ENGKAU YANG KUSEBUT KEKASIH
Engkau yang kusebut kekasih
Yang membawaku terbang melintasi langit jingga
Bermandi cahaya pelangi
Bersekutu dengan mega-mega kelana
Kau juga yang menghempaskanku ke dalam jurang hina
Engkau yang kusebut kekasih
Yang memujaku laksana bidadari
Menciumiku dengan puisi-puisi rindu
Membuat semua pujangga cemburu
Tapi kau juga kekasih
Yang telah menghujatku dengan berjuta bait cerca
Menistaku hingga aku hilang rupa
Engkau yang kusebut kekasih
Yang mendekapku dengan hangat cinta dari sorga
Juga membakarku dengan api cemburu dari neraka
Menghanguskanku hingga aku tak berjiwa
Gk, 20190329
(Genoveva Manohara)
HATI YANG MEMBATU
Aku meringkuk di sudut nyata
Kunikmati siksa dengan rela
Bertubi tertebas rasa
Dengan tajamnya kata
Yang meluncur dari bibir indahnya
Lihatlah
Tak setetes air keluar dari mata
Mengapa
Karna selalu kukenakan baju jirah
Yang tiap detik ditempa
Oleh bara amarah yang terlontar dari matanya
Lihatlah
Hatiku yang membatu
Jiwaku yang beku
Aku telah kebal dengan cerca dan hina
Gk, 20190411
(Genoveva Manuhara)
SEKALI SAJA
Goresan luka terpahat rapi
Adalah saksi perjuangan
Ada nyeri tersembunyi di balik teduh matanya
Letih terselubung dalam senyumnya
Ingin kuberlari menghambur
Memeluk tubuh kurusnya
Sekali saja
Merasakan hangat peluknya
Sekali saja
Merasakan damai kasihnya
Gk, 20190422
(Genoveva Manuhara)
MENUA BERSAMA
Kita dua keping hati luka
Mencoba merajut mimpi
Menuntaskan asa tentang bahagia
Kita dua jiwa sunyi
Bersenandung lirih
Mengusir sepi
Kita dua raga bersekutu
Dalam cinta tanpa nafsu
Kasih tanpa pamrih
Kau dan aku
Menua bersama
Sambil menunggu ajal tiba
Gk, 20190420
(Genoveva Manuhara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar