MONOLOG
mestinya aku tak bersajak
sebab sajak hanya menjadi dahak
mestinya aku tak mengisi sajak
kerna sajak tak membuat tersedak
harusnya aku berhenti bersajak
menjadi makelar politik lebih berahklaq
apa lagi menimang korporasi yang suka ngakak
di antara sajak berserak
sebuah sajak mencatat sejarah rakyat
hati kian retak tak kuasa mengungkap sejati penjahat
hanya monolog sebuah sajak yang mampu berdialog
dengan kelompok kelam sejarah kotaku
hingga tangan tangan siluman tak berani menantang cakrawala jiwaku
BALI, 26102020
DI LORONG RUMAH
di lorong rumahmu
kutemui batu bata bicara padaku
sedang di luar sana, jejak-jejak laku
menyanyikan layang-layang robek itu
sebelum waktu membuka perasaan lewat puisi hatiku
diam-diam ada yang pergi memburu
membuatku berasa berdosa menjadi juru bicara di lorong rumahmu
Bali, 23102020
KUTULIS PUISI INI
Kutulis puisi ini kala musim pancaroba
Mengusir hujan di sawah ladang kita
Angin yang liar berpacu seperti janda tua menghadap Khaliqnya
Kere-kere tak bisa berbuat apa-apa
Ketika melihat badai matahari dari balik jendela
Sedang hati tak bisa saling berpelukan dengan hati mereka
Terlampau terbatas dan terlalu banyak rasa meminta
Musim gugur mencium bumi
Bambu-bambu saling bergesekan menyulut api
Pohon-pohon hidup dan gemetar menjamah dada puisi
Saat sunyi lahir dari hati
Sepotong roti cinta dari aurora kekeringan tak bisa dibagi dengan birahi
Sekaputih, 7112019
MANUSIA YANG DI-TUHANKAN
Guru kembali
Corong keras sekali
Menyambut imam tertusuk duri sendiri
Pengkultusan dibiarkan terjadi
Di jalan sunyi
Doa menjadi hakiki
Batu,26112020
NYANYIAN CINTA
aku bicara tentang cinta
getaran nadanya mampu menggoyahkan jiwa
kumandangnya harum bagai bunga
membuka kidung jula juli perawan suci
siapa yang berani membuka pintu lagu kasih sayang ini
adalah rahasia-rahasia hati yang paling wangi
menyimpan bisikan sanubari paling berani memecah sunyi
sebuah sajak yang bernafas dalam benih hatiku
mengalirkan kasih sayang di tiap desir nadimu
tiap-tiap desah napas tersimpan rasa risau mendesau merasuk ke dalam sukmaku
betapa desir nyanyianmu yang fana itu
menjadi saksi bisu di ujung penglihatan batinku
yang memantulkan cahaya dari air mataku
dan disembunyikan oleh kesadaran cinta
ah.... meneguk rasa kasih sayangku dalam jubahmu
adalah gema jiwa tanpa kata
ketika nyanyian rindu dikumandangkan oleh kesunyian jiwa
mimpi dan bayanganmu melipat lagu rohani yang digubah oleh renungan cinta
getaran nadanya bagai rahasia debur ombak samudra
menyalipku pada gelombang air mata
sebagai perahu yang menyatukan cuaca dalam menangkap cinta
aku berusaha memecah sunyi
menuturkan bisikan sanubari
yang terungkap oleh hati
melagukan kidung suci
sebagaimana cinta memahkotai hati
menyanyikan melodi
meluluhkan diri
mengalir bagaikan kali
mereguk dahaga siang tadi
Batu, 1372018
SAJAK PETANI
di sawah dan ladang-ladang desa
kutemukan keluh kesah tak bernama
suara padi mencium bumi melahirkan tanya
pada airmata para petani desa
tetesan keringat lahir dari tenaga
menunjuk arah cinta
sementara anak-anak muda desa
sibuk menghabiskan waktu tanpa tahu arah keranda
Batu, 23112020
SAJAK HARI INI
Dalam sepi aku melihat manusia mesin
Di layar kaca aku melihat manusia dimesinkan
Dalam dirimu aku melihat agama mesin
Di dalam diriku melihat ketakutan dan keberanian
Dalam ruang dan waktu aku melihat kebenaran sendirian
Batu,21112020
KUKIRIM SEBUAH SAJAK CINTA
Kukirim sebuah sajak cinta
Sebagai sesaji mantra udara kota
Retorika sepi tak berdaya
Mencari muara samudera doa
Gemerincing kaki rindu
Mengiringi puisi kalbu
Dalam perjamuan itu
Sebuah sajak mengibarkan upacara sepi
Benih-benih darahnya tempat kenangan merawat mimpi
Menggenangi riwayat perjalanan ini
Setiap kukirim sebuah sajak cinta
Wajahmu penuh pesona
Matamu menyelipkan cahaya
Di keningmu mengalir aroma doa
Ohhh.... cinta yang penuh cahaya
Merebak-rebak di taman dada penuh pohon bidara
Tumbuh di ranjang panjang purnama doa
Kukirim sebuah sajak cinta sebagai tanda kasih sayang-Nya
Saat di rumah warna bidadari dipenuhi cinta tak terkira
Pada daun suruh, kelor, kumis kucing, kemangi, kelapa yang jarang tereja manusia
Memasuki minggu dini hari
Taman-taman penuh pesona bidadari
Menemukan antologi dari rangkuman sepi
Tak bertepi
Memukau narasi nadi
Pada orbit elegi kesunyian hakiki
Dan, setiap hening di rumah puisi penuh relif
Aku berdiri seperti huruf Alif, berlutut bagai huruf Dal, sujud serupa huruf Mim.
Ah...ternyata huruf-hurufmu adalah vertikal sebuah sajak cinta sejati
Yang mengukir antologi hati
Bali, 31102020
ANDAI
di kedalaman matamu,tatapan lampu biru
seperti kata-kata yang layu di kaki penyair itu
pada putih rambutmu
aku bayangkan betapa panjang waktu kau lalui bersama jejak menuju
seandainya bisa melipat ruang dan waktu
akan aku selipkan surat cinta untukmu
meski jauhnya jarak kita hanyalah garis tercipta dari rindu
Batu, 16112020
NYANYIAN UNTUK KOTAKU
kotaku suka bersolek dan kemayu
seperti anak yang baru gede suka puja-puji dan dirayu
cafe-cafe, panti pijat, villa-villa dan hotel-hotel bermunculan tiap waktu
hingga hampir menutup lahan pertanian yang semakin kelabu
tiap malam muda-mudi selalu dicekoki minuman keras, sabu-sabu dan gerutu
bidadari-bidadari malam selalu mengumbar nafsu melulu
tanpa memperhatikan angin malam karena dininabobokkan uang saku
sedang udara yang gelisah tidur di pejam matamu
saat hidup tidak berubah karena cengkeraman kuku-kuku
Batu, 13112019
EKO WINDARTO |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar