UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 16 April 2021

Kumpulan Puisi Tati Kartini - MAAF


 
MAAF
By Tati Kartini

Ada doa di dadaku untukmu selalu
Walau kini aku berada di ujung asa
Telah habis inginku untuk hal yang nyata
Karena dunia hanyalah fana.

Ini sepotong sajak, cerita tentang kita
Semoga memberi arti , walaupun bias terasa
Kucoba rangkum menjadi selarik kata maaf
Untukku yang tak pernah mampu
Bahagiakan dirimu utuh

Jakarta, 4 Maret 2021



RAMADAN MAGFIRAH
Karya : Tati Waedi (Tati Kartini)


Dipertemukan kembali dengan bulan Mulia Ramadan
Bulan penuh pahala dan ampunan
Perkuatlah iman, tahan ujian
Jangan sia-siakan kesempatan
Langit kan doa, Allah Maha Mengabulkan

Utamakan mohon ampunan jangan terlupakan
Juga hidayah di dalam mengarungi kehidupan
Agar menetapi kebenaran, tak tergoyahkan
Di lapang kan kehidupan sekarang dan kemudian, di keabadian

Mintalah, "Pasti Aku kabulkan."
Demikian yang difirmankan-Nya
Masihkah meragukan?
"Nikmat mana lagi yang kau dusta kan."
31 kali di ulang di dalam Al Qur'an surat Ar Rahman

Jangan goyahkan iman agar tak menyesal di hari kebangkitan
Disaat tak ada lagi pertolongan
Hanya iman dan amal kebaikan sebagai teman
Yang akan meringankan atau memberatkan
Saat hisab diberlakukan

Jakarta, 17 April 2021




PACARAN
By Tati Kartini (Tati Waedi)


Kalau zaman dahulu orang punya pacar malu-malu
Tapi kini orang pacaran tak tahu malu

Kata agama pacaran haram
Kata anak muda kekinian pacaran adalah kebanggaan

Mengapa harus kau umbar?
Aurat kau biarkan terhampar
Sadarlah sebelum akhirnya bubar
Jangan beri contoh yang gak benar

Jakarta, 26 April 2021



DI BAWAH MATAHARI
Kolaborasi Lima Sekawan
Andri Tri Susanto, Ayya, Ade Prasetyo, Arum Purwita,Tati Kartini

Bertemu di bawah matahari, belajar merangkai aksara menjadi elegi. Lalu bersatu di kitab jiwa.

Padamu matahari, hangatmu senantiasa memberi arti. Meski tak selalu seiya sekata. Acap laku tak seiring seirama. Sekian depa jarak terbentang. Namun, engkau t'lah tinggalkan tilas. Menjejak dama dalam rangkaian aksara.

Kusampaikan padamu tentang terik, yang sanggup mengelupas mimpi. Kau tahu? Pendarmu elok tatkala redup. Namun, menyakiti bila terlampau hebat. Meranggaskan pepohon asa. Ciptakan kemarau di sabana cipta. Melayulah kuncup-kuncup.

Hingga senja tiba, tunas tunas kering berlalu pergi, terbawa laju angin ke padang ilalang. Bersualah serumpun perdu, menyubur bertumbuh elok berwarna warni.

Lima tunas kerontang menjelma sahabat sejati. Bertemu sepaham sehati. Tentang cinta pun terobati.

Meski dalam relung sukma tercipta rindu kilau arunika, pun renjana bertatap saga. Dalam kenang tak melekang selalu menjulang.

Padamu matahari, kami haturkan terima kasih. Bukan ... bukan kami lupa budi. Hanya butuh waktu untuk sendiri

Tentang terik telah kami resap sekadarnya panas. Dari siksa berbuah makna, menoreh kesan, luka pun cipta.
Walau masih menyisa dilema, tentang tanya nan tak terjawabkan, tentang asa nan terpatahkan
Akankah terbiarkan?

Jakarta, 8April 2020



SAHABAT
Oleh : Tati Kartini feat Bintang Jiwa


Aku tak selamanya bisa tampil sempurna
seolah tanpa cela
Aku pun tak selamanya berbuat salah
Aku juga mengerti tentang noda dan dosa..

Memohon ampun, bertaubat kepada Allah Swt senantiasa
InsyaAllah ada malaikat disekelilingku Menjagaku agar aku tak jatuh tergeletak dalam kegagalan

Terimakasih mau menjadi sahabatku
Menerima aku apa adanya
Sahabat adalah karunia terindah
Tak pernah bisa ternilai

Kalian sangat berarti ....

Jakarta, 8 April 2020



UMMI
Oleh : Tati Kartini


Ada rasa yang sulit terungkapkan
Pandangi wajah-wajah menyedihkan
Korban ketidak adilan

Tuhan lindungilah kesayangan
Tempatku melabuhkan cinta dan sayang
Ingin kubawa terbang melayang

Menembus awan-awan nan kelam
Biarkan rintik hujan basahi hati
Membasuh bara dendam hati

Mengapa teramat keji?
Takkan menyesalkah menyiksa buah hati sendiri
Pernah kah terlintas pada nurani?

Jakarta, 4 April 2020



HARAPKU PADAMU
Oleh : Tati Kartini


Aku tak ingin banyak bicara tentang perasaan kita
Hanya dihati kupenuhi doa-doa agar bersama dalam nyata
Bukan hanya pada janji semata

Aku belajar untuk percaya
Jauh di lubuk hatiku pun diam-diam terucap harap
Betapa inginku habiskan sisa umurku bersamamu
Sayang, mengertilah … akan aku.

Jakarta, 4 April 2020



RETORIKA COVID-19
Kolab : Arum Purwita,Tsurayya T, Ade Prasetyo, Tati Kartini

Bagaimana bisa tenang jika jumlah penyebut lebih cepat dari pembilang. Momok baru menakutkan, tak lagi jam. Namun detik yang datang menghunjam.

Ia tak kasat mata tetapi amat berkuasa, membabat hayat anak manusia. Meneror, tebarkan ketakutan. Menelan manusia pada pusaran pandir.

Mungkinkah Tuhan tak lagi menebar dama pada manusia. Karna manusia tak lagi pandai menyirat makna. Hidup bagaikan sebuah retorika semata. Mengalir dari hulu ke hilir. Abaikan kalam nan iringi takdir.

Makhluk kecil pemberi pelajaran. Tentang hidup, bertahan dan berjuang. Menakar diri atas nikmat Tuhan. Menggerakkan jiwa untuk kembali pada jiwa terang.

Merasuk sukma mengeja diri, perihal suci jua nurani. Nan kadung dikabutkan ego diri. Semoga ada waktu berbenah, menyelah kelesah.Tersesaplah gundah. Terlarunglah pongah di atas Lillah

Kini saatnya berserah pasrah. Meski bukan berarti diri menyerah kalah. Sungguh diri hanyalah makhluk angkuh nan rapuh. Bersimpuhlah pada sang maha pemilik semesta. Kepada-Nyalah semua munajat terpanjat.

"Diatas segala musibah dan gundah, percayalah ....
Tak semata- mata Allah turunkan tentaraNya, melainkan ada hikmah setelahnya."

Jakarta, 3 April 2020



KEKASIH JIWA
By : Tati Kartini feat Jiwa


Sayangku ....
Disini aku masih menetapi segala ratap yang curam

Dengan sunyi yang menghimpitku
Untukmu, rinduku

Tiada pernah kubergegas meninggalkanmu
Meski hanya selangkah

Tidak, rinduku
Rasa jenuhku itu adalah ketertarikanku
padamu

Dan tidak akan ingkar kepada bibir cintaku
Aku di sini masih memperjuangkan dirimu

Sayangku ....
Kaulah kekasih jiwaku

Jakarta 02 April 2020



KEPADA KAWAN
Oleh : Tati Kartini


Aku lelah izinkanku rehat
Tenangkan jiwa penatku sesaat
Tanyamu kadang terasa memberatkan
Beri tenggang menjawabmu kapan kapan

Permasalahan memancing perdebatan
Aku lebih senang mendengarkan
Untuk lebih menambah wawasan

Sampaikan saja terus terang dalam kejujuran
Kalian lebih memiliki kepandaian
Jangan pancing aku dengan pertanyaan

Jakarta, 1 April 2020



SURAT UNTUK KEKASIH
Karya : Tati Kartini


Assalamu'alaikum ...

Sayang ....
Kutulis suratku ini untukmu dengan menahan dadaku yang kembali terasa sakit lagi.

Pagi ini aku berjalan ke halaman mencoba beraktifitas selayaknya di pagi hari, tapi rasanya tak sanggup menahankan rasa sakit ini.

Air mataku mulai menetes, ingat padamu kekasih… .

Betapa aku tak sanggup mengatakan ini.

Begitu dalamnya kita saling mencinta, mungkinkah harus ku katakan juga?

Bahwa tak mungkin kita akan hidup bersama.


Aku tiada daya, diatas kerapuhanku manalah mungkin aku bisa bahagiakanmu.
Kekasih, wallohi….

Bukan aku tak inginkan hidup bersamamu yang telah beriku rasa bahagia nyaris sempurna.

Tapi rasanya aku takkan tega, merampas kesempatan bahagiamu untuk memiliki pasangan yang lebih sempurna yang segalanya melebihi rasa seperti yang kuberikan padamu.

Aku hanya mampu mencintaimu dengan segenap hatiku, tapi tidak dengan ragaku yang tiada berdaya lagi, yang setiap detik menahan rasa dari sakit yang tengah kuderita.

"Aku harus jujur padamu, mungkin hidupku takkan lama sayangku.

Sebagaimana kata-kata dalam puisimu.

Saat aku berkata sayang kamu, percayalah ....
Saat aku bilang kita akan bersama selamanya, ketahuilah
aku tidak akan pernah meninggalkanmu

Saat aku bilang selamat tinggal, berjanjilah kamu tidak akan menangis
Karena aku akan mengatakannya saat aku mati!

Jakarta 28012020
By: Bintang Jiwa. "



KEKASIHKU
Oleh : Tati Kartini

Terimakasih untuk tetap bersamaku, kau memang setia tak pernah tinggalkan aku.
Dan ternyata akulah yang akan meninggalkanmu.

Pena takdir telah tertuliskan, kita menjalani hari-hari yang indah di penuhi segenap rasa bahagia, maka ku mohon jangan kau tangisi perpisahan ini.

Biarkanlah cerita dan canda tawa bahagia kita tak ternoda oleh air mata.
Aku takkan sanggup bila harus merasakan dinginnya tetes air mata pada jasadku yang mulai membeku.
Kenanglah aku dalam bahagiamu

Selamat tinggal kekasih ...
Sayang dan cintaku untukmu selalu dan selamanya.

Maafkan aku sayangku…
Berjanjilah kau pun tak akan menangisi kepergianku.
Berbahagialah, walau kau harus hidup tanpa aku.

Doamu akan selalu membersamaiku sayangku walau kita berpisah raga.
Kelak bila waktunya tiba kita akan kembali bersama dengan kebahagiaan yang sempurna.
Aamiin Ya Robbal 'Aalaamin

Wassalam

Jakarta, 29 Maret 2020
Dari Kekasihmu
Tania




KELAM
Oleh : Tati Kartini


Mengenangmu bagai hembusan angin menerpa debu
Hilang tak bersisa
Cintaku kau bawa pergi
Dan tak akan pernah kembali

Biarlah aku tetap disini
Setia bagaikan senja menanti malam
Melebur pada gelap, hitam
Melukis bayang dalam ingatan

Kubiarkan rinduku membeku
Bersama dinginya temaram
Lembayung mengantarkan aku
Pada malam tanpa bintang dan rembulan, kelam

Indahnya senja tak lagi kurasa
Tanpamu hidupku hampa
Bagaikan raga tak bernyawa
Bersama senja kan kuhabiskan sisa usia

Jakarta, 14 April 2020



AKU KAKU
Oleh : Tati Kartini

Kadang aku terlihat seperti batu
Bergeming tampak kaku
Seakan beku tanpa rasa rindu
Jangan tertipu dengan gayaku

Hatiku dipenuhi aksara tentangmu, namamu
Agar kau tahu tiada arti semua hal tanpamu
Jauh di lubuk hatiku hanya kamu
Yang mengisi segenap ruang di hidupku

Jakarta, 13 April 2020



Assalamu'alaikum ....
PADA-MU PENGGENGGAM HARAP
~ kolab lima sekawan ~


pada bentang tertapak tilas
menyisa jejak akan segala tingkah
detikdetik mencipta jelaga
kian pekat seiring masa

riuh nikmat dunia tersesap
melupa hakikat tertutup hasrat
jatuh berkali rapuh
meruam pun menyangkal sungguh

jatuh pun tak cukup sekali
jatuh bangun seakan jadi tradisi, bagi insan lemah hati
walau berkali hindari, manisnya dosa menghias dunia
menawarkan kesenangan di setiap masa

semua ada masanya
tubuh tegap menjadi bungkuk
kulit halus berubah keriput
pandangan tajam menukik termakan usia

semua ada masanya
saat lisan bebas berkata
jemari menari bersama pena
tak peduli berapa hati yang terluka

semua ada masanya
mereka yang menyakiti akan tersakiti
jemawa menjadi bencana
nestapa menjelma bahagia, saat hari akhir tiba

adakah insan inyafi diri
membilang era nan berlalu pergi
mengeja segenap torehan perilaku
sementara waktu melaju, tak hendak menunggu

tuhan
ijinkan hamba pulang
kasihmu saja nan tak lekang
tiada tertakar pun terbilang
hamba bersimpuh
jatuh meluruh
patuh ... lungguh ...

tuhan
pulangkan aku dalam berjuta kebaikan
atas ridhomu di sepanjang lelaku
atas rahmatmu kembali ke rengkuhmu

Ruang cinta, 13 April 2020
~ LimaSekawan ~
Tsurayya Tanjung
Arum Purwita
Ade Prasetyo
Tati Kartini
Andri Tri Susanto



KEPADA KAWAN
Oleh : Tati Kartini


Aku lelah izinkan aku rehat
Tenangkan jiwa yang penat
Pertanyaanmu kadang memberatkan
Beri aku tenggang untuk menjawabmu kapan kapan

Permasalahan kadang memancing perdebatan
Aku lebih senang mendengarkan
Untuk lebih menambah wawasan

Sampaikan saja terus terang dalam kejujuran
Kalian lebih memiliki kepandaian
Jangan pancing aku dengan pertanyaan

Jakarta, 13 April 2020



SENDU
Oleh : Tati Kartini


Duhai hati tentramlah bersama mimpi
Walau semua rona seakan pucat pasi
Sakit di hati membiaskan lara menganga
Pada lukaluka lama

Ingin kutanya pada senja
Mengapa setiap pujangga merindukanya
Walau indahmu singgah sesaat saja
Menampakan wewarna menyambut kelam

Bersimpuh pada gelap malam
Berselimutkan hitam kelam
Menutup netra menjanjikan
Harapan akan datang di ujung malam

Bersama hadirnya nuansa kehidupan
Pada pergantian malam dan siang
Kau setia pada janji
Menutup hari mewarnai
Tersirat ada sendu pada rona indahmu

Jakarta, 22 April 2020



RAMADAN DALAM KENANGAN
Oleh: Tati Kartini


Hatiku bagai teriris sembilu
Mengingat semua kebersamaan di Ramadan tahun lalu
Anakku, kini kau tiada lagi disisiku
Aku hanya bisa mengenangmu, dengan hati yang teramat rindu

Kau sulungku, kebanggaanku, anak salehku
Yang selalu menemani dan menjagaku
Kini telah kembali kepangkua-Nya
Di dalam surga-Nya

Anakku, tahukah bundamupun kini tengah sakit?
Entah kapan, cepat atau lambat bunda akan kembali bersamamu
Semua memang rahasia, tapi dengan kondisi bunda sekarang rasanya takkan lama.
Kita akan kembali bersama

Andai saja aku bisa memohon
Ya Rabb, akankah Kau pertemukan kembali?
Di Ramadan suci tahun ini?
Semua ketentuan terbaik hanya milik Illahi

Jakarta, 19 April 2020



SAMPAI AKHIR WAKTU
By : Tati Kartini feat Jiwa


Suara tentang cinta terdengar lagi
Tegas nan lembut dari bibirmu cinta
Tercengang aku, getar dihulu jiwa

Aku tercandu oleh tulusmu
Obat muram yang mujarab
Sederhana penuh makna adalah bersamamu..

Berdua diberanda cinta, merindu
Memudahkan ikhtiarku padamu
Aku akan tetap menunggumu selalu, cintaku
Sampai akhir waktu

Jakarta, 16 April 2020
TATI KARTINI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar