UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 19 April 2021

Sajak Sajak Uwa Kijoen - RIWAYAT PERJALANAN


 
Sajak Uwa Kijoen
KESAKSIAN
- kepada diri sendiri

telah kuziarahi puluhan kuburan
dengan doa-doa cinta, bahasa batin dan isyarat kesetiaan.
tetapi kesepian seperti
mata pisau yang senantiasa
siap menghadang dan menikam

ke mana lagi mesti kuusung
kekalahan dan kegelisahan
karena di setiap mata angin
tak kujumpai pilihan

Cirebon, 1981- 2021



Sajak Kijoen
RIWAYAT PERJALANAN

gerimis menyisakan kesepian
sepanjang aspal jalanan
pohon-pohon berbaris memagari
riwayat yang mengalirkan kenangan

telah puluhan purnama kulewati, menggaungkan
namamu ke segenap penjuru
tapi gedung-gedung membisu, pagar taman pun
membeku, orang-orang
seperti mengusung jenazah
diam dalam aroma kematian

tak ada alamat bisa dibaca
selain angka-angka berhamburan
dari mulut orang yang lalu lalang, dengan tangan
menggenggam belati

gerimis seperti mengantar kematian
engkau menjelma menjadi
riwayat perjalanan
: tak kutemukan.

majalengka, 2010 - 2021


Sajak Kijoen
SAJAK LELAKI DAN MIMPI

perlahan lelaki itu membereskan mimpinya,
pada separuh putaran,
diejanya harapan
seperti detak jam yang menyuarakan angka-angka
wajahnya mendadak ranum

napas lelaki itu mengalun tenang
melagukan pengantar lelap
gelisah telah ia tumpahkan
pada kegerahan cahaya matahari sepanjang hari.

lelaki itu membereskan mimpinya
perlahan seperti nyanyian mengantarkan harapan
pada kehangatan matahari
esok pagi.

Majalengka, 2013 - 2021




Sajak Kijoen
MENGEJA MIMPI
- kepada diri sendiri

sepi yang kita tasbihkan,
telah menjelma sihir
menghanyutkan semua kenangan
serta impian sepanjang usia

aku merasa terpojok, dengan
selaksa lamunan perempuan
dan ujaran perkawinan

di sini, mungkin mimpi
malam pun menjadi sangat renta
aku membungkuk, memunguti sisa masa lalu.

Kadipaten, 26042021
#sunyisepidalamhening



Sajak Kijoen
SAJAK LELAKI DAN MIMPI

perlahan lelaki itu membereskan mimpinya,
pada separuh putaran,
diejanya harapan
seperti detak jam yang menyuarakan angka-angka
wajahnya mendadak ranum

napas lelaki itu mengalun tenang
melagukan pengantar lelap
gelisah telah ia tumpahkan
pada kegerahan cahaya matahari sepanjang hari.

lelaki itu membereskan mimpinya
perlahan seperti nyanyian mengantarkan harapan
pada kehangatan matahari
esok pagi.

Majalengka, 2013 - 2021



MENGEJA NAMAMU
- kepada diri sendiri

sudah kubaca semua tulisanmu, ada nama dan riwayat yang kau tasbih kan pada masa lalu

lalu, aku akan mengeja namamu sebagai pejalan yang rindu tempat berteduh.

bersimpuhlah, kemudian mengheningkan luka, jadi canda.

Kadipaten, 26 Juni 2021
#sunyisepidalamhening
#diamkusepi
UWA KIJOEN




Tidak ada komentar:

Posting Komentar