BELAJAR
Tahukah
Engkau dik…
Aku
Selalu
Belajar dari mata mu
Mata yang selalu
Memandang dengan keteduhan
Mengayomi ambisi
Menaungi
Kesedihan dan sepi
Mata yang selalu
Menyimpan rindu
Di malam malam sunyi membisu
Mata yang selalu
Berlinangan
Kerna menyimpan kepedihan
Di malam malam
yang tak ada rembulan
Membuatku
Semakin memahami mu
Dalam setiap renungan dan langkah ku
Tahukah
Engkau dik …
Aku
Selalu
Belajar dari senyumanmu
Senyum
yang selalu hadir
Dikala duka melanda jiwa
Senyum
Yang selalu menyapa
Ketika resah dan gelisah
Bergejolak di dalam dada
Dan,
Senyum
yang selalu ada untukku
Ketika,
Rasa kangen datang
Menemui ku ...
#S4S, gedangan02112020
PERGI
Kepada pergi …
Aku titipkan kangen ku ini
Biarkan dia
Selalu mengikuti
Kemanapun tujuan langkah kaki
Kemudian,
Tinggalkan cinta mu
Simpan lah di hatiku
Dan,
Aku akan menunggu
Sampai engkau kembali
#S4S gelangkulon 28102020
DUA EMPAT NOPEMBER
1
Merindukanmu itu
Adalah rasa
Yang selalu bergelora
Dalam dada
Yang menuliskan kembali
Kisah kita
Menapaki permulaan
Tanpa pernah mencapai akhir
Sebagai mana
Puisi yang aku tanam dan simpan
Dalam palung hatimu
2
Adalah engkau
Yang selalu hidup
Dalam ingatanku
Yang menuliskan ..
Namaku dan namamu
Dalam dinding jantungku
Aku mohon
Tetaplah engkau disana
Menemaniku
Memintal rindu
Dengan benang benang senyummu
3
Dik …
Hentikan
Kebiasaanmu
Menulis puisi kesedihan kesedihan
Kemudian kau baca
Ketika,
Sunyi jatuh dari langit sepi
Kerna
Itu akan membuatmu
Semakin tenggelam
Dalam danau luka penantian
4
Lihat lah dik …
Jejak mu dan jejak ku
Adalah jejak jejak
Yang melangkah
Tak membutuhkan matahari
Tak memerlukan purnama
Kerna
Engkau lah cahaya
Yang menuntunku
Membawaku
Berlabuh padaNYA
#S4S 24Nopember2020
KANGEN
Aku hadirkan wajahmu
Dalam angan ku
Dan,
Aku katakan ...
SELALU
Ada
Rindu disini
Di
Relung hati
Ini ...
#S4S 19 nopember 2020
TADI MALAM
Ada yang mengusik dari mataku
Tertampak di sejengkal depanku
Seorang lelaki berselimut dingin debu
Di keningnya terkumpul daki kegelapan
Tangannya kanan bergetar
Menggenggam segumpal duri mimpi melenakan
Tangan kirinya terselip rokok duka kenyataan
Sesekali tampak asap mengepul
Dari mulutnya yang kering dan gelap
Tanda duka dan kegetiran adalah biasa di harinya
Hari yang dipenuhi oleh kalah dan kalah
Kalah oleh kemunafikan dan kelicikan
Kalah oleh kebohongan dan kecurangan
Dan ia tetap tersenyum tak peduli
Karena esok hari
Akan semakin banyak yang temaninya
Bersama menikmati kegelapan
Solo, 16 Nopember 2014
DIK
Lihatlah ...
Bulan mengapung
Di atas telaga
Sinarnya
Menerangi
Langkahku
Menuju hati mu…
#S4S nopember 2020
KOESPANOET |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar