NERACA LANGKAH BERDIASPORA
Karya : Retno Rengganis
Seperti semilir angin sepoi
laun kutinggalkan dikau
pelan tapi pasti
Perjalanan dalam petualangan kaki ini
seharusnya memang waktunya pergi
mencari jejak yang hilang dari ciptaan reinkarnasi
Kamu adalah cerita sepotong singgah
saat aku lelah
Tatkala hembusan harapan tiada lagi dalam genggaman
maka kidung hati ini mulai runcah
melodinya bagai petikan harpa patah
Biarlah kembali aku mengukir kata
dari bulir air mata
karena memang aku harus tetap menjadi diriku
Misterinya aku
suatu kisah yang tak pernah usai
hanyutnya asa dari bayang silam
Terus berjalan dan berjalan
dari jauh gending asmaradana
lamat-lamat menghipnotis
langkah
aroma wangi kemuning menambah
mabuk kepayang
aku harus datang pada sisi pintu
gerbang
usah kau panggil namaku lagi
usah berteriak meratap tangis
sebab....
kisahku denganmu telah tergaris usai
dari perjalanan bermain tepuk
marawis
Selaksa jiwa dalam lautan dendam
mendengar ucapmu yang telak
menikam
tiada patutlah aku berhandai-handai lagi
pada mimpi
Kini jauh semakin jauh
langkah kaki
menyusuri malam, siang dan pagi
Namamu tentu telah terhapus
menjadi kenangan
wajahmu di telan kemunafikan
angkuhmu
Maafkan, maafkan jika aku pernah ada
apalah daya
aku telanjur kembali rana
Kini hujan semakin menjadi tirai pembatas
rintiknya menimang rima luka
Jauh, menjauhlah
sebab aku sudah terlalu jauh
untuk dapat kau sentuh
Biarlah rindu-rindu menangis rengsa
genangan pedih dan duka telah menjadi puisi hitam
dan....
inilah namanya
neraca perjalanan cinta
berdiaspora.
Cepu 14-6-2019.
IMAJIKU
Karya : Retno Rengganis
Aku wanita batu menjelma
bidadari ungu
tersungkur dalam kubangan
pilu
Namun tangan-tanganku selaksa
duri perdu
bisa membenamkan gejolakmu
dalam tungku birahiku
Luapan kasih dalam jiwa ini
bagai gemuruh badai asmara
menjemput kepayang
Untuk memporandakan hasratmu
hingga jantung kalbu
Coba kau lihat cahaya mataku
sebening baiduri
meraja bagai mantra
pemikat hati
Pelukanku selaksa ilalang bergoyang
Namun....
bila menyentuh selembut
beludru
Dan kau!
akan jatuh dalam pinanganku
wahai pejantan
dungu
Aku wanita batu menjelma kedasih
perayu hasratmu yang menggebu
bagai biduk talu-talu
Usah heran, usah meragu
karena daku incaran syair asmara
swargaloka
setitik madu santapan para pujangga
Aku wanita batu menjelma kupu-kupu
penyatu bait-bait cinta dibuai kasih
pengakuan
ketimbang bermesra-mesra di ranjang biru
Dengar wahai dikau sang pejantan
menggembarai semesta itu
butuh detik di putaran waktu
Fasih merayu dalam juta aksara puisi
tetapi tiada dapat menjelma sebagai pelipur
sama saja lacur!
Aku akan melayang-layang seantero jagat
melepas penat dari juta tahun tenggelam
Membawa amanah menabur benih kebajikan
pada lembah
pada ngarai
pada labirin
Aku wanita batu menjelma sang sahih
bangun dari bertapa
untuk menyampaikan kilafan batin
dendamku
bila asmara itu bukan luahan birahi
semata
Kau harus percaya bila cinta adalah bagian keyakinan
bagian terpendam begitu dalam
rahasia yang luput dari pandangan
di sukmalah, kekasih, cinta dan keimanan bersemayam
Demi lengkung langit tempat Tuhan memayung semesta ( jagad raya )
aku mengajakmu wahai sang pejantan
Menuju lorong lenggang berentang kenang
di mana rindu menghubungkan terjauh pada Sang terindu
Kemudian berkholwat, menghayati kepedihan dalam mengingat riwayat-riwatat
sebab itulah sejatinya cinta kasih,
bila aku melupakan sesaat adalah
keperihan hakekat.
NB :
Dan inilah kesamaran puisiku
Cari maknanya, selami kedalaman arti tautan aksaraku oke.
Cepu 10-6-2019.
LOVE PRAYER BEADS
( Tasbih Cinta )
Karya : Retno Rengganis
indahnya engkau adalah jalan cinta
kulihat engkau adalah bintang
kulihat engkau adalah matahari
kulihat engkau adalah rembulan
di sini pada tahta rumput hijau
kurebahkan rindu cinta
ketika lelah sepanjang perjalanan
aku diam memandang langit
tanpa engkau
hidup macam apa kujalani?
dan engkau
cahaya yang kupahami
sinaran rindu jiwa ini.
Cepu 23-7-2019
SYAIR PUISI SAJAKKU
Karya : Retno Rengganis
Ini bukan janji atau mimpi
Patahan ranting kuanyam menjadi sajak
Gemeretak
Melagukan suara diksi desir hati
Tentang rindu pada daun-daun
Yang gugur
Biarlah menjadi irama
Rimanya kuikat sebagai doa
Berbaris-baris bahasa
Indah penuh makna
di langit.
Cepu 26-7-2019
RETNO RENGGANIS |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar