I Sha
Awan hitam, menyimpan keajaiban
Dimana bulir air berubah menjadi tetesan
Dan,pelangi menjelma usai reda hujan
Fatamorgana alam yang menakjubkan
Pun adanya senja
Selalu dinanti, meski hadir sekejap mata
Dimana aurora tercipta
Berselimut rona merah jingga
Siluet perempuan, membias di ufuk senja
Ia menari, meliuk patah-patah
Dengan selendang berdarah
Hatinya terluka, tersayat kata cinta
Berderai di sudut retina
Bulir-bulir bening membasahi
Renjana merajam, menikam hati
Iapun terkulai, memucat, seakan mati
Palembang, 20 Juni 2019
INTRINSIC MOTIVATION
I Sha
Akan kutemukan bahagia
Bersama hadirnya cinta
Rindu ibarat kemarau
Perlu awan kasih sayang
Untuk mengubah mendung nestapa
Menjadi hujan berkah, dari Sang Pencipta
Menaiki tangga kehidupan
Menghadapi segala cobaan
Tergelincir, jatuh terluka, kesakitan
Sudah pernah kurasakan
Aku tetap bangkit, tersenyum
Bahagia itu sederhana
Yang lalu, adalah pelajaran
Cari tujuan hidup, pikirkan masa depan
Palembang, 19 Juni 2019
TANGIS REMBULAN
By : I Sha
Sinar rembulan terjatuh di telaga
Dalam beningnya air terlukis
Wajah candradewi yang mengiba
Tersirat rindu yang tak pernah habis
Sebongkah batu membuat riak
Yang terlempar dari tepian
Lukisan candradewi pun terkoyak
Ketika terbelah tenangnya permukaan
Candradewi menatap ke bawah
Kali ini menangis pasrah
Wajahnya tertutup oleh mendung
Dan lukisannya tergulung
Hancur ... oleh rintik yang berjatuhan
Malam semakin gemetar
Tanpa hangat sinar rembulan
Hingga pagi menjemput fajar
Palembang, 15 Juni 2019
PURNAMA MEMINTA
I Sha
Purnama meminta pada telaga
Agar bening air menjadi cermin
Untuk biaskan wajah bercahaya
Di malam yang dingin
Purnama meminta pada dahan
Untuk menyibak dedaunan
Sinarnya ingin menerangi jalan
Menjauhkan malam dari kegelapan
Rembulan telah purnama
Esok ia akan tertoreh luka
Tak inginkah engkau mendengar?
Pinta rembulan yang terakhir ...
Purnama meminta ...
Bercengkrama dengan semesta
Sebelum sabit, merebut rona
Memakan separuh wajahnya
Palembang, 15 Juni 2019
TAK LAGI SAMA
By : I Sha
Menikam jiwa
Belati cinta
Membunuh rindu
Dibatas waktu
Tangisku ...
Bukan karena menyerah sayang
Aku tersesat pada labirin aksaramu
Yang tak lagi gersang
Engkau ...
Tak lagi sama
Aku ...
Tak lagi menjadi muara
Jarak ...
Pisahkan temali hati kita
Akupun tersentak ...
Hatimu telah dipenuhi curiga
Biarlah ...
Belati cinta tercipta dari curiga
Menikam jiwa, tanpa salah
Takkan kumengelak, meski aku menderita
Renjana menemani
Lelapku dalam imajinasi
Tak lagi kau kuimpi
Karena diri telah kau benci
Palembang, 14 Juni 2019
MENATAP PURNAMA MERINDU
By : I Sha
Kasih ... ingatkah engkau
Dibawah guyuran cahaya purnama merindu
Bernaung kelamnya malam nan sunyi
Kita mengikat temali hati
Senyummu memanggut ragu
Kasih sayangmu serupa jubah rindu
Bibirmu lantunkan rintihan elegi
Dendangkan rasa yang tersembunyi
Menatap langit bertabur aurora
Dalam hati terangkai doa
Jemari kau genggam dalam mimpi
Harap bersama tapaki kehidupan nanti
Dibawah guyuran cahaya purnama merindu
Pedarkan indahnya raut wajahmu
Bimbing aku duhai kekasih
Jangan biarkan diriku bersedih
Palembang, 07 Juni 2019
SATU, HANYA DALAM HITUNGAN
I Sha
Aku, ialah senja, yang redup
Ronaku habis, diraup
Oleh mendung tak berdosa
Yang hadir, tanpa kuduga
Engkau, ialah fajar
Memerah saga, beraroma segar
Esok yang selalu dinanti
Iringi geliat penghuni semesta ini
Putaran waktu takkan pertemukan
Senja dan fajar, berjauhan
Meski menyatu, dalam hitungan
Namun, selamanya tak dapat disatukan
Lupakan aku
Bahagialah di jalanmu
Anugerah kan senantiasa mengalir
Kita, lewati lintasan, sesuai takdir
Palembang, 12 Juli 2018
ASMARA TERPENDAM
I Sha
Hembusan nafasmu, hangat menerpa
Saat tak ada jarak antara kita
Detak jantung satukan rasa
Debar kian meronta
Malam kian menghitam
Udara dingin menyelimuti
Ingin, kulabuhkan asmara terpendam
Bersamamu, kekasih hati
Palembang, 25 Juli 2019
SENJA KALI INI
I Sha
Semilir angin dingin membelai
Pelepah nyiur melambai-lambai
Seekor perkutut hinggap di tangkai
Mencengkram erat pertahankan diri
Senja kali ini, sendu perkutut bernyanyi
Gelisah, menanti yang tak pasti
Kala kelam kian menyambangi
Pasangannya tak jua menghampiri
Ah, tersesat dimanakah kini?
Kekasih yang sehidup semati
Mungkinkah tak ingat lagi?
Bahwa di dahan ini, tempat untuk kembali
Senja kali ini, perkutut memutar badan kesana-kemari
Kepakkan sayap, melayang pergi
Mencari sang pujaan hati
Berharap, malam ini jangan sampai tidur sendiri
Palembang, 23 Juli 2019
SEPENGGAL BAIT UNTUKMU
I Sha
Sejak awal kita berjumpa
Dengan senang aku terkunci di hatimu
Mendekapmu dengan penuh cinta
Untuk waktu yang lama
Meski sempat goyah karena terpaan rindu
Dan angin pun menjadi sebuah lagu
Aku akan tetap berada di sisimu
Palembang,17 Juli 2019
KEPEDIHAN
I Sha
Kusesap, darah yang mengalir
Tertahan di kerongkongan, anyir
Mencoba bangkit, tapi tergelincir
Inilah hidupku yang getir
Kau merengkuh, coba menopang tubuh
Kutepis, aku tak butuh
Luka lama belum sembuh
Memaafkanmu, buatku hina menyeluruh
Perih, hancur rasaku
Kehilangan separuh nafasku
Terpisah dengan jantung hatiku
Adalah siksa sepanjang waktu
Aku akan mendaki kembali
Meski luka di sana-sini
Akan kurebut kebahagiaan yang tercuri
Palembang, 29 Juli 2019
I SHA (ZAMROTIN) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar