UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Rabu, 02 September 2020

Kumpulan Puisi Nebula - WANGI KAMBOJA



Wangi Kamboja


Remang senja di barat laut
Merah tembaganya masih tak mampu memberiku sejengkal lebih, masihkah wangi kamboja pati membalut kinimu, dan tentang suara suara para biara dalam tembang kasih tak mesti bersama
Lihatlah... saat camar pergi dan kembali yang tak menghiraukan musim, tetap dalam gempita pekik mengalahkan suara gemuruh badai dan suara pecahan gelombang menampar dinding dinding cadas, masihkah tak sebanding dengan getir kepergian yang itu semua sudah taqdir
dan...
gemintang di malammalam pernah kita debat akan kejahuannya masih saja memberi kelip dan silaunya mampu menyanding cahaya purnama, dan itu sepakat pernah kumu; iyakan
Kau perempuan ping, walau kau lipat lembaran itu, hirup bau hadirmu masih menyanding pong
sebelum sudah berakhir tanya dan tika waktu sampai kau masih melayang, tujulah.. ranting itu masih tetap lenting dan liat dibasuh embun kasih menunggu cakar yang dirindukannya hinggap kembali
Kala tak lagi mampu kau baca deru badai, disini kini dan nanti, ikhlas jejak kukubur agar genang tak lagi mengalir.

_nebula
#bumi_minang
Agustus, 31-2020





T E R I K


semakin meninggi
Disini; kekasih
sebentar bercerita kita tentang hari yang hilang dan tawa yang sumping dirayap lengah
kita tidaklah merayu angan melampau taqdir, sebab musim bersilih tak mampu dipilah pun dibedah, elok bersabar kita walau ranting kasih rangas mengering dan daun rasa menguning pasrah, namun wangi peluh dan tatap ikhlasmu mampu membuat tangan ini mengukir lengkung sabit kelak menuju purnama pecah dalam binar rampai cahaya menuju pulang
Atas langkah seiring menggapai petang dan menyapa senja kelak kita merebut terik dalam senyum sembari tengadah menembus langit mengucap salam pada pamberi nikmat
Disini, sejenak kita basuh muka dalam linangan dhuha dan memohon Dia berbisik
kun..
tak berbanding apapun jua tersanggah.

_nebula
#bumi_minang
Agustus, 30-2020





Terserak Sampai


Kini larut ku unggah beda
Sebab kepergian tak lagi sama
Tiris bersulam terpaksa ada
Dihela sentak terserak sudah
Lenting jemari gapai tak sampai
Taji terbungkus jejak terhapus
Lenggok maya lengang melambai
Embun menguap jejakpun pupus

#bumi_minang
Agustus, 27-2020





Andai Ragu


selari pandang sampai hilang; kau berlalu
ini bukan tentang bening dan keruh perjalanan rasa, pun tentang ucap yang mati di hati, buta di mata
berandai kita dalam pertemuan, meniti dalam lillah mamandang dalam kalbu memilin kata dalam norma
itulah dik yang dulu ku tuturkan sebelum tangan seayun ingin dan langkah sederap teguh menuju purnama kelak pecah dalam senda gurau dibilik entah
kala pergimu membawa luka, biar ku tenung segala sakit pada larut di kesendirian igau
disini kelak dan kini titian belum patah andai ragu telah sempurna mengajarimu, pulanglah...

_nebula
#bumi_minang
Agustus, 24-2020





Gelisah Angin

yi..
Saat senja rebah di pesisir barat, lihatlah gelisah angin diantara lambaian nyiur, pada siurnya tak lagi riuh merindu kala debur ombak pecah hening mencium bibir pantai dan hanya lamatlamat pekik elang menimpali gemerisik pasir berbisik, kusinggahi kembali tempat itu yi sebelum kepergianmu tak menemukan aku dimana jejak yang kau tinggalkan untuk ku tikam lagi
yi..
kemarau kini menyapa lirih menggugurkan daundaun yang lelah bertahan di ranting kering, sebab elusan lentik jemarimu tak lagi mencubit serat rasanya untuk bertahan diterik mentari
yi..
Senja telah mencium aroma malam, rona merah tembaga lindap kini dalam bayang tanya, adalah malam tak lagi jelang dalam bibir tawa menegur tepi pagi dan ngiang desahmu tak mampu menghangatkan bau rasa
Kini... bias pada bunting purnama perlahan menghilang, larut ku terbenam bersama kasih yang kau bawa.

_Nebula
#bumi_minang
Agustus, 23-2020





Ratok Senja

Telah selesai aku disini
tak lagi akan ada layar terbentang menembus gelombang, pada tambat yang telah lapuk menunggu ikat
Kelak waktu sampai, khabarkan pada semilir angin dan bisikan pada pasir, buih pecah sebelum mencium bibir pantai dan siur angin telah mengumpal badai dan cucur disela cadas mengalir dalam lelah
Dialah malam yang mengetuk pintu sujud untuk mencari jalan pulang, sebab tanah basah sudah dalam langkah yang tak beriring
_ra...
musim telah berganti, pintu tak lagi berderik, hanya sesekali krisik dedaun luruh jatuh, maka akhiri langlangmu

#Ratok ( Ratap )
_nebula
#bumi_minang
Agustus, 21-2020




RIMBA MAYA
by. Nebula


Lepaskan sejenak lelahmu _ra
jika kelak ranting yang kau rawat dengan embun dan dedaun yang mulai riap menguning dimakan tabah dalam keriput luruh [ patah juga ]
badailah.... sebab rimba maya bukanlah tandang yang harus kau laga, berlalulah melayang, pekiklah dan menukik kembali, sebab laut memberi dan meminta sama maka itulah kasih sejujurnya dan karma baginya tak memberimu apaapa, maka maafkan berlalunya
_ra... tetaplah melayang dan sayap sayap kasih selalu taburkan kebumi sujud kelangit pinta dalam doa-doa, pun pada tepi pagi berbisiklah Dia menggenggam segala jua, maka tidurlah wahai jiwa jiwa ridho dalam hitungan garis jemari.

#bumi_minang
Septembre 06-2020




RINDU DAN SENJA

By : Nebula

 

Tahu apa kau tentang rindu kekasih,
hidup ini seperti main layangan, pada angin mendayu kita menarik dan mengulur kala badai menderu
Rayi...
tujulah hilir sebelum arus riuh, saring dan pilah biar bumi tersenyum dipayungi langit, kelak
cewang dilangit pertanda terik, pun gabak di hulu menilik hujan
piak ranum sibiran tulang palarai damam dimusim bersilih, ingatkan rindu dan senja saling mencuri tatap, dan liukan eja dihentak tumit sedagu
pun para pelantun pesta tepuk dada menyalip harap para yang patah sekedar berbagi rasa
Rayi...
risalah para tetua ruku' berharap ridho gaungkan terus sampai kau pun lelah dan sujud dalam nikmatNya dalam berbagi insan sesama

 

_nebula
#Bumi_Minang
Sept, 16-2020

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar