UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 06 Agustus 2021

Kumpulan Puisi Sri Handayani - KEPADA SANG UMUR



KEPADA SANG UMUR
By : Sri Handayani


Setiap peristiwa Ulang Tahun,
Selalu disambut tawa bahagia dan bahkan pesta
Kita lupa bukan umur kita bertambah satu
Justru umur kita berkurang satu

Uban menyembul bertumbuh di sana sini
Gigi mulai goyang bahkan ada tang tanggal
Imun mulai menurun
Mudah lelah, mudah sakit
Angin malam yang dulu begitu indah dan syahdu menyimpan lembar lembar kenangan indah saat diapeli di dia

Kini angin malam menjadi musuh
yang sering mengancam, masuk angin
Encok , pegal dan rematik
Pening dan tubuh diam diam menjadi ringkih

Wahai sang umur
Hari hari, detik demi detik kau menggerogoti kami , banyak terdengar kabar sang umur habis ....

Seperti Lampu minyak
Setiap hari lampu itu dinyalakan dan minyaknya habis lalu ia padam , mati
Yaa ....wahai umur kau pun akan habis

Saudaraku
Mari merapatkan hati dan ruh kita pada Alloh
Jangan sampai umur kita habis dengan sia sia
Jangan terlalu mengejar ephoria dan kejayaan dunia

Sungguh dunia itu hina
Bahkan sana hina nya dengan bangkai anak kambing yang cacat telinganya
Sama sekali tak ada harganya

Lihatlah betapa Korun, dan Fir aun
yang berjaya lupa segala dan merasa menjadi Tuhan, menuhankan harta dan kekuasaan
dan tak pernah beriman
Umur nya sia-sia mati dengan hina dan ditenggelamkan di lautan

Saudaraku
Mari kita rawat sisa umur ini
Agar kita mendapat kematian yang bahagia
Alam kubur dan akhirat yang bahagia
Mari tunduk dan sujud kepadaNya
Mari basahi bibir kita dengan dzikir kepadanya
Biarlah malaikat sibuk mencatKan amal kita

#srihan_selfreminder
Bandung 25 Juli 2021



KUBUR YANG TERSISA
By : Srihan

Lalu siapa yang tega berpikir
Memindahkan jasad yang sudah
Tak daya juga tak nyawa...
Demi mendirikan sebuah Mall
atau pusat hiburan
di tengah kota ...

Lalu para kerabat si mayat pun sibuk
Memindahkan jasad jasad
yang hancur di makan waktu
Tapi bagaimana jika makam
dan jasad itu sudah dilupakan handai
Taulan juga kerabat ...
Kubur kubur yang tersisa
di tindih dan ditimbun bangunan
Tinggi menjulang atapnya ingin
menjangkau langit ....

Proyek pembangunan Mall
dan hotel itu ....
Gencar mengejar waktu ....
Mall dan Hotel berbintang
harus selesai tepat waktu
walau harus ada makam yang dilupakan dan di korbankan
demi pembangunan ....
Masihkah peka telingamu
saat ada jerit tangis dari jasad yang
Ditindih dan di timbun gedung bertingat ...
Ia meratap ....tak banyak meminta

"Biarlah aku di injak injak ...
Karena kalian sudah tidak bisa melihat wujudku ...

Namun tolong .... Jangan kau tertawa berjingkrak diatas tubuh tubuh kami
yang mayat dan tulang belulang ini
Betapa bising musik hingar bingar
di arena bermain itu ..

Juga ruang diskotik
di sudut hotel berbintang itu ...
Bau minuman dan aroma mesum
sangat busuk ...
Lebih bau dari aroma tubuh kami yang membusuk......
Mengguncang dunia kubur kami
Tolong hargai alam kami sediikit saja
Alam jasad - jasad mati ... "

Sungguh dulu kamipun
Manusia sepertimu ....

Bandung 14-05-2016



BINTANG DI BUMI


Setoples kunang
Terangi gelap malam
Lampu nan alam

Lampu bernyawa
Ciptaan yang Kuasa
Bintang di bumi

Bandung 14-05-2016



BERSEMANGATLAH
By : Srihan


Janganlah kau khawatirkan akan nasib
dan rejekimu ...
Pun jangan memusingkan tentang kesulitanmu ...
Sungguh Tuhan sudah menakar
Kekuatan dan kemampuan mu
tuk jalani kehidupan ...
Tuhan tak mungkin membebani
MahlukNya
di luar kemampuan umat ciptaan Nya ....

Lihatlah sang cicak ...
Hanya mampu melata dan merayapi tembok...
sementara makanannya adalah serangga yang terbang ...
Nyamuk, laron bahkan kecoa
yang terbang ....

Namun sungguh tak pernah ada cicak
yang mati kelaparan ...
Meski ia tak bisa terbang ....
Rezeki itu sudah disediakan Tuhan
buat semua mahluk ciptaan Nya
Asal ia berusaha dan berikhtiar

Tak ada kesulitan yang buntu
Percayalah janji Allah
bahwa pada satu kesulitan
Allah memberi dua kemudahan
Bersemangatlah ....

Bandung 21 - 05-2016



BERBAIK SANGKALAH ENGKAU
By : Srihan


Sungguh jangan kamu tertipu rasa
Apa yang kamu sukai
dimata Allah belum tentu baik
Bisa jadi itu sangat buruk bagi hidupmu
Kini dan nanti ....
Tap sesuatu yang kamu tidak sukai
Bahkan kamu benci
Bisa jadi itu sangat baik dan mulia
Disisi Allah....

Karenanya beristiqomahlah selalu
dan berprasangka yang baiklah kamu
terhadap Tuhanmu ...
Sesungguhnya rantai takdir hidup
yang diberikan Allah kepadamu
adalah sesuai
dengan prasangkamu ...

Bandung. 21-05-2016



SURAT TERAKHIR
By : Srihan


Inilah surat terakhir untukmu
Kanda ...
Jika esok kau datang lagi
Usah kau ketuk juga kau buka
Pintu hatiku
dan jangan kau.singkap tirainya
Seperti hari hari lalu

Usah pula kau cari pohon cintamu
yang dulu kau tanam di sini
di taman hatiku ...
Ia sudah tak ada lagi di sini
Ia telah sekarat dan mati
Aku telah menguburkannya kemarin

Di bawah rindang perdu mawar
Sejak kau marah padaku kanda
Pohon cinta itu layu dan sekarat
Telah ku rawat ia dengan nafas kasihku
Ku obati dengan belai cintaku
Namun pohon cintamu terlanjur kritis

Bersama badai yang menghempasku
Membuat langkahku terseok
Tersungkur di ujung sepi ....
dibawah gulita payung gerhana bulan
Pohon cintamu sekarat meregang nyawa ...
Aku tak daya buat menolongnya...

Ia mati dalam gulita dan sunyi

Maaf jika kau tak kukabari...
dan ku makamkan pohon cintamu sendirri ...
dalam ritual sepi ....
Kanda ....
Biarlah ia damai bersemayam di sini
Di pemakaman sepi
Kuburnya damai tersiram dingin.
air mataku ....

Bandung 22-05-2016



TEMBANG KASIH DI MINGGU PAGI
By ; Srihan


Biarlah tercatat pada kelopak bunga
Puisi puisi rindu kita yang mencair itu
Rajutan rasa yang teranyam dalam temaram sinar sang surya
Di sulam kabut tipis yang lewat
di depan kita ...

Rasa itu terajut sempurna selimuti hati yang menggigil ...

Kanda
Sinar surya itu tak berani menatap tajam pada kita ..
Tatapnya begitu lembut dan ramah
Selembut sorot matamu
menatapku ....

Dan kelopak kelopak bunga itu
Tersenyum mencatat kan puisi rindu kita yang mencair di sana

Angin bernyanyi lirih
Nyanyikan tembag kasih yang merekah
di minggu pagi ...
Alam semarak warnai berseminya musim cinta ....

Bandung. 05-06-2016



BISIKAN RINDU
By; Srihan


Lalu kutitipkan lagi gelora rinduku
Pada kelopak kelopak mawar
yang runduk dan malu
Juga pada pucuk pucuk pinus
Yang megigil di dekap embun

Ya ...
Angin kasmaram belum lagi
membawa musim cinta di sini
Maafkan aku kasih
Jika kupenjarakan rindu ini
dan ku belenggu gelora rasa
Mataku yang dahaga ingin memandangmu

Kepada bayu yang melintas dini hari
Kutitipkan selaksa bisikan rindu
Untukmu ...
Biarlah ragaku tak berjumpa
Namun ruhku tetap merajut selimut kasih
dengan ruhmu ....
Hingga waktunya tiba ...

Bandung, 11-06-2016



PEKIK MERDEKA TERTAHAN DI TENGGOROKAN YANG LUKA
By ; Sri Handayani


Hari ini hari Kemerdekaan,
Ya 76 tahun yang lalu negeri kita memproklamirkan Kemerdekaan

Pekik merdeka sorak sorai penuh gembira
Belanda mudur
seiring di bomnya kota Hiroshima dan Nagasaki ,Penjajah Jepang kalang kabut
Dulu betapa leganya kakek nenek dan kakek nenek buyut kita mendengar proklamasi di bacakan Presiden kita yang pertama

Hari ini 17 Agustus datang lagi
Hari kemerdekaan kita
Kita berteriak Merdeka lagi
Pekik merdeka ramai di mana-mana
Memenuhi langit Pertiwi tercinta

Namun kudengar Pekik merdeka itu
Tertahan tersengal di tenggorokan kami yang luka dan perih

Karena kita belum benar benar merdeka
Saat banyak orang orang yang di PHK dari tempat kerjanya
Saat banyak wabah penyakit di mana mana
Saat kemiskinan mencekik rakyat
Saat kebodohan mewabah di masyarakat
Saat sumber daya alam kita dikelola dan dikuasai oleh bangsa Asing

Saat bangsa Asing kembali mengobok- obok
Perekonomian kita
Kita berteriak merdeka
Namun kita belumlah sepenuhnya merdeka
Kita berteriak merdeka padahal kita menangis
Karena beras di dapur sudah habis
Dan para suami di PHK , belum lagi mendapat kerja yang baru

Kita berteriiak merdeka
Namun diam diam , air mata menetes lembut di pipi, karena hampir semua moda perjalanan terhambat oleh PPKM
lalu para pekerja moda perjalanan termangu
Tak dapat menafkahi istri dan anaknya

Kami berteriak memekikan kata merdeka
Dengan tetesan air mata di pipi

Tuhan
Tolonglah bangsa kami, negeri kami
lepaskan dari kesutan dan musibah ini
Semoga esok kan tiba waktunya
Kami memekikan kata Merdeka
dengan keadaan yang benar benar merdeka yang sesungguhnya
Aamiin

#srihan_kadokecil_harikemerdekaan
Bandung 17 Agustus 2021
SRI HANDAYANI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar