UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 16 April 2021

Kumpulan Puisi Genoveva Manuhara - INGIN


 


DOA TANPA JEDA

Tuhan ....
(Sang pemilik hati)
Kalau boleh aku meminta
Satu hal kecil saja
Aku hanya meminta sekeping hatinya
Izinkan aku mengerami sudut kecilnya
Tanpa tersiksa prasangka
Tanpa terjeda nama dan rupa yang lainnya

Tuhan ....
(Sang pemilik rasa)

Izinkan rasa ini bertaut mesra
Saling memiliki
Saling menjaga
Tanpa terkamiri rasa dusta
Utuh penuh dalam dekapan doa
Semoga SAMAWA sampai ujung usia

Gk, 20210415
(Genoveva Manuhara)



INGIN

Matahari membakar sunyi langkahku
Terseok berteduh di kotamu
Masih pantaskah mengetuk pintumu
Sedangkan kemben lusuh terkoyak nafsu
Bermandi tubuh dengan keringat birahi
Kugadaikan sorga atas nama cinta

Bu, kakiku terhenti di sini
Hanya bisa mandangmu dari balik pagar batas suci
Menginjak pelataranmu pun tak layak lagi
Meski berkali wudu dengan air mata sesalku

Bu, kali ini aku hanya lewat di kotamu
Perih hati mengingat nohta merah di dahi
Menghalangiku bersimpuh di kakimu
Takut kasihmu membakar tubuh kotorku
Senyum lembutmu menghanguskan jiwaku

Bu, aku berlari menjauh dari kotamu
Berat mengemban dosa memikul karma
Meninggalkan jejak anyir anak durhaka

Ska, 20210410
(Genoveva Manuhara)



SIAPA MELUKA SIAPA

Ketika hujan membadai di mata
Aku hanya bisa meraba
Siapa yang telah menikam lara
Mencabik asa yang kubangun di sela reruntuhan jiwa

Tak mudah bagiku menyeka air mata
Menancapkan percaya panji panji cinta
Dalam gelap aku bertanya
Siapa meluka siapa

Gk, 20210410
(Genoveva Manuhara)



EPISODE CINTA TABU

Berkemas
Menyeduh dosa dalam secangkir kopi pagi

Bergegas
Sebelum kesadaran membangunkan mimpi

Berlalu
Meninggalkan jejak cinta di balik selimut tabu

Beribu tanya mengendap di dada
Akankah Tuhan berpihak pada kita
Sedang perbedaan begitu nyata

Loji, 20210408
(Genoveva Manuhara)



PULANG

Pohon randu meranggas
Kapuk beterbangan
Negeriku memutih muram
Angin berbisik lirih

"Saatnya pulang"

Barisan kata menari sambil menyeka air mata
Aroma dupa dan kamboja dalam barisan duka
Beriring mengantarmu dalam istirahat panjang

Gk, 20210406
(Genoveva Manuhara)



PADA SAATNYA NANTI

Pada saatnya nanti
Aku akan memanen rindu
Rindu sempurna
Kuerami dengan roh menyala
Hingga akhir nanti
Berjumpa dengan pemilik jiwa
Terwujud cinta agung mulia

Rindu padamu, Duhai

Gk, 20210404
(Genoveva Manuhara)




BERDOSAKAH AKU


Maaf kalau aku selalu ingat padamu
Ingatan ini telah membuatku tersungkur dalam bait bait resah

Sementara jarak sunyi adalah bentangan antara engkau dan aku
Rindu hanya tersengal di napasku

Berdosakah aku bila jatuh cinta pada senyum indahmu

Brosot, 20210329
(Genoveva Manuhara)




SIAPA


Siapa ....
Siapa telah begitu lancang membuka pintu hatiku
Hingga gema rinduku terdengar seantero penjuru
Siapa telah berani membangkitkan cinta terkubur berabad lamanya
Kini mencengkeram jantung sesak napasku dibuatnya

Siapa ....
Siapa telah gegabah nyalakan api cemburu
Membakar ranting ranting kering kisah masa lalu
Menjadi abu
Meninggalkan gurat gurat pilu

Siapa kamu
Mengapa diam membisu

Gk, 20210405
(Genoveva Manuhara)



UNTUK KEKASIH

Untukmu kekasih
Yang tiada lelah berjuang dalam mewujudkan impian

Pulanglah dalam dekap cintaku
Rebahkan letihmu di pangkuanku
Tidurlah dalam damai bersama doa doa menyelimuti jiwamu

Damaimu bahagiaku

Gk, 20210418
(Genoveva Manuhara)




RINDU JADI ABU

Telah tandas jamuan rindu
Dalam pesta paling durjana di malam itu
Dalam bejana pembasuhan
Tuba dan madu bersekutu
Gelegak amarah tertimbun pilu
Cinta berseteru
Rindu jadi abu
Engkau dan aku tak lagi satu

Gk, 20210417
(Genoveva Manuhara)




GURIT PERIH


Ndak tulis gurit perih
Ing pinggiring ati kang ringkih
Ora ngira menawa sliramu nyebar wisa
Nabok dhadha kanti apus krama

Aja ditangisi lampusing ati
Ndhedher tresna ora guna
Abot nyangga rasa ancik ancik pucuking cubriya
Kudune kabeh ditampa kanti legawa
Nanging ya gene isih ana luh kang tumiba

Loji, 20210408
(Genoveva Manuhara)



PAMIT

Telah habis kucabut akar cinta dari saku mimpi
Sempurna kupungkasi rasa dengan akhir nelangsa
Lebih baik sendiri
Bila berdua tak dianggap ada
Cukup sampai di sini kisah perih ini

Pancen abot jeroning ati
Munggel cerita asmara kang durung kober kababar
Rasa ati kang ora kawedar
Cukup tekan semene
Becik andum basuki kariya rahayu

Gk, 20210419
(Genoveva Manuhara)



MENGEMIS CINTA


Merebak tangisku di pangkuanmu
Kupersembahkan resah dalam gundah di sisa malam

Lihatlah hatiku yang piatu
Jiwa papa menunggu belas kasihmu

Inilah aku si miskin mengharap iba
Setetes saja cintamu jadi ajimat di lelakon hidupku

Aku mengemis cinta dari sorga

Gk, 20210424
(Genoveva Manuhara)




DUSTA

Dusta telah mengkremasi sucinya hati
Seonggok cinta jadi abu hitam
Menghias luka silam
Tak layak dikenang

Semua sudah tak sama lagi
Tak usah ditangisi
Matinya sekeping hati

Kau masih diam dengan angkuhmu
Dan aku memilih berlalu
Jangan ditanya mengapa
Karena sabarku ada batasnya

St Balapan, 20210425
(Genoveva Manuhara)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar