UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Rabu, 02 Juni 2021

Kumpulan Puisi Eko Windarto - NYANYIAN KEKASIH



NYANYIAN KEKASIH

wahai cintaku
semua manusia ingin bertemu
untuk melihat purnama dan menyampaikan hormat padamu

karena cintamu, "kau tutup rapat bibirku
hingga rasa beku tak kaku mengiringi langkahku".

Batu, 2952021



PADA RUMAH SASTRA MAYA

pada rumah sastra maya
terbuka segala gelora
cinta dan luka
membuncah di kedalaman jiwa
mencumbu makna
sedang suka duka
lupa membuka buku-buku tua

rupanya waktu selalu bersama
menggiring langkah kita
menuju muara
melahirkan cinta
dalam segala cuaca
kata-kata
tak sulit diraba

Batu, 552021



CENDANA

sudah lama bau cendana meninggalkan wanginya
lantaran sang pemiliknya tak tahu cara merawatnya
mungkin terlalu...
tak suka
bercerita puisi pestisida
di taman mini yang terluka?

Batu, 1362021



DI KEBUN KOPI

di kebun kopi
doa anak-anak lereng gunung merapi
bergerak mendaki
memukul-mukul simponi pohon kopi
bagai nyanyian daun-daun yang menari
teriakannya serupa diksi
bersahut-sahutan di batang hari
menusuk hati

Sekarputih.1062021



MEMASUKI PINTU

memasuki pintu
kubayangkan maut mengintai
gerimis sempurna mengusap hening semesta

dari balik jendela hati paling rindu
kusedu seribu bulan paling menghidu
mengisi sajak-sajak cinta paling tertuju

oh....cahaya cinta
lihat puisiku bercahaya
di dalam cahaya

Batu. 862021



CERITA DUNIA ANTAH-BERANTAH

agama di buat topeng
janji-janjinya seperti tong kosong
tekhnologi hanya untuk kepentingan iklan abal-abal
politik dijadikan kendaraan kelompoknya bermuka tebal
suka mengkambinghitamkan lainnya dengan mulutnya yang sambal
padahal hidupnya penuh tambal-sulam di dunia terjal
kartu kredit para pejabat antah-berantah yang sudah tidak difasilitasi
membuat hati dan pikiran manja menjadi api
karena birahinya tak terakomodasi
maling berdasi memperlihatkan wajah aslinya sendiri
mentalnya perlu diperbaiki seperti alusista dimodifikasi dan dimoderatori

Batu, 2062021



DI TAMAN

menuai bunga-bunga cinta yang syahdu
seperti bulan yang ku rindu
membuka kalbu
menuju pintu

Batu 1462021



PERJALANAN CINTA
Teruntuk anak dan istriku


Mungkin aku tak cukup baik bagi-Mu
Meski Engkau adalah tujuan satu-satunya

Lewat cinta kebohongan menjadi rumah kaca
Dan aku bukan siapa-siapa di depan cermin-Mu

Kau berkata aku dicintai
Ketika aku tak punya apa-apa

Karena kemalangan cinta menjadi matang
Karena keberuntungan cinta lupa jalan pulang

BALI SUBUH. 20220220



PERJALANAN HATI

dengan dua sayap aku terbang ke setiap pangkat yang terpuji
memotong tebing yang sukar didaki

meski jauh tepi-tepinya, berat beban-bebannya akan terus kususuri
demi mencari ilmu membuahkan amal setiap hari

Bali, 1722020



PADA SERULING PAGI

pada seruling pagi
siul angin membawa harapan hati
sekantong cita cita dan segumpal keinginan surgawi
tumpah di pelataran ini

sebelum sempat menyalakan lampu
keburu luka mengeja doa melumat harapanmu
hingga nyalang luruh menempuh getar rindu
membaca setiap denting hening cuaca kalbu

Batu,1922017



MALAM INI MEMANDANG WAJAHMU

biarkan malam ini tertidur seperti segumpil wajahmu di ranjang mimpi
biarkan ia bermimpi tentang taman-taman sunyi,
bunga-bunga ilusi berwarna api di dadanya yang dengki

lewati saja malam ini dengan hati
sebab di keningmu mengalir segala memori
perlahan menjadi rinai menetes-netes di pipimu yang cekung ini

ah, malam ini seperti negeri para pemimpi
menyembunyikan jendela kenangan yang mengeras sendiri
di tubuhmu yang penuh bara api

betapa keindahanmu tak bisa kupungkiri
wajahmu serasa halnya putik bunga matahari
selalu bergerak ditiup angin lupa jalan kembali

memandang wajahmu seakan melihat hatiku sendiri
sebab aku adalah daun-daun kering jatuh di tanah gundukan sunyi
menyaksikan debu menjadi saksi bisu catatan kaki

Bali, 1722020



PERJALANAN

Perjalanan ini tak pernah berhenti
Ia selalu memutar dan membolak-balikkan hati
Bulan dan bintang selalu mengikuti gravitasi
Setiap saat mereka berdua selalu mengajari mengaji
Aku sendiri belajar menerima janji meski harus sabar menunggu hari

Pada detak jammu langkah kaki seperti nyanyian hikmat di mata dan hati
Hutan-hutan belantara terlewati dengan rasa manis secangkir kopi
Tinggal bagaimana membuka tali kehidupan yang penuh daki

Perjalanan masih panjang bagi anak bangsa penyangga negara
Banyak korupsi merajalela memotong kaki mereka
diantara narasi dan nasi basi di daun tanduk kehancuran bangsa
Kami terus mencoba mengasah kemampuan. Mata

Perjalanan ini selalu tak pernah berhenti
Ia terus berjalan di antara mata belati yang menari-nari
Mencari arti cinta di ladang alifmu yang sepi

Duh, Gusti Murbaeng Dumadi
Kapan perjalanan ini berhenti untuk mencari
Sedang kekasih sejati dilahirkan sebagai alam semesta di detak nadi

Bali, 1822020

EKO WINDARTO




Tidak ada komentar:

Posting Komentar