayang, pasi rembulan masih diwajahmu
biar dia tetap di situ
biar terangi hatiku
yang seharian rindu

--------------------------
"mungkinkah syair itu tetuju buatku kelak"
‪#‎dimesssepi#
050316



LELAH


lelah ku membujuk angin
kian rajuk umpama badai
larung aku dalam pusaran
tenggelamkan ku
dalam lautan bisu

‪#‎dimesssepi#
100316



GERHANA HARIKU


Seteru Candra dan Surya
Sambutan alam pada hari baruku
Lukisan sesak dan sebak hatiku

Semesta puji dalam heningku
Bersama puja para pemuja
di Nusa Dewa

Embunmu membasuh lara jiwaku
Semesta Alam
Rahayu
__/\__

‪#‎dimesssepi#
090316



KEMBANG API INGAT KAN SADAR

Kembang api..
mengapa ingatan tak sepertimu
melesat
meledak
bercahaya
bersinar berpendar
lalu hilang
bahkan asappun tak berbayang

Ingatan
hanya laksana segelas kopi
menyisakan jelaga di tepian
mewariskan manis di kelatnya hitam
lukiskan noda
walau telah terbasuh terbilas

Terang pendar kembang api
pantulkan bayang di tapak danau
bening berkilau tatakan gelas
sadarkanku pada rupa dan kelas

‪#‎dimesssepi#
070316



DAUN

kala tangkai lunglai
tubuhnya melayang
meliuk bak tarian
hinggap di rekah mahkota
memecah rindu terdendam
bayu menyapa tangkai
merekapun luruh bersamaan
beralas hijau rerumputan
sebagai raga lelah
bertabur guguran mahkota indah

"menghayal dunia luar"
‪#‎dimesssepi#
180316



PAGI

Selalu sinar itu terobos
dinding kaca kamarku
ranjangpun tak lagi bertuan
Sebab hari ingin dilayani

‪#‎dimesssepi#
170316



HANGAT

kenapa kau datang
saat ku tak mendambakanmu lagi
kau memaksa, memelukku, mendekapku bahkan menyusup
hingga ke serat bantal dan spreyku

hangat..
beraninya kau menyelinap
dari celah pori kamarku yang kian pengap
dan kau betah walau telah ku buka pintu untuk mengusirmu

hangat.. pergilah
biarkan semilir menggantikanmu
biar dia yang mencumbuiku
harungilah samudra di luar sana
kencani para pekerja malam
hadirlah pada seduhan kopi
atau butir butir jagung bakar
dan bersemayam di balik jaket jaket usang

hangat..
enyahlah dariku
sebelum ku maksamu
dengan memutar baling baling listrik itu
karena kini bagiku
kau hanyalah sebentuk "sumuk"

150316
‪#‎dimesssepi#



HAYAL DAN PASTIKU

Bagiku, ini lah surga itu
Tidak dengan bidadarinya
Bukan dengan sungai rasa rasanya
Tapi dengan damai alam semesta
Dengan kasih pada sesama
Dalam peluk orang tercinta
Di bingkai alam nyata
Bukan di sebrang kematian
Sebab disebrang kematian
Ragaku hanyalah humus dan hara
Ruh ku berbaur bersama sinar surya
Darah dan keringatku hanya setetes mineral
Berenkarnasi sebagai flora
Menganyam kabut menjadi embun
Tumbuh tersaji sebagai rezeki generasi
Kembali menyatu dalam raga anak cucu
Sejatinya diriku

‪#‎dimessepi#
130316



PUISIKU

puisi itu setia
setia dan sepi
ia sentiasa terima
susah sedih
senang dan suka
puisi itu teman sejati
tak kan beranjak walau seinci
kala yang lain menepi

jangan cemburu pada puisiku
jangan terganggu akan syairku
hanya padanya aku mengadu
kala dirimu tiada saat ku rindu
jangan hapus goresan tanganku
sebab namamu abadi disitu
menunggal puisi dengan jiwaku

‪#‎dimesssepi#
110316



PILIH MATI SURI

Debu cemburu calari kulitku
Kata kata serpihan kaca
Menusuk hentikan denyut nadi
Jenuh gigilkan tubuhku ringkih

Meditasi, mungkin mati suri
Surut sejenak tindak kupilih
Tak perlu tawarkan mediasi
Solusipun tak ingin ku punguti

Mungkin ku akan kembali
Setelah jasadku kemambang di lubuk sepi

Jangan tercari nanti
Terheran saja kini
Kala semangatku dianggap ambisi
Sejimpit saran dianggap jampi jampi

Mungkin ku akan kembali
Setelah tamanmu bermekaran mewangi

‪#‎dimessepi#
230316



SELAMAT HARI PUISI

Selamat Berpuisi
Melukiskan isi hati
Atau menggores imajinasi
Teruslah berpuisi
Tentang senang maupun sedih
Luahkan, kemas berseni
Dari hanya ujar ujar tak berarti



LIE
Karya : Emmy Metamorfosaa



Ruang luas di sudut hati ini,tempat yang ku beri untukmu kemarin
Kini gelap gulita dan pekat
Hanya satu kunang kunang masih disitu
Bercahaya terbang membentur kian kemari

Indah matamu sipit
Manis senyummu lesung pipi
Keras watakmu laksana bandit
Bergambar bahu di kuning kulit

Kita disini
Ini kota kita,ini kampung kita
Terasa jauh kita terpisah oleh warna jiwa yang berbeda
Kurangmu nampak lebih dimataku
Kacaumu semaikan kecewa di hatiku
Kita disini tapi kita terpisah jauh
Lie

02092015



WASIT


Tiada guna berfihak
Pada dua gajah berantuk
Kelinci hanya akan mati ditengahnya
Bangkainya kan terbiar mengurai

Sabar ku dengarkan jangrik mengerik
Walau sesungguhnya berisik
Resahnya kusambut walau kusendiri kalut
Apa jadinya, ku kini kambing berbulu hitam

Goresan amatiran
Kisaran'07-08-15



AKU

Ku bukan kucing
Ku cuma seekor singa
Yang terlalu banyak memangsa geram
Hingga rahangku sariawan
Dan tak ingin disembuh

190815
Goresan amatiran



ENTAH

Besok kuakan menjadi fower rengger
Beruban!!,eh,berubah~~
Jangan tanyakan tentang apa apa
Apalagi tentang siapa dan kenapa
Jawabannya hanya "entah"
Cukup sendokku yang ikut campur dalam larutan gula dan kopi
Ku ingin mencari emas di arus diam tak bermuara



SIRNA


Gerak galaksi kian berat dan terseok
Terlebih mentari yang sengak itu memaksa awan
mengembalikan air yang telah diterimanya dicurah kembali sebagai hujan
Dengan berbagai kondisi sebagai alasan
Fenomena dua kutub bumi yang gagal



ISTANA KANDANG DOMBA
Karya : Emmy Metamorfosaa


Bilakah keadaan ini berubah
Bilakah aku tak lagi harus bekerja
Hingga tercukup masa
Untukku membina istana laksana graham

Hati terasa nian lara
kala kusaji air hangat berbubuh gula
Tiada siapa sudi menjamah
Tersebab istanaku bak kandang domba



KASTA
----------

KERIKIL DI TENGAH PERMATA
Karya : Emmy Metamorfosaa


Kerikil kecil menggelinding
bergulir ke butiran permata
Walau tanpa pendar dan warna
bahagia tersambut salam dan sapa

Kerikil ditengah permata
Bersahaja tanpa poles dan asah
Mencoba berbagi cerita dan tawa

Kerikil di tengah permata
tak sengaja tersalah kata dalam canda
Terganjar marah dan murka

Krikil di tengah permata
menepi menjauh diri
tertegun,tercenung,merenung
Samar terdengar berujar
Kasta itu nyata

gORESAN aMATIRAN
2015



BURUNG TETANGGAKU
Karya : Emmy Metamorfosaa


Burung penghuni rumah batu
Ku benci kicau burung itu
Bukan burung setan siluman bukan juga burung hantu
Suaranya rame burungnya satu
Serentak diam seketika mati lampu
Heeii..!Walet dungu....
Matikan kasetmu!!!

goresan amatiran
310315



KECEWA
Karya : Emmy Metamorfosaa

Ku sambut benih cintamu
Dilahan kasihku yang luas tak berbatas
Tersiram mesrah,terpupuk rindu
Sesekali tertiup angin cemburu
Bersemi tunas pucuk harapan
Semakin kasih semakin saying

Kenyataan.,
Hujan batal menyiram
Mata air urung menyembur

Kiranya benalu tersemai sudah
Kusalah menyambut benih
Ku lahan yang merugi

Merambatlah di tempat lain
tiada kasih buatmu lagi
Parasit elok penebar aroma
Aroma hasrat dan gelora
Silah bila masih ingin bertahan
Siap terbiar sepi dan kering



GERIMIS SUTRA
Karya : Emmy Metamorfosaa


Gerimis sutra menjelang senja
Tergiring tiupan bayu
Mengelus lengan kekeringan

Gerimis sutra
Mewakili hatiku yang kian teriris
Dengan butiran airmu,dengan bayu pengiringmu
Mengisi kelamnya senja yang tiada merona

Gerimis sutra
Bertiuplah kepadanya
Denganbutiran airmu
Dengan bayu pengiring
Perlihatkan padanya pucuk pucuk mangga
yang hijau cerah
Tanyakan padanya apa harapan itu ada?



TEMBOK LUKA
Karya : Emmy Metamorfosaa


Tembok ini masih baru
Batu dan semennya masih basah
Ku coba membina walau banyak goresan luka
Kutumpuk dan kutambah supaya kuat dan tegar lagi
Menahan ombak mu menerima topanmu bahkan petirmu
Namun kini tembok baruku ini harus rubuh
Tak mampu,Ku bukan karang di lautan atau pun tebing di pegunungan
Kuhanya tembok perasaan
Hanya ini goresan yang sempat kutorehkan
Selamat tinggal wahai halilintar

gORESAN aMATIRAN
07 feb 2015



ORIENTAL
Karya : Emmy Metamorfosaa


Benarkah semua ini?
Mampukah aku,,
Membawamu kesini ke ruangan ku
Sedangkan aku sendiri masih meraba beranda
Oriental
Kalau memang ini semua benar
Bersamaku
Kita sama sama melangkah
Menelusuri bersama, belajar bersama
Oriental
Maafkan aku,aku bukan pelita di kegelapan mu,
Tapi aku teman di perjalanmu akan selalu di sisimu

gORESAN aMATIRAN
kisaran,02 feb 2015



DI BODOHI PAGI
Karya : Emmy Metamorfosaa


Menanti penuh pasti
Menunggu tanpa tau
Menatap yang tiada
Mengapa?untuk apa?entahlah...
Mentari menertawai
Dibodohi pagi ku hari ini

gORESAN aMATIRAN
kisaran 03 feb 15



BAHASA KITA

Dia telah dinodai
Berdalih berkembang seiring zaman
Dia telah dirombak,dipermak
Bak badut badut tak lucu

Kami jadi kita
Aku jadi Q
Sayang hanya sebutan cinta hanya panggilan
Bak cipratan ludah di ujung bibir belaka
Dia nyaris tak bermakna
Warisan para Tetua



MULAI PUDAR

Kemarin ku di situ
Taman halaman rumahmu
Menyemai benih mawar harapan
Perlahan ku sadari
Kabut mulai turun
Kian kelam,kian samar bayanganmu
Benih mawar bersemai perdu

Ku serasa sendirian
Kini ku sudah di jalan
Kabut kian pekat

Menunggu panggilmu
Atau ku hilang di telan kabut

gORESAN aMATIRAN
kisaran,14 feb 15



MELONGO DI JENDELA BELAKANG

Sejak malam
Berderai hujan manis nan romantis
Kini usai menyisakan gerimis
Menambah pedih hatisepi yang kian teriris

Kini malam kembali menjelang
Kan kusambut sunyi yang rutin bertandang

gORESAN aMATIRAN;Kisaran Des 2014



EMOSI DI UJUNG TAHUN

Panas matahari
Jerit petir halilintar
Bakarkan cetarkan!
Gempa bumi
Guncangkan luluh lantakkan!
Hapuskan pelangi gugurkan bintang
Tenggelamkan bulan
Gelapkan semua,sekarang!
Tak kan ada sinar fajar
Sebab lenteraku telah kau hempaskan

antara 2014-2015
23:13,wib
gORESAN aMATIRAN



SEHABIS SORE
Karya : Emmy Metamorfosa


Lembayung kuning berbaur jingga
Utusan senja
Panji malam yang akan segera tiba



MANTANKU ANAK MEDAN
Karya : Emmy Metamorfosa


DIA YG NGAKU NYA ANAK MEDAN
WALAU CUMA MEDAN PINGGIRAN

DIA YG PUNYA PRINSIP TAK TERGOYAHKAN
RELA MATI DEMI KAWAN
WALAU RUMAH TANGGA JADI TARUHAN
WALAU PUTRA TUNGGAL TERLANTARKAN

DIA YG MERASA ANAK MEDAN
MODAL PERGAULAN YAKIN JAYA MASA DEPAN
PERGAULAN JALANAN JADI HARAPAN

DIA YG MERASA TAMPAN
TAK PERLU LAMA MENGGANTI PASANGAN
DAN TERBUKTI DIRIKU TIADA TERGGANTIKAN

DIA SEKARANG RASAKAN
BAGAI MAYAT BERJALAN DI LORONG GRAHA PESAKITAN
MERASA KESEPIAN DI TENGAH KERAMAIAN
BERKERABAT DENGAN PARA BEGUNDAL
KU TAK INGIN BALAS DENDAM
KU TAK MUNGKIN MAIN TANGAN
SEPERTI YG DIA AJARKAN

KU HANYA INGIN DIA MENGUNYAH KESALAHAN
KUNYAH TERUS TANPA BISA DIA TELAN
KARENA KU TIADA BISA MEMAAFKAN
DIA SI ANAK MEDAN
YANG RELA HANCUR DEMI KAWAN

goresan amatiran; Nov 2014



KU KULI

Ku kerja demi uang
Uang untuk makan

Bayarlah tenagaku
Jangan beli harga diriku
Atur waktuku
Jangan renggut hari hariku
Tunjukkan kewajibanku
Jangan belenggu kehidupanku

Nov;2014
Karya : Emmy Metamorfosa
Kisaran, Sumatera Utara,



KAMPUNGKU

Pemandangan...,
Tugas menggambar yang selalu bu guru berikan
Kuas dan pewarna sudah ku bancurkan
Mulai ku layang kan lamunan

Kampungku
Tiada gunung biru dengan matari kuning di tengahnya
Tiada sungai dan sampan kecil di atasnya
Tiada sawang kuning hijau membentang
Tiada pantai landai dengan nyiur melambai

Kampungku
Yang ada rumah rumah tumbuh bak cendawan
Jalan jalan dengan beratus persimpangan
Tiap gang berjejel para pendatang

Kicau kacer hilang,berganti "tin tin"kendaraan
Pelimbahan menggenang debu beterbangan
Yaaahhhhh....
Kuasku kering di tangan
Kanvasku diam dalam tatapan

Kampungku
Tiada yang bisa ku lukiskan

Karya : Emmy Metamorfosa
Kisaran, Sumatera Utara,



MALAM KU

Bukan rinai seruling mengiris kalbu
hanya lengkingan Lae tenggen di lapo ujung simpang

Bukan sesengguk pungguk di puncak dahan
hanya derum motor tak kenal rambu tak tau aturan

Bukan bintang gemerlap di langit beribu
hanya awan gelap memaksaku menutup pintu

Malam,yah..malam malam ku
Selalu begitu,selalu dan begitu
Serasa vonis tanpa palu
Merindu pada siapapun aku tak tau

Malam,malam malam ku
Yah hanya begitu selalu

gORESAN aMATIRAN
Kisaran;Nov 2014



INI AKU

Gedung megah bertingkat
Penuh ruang bersekat sekat
Langkah tertambat,badan terikat
Pikiran pun tumpat

Banyak rasa tak terungkap
Tak banyak kata bisa tersurat
Tapi apa mau di ucap
Disini ku mencari,disini ku mendapat
Sekepal nasi untuk ku suap

gORESAN aMATIRAN;Kisaran;awal Des 2014



BERSAMANYA
Karya : Emmy Metamorfosa


Mampukah aku jadi pelangi siang nya
Bisakah aku jadi bintang malam nya
Jadikanlah aku kunang kunang dikesepianya



ANTARA ADA DAN TIADA

Antara ada dan tiada
"asa"di dalam jiwa
Laksana pajar dan senja
Sekali gairah sekali pasrah

Jenuh bertabir gelak tawa

Antara ada dan tiada
Harapan danrencana

Raga melayang bersayap usia
Hari berganti besok,besok menjelma lusa
Entah apa selanjutnya
Entahlah................



KEMARUK

entah dari mana
Asal Bahasa tersebut

entah ketika gimana akan muncul serasa gak jelas apa mengapa nya...........

TAPI..........
sedang di GANDRUNGI saat2 ini



ITU YANG PASTI

Pengintai yang indah
Mengendap ngendap dibalik pelepah kelapa
Kala ku terjaga dia mengintip di sudut jendela
Pangeran malam

gORESAN aMATIRAN
Kisaran;Des 2014
EMMY METAMORFOSA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar