#EMiMa
Raga berlayar mengarungi samudera aksara. Membentang layar asa tanpa kenal kata menyerah. Namun hati ini tetap sama, untukmu saja. Kekasih puisi berselimut kabut elegi.
Samodera Berbisik
Tangerang, 23 Agustus 2020
KASAK KUSUK TERPURUK
Karya : Samodera Berbisik
Kemarilah sayang, kita berdiskusi panjang
Memapar jejak juang, terpenggal emosi meradang
Duduk manis, usah berlalu lalang
Memunguti arang berserakan di setiap ruang
Kemudian menggoreskan pada kertas-kertas pejuang
Mereka bernyali, tanpa meninggalkan akidah usang
Jangan coba bakar pemikiran dengan isyarat curang
Mengapa menanam isyarat pada ruas titah menekan keinginan
Kian mengerti, bahwa kau layak terabaikan
Tanpa menyimpan setitik penyesalan
Menemani kisah perjalanan ke depan
Melaju semerdu deru asa meraih kebahagiaan
Meracik ribuan aksara kedamaian
Hilangkan kasak kusuk, terpuruk sendirian
Hadapi semesti kesatria dalam peperangan
Tangerang, 22 Agustus 2020
#EMiMa
Kaki-kaki ringkih melangkah tegap. Jemari renta menarikan ribuan gerak aksara. Benih kasih tersebar tanpa menyisih. Bukan sekedar merias nama. Tapi memang begitu adanya. Pemberian Sang Maha Pencipta.
Samodera Berbisik
Tangerang, 21 Agustus 2020
#EMiMa
Kusuguhkan siangku pada terik. Biarlah peluh menyetubuhi sepenuh hati. Tersenyum puas, kala titik klimaks mendekap rupiah.
Alhamdulillah, semoga lelah ini menjadi Lillah.
Samodera Berbisik
Tangerang, 29 Agustus 2020
#EMiMa
Kusuguhkan siangku pada terik. Biarlah peluh menyetubuhi sepenuh hati. Tersenyum puas, kala titik klimaks mendekap rupiah.
Alhamdulillah, semoga lelah ini menjadi Lillah.
Samodera Berbisik
Tangerang, 29 Agustus 2020
#EMiMa
Nyata itu laku, bukan bunga aksara layu. Ditelan waktu membisu, kemudian memudar menjadi abu. Perlahan lenyap, tersapu sang bayu.
Samodera Berbisik
Tangerang, 10 September 2020
AWAL PERTEMUAN
Karya : Samodera Berbisik
Tiada menyangka setitik tanda
Menghiasi lembar puisi kita
Tanpa menyimpan isyarat penyekat rasa
Namun ternyata teramat bermakna
Hadirku dengan memeluk luka
Tersayat belati aksara
Tertancap oleh pena-pena bertinta durhaka
Merobek jantung, kian kencang bergema
Memenuhi palung nurani
Sakit serasa dirajam ribuan duri
Namun awal pertemuan ini
Menghapus luka-luka terpatri
Terima kasih putra-putri pertiwi
Kalian, pengobat tanpa terpinta
Di kirim Pemilik alam semesta
Menghadirkan senyum berjuta makna
Bahagia hati bukan permainan kata
Tangerang, 08 September 2020
CINTA TAK BERTUAN
Karya : Samodera Berbisik
Bertanya aku pada rindu, sejujur rasa di hati
Masihkah dirimu menghuni relung paling nurani
Tak sanggup terjawab dalam aksara, atau sekedar anggukan kepala
Hanya diam, mengeja nama
Tuan, benarkah engkau iklas melepas kisah kita
Atau sesungguhnya jalinan ini tak pernah ada
Bagimu hanya sepengal isapan tanpa resapan rasa
Tertelan hasratmu tentangnya, yang tak menjadi nyata
Lalu ... terlampiaskan kepadaku
Perempuan berhati beku
Mencair oleh lembut kidung syahdu
Berembus menyentuh kedalaman kalbu
Kini semua telah usai
Namun denyut rindu ini masih membantai
Menguliti sunyi pekat malam, perlahan
Kusadari, bahwa cinta tak bertuan
Tangerang, 07 Agustus 2020
SEBELUM MENEPI
Karya: Maks Onesimus Talan & Samodera Berbisik
Samudera malam luas kelam
pada temaram lampu melampau
mengekang gelap yang tergenggam
tersungkur menelan kata-kata syahdu
Kenang mengekang membilang usang, aku sudah paham
datang mengulang semangat juang, aku sudah tahu
kenyataan sebatas permainan, aku sudah mengerti
ketika rindu kembali menyapa diri
Sebelum menepi pada malam panjang
sigap bertindak sedikit bermenung
sebagai makhluk tahu merenung
di sela rindu yang mengurung
Akan terlampau tinggi menjadi patah
akan terlampau dipanggang menjadi angus
memeluk sunyi dalam hening ego menggugah gundah
sebatas aksara kisah kasih lepas meretas
Lebih dari manis,
rasanya masam
sedikit memahami
lebih dari harum,
aromanya busuk
menikam rindu
raga membungkuk
dalam doa bahagia rindu
SoE NTT -- Tangerang, 13 September 2020
RINDU KEMBALI MENYAPA
Karya : Samodera Berbisik
Sudah aku bilang, jangan kembali datang mengulang kenang usang. Hanya akan mengekang semangat juang.
Melupakan kenyataan, bahwa manis aksara sebatas permainan. Engkau menikam rindu, tanpa sedikitpun memahami rasaku. Seakan semudah mengunggah gundah. Saat melepas kisah kasih, dengan selisih.
Aku hanya ingin memeluk sunyi dalam hening. Memasung rindu dalam doa bahagia untukmu, hingga akhir waktu.
Tangerang, 13 September 2020
KUPEJAMKAN RINDU
Karya : Samodera Berbisik
Setiap hadir menyeru, hanya mengusik kalbu. Kemudian menyingkir sekilas pikir. Berkelebat bagai bayangan dalam kegelapan.
Ia masih saja setia mengunjungi ruang-ruang rahasia. Menggaungkan rindu tanpa malu pada waktu senja.
Ketika malam datang kupejamkan rindu dalam rerintik doa. Bahagialah tanpa aku mendampingi sisa usia. Meski hasrat selalu terpanjat, untuk bersama.
Tangerang, 12 September 2020
#EMima_Emosi
Pergilah, aku ikhlas melepas. Karena kamu memang tidak layak dipertahankan. Dan keberadaanmu .... Hanyalah sebuah dilema.
Samodera Berbisik
Tangerang, 18 September 2020
CEMBURU
Karya: Samodera Berbisik
Aku selalu merasa cemburu, melihat kebersamaan kalian. Aahhh rasa apa ini, antara kita tak pernah ada ikatan. Akupun tahu kalian telah bersahabat jauh sebelum kamu mengenalku.
Tetapi rasa cemburu ini mengganggu, membuat hatiku terbakar tanpa nalar. Dan akhirnya, perpisahan terjadi sebelum ada hubungan. Kita bubar, berantakan. Padahal rasa sayangku tak berkurang.
Cemburu membuatku bodoh. Kehilangan rasa bijak yang selama ini teragungkan. Inikah cinta sejati, atau ego tak terkendali. Entahlah .... Tak berarti lagi, semua sudah terjadi.
Tangerang, 15 September 2020
#monolog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar