UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 16 April 2021

Kumpulan Puisi Yuni Tri Wahyu - MELUKIS LENGKUNG ALIS





MELUKIS LENGKUNG ALIS
Yuni Tri Wahyu


Meliuk-liuk garis melengkung
Berbaris setipis alis
Melukis senyum manis pejuang ulung
Meski kaki menapaki pematang licin, sisa gerimis

Senja nampak muram, sesekali petasan alam terbatuk
Rinai pun masih berderai menyambut kumandang azan
Membuat duduk kian khusuk
Merapalkan doa-doa pujian

Di tengah hiruk pikuk berdebatan nurani
Setia pada janji suci, terkhianati
Berlari tinggalkan lebam, memeluk ikhlas sebagai takdir
Bersyukur dengan melukis lengkung alis, kisah berakhir

Tangerang, 01 April 2021



JELAGA
Yuni Tri Wahyu


Melekat mengilat pada dada busung
Melupa sahaja demi pengakuan terusung
Segala daya meluka nurani
Abaikan saja, sekuat ambisi

Meraja hasrat, khianat tersemat
Alibi-alibi mempercantik diksi
Pembenaran merasa sebagai bulan-bulanan
Tercatat jelas akibat pemaparan

Luar biasa peran sempurna
Memukau iba, terjebak alur cerita
Terperdaya buaian warna-warni bunga kata
Sesungguhnya jelaga pekat pesona tanpa makna

Tangerang,16 April 2021



USAH CEMBURU
Yuni Tri Wahyu


Menyiksa rasa
Mencipta resah
Gundah berkuasa
Menelisik langkah

Biarkan jemariku menari
Merangkai sejuta puisi
Arungi samudera kata
Berlayar ke mana suka

Percayalah, hati masih sama
Sekarang, nanti untuk selamanya
Usah cemburu pada diksiku
Hingga melukai damai batinmu

Jiwa musafir
Suka mampir
Sejenak berzikir
Singgah, menyingkir

Usah lagi cemburu
Aku tetap begini
Memiliki satu hati
Meski godaan memburu

Biarkan pena meluahkan tinta
Merangkai kuntum bunga cerita
Pada vas beranda mereka
Mewarnai salam jabat karya

Tangerang, 14. April 2021



MEMILH LETAK SENJA
Yuni Tri Wahyu


Sepi menggandeng lengan sunyi, bersama melangkah menuju ke barat
Tidak mudah menempuh perjalanan dengan memikul kenangan berdarah
Tapi semangat dan keyakinan kuatkan tekad
Memandang selendang tujuh warna terlukis pada kanvas harapan

Ikrar mengikat hati, meski tali suci masih melambai
Tertiup angin musim kemarau
Entah kering, rapuh, putus, saat kedua ujung bersambut
Atau kian erat menyimpul kenyataan

Kita hanya punya doa dan harapan
Memilih letak senja, bernaung sejenak sebelum mendekap hening
Ujung malam menjelang fajar
Tumpah ruah bulir-bulir telaga

Memohon belas kasih, pengampunan segala dosa
Bersimpuh tengadah tangan
Menggugah hati melafazkan doa agar tak lagi salah memilih letak senja
Dan, malam pun dalam perlindungan-Nya

Tangerang, 12 April 2021




EMBUN
Yuni Tri Wahyu


Tetes tetes bening berkilau melengkapi pagi
Membawa aroma wangi alami, sentuh nurani
Sesejuk penantian fajar menyambut senyum mentari
Mengecupi bulir demi bulir jernih mutiara harapan

Angin lembut membelai wajah
Damainya hingga memeluk puncak syukur
Atas nikmat tak terukur nalar
Menjalar menyusuri pegunungan hikmah

Embun penyejuk sirna sektika hangat melumat
Esok datang tanpa berkurang kejernihan
Terus dan selalu melengkapi siklus alam
Selayaknya damai luruhkan tikai

Tangerang, 21 April 2021
#sunyisepidalamhening




MENEPI
Yuni Tri Wahyu


Sejenak menakar kadar diri
Menepi memeluk sepi
Menyimak peristiwa-peristiwa terlewatkan
Merenungkan sepenuh perenungan

Masih panjang perjalanan menuju senja
Terus berjalan lanjutkan harapan
Barangkali di tengah langkah tersisa jejak
Keemasan silam

Pemicu diri menggali mimpi
Di sudut sunyi paling hening
Kulabuhkan doa tanpa jeda
Dengan simpuh kian dalam

Tangerang, 23 April 2021
#sunyisepidalamhening



JADI
Yuni Tri Wahyu


Menikmati geliat getir menembus dinding khusuk
Menyaksikan tingkah polah berkelit, tersenyum menyimpan raungan nurani
Melafazkan doa-doa pengampunan
Seirama mendustai kata hati

Apa yang dicari, duhai pemeran pentas kehidupan?
Kurungan jeruji besi tidak membuat jera, semakin memupuk semangat dalam lipatan alibi
Tak terlihatkah oleh mata hati, telaga-telaga jernih, kini membendung lumpur kelam jejakmu
Merasakan aroma basi, sementara jiwa masih sangat suci

Bertingkah sebagai pahlawan, tapi sesungguhnya menancapkan batu nisan
Berhenti menebar wangi bangkai
Ada Dia Maha Segala, mencatat dalam buku keabadian
Jadi, insyaflah dari sekarang

Tangerang, 24 April 2021



SELAMAT MALAM CINTA
Yuni Tri Wahyu


Ramadan membawa kawanan berkah
Berbaris rapi memenuhi ladang pahala
Pohon-pohon kebajikan tumbuh subur
Hijau segar dengan buah nan ranum

Siapa pun berhak memetik, menikmati tanpa ragu
Setelah seharian menahan hawa nafsu
Mengikat lapar dahaga dari palung jiwa
Hingga kumandang azan membebaskannya

Selamat malam cinta Ilahi
Kutunggu ruku sujudmu dengan rakaat-rakaat taraweh
Lantunan tadarus pun turut menemani, sebelum lelap menguasai
Hingga nikmat sahur mengakhiri, untuk kembali memulai perjalanan shaum kaum muslim sejati

Tangerang, 25 Apri 2021
#sunyisepidalamhening



Tidak ada komentar:

Posting Komentar