SEBATAS TANYA
Tersirat kisah melumat dalam lembaran senja
Menggurat bayangan yang singgah sesaat
Sekedar menyapa angan yang terlanda lelah
Giliran rindu beraudensi seperti pidato paripurna
Pembelajaran diri menyikapi setiap keadaan
Selayaknya bulan dan bintang menembus pekat malam
Memberi solusi bagi kelam terhitung keelokan
Mengobati luka warnai dunia dalam temaram
Mengapa rasa rindu mendalam menyiksa batin?
Yang dulu menjalani hari-hari dengan penuh warna
Bersenda gurau di bawah cerahnya rembulan
Berpacu menghendaki kebahagiaan abadi darinya
Bidikan senja ramalan tiba, hadir bersaksi ke lutut bisuku
Menatap kerlip bintang, baik buruk 1000 malam terjaga tahu
Pada pencarian kedamaian
Doa-doa pemberi kebaikan
Menerobos asumsi rasa
Merangkai jutaan asa
Ruang penyesalan mendesak akal sehat
Masa lalu tanpa kepastian
Tertelan kesombongan
Tanpa keistimewaan
Sebatas tanya
Rutin diri berdaya lemah
Membiarkan pena menuliskan sajaknya
Mimpi penuh pesona jejak yang kutempuh.
Timor_NTT
Tublopo,24/08/2020
Maks Onesimus Talan
***
Salam Seniman
KOPI PUISI
Bila kopimu menjadi inspirasi,
berilah aku minum seteguk
menjadi kenangan.
Bila puisimu menjadi nyanyian,
berilah aku sebait syair
menjadi pujian.
Dan bila bait-bait rasa bernada,
dengdangkanlah lagu yang baru
mengisi kekosongan dan
menghapus kesunyian.
***
Timor,21Agustus2020
Salam Seniman
DRAMA KEHIDUPAN
Sang bayu mencari celah mengisi kosongnya bejana jagat.
Pupus merinai rahim persada seluas hamparan berpaut.
Menyulam rindu menyapa peraduan, pada apa maumu.
Tersinggahi
Berekspresi
Mengobati
Menemukan senjata yang bisa untuk semua bagian tubuh.
Dalam mimpi hayalan belaka
Kedamaian batin
Kekuatan diri
Kesenangan
Membangkitkan ketenangan dalam waktu, yang tahu akan lelah.
Membawa jujur pada seluruh drama kehidupan.
Semisal berharganya lika liku hidup, ada waktu turut bermain catur asa.
Meminjam catatan bukan suatu rancangan, tapi sebatas bebasnya rencana.
Menitipkan kesabaran merenda bebas
Menitipkan waras di alam ketidaksadaran
Menyandang jeritan mengalir miris
Mengindahkan perjalanan rindu buktikan keabadian.
Pada lembaran drama kehidupan
Nikmatnya kesenangan segenggam ketenangan.
Timor_NTT
Tublopo,21Agustus2020
Maks Onesimus Talan
***
Salam Seniman
BAPAK SAPARDI
Ada hujan ada panas
pada coretan-coretan penamu
membiarkan aku kehujanan dan kepanasan
Ada hujan ada angin
pada ayunan tinta penamu
yang naik tipis turun tebal
membiarkan aku kehujanan dan keanginan
Bapak Sapardi
biarkan aku menikmati aliran penamu
seperti hujan di bulan juni
yang lebih tabah dari titik-titik air
berjatuhan tak berbalik ke langit
Bapak Sapardi
biarkan aku mencium tetes hujan pertama
seperti tinta penamu yang lebih bijak
tak sekali jatuh
tak sekali erat
Bapak Sapardi
biarkan aku bercermin pada tajam pikiranmu
yang lebih arif cendekia
selama hujan pikiran masih bertalian
akan panas jua rangkaian kata-kata
sekalipun jatuh ke pasir
Bapak Sapardi
biarlah tumpah dari bubungan,
singgah sebentar di cucuran atap.
Selaksa kisah pemilik titah
berdenyut bebas mengikuti irama hati.
Timor_NTT
Tublopo,31/08/2020
Maks Onesimus Talan
***
Salam Seniman
RETORIKA PENGABDIAN
Tujukanlah pandanganmu
kepada Sang Ilahi, maka mukamu
akan berseri-seri, dan tidak akan
malu tersipu-sipu.
Bukan muluk-muluk saja
atau yang paling keren
Bombastis!
Entah penguasa atau jelata, berhambalah!
bukan bawahan atau tebusan,
tetapi kreatifnya terampil berbakti
***
31/08/2020
Salam Seniman
RELAI
Keping logam pecahan rupiah, masih mampu di bilang utuh.
Terimakasih untuk rasa yang masih utuh, memancar berbalik tanpa meleleh.
Berkeping-keping menyakitkan, saling bertahan; percaya berbalas-balasan.
***
31/08/2020.
PATAH
Sebab akibat hidup di dunia, patah arang alamat karma.
Bukan saja menguasai manusia, tapi hukum mutlak alam berkarya.
Patah tongkat bertelekan, cinta kasihnya lesu hilang harapan.
***
31/08/2020
Salam Seniman
TERIMA SALAH
Bintang jatuh tak pernah menyesali takdirnya
di terik mentari embun berlalu dan menyirna
berbuat baik pada orang lain saja
Sekarang menghakimimu
kelak yang menghakimiku
setidaknya pernah terjadi
Setidaknya sekarang tidak lagi
Timor,29/08/2020
Maks Onesimus Talan
***
Salam Seniman
LURUH
Berguguran daun-daun kering itu
berakhir peristiwa musim semi kemarin
meninggalkan beranting tak berdaun
riak daun luruh menira kekeringan
Setelah musim semi tanpa bunga
tugas subuh telah selesai berkumandang
dan sepah membungkus dahan pembaji batang
lalu suhu dingin sunyi senyap dilahap terang
Dalam gersang pucuk menanti
pagi yang cerah meneriakkan senyap
tak bergairah semaraknya berucap
tanpa tunas kata-katanya lelap
Sendiri aku rindu
tumbuh di matamu
berguguran di hatimu
taklukan sebatang kara
Timor,29/08/2020
Maks Onesimus Talan
***
Salam Seniman
LANGIT ASAKU
Kicauan burung dipagi hari
Bersenandung nan merdu
Mewakili langit asaku
Setiap derap waktu menyentak jiwa
Rasaku menggebu terangkai merona
Terpatri penyejuk hati
Raga pun terisi semangat baru
Yang dulu sempat pupus ditelan waktu
Terjatuh melesat bertengger dimana saja
Indahnya jadi bunga yang harum alami
Menyempurnakan diri dalam jiwa nan suci
Itulah yang kini menjadi doa sebatang asa
Waktu berharga menemani dan menjaga
Menyatu dengan beningnya embun pagi
ketika matahari mulai terbit lagi.
Timor_NTT
Tublopo,25Agustus2020
Maks Onesimus Talan
***
Salam Seniman
YANG TAK MUNGKIN
#puisi_religi
Aku bersimbah menjadi hakim sendiri
untuk gurun berlapis baja batu bara hitam.
Yang hendak panjang terlalu patah,
niscaya akan ketamakan berubah merugi.
Kelak aku merindu pada air nan sejuk.
Aku menatap gugusan singgasana,
sedang duduk manis di pangkuan Bapa Abraham seorang tetangga
yang pernah aku tawan
karena anjingnya menggonggong setiap gerak gerik aku lewat.
Aku berteriak meminta bantuan agar ia bawakan seteguk air
menghapus dahaga dari tenggorokkanku yang tandus.
Dengan lembut Bapa Abraham menjawab:
Maaf, diantara kita terbentang jurang yang paling dalam;
tak mungkin Lazarus, kusuruh ke tempatmu;
bahkan kamu pun tak mungkin ke tempat kami berdua.
Timor_NTT
Tublopo,01/09/2020
Maks Onesimus Talan
***
Salam Seniman
AKU DAN KENANGAN
Aku, punya sesuatu dalam hidup
yang tak lebih dan tak kurang
yang tak lain adalah perasaan
lautan rahasia di antara manusia.
Kenangan, bercerita tanpa suara
membangkitkan rasa dalam ingatan
ekstrem menjelma kehabisan tenaga
sepagi-paginya datang atau semalaman
Binar cahaya romantisme
atau reranting duka menjelaskan
rahasia yang tak kasat mata adalah fakta
melainkan tertunduk kepada perintahnya
laksana bom waktu yang begitu menyiksa.
Aku masih mengenang itu
seberapa lama terjadi atau baru saja.
Timor,30/08/2020
Maks Onesimus Talan
***
Salam Seniman
SAMPAI KAPAN
Sampai kapan menitipkan rasa pada senja,
yang memang tidak sunyi memberi getar;
aku ingin kau tahu dan menjawab.
***
30/08/2020. MO.Talan
Salam Seniman
TITIK TUJUAN
Menitik tujuan,
jatuh menetes lalu tumpah.
Mengabah sasaran dan arah,
noktah dialamatkan tanpa tuntutan.
Nomor yang Anda tuju, sedang tidak aktif
atau berada di luar jangkauan.
***
SoE,26Agustus2020
Salam Seniman
RINDUKU DALAM LIPATAN
Tublopo,10/09/2020
Segelas kopi menemani Kelana
Terangkai kalimat seuntai kata
Meletus senja sesak dalam dada
Kala merindu Sang kekaaih di sana
Teringatlah Kelana
Tersenyum sipu tanpa kata
Kerling mata menyatakan isi hati
Serta merta desahan membara api
Oh kekasih, pujaan hatiku
Genap satu purnama cakap merenggang
Di kala hati sedang berlangsung risau
Terbang melayang hilang dalam bayang
Tak satu pun surat melayang
Untuk membuat bibir berdendang
Serasa hati sepi lengang
Kepada yang paling takkan berpaling
Oh kasih, malam ini langit tak berawan
Musim kemarau menggenggam kalbu
Secarik cerah rinduku dalam lipatan
Mengabarkan baiknya jarak dan rindu
***
Karya Tangan Seniman Salam
MENANTI
Laju angin menyergap semesta dengan nyaris
Bebukitan menyapa lembah dengan laris
Dalam tiupan kencang yang berlarian
Melawan deru debu beterbangan
Tanpa membaca arah kehampaan
Di lembaran kemarau, panggilan cuaca
Kekal memperkenalkan suara kerinduan
Menyembunyikan tangis pilu di balik aksara
Hempasan daun kering tenang melantai
Ada ilalang tersipu menanti kenangan
Pada butiran air yang kembali turun.
Jalan imajinasi tersenyum menakjubkan
Senandung nikmat turun tersampaikan
Mereguk jejak tenang melukis pelangi.
***
Tublopo,10/09/2020
Salam Seniman
PESONA TAFSIR
Tercentang ayat-ayat
memberi arti cukup
membalut selimuti kehampaan
kepaknya singkat, terbang hendak tinggi
untuk mencapai maksud
yang tak terselami
Mencetus pokok sepadan dahan
berhamburan, keluar dari kepala
menjadi peraba tebing dan
lembah yang baru
Pada sesiapa yang mencintai kekacauan
mungkin kalau cintaku tiada,
telah aku buru yang berlari
sambil membaca pesan
"Apa yang kau khotbahkan teman?"
Hanya pada puisi-puisi sendiri
gemar menulis tanpa syarat
ritual panjang keikhlasan.
Sebuah petualangan, kata-kata tak bernyawa
sebuah cengkeraman, kata-kata tak bertenaga
sebuah gigitan, kata-kata tak bertaring
sebuah pujian, kata-kata tak penyayang
Di akhir khotbahmu
cara mencintai di antara sesama
nan lafas kata terucap, harusnya romantis
melebihi aksara puisi Sapardi.
Dan engkau kepakan pesona
seperti ombak menyapu pantai
mengklarifikasikan keabadian.
Di dadamu pula, sebuah nama
akan menjadi maha puisi.
***
Tublopo,09/09/2020
Salam Seniman
TERUNTUK SANG MELANKOLIS
Dengan lagu kularutkan cinta, rasa bersemi dalam hati yang merelakan ego.
Dengan lagu kularutkan mimpi, pada asa dan doa yang menepis rasa benci.
Dengan syair, saya belajar menyelami jiwa kemanusiaan dan ayat-ayat kasih Tuhan. Dengan syair saya belajar menjadi manusia.
Dengan syair saya menemukan kembali kesegeran jiwa remaja.
Dan masih banyak lagi...
Selamat jalan veteran biduan Nusa Ina tanah Maluku...
Darimu, terniang melodi beribu syair
"hitam kulit tak selamanya buatan"
yang mencintai diri juga negeri
dimana manusia berpijak.
Dan hingga sajak ini ku tulis
kegersangan turut setia bergelayut
menuntun bayangan hitam dalam angan
memantul menunjuk dan menghujani asa.
***
Malam,09/09/2020
Salam Seniman
SIANG MALAM MENUNGGU PANGGILAN
Sampai giliran nama di sebutkan,
terpanggil untuk menjawab.
Gelombang pedati memainkan angan
mendesir arah aku pergi
dengan sebuah senyuman
mencium pintu sorgawi
Malam terus bernyanyi
dan siang mentari merajai
Yang kadang kita lupakan
siang malam menunggu panggilan
lantaran waktu terus berhembus
menikmatinya sampai tertidur pulas
Biar gemuruh dan harapan tak lagi tumbuh
di atas ranjang kemalasan tertidur panjang
***
Tublopo,09/09/2020
Salam Seniman
GRATIFIKASI
Akulah lembaran kertas dan keping perkasa
sayangnya dinamai UANG
pada pola USAHA
ditenderkan dalam ANGGARAN
dengan pandai wajib NABUNG
tak lupa membawa sepersepuluh ke Gedung Ilahi (GEREJA).
Tapi sabar!
Aku mau berbagi cerita...
Akulah air yang menyiram akar mawar
akulah matahari yang membakar daun kehidupan
akulah bumi tempat segala sunyi mencari cermin sendiri
akulah angin yang membawa harum ke parfum-parfum
akulah senja yang membingkai indah di setiap dada
akulah kupu-kupu pencari madu dari putik ke putik
akulah ulat pemakan daun dan penggerek batang
akulah hama yang mewabah di setiap tanah
akulah musim yang menggugurkan daun dan bunga
akulah bunga yang bermimpi jadi abadi
eh kawan, berapa uangmu?
di dompetku memang kosong;
masih menunggu giliran gratifikasi.
eh kawan, si UANG masih bercerita...
Di rekening bank aku terus bermetamorfosa
dari pengakuan ke airmata.
Malam,09/09/2020
Tublopo_Timor
***
Karya Tangan Seniman Salam
KU PUJI KEKASIHKU
Putih bersih dan merah cerah awaknya,
menyolok mata di antara selaksa orang.
Ku ajak dia tuliskan puisi cinta untukku,
atas nama ketulusan di bait permulaan,
mengisi larik-lariknya dengan nota rindu,
menderetkan asmara hingga penutupan.
Kata-katanya manis semata-mata,
segala sesuatu padanya menarik disayang.
***
Tublopo_Timor
Malam,08/09/2020
Salam Seniman
REKAM JEJAK
Mestinya aku meletakkan tapak ini,
pada tanah yang lapang mengasihi;
mengecap harap tak setapak angan,
membekas asa sekepak bertumpuan.
***
Tublopo,07/09/2020
Salam Seniman
BINTANG BERDENDANG
Derik jangkrik terjaga
semi bintang terhias menepi
tapak tilas purnama tertidur merangkak
ribuan tanya terjebak kelam
di benakku hadir senyummu yang bahagia
menghadirkan rahasia penyesalan.
Bersama berjalan berkarya dan berdoa
dendam yang tiada tara
aku simpan kenangan diiringi sepi
dalam kepedihan kuremuk menjadi ikhlas
tanpa disadari lapisan malam berbalas-balas.
Bintang berdendang
bersafari selagi yang tak ayal
lembaran kenang dan mata air bahagiamu
terpaku melirik tapak jalan menuju rumahmu.
***
Timor,06/09/2020
Salam Seniman
RINDU MEMBARA
Riangnya biru siang menjadi perangkak dalam pekat langit malam.
Selayang pandang tawa kita, berubah jadi kelam.
Berat rasa ku pikul dalam tatapan kosong,
Merubah seluruh asa terbang melayang.
Waktu terbunuh
merangkai rindu membara
memisahkan lentik jarum jam
menjadi jurang ketidakpastian.
***
Timor,06September2020
Salam Seniman
5 SEPTEMBER
Jantungku berdetak
bahkan sajakku berteriak
Separuh waktu berburu
hidangkan aksara menjerit rindu
Menenangkan pikiran dari sesak di dada
oleh asap arangnya membuat luka
Lima September kulai tenggelam
menyisakan pilu layu lebam
Masikah kau berkeinginan
menjumpai kenangan?
Rasa rindu yang tak kunjung menepi
mengharapkan cinta berkunjung tiba,
tak lelah menunggumu sang penanti
tuk menjemput rasa yang tercipta.
***
Tublopo,05September2020
Salam Seniman
MELODI PURNAMA
Andai kau tahu
aku masih merangkak
cobalah menepis laluku
tinggalkan melodi indahmu
Andai kau tahu
malam tiba untuk rerimbun doa
sertakan namamu yang lebat terlindung
jauh dalam angan
tanpa memperlihatkan kelebihan
Tanpa kata seuntai cinta
tiada berita menahan lara
hanya kau yang segarkan tetes senyumku
meski hanya dengan secuil kata
kau juga yang bangkitkan segenggam rasa
tuk hilangkan yang menjadi dahaga
Timor_NTT
Tublopo,04/09/2020
Maks Onesimus Talan
***
Salam Seniman
BELASAN PURNAMA
Di belahan bumi yang tak sama
Untuk sekian waktu tak tentu.
***
Salam Seniman
RISAU
Malam lebam mengisi denyut di dada
Terlalu dini dihujam rindu membadai
Hilang batas terjebak kasat mata
Yang diisi tak miliki garis tepi.
***
Timor,03September2020
Salam Seniman
GONTAI
Memupus tawa, melerai luka yang hendak singgah mengabdi pada atma yang ringkih
Menguji sisa asa yang terkikis habis tersebab lama menepi
***
Tublopo,02/09/2020
Salam Seniman
MAAF TERHATUR
Kutemukan kekosongan
menuliskan kepuasan
menutupi kepalsuan
tak pernah kenal ketenangan sejati
di tengah ramai ataupun sepi
harapkan makna
mengungkap rasa
menemukan tanya
semestaku porak poranda tersebab ego
konsepsi individu terdorong kuat animo
sampai disini maaf terhatur
menyempurnakan yang buyar
mengurangi ego yang melebar.
***
Tublopo,13/09/2020
Salam Seniman
SEBUAH MOMEN
Perjalanan hati pembelajaran keindahan
Tak selamanya yang buruk tanpa kebaikan
Biarlah kenangan menjadi lukisan keabadian
Walau semua harus berakhir dengan kepedihan.
***
Tublopo,12/09/2020
Salam Seniman
INDONESIA BERDUKA
Di terpaan wabah yang berkepanjangan
Tertawan memori mimpi dalam kenangan
Di pelosok negeri berkumandang prihatin
Perpisahan justru menjadi jawaban
Pelan bergerak
Terus menjejak
Terus menghantui
Tak lelah mengikuti
Alunan duka berkepanjangan
Tertawan dalam tangisan
Duka anak negeri
Jejak ketulusan berbuah hampa dan sekarat
Parodi panggung corona sungguh berat
Membuat hati hancur tak bertuan
Dengan hati yang sudah patah tak menentu
Semu terasa lamunan didasar lautan pilu
Hilang begitu saja tersapu ombak derita
Semua berakhir tanpa pesan bermakna
Jawaban doa terasa lambat
Indonesiaku tetap berduka
***
Tublopo,12/09/2020
Salam Seniman
GERSANG
Melodi daun gemerisik menyesakkan setiap jejak persada
hilang kenyamanan pijak di ujung fatamorgana...
SELEMBUT SUTERA
Di manakah jalan ke tempat kediaman terang,
dan di manakah tempat tinggal kegelapan?
Aku akan mencari terang yang ilahi,
sejenak melepas lelah asa selembut sutra;
ketika deduanan mulai menguning dan luruh,
menghabiskan waktu semusim tanpa pamrih
.
Aku mengetuk senyummu
ada dalam malam ini, esok, dan seterusnya.
Di manakah jalan ke tempat terang berpencar,
ke tempat angin timur bertebar ke atas bumi?
Sepagi-paginya aku merangkai bahagia dari lelah semalam,
dan kucoba samakan detak jiwaku jadi ketukan birama.
Meluahkan lagu puji-pujian semerdu waktu berganti,
tercipta dari rasa yang kunyanyikan dari hati.
Mencari terang ilahi dengan nada-nada rindu,
sendi-sendinya dilantak pancang ke dalam kalbu menghabiskan hidangan.
Empat mata angin berdatangan seindah khayal,
dan siapakah yang memasang batu penjurunya?
Sang Pencipta telah mengatur semuanya,
renyah tawa daun kering meretas di antara desah angin yang gerah.
Di bawah terik matahari tersimpan mematung,
menikmati terpaan sinar matahari yang datang menjelang.
Tublopo_Timor
Malam,11/09/2020
***
Salam Seniman
HENING
Bening ku menunggu aba-aba
Amarah atau asmara, kasih atau pedih,
Segalanya indah, jika tepat pada waktunya.
Di seberapa saat,
Kita lalui, malam berganti siang
Mimpi tenggelam, sehabis datang siang
Detik-detik paling hening.
Hening;
Telaga malam bersemadi
Diam dalam gonggongan mengagumi.
Jernih embun bertasbih
Dihamparan jagat raya ini
Masih peduli tetes air yang jatuh,
Hingga hilang pagi.
Kejernihan melawan kata hati
Ketulusan berkorban tak melukai
Menguras sunyi tak memandang
Pada dini hari yang hening.
Detik yang paling hening adalah bermimpi
Bermimpi tentang yang bening-bening
Detik paling jernih adalah tenang
Ketika otak perlu inspirasi.
***
Tublopo,21/09/2020
Salam Seniman
KETIKA KITA HIDUP
Ketika kita hidup berlebihan
jadikan kekurangan jalan kesederhanaan
agar berbuah santapan kebahagiaan
nikmati persediaan rumah penghormatan
Ketika kita hidup sopan
bersikaplah dewasa tanpa meresahkan
agar kelak tersenyum bahagia
melihat keindahan tumbuh abadi
Ketika dalam derajat keimanan
tetaplah semangat memaknai hidup
berbaktilah seturut ajaran keagamaan
mengejar impian berharga kenyamanan
Ketika menghormati jagalah kebersamaan
bantu membantu dalam kebaikan
tanpa menuntut semaian pembalasan
karena berujung pada penyesalan
Ketika hidup dalam kesedihan
ruang kesadaran rona keseimbangan
menunggu belaian kasih sayang
tiba waktu datang penolong
***
Tublopo,20/09/2020
Salam Seniman
HANYUT
Pertemuan kita yang singkat namun indah
Takkan pernah aku lupa sembah simpuh
Segala kenangan telah tersimpan di relung jiwa
Biar kumiliki hingga senja tak lagi ada
Malam semakin larut
Ku meramu cinta dengan begitu pekat
Mendekapmu dalam untaian rasa
Tak bertepi merasuk dalam cakrawala
Tanpa tameng kau melepas aku pergi
Merenggang rasa palung kemandirian
Tentang rindu yang selalu menghampiri
Dirahasiakannya sebelum turun hujan
Dalam arena kemarau aku menanti
Hujan pertama turun senyummu kumiliki
Asa tabah doa terlampir begitu berarti
Hanyut terbawa raga berkelana mencari
Sementara itu gelak rindu kusampaikan
Rasa ini sudah tak bisa ditahan
Rindu ini tak bisa bersabar
Walau barang sebentar
Hanyut dipintasi
Lulus diselami
Hilang dicari
Mengembara dilamuni.
***
Tublopo,18/09/2020
Salam Seniman
CORETAN MALAM
Rindu kala ia masih menyatu
Bersama langit dan awan biru
Kabut yang mengusik masa lalu
Bentang kelam cakrawala rindu
Coretan asa tersimpan rapi
Menanti embun tumbuh tersemai
Hari sudah malam nyatakan keniscayaan
Yang menyamarkan leluka berkesaksian
Sebab tabah membawa kabut dingin
Yang mengingatmu bak rembulan
Setiap detik tanpa jeda berspasi
Rayuan mimpi kunjung kembali
Katanya, masih setia menanti
Dengan nomor seluler yang lama
Membawa segenap kisah yang pergi
Yang cahayanya berpendar penuh warna.
***
Tublopo,17/09/2020
Salam Seniman
KIDUNG SABTU MALAM
Gempa kecil namanya rindu,
biarkan rindu makin menggebu;
selamanya tumbuh berkuncup,
bak cahaya senja tampak redup.
Bagaimana tumbuh melati,
sedang panas menghujani;
terbendung di ujung rindu,
kala tertimpa oleh kemarau.
Atas sungai jembatan Noelmina,
sambung tali membusur ikatan jiwa;
madah tak resah menjalin kisah,
simpang tiga area Batuputih.
Sepagi-paginya lonceng memanggil,
dari bubungan gereja tua berdenting;
sang tabib sedang meramu tahlil,
arak-arakan kidungnya melayang.
Terbit surya tanda pagi,
lewati sabtu malam ini;
mahligai cinta setia menanti,
insan beriman siapkan diri.
Aku akan menuju altar keesaan,
puji-pujian rapi dipersembahkan;
dengarlah duhai gadis dambaan,
diriku selalu terikat kerinduan.
***
Tublopo,19/09/2020
Karya Tangan Seniman
Salam malam minggu
KHAYAL
Bergumam lirih penuh tanda tanya
Menyergap lamunan ingatan lama
Agar secepat mungkin lekas datang
Membasuh diri dari rasa terkekang
Tentang panas di waktu kemarau
dan dingin di waktu penghujan.
siap mencekik kalbu hingga kelu bisu,
rintihan berjuta makhluk kehausan.
Tetes-tetes air menyingkap dari awan,
mengajakku kembali menunaikan kewajiban;
menyambung hari menjelang minggu,
menyongsong bulan dan menyambut tahun... tiada yang tahu.
Akan ku sudahi khayal kurva semata,
menyambung titik-titik kasih semesta.
***
Tublopo,17/09/2020
Salam Seniman
MUSIM GUGUR
Ujung perjalanan hidup ini
Hanya di akhirnya saja yang usai
Bak daun di musim gugur ia menirai
Berselimut malam hening muara sunyi
Riang ria nyanyian jangkrik tertanam
Menjadi nyaring di telinga yang kelam
Senandung damai tanpa melodi suram
Sepuas-puasnya di tempat bersemayam
Rebah memantik asa bergolek nadi
Dalam juang celik humus berganti
Di tepi waktu tegaklah ia berdiri
Desahan nafas daun-daun kering
Mengiringi kesenyapan yang tenang
Lantunkan nada dalam raga nan kosong
***
Tublopo,15/09/2020
Salam Seniman
HADIR MENDALAM
Zona kearifan yang dirahasiakan perasaan
Tak selalu muram pada dunia kebijaksanaan
Tersebab falsafah tetap acap mencumbu kalbu
Dalam jiwaku ada keyakinan
Fondasi dan pilar rumah bangsa
Hadir mendalam tumbuh tepat waktu
Dalam anganku
Semua adalah tabib jiwaku
Yang kukenang bak cumbu senyummu
Kekasih hati...
***
Tublopo,23/09/2020
Salam Seniman
MAKS ONESIMUS TALAN |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar