UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 12 November 2020

Kumpulan Puisi Eko Windarto - DI BALIK MUSIBAH




MONOLOG

mestinya aku tak bersajak
sebab sajak hanya menjadi dahak

mestinya aku tak mengisi sajak
kerna sajak tak membuat tersedak

harusnya aku berhenti bersajak
menjadi makelar politik lebih berahklaq
apa lagi menimang korporasi yang suka ngakak
di antara sajak berserak

sebuah sajak mencatat sejarah rakyat
hati kian retak tak kuasa mengungkap sejati penjahat
hanya monolog sebuah sajak yang mampu berdialog
dengan kelompok kelam sejarah kotaku
hingga tangan tangan siluman tak berani menantang cakrawala jiwaku

BALI, 26102020



DI LORONG RUMAH

di lorong rumahmu
kutemui batu bata bicara padaku
sedang di luar sana, jejak-jejak laku
menyanyikan layang-layang robek itu

sebelum waktu membuka perasaan lewat puisi hatiku
diam-diam ada yang pergi memburu
membuatku berasa berdosa menjadi juru bicara di lorong rumahmu

Bali, 23102020



KUTULIS PUISI INI

Kutulis puisi ini kala musim pancaroba
Mengusir hujan di sawah ladang kita
Angin yang liar berpacu seperti janda tua menghadap Khaliqnya
Kere-kere tak bisa berbuat apa-apa
Ketika melihat badai matahari dari balik jendela
Sedang hati tak bisa saling berpelukan dengan hati mereka
Terlampau terbatas dan terlalu banyak rasa meminta

Musim gugur mencium bumi
Bambu-bambu saling bergesekan menyulut api
Pohon-pohon hidup dan gemetar menjamah dada puisi
Saat sunyi lahir dari hati
Sepotong roti cinta dari aurora kekeringan tak bisa dibagi dengan birahi

Sekaputih, 7112019



MANUSIA YANG DI-TUHANKAN

Guru kembali
Corong keras sekali
Menyambut imam tertusuk duri sendiri

Pengkultusan dibiarkan terjadi
Di jalan sunyi
Doa menjadi hakiki

Batu,26112020


NYANYIAN CINTA

aku bicara tentang cinta
getaran nadanya mampu menggoyahkan jiwa
kumandangnya harum bagai bunga
membuka kidung jula juli perawan suci
siapa yang berani membuka pintu lagu kasih sayang ini
adalah rahasia-rahasia hati yang paling wangi
menyimpan bisikan sanubari paling berani memecah sunyi

sebuah sajak yang bernafas dalam benih hatiku
mengalirkan kasih sayang di tiap desir nadimu
tiap-tiap desah napas tersimpan rasa risau mendesau merasuk ke dalam sukmaku
betapa desir nyanyianmu yang fana itu
menjadi saksi bisu di ujung penglihatan batinku
yang memantulkan cahaya dari air mataku
dan disembunyikan oleh kesadaran cinta

ah.... meneguk rasa kasih sayangku dalam jubahmu
adalah gema jiwa tanpa kata

ketika nyanyian rindu dikumandangkan oleh kesunyian jiwa
mimpi dan bayanganmu melipat lagu rohani yang digubah oleh renungan cinta
getaran nadanya bagai rahasia debur ombak samudra
menyalipku pada gelombang air mata
sebagai perahu yang menyatukan cuaca dalam menangkap cinta

aku berusaha memecah sunyi
menuturkan bisikan sanubari
yang terungkap oleh hati
melagukan kidung suci
sebagaimana cinta memahkotai hati
menyanyikan melodi
meluluhkan diri
mengalir bagaikan kali
mereguk dahaga siang tadi

Batu, 1372018 



SAJAK PETANI

di sawah dan ladang-ladang desa
kutemukan keluh kesah tak bernama

suara padi mencium bumi melahirkan tanya
pada airmata para petani desa

tetesan keringat lahir dari tenaga
menunjuk arah cinta

sementara anak-anak muda desa
sibuk menghabiskan waktu tanpa tahu arah keranda

Batu, 23112020



SAJAK HARI INI

Dalam sepi aku melihat manusia mesin
Di layar kaca aku melihat manusia dimesinkan
Dalam dirimu aku melihat agama mesin
Di dalam diriku melihat ketakutan dan keberanian
Dalam ruang dan waktu aku melihat kebenaran sendirian

Batu,21112020



KUKIRIM SEBUAH SAJAK CINTA

Kukirim sebuah sajak cinta
Sebagai sesaji mantra udara kota
Retorika sepi tak berdaya
Mencari muara samudera doa

Gemerincing kaki rindu
Mengiringi puisi kalbu
Dalam perjamuan itu
Sebuah sajak mengibarkan upacara sepi
Benih-benih darahnya tempat kenangan merawat mimpi
Menggenangi riwayat perjalanan ini

Setiap kukirim sebuah sajak cinta
Wajahmu penuh pesona
Matamu menyelipkan cahaya
Di keningmu mengalir aroma doa

Ohhh.... cinta yang penuh cahaya
Merebak-rebak di taman dada penuh pohon bidara
Tumbuh di ranjang panjang purnama doa

Kukirim sebuah sajak cinta sebagai tanda kasih sayang-Nya
Saat di rumah warna bidadari dipenuhi cinta tak terkira
Pada daun suruh, kelor, kumis kucing, kemangi, kelapa yang jarang tereja manusia

Memasuki minggu dini hari
Taman-taman penuh pesona bidadari
Menemukan antologi dari rangkuman sepi
Tak bertepi
Memukau narasi nadi
Pada orbit elegi kesunyian hakiki

Dan, setiap hening di rumah puisi penuh relif
Aku berdiri seperti huruf Alif, berlutut bagai huruf Dal, sujud serupa huruf Mim.

Ah...ternyata huruf-hurufmu adalah vertikal sebuah sajak cinta sejati
Yang mengukir antologi hati

Bali, 31102020



ANDAI

di kedalaman matamu,tatapan lampu biru
seperti kata-kata yang layu di kaki penyair itu

pada putih rambutmu
aku bayangkan betapa panjang waktu kau lalui bersama jejak menuju

seandainya bisa melipat ruang dan waktu
akan aku selipkan surat cinta untukmu
meski jauhnya jarak kita hanyalah garis tercipta dari rindu

Batu, 16112020



NYANYIAN UNTUK KOTAKU

kotaku suka bersolek dan kemayu
seperti anak yang baru gede suka puja-puji dan dirayu
cafe-cafe, panti pijat, villa-villa dan hotel-hotel bermunculan tiap waktu
hingga hampir menutup lahan pertanian yang semakin kelabu
tiap malam muda-mudi selalu dicekoki minuman keras, sabu-sabu dan gerutu
bidadari-bidadari malam selalu mengumbar nafsu melulu
tanpa memperhatikan angin malam karena dininabobokkan uang saku
sedang udara yang gelisah tidur di pejam matamu
saat hidup tidak berubah karena cengkeraman kuku-kuku

Batu, 13112019

EKO WINDARTO




Tidak ada komentar:

Posting Komentar