Senin, 08 April 2019
Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - DI BAWAH LINDUNGAN KA'ABAH
DI BAWAH LINDUNGAN KA'ABAH
Siamir Marulafau
segelincir sujudku pada-Mu
dengan tetesan air mata
membasahi tanah suci
dibawah lindungan ka'abah
akankah sujudku terulang lagi?
meskipun tanah suci kugapai dengan burung besi
mengudara berjam -jam namun hati terdetak bahwa aroma-Mu mengukir kerinduan bertahu-tahun
sepanjang dunia tak bergulir jadi debu
tersemai dalam suka cita
terdampar di gunung-gunung gundul pebatuan
di gua hira terangkul ayat-ayatmu
membahana di seluruh alam
pematrik iman dengan kesungguhan berdoa pada-Mu
ya, Tuhan,,,
ampunilah dosa-dosa hamba-Mu
terbingkai sujud, tahmid ,takhtim,tahlil dan doa 1/3 malam untuk-Mu
terhindar dari bara api menyala
ya, Tuhan,,,
perkenankanlah doa kami,,,,.Moga menjadi ahli surga-Mu kelak
kokohkanlah iman kami dari godaan syetan terkutuk
sesungguhnya Kau maha Pengampun dan Penyayang bagi kami
tunjukkanlah jalan yang benar bagi kami
hindarkanlah kami dari jurang neraka, terkutuk
berikanlan kami Pemimpin yang baik di negara kami
moga hidup kami terlepas dari belenggu kemiskinan
dan mengharapkan ridho-Mu sepanjang masa
kiranya kami menjadi kekasih bagi-Mu
ya,,,Tuhan kami perkenankanlah doa kami
Aamiin.
sm/01/4/2019,Mdn
TINJAUAN TENTANG PEMAHAMAN PSIKOLOGI SASTRA
Siamir Marulafau
Buku yang ditulis oleh seorang sastrawan Sumut,Dr Shafwan Hadi Umry dengan tajuk "Pengantar Psikologi Sastra" sangat bermanfaat bagi generasi penggiat Sastra dan juga para dosen yang mengajar Sastra di tanah air karena buku yang ditulis ini akan memberikan gambaran dan panduan kepada mahasiswa dan staf pengajar sastra khususnya. Meskipun buku ini hanya sebagai pengantar tapi setelah saya amati dan membacanya, ternyata banyak sekali unsur-unsur pemahaman yang amat berharga untuk membekali diri dengan mempelajari dan memahami ilmu Psikologi yang merujuk pada Psikologi Sastra.
Mengapa Psikologi Sastra penting dipelajari? Karena banyak mahasiswa yang menulis Skripsi,Tesis dan Disertasi merujuk pada psikologi yang sumbernya berasal dari karya sastra. Untuk ini, mahasiswa perlu mempelajari Psikologi Sastra. Mahasiswa perlu tahu bahwa karya sastra itu banyak mengandung unsur psikologi yang selalu dipusatkan pada watak pelaku-pelaku yang ada dalam karya sastra itu. Sebagaimana kita lihat pernyataan Kutha Ratna(2004) dalam buku Shafwan Hadi Umry (2012 : 28) bahwa Psikologi Sastra dianalisis dalam kaitannya dengan psike yakni dengan aspek-aspek kejiwaan pengarang. Maka dalam hal ini, mahasiswa dan staf pengajar sastra harus sama-sama tahu tentang Psikologi Sastra,,,,,,,dan inilah kadang membuat kesenjangan dalam pengarahan dan bimbingan kepada mahasiswa jika salah satu dari mereka tak meguasai ilmu psikologi sastra.
Untuk memperjelas hal tersebut di atas, dalam buku Pengantar Psikologi Sastra oleh Syafwan Hadi Umry(2012 : 28) dapat dikatakan bahwa : Analisis psikologi sastra lebih lambat perkembangannya dalam kaitan sastra di Indonesia, dan selanjutnya dikatakan bahwa ada tiga faktor penyebabnya,yaitu :
1. Psikologi sastra seolah-olah hanya berkaitan dengan manusia sebagai individu,kurang memberi peranan terhadap subjek transindividual, sehingga analisis dianggap sempit.
2.Bila dikaitkan dengan tradisi intelektual,teori-teori psikologi memang terbatas dan akibatnya para sarjjanakurang memiliki pemahaman terhadap bidang psikologi sastra.
3. Relevansi analisis psikologi kurang menarik minat, khususnya dikalangan mahasiswa yang dibuktikan kurangnya skripsi dan karya tulis yang memanfaatkan pendekatan psikologi sastra.
Merujuk pada ulasan di atas terbukti bahwa psikologi sastra adalah salah satu disiplin ilmu yang harus dipelajari dan diketahui guna untuk memperluas cakrawala pemikiran dalam meneliti karya sastra . Maka untuk ini, harus mengkaji dalam diri bahwa banyak buku-buku psikologi sastra yang harus dibaca dan ditelaah seperti buku-buku yang ditulis oleh pakar-pakar yang ahli dalam ilmu psikologi yang dapat dikaitkan pada pembelajaran sastra seperti buku bertajuk " Id, Ego, Super-Ego,"oleh Sigmund Freud.Buku ini sangat bermanfaat untuk dibaca jika mahasiswa menganalisis sebuah novel untuk dijadikan skripsi dalam kajian/analisis tentang "Inner Conflict",dan "External Conflict".
Dalam tulisan ini juga dipaparkan bahwa dalam buku Pengantar Psikologi Sastra oleh Syafwan Hadi Umry,(2012 :29) ditegaskan bahwa ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memahami hubungan antara psikologi dengan sastra,yaitu:
1. Memahami unsur-unsur kejiwaan pengarang sebagai penulis.
2.Memahami unsu-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional dalam karya sastra , dan
3.memahami unsur-unsur kejiwaan pembaca.
Jika ditinjau peranan pembelajaran psikologi sastra berdasarkan ulasan di atas maka jelas bahwa seorang yang menganalisis karya satra itu harus memahami kejiwaan pengarang sebagai penulis, yang dalam hal ini juga Vernon Hall juga berasumsi bahwa akan lebih sulit jika seorang pembaca karya sastra mengetahui dan memahami karya sastra jika tidak mengenal siapa pengarang karya sastra itu, dan hal ini akan bisa terjadi jika menelaah dan mengapresiasi sebuah puisi yang sangat sukar dipahami. Meskipun pernyataan ini mengkaitkan pada pemahaman tentang kejiwaan pengarang dalam menganalisis karya sastra tapi sebaliknya juga tak dapat dijadikan patokan karena setiap orang yang menganalisis karya sastra itu memiliki latar belakang ilmu yang berbeda serta kepahaman yang berbeda pula.
sm/19/04/2019,Mdn
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar