DUNIA DIGITAL
angin berhembus
bambu bergesek riuh
panas membakar
duduk di tepi zaman
handphone dibuka
Bali,. 2382020
PUISI DI BAWAH BUAT FILM DOKUMENTER TENTANG BAGAIMANA MENJAGA EKOLOGI TERUTAMA AIR YANG NOTABENE ADALAH SUMBER KEHIDUPAN KITA
NYANYIAN FALSAFAH HIDUP
sumber mata air adalah kampung yang terbungkus kenangan bunga tanjung itu
gemericik pancuran selalu mengantar perjalanan waktu
sedang gerak semesta terus menampung rindu
menunjukkan tempat-tempat sungai tercemar keringat tubuh bapak ibu
pada muara waktu yang mengeringkan airmata
aku membayangkan masa lalu yang perawan tanpa noda
batu-batu warna warni tampak indah di mata hati dan kalbu
tapi, sekarang jiwaku hancur oleh racun-racun nafsumu
falsafah kehidupan adalah ruh masa depan tanpa ragu
yang mestinya kami jaga selalu
sebab paru-paru bumi sebagai puisi jantung paling syahdu
Batu, 2081018
DALAM PELAYARAN
Saat di atas perahu kehidupan
Ombak di dalam hati bermain-main
Lihat, sampan-sampan itu
Berdendang bersama deru
Suara merdunya tak sedalam cintamu yang terpisah dariku
Bali, 2082020
NYANYIAN PAGI
dalam titisan embun pagi
waktu menghidupkan musim semi
cahaya menemui gairah sunyi
misteri menggendong hari
laksana memikul hati
memuja diri sendiri
sebelum bisa mengatasi
oh....daun-daun bercahaya
meneteskan embun kekasih jiwa
jatuh ke bumi hati bermadah nyanyian surga
lihatlah, suara sejuk bersembunyi di kisi-kisi rasa
memandang mukaku penuh cinta
wahai bungaku
parasmu elok nan syahdu
aku terpenjara pesona citramu
Bali, 2882020
TANAMAN
Tanah dikuasai
Kaum tani sepi sendiri
Saat esok menuai
Air mata deras sekali
Bali, 2682020
AKU
di depan pendusta dan penghujat
aku menolak jadi mayat
saat langit dipenuhi cahaya bulat
aku tak lupa ingat dari tersesat
pada musim pancaroba, lidah, mulut dan
nyeri hati minta obat penenang sunyi yang mengerat
Bali, 1882020
KAU BERKATA PADAKU
Eko Windarto
Aku akan terus berperang melawan suara pikiranku
Ketika aku merasa punya kelebihan dan kekuranganku
Kau katakan kebohonganku takan sampai mencapai standar-Mu
Ketika aku lupa waktu
Saat aku tak punya apa-apa
Kau bilang aku milik-Mu
Aku percaya
Aku percaya
Apa yang Kau katakan tentang aku
Aku perlu tahu
Jika aku melangkah di jalan keliru
Tolong pegang tanganku
Semua yang ada padaku
Akan kutaruh di kaki-Mu
Saat sekarang ini aku pasrahkan semua urusan kepada-Mu
Karena di dalam diri-Mu kutemukan diriku
Dan di dalam diri-Mu kutemukan siapa aku
Bali, 1022020
SAJAK JENDELA
di luar jendela, hujan menggenangi matamu
padahal rinduku masih terikat nyanyian cinta yang merdu
sedang kabut-kabut itu masih menguntai air matamu
menjadi senja yang redup mengisi ruang hatiku
gemerisik angin menciptakan suara merdu
menggema ke udara napasmu
mengendalikan badai nafsuku
sebagai senja menyatukan rindu dalam warna hatiku
di dalam meja, kursi, lemari, dan lantai ini
gema nyanyian tanpa kata berkumandang di dalam benih hati
sebuah lagu dari jambangan bunga itu
meneguk rasa kasihku
mendesahkan sayang mengalirkan kerajaan cinta
yang tersimpan dalam relung jiwa
betapa getaran batinku
tersentuh melihat titik-titik embun syahdu
disembunyikan oleh kesadaran hujan senja itu
yang dinyanyikan gaun mawar layu
ah....lagu-lagu kasih sayangmu
mampu membawaku menangkap kidung merdu
dan memecah kesunyian sanubariku
sebab dari matamulah aku melihat alam semesta yang syahdu
kumasuki lagu sinom slendro itu
sebagai jendela pertemuan bagi penuntasan rindu
kubayangkan nada-nadamu berasal dari pelok musim paceklik di matamu
suara gendang bertalu-talu merupakan bahasa jemarimu
mengusik rasaku yang paling dipahami waktu
hingga kata-kata tak mampu menahan air mataku
tercenung di depan jendela
sepi memanggil namanya
kenangan seperti ambang senja
melukis rindu mataku menyapa
rembang petang dengan mesra
gemersik daun-daun bernyanyi merdu
mengiringi bunyi hujan di hatiku
sebelum air mengalir menghantam kalbu
senja mengubah renta jiwaku menjadi buku
saat luka dirundung rindu
Batu Sekarputih, 612019
KEJADIAN ESOK HARI
siang ini menghitung sisa hari
di sana-sini mentari menawarkan api
menghimpun apa yang terjadi
sebelum belati mengucap komposisi dan harmoni
esok pandemi terulang kembali
Batu, 682020
PERJALANAN KEHIDUPAN
Pada perjalanan malam
Hidup saling menyalip dan tambal-sulam
Dinginnya udara membawa luka yang dalam
Suara angin memberikan informasi corona menjadi ladang baru
Di antara himpitan kehidupan abu-abu
Jargon-jargon politik diisi suara-suara palsu
Anehnya, tubuhku yang kedinginan diterpa angin kencang ' tak percaya pandemi ini hilang dari peredaran sebelum dokter mengatakan sebenarnya! '
Batu, 592020
POTRET KEHIDUPAN
Buah manggis buah kelapa
Paras manis buruk hatinya
Bunga mawar bunga kamboja
Jangan lupa membaca cermin di depan mata
Bali, 292020
MALAM INI
kadang aku ingin seperti sepi
heningnya dinaungi seribu tahun lagi
cahaya bintang gemintang bagai nyanyian sufi
dirayakan keindahan sejati
kadang aku menduga malam ini seperti cuaca
menjadi gelombang elektronik memantulkan gema
menyatukan warna dalam cinta
Bali, 242020
DALAM PIKIRAN SUNYI
ketika pikiran sunyi melampaui
cinta datang menghampiri
membawa setangkup rindu hati
membaca keindahan abadi
di dalam kemulyaan hakiki
Batu, 1992017
MENGENANGMU
1
Ketika hujan turun deras sekali
Hati dan perasaan mengenang mu kembali
Ingin rasanya engkau mengetahui dan mengerti
Dimana cinta selalu ada untuk kembali
Meski jalan kehidupan kita berbeda ruang dan waktu
Ayah, " mulai dulu kita jarang bertemu karena waktu menggulung kursi di kalbu."
Tanganmu belum pernah menjamah dadaku
Hingga bayangmu serupa baju batik bermotif bunga ungu
Yang tumbuh di taman hatiku
Menjadi puisi mengelopak di perjalanan waktu
2
Semula engkau hanya bayangan belaka
Ternyata kehidupan mengandung keluasan makna
Mengundang pilihan di musim bunga
Bali, 2092020
PENYAIR
penyair bukan tukang sihir
ia seperti air mengalir dari hilir
penyair bukan pula pesulap kata-kata
atau memanipulasi makna-makna
penyair bisa membuat pembaca terpesona
karena tidak suka menjungkirbalikkan kata-kata
penyair adalah aneka gaya bahasa dan warna
penyair juga katarsis retorika dan budaya
Sekaputih, 1492019
PESONA MALAM
warna-warni pesona malam terangkum mempersunting kata-kata
meronce perasaan cinta
menimbulkan getaran dedaunan bertingkat-tingkat merasuk ke dalam sunyi hati yang luka
sungai-sungai sunyi malam mengundang upacara cintaku
menyatukan alam di luar ruhku
hingga darahku menemukan cahayamu
mengulum sir di bibir batinku
Batu,2122018
SEBUAH SAJAK
mengalir bagai kali
maini ombak, pasir dan batu-batu
mengarak kehidupan sampai muara
sedang di hulu aku menanti kelahiran bayi
saat kau menghitung angka-angka
sambil mengail menghisap harap
sebuah sajak menghitung waktu
memeram jam di hadapanmu
menangkap diri dengan arti ilahi
sebelum kau mati menanti hati
puisi yang telah terhidang mesti dinikmati
walau sebuah sajak belum berarti kau kaji
Batu, 1989
PENYAIR
tak pernah kusadari
alam semestamu begitu berarti
seperti tatapan mata hati
menyingkap tabir gugusan galaksi
aku bayangkan tatanan rasi melintasi sepi
mencuci perjalanan ini
hingga bintang-bintang meraba hati penyair sufi
menangkap musim semi
BATU, 1392020
EKO WINDARTO |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar