UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 26 April 2019

Kumpulan Puisi Ahmad Effendi Sibarani - LELAH, RESAH DAN GERAH




Puisi:
## LELAH, RESAH DAN GERAH ##
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani


Aku disini terdiam.
Terkurung Dilema.
Karena sebuah rasa....
Pusing kepalaku dibuatnya.

Lelah sudah berhari-hari..
Seperti bumi tanpa sinar matahari.
Wajah tampak kusut dan layu.
Tubuh Gagah perkasa dan tampak sempurna
Tak berdaya lagi oleh rasa..

Yang keluar dari dalam jiwa...
Rasa lelah, resah dan gerah.
Membuat pikiran tak tenang
Ibarat melayang-layang
Takut jatuh, tapi ingin terbang.
Terlalu ingin...
Masuk kedalam impian
Yang ternyata semuanya khayalan

#kalahmancalon





### KECURANGAN ###
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani


Wahai manusia-manusia yang Curang.
Celakalah …Engkau...
Engkau pandai berkilah lidah.
Kata demi kata kau atur dan merasa tak bersalah.
Naluri hatimu telah dibungkam oleh nafsu yang merajah.

Kecurang …
Seolah-olah tak terucap tapi terngiang-ngiang.
Seperti senjata ampuh tak bisa di pegang dan dipandang.
Menyerang lawan membela kawan.
Perhitungan kau olah sebelah kawan.
Inilah yang sering kau permainankan.

Kurangnya keahlian bukan sebuah alasan.
Untuk mendapatkan semua yang di inginkan
Kurang dan Tambah kau sterilkan.
Tapi kebenaran adalah Sebuah ketentuan.
Engkau katakan Penuh dengan ujaran Kebencian.

Tak peduli walau berlebihan kau tambahkan
Demi Pertahana yang kau perjuangkan
Jika lebih seperti kerampokan.
Jika dikurangi adalah permaianan yang mengasyikkan dan menghasilkan.

Saat-saat itu …
Nuranimu dan nafsumu tak dapat bersatu.
Karna nafsumu sudah meraja dalam qalbu.
Tak juga sadar sudah diperhatikan Sang Maha Tahu..

##PEMILU_LUBERJURDIL_2019





Puisi Bang Toyyib Sibarani :
## Senang Menang Senang Dikenang ##


Merah, Kuning, Hijau ...
Dilangit yang Biru..
Ini bukan lagu Anak Botoku..
Tapi corak Warna bendera Partaimu...

Jika itu Merah, Merahkanlah Darah kami.
Jika itu kuning, kuningkanlah padi kami.
Jika itu Hijau, hijaukanlah Tanaman kami.
Jika itu Biru, Birukanlah langit kami.

Kami senang
Jika engkau menang.
Kami juga senang
Namamu akan selalu dikenang.

#Selamatkepadacalonlegislatifyanglulusquota






Sulben Siagian

PINTU LANGIT


Bisikan roh jahat bersenandung dalam got
Memenuhi ruang pengap kegelapan
Membuatku mengelus dada menahankan sesak nafas yang membahana
Betapa kegelapan bukanlah setumpuk mega yg menjadikan mendung tempat berlindung
Dia hanya fatomorgana dalam sebuah paradok antara lanun dengan cermin tukang kayu
Dan ketika ketuban kegalauan pecah jadi badai muncul seberkas cahaya harapan dari lobang tua kerapuhan
Langit terlihat begitu cerah walau pintu-pintunya masih tertutup
Sayang tangan yg panjang belum bisa menggapainya
Jarak dan frekuensi telah membelahnya begitu lebar
Tuhan, aku hanya bisa mengetuk pintu langitMu dengan doaku.
Doa dari orang2 yang nafasnya tersengal-sengal dalam gelap.
Dan........gedebyarrrrr!!!!!!!
Pintu langit kini sudah terbuka lebar
Takbir........

20 april 2019
Pintu Air VIII, Desa Cempa
Tg Pura, Langkat





## TEAM SUKSES SAHABAT MENCALEG ##
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani


Sahabatku mulai berubah,....
Muka Masam dan Senyum kejam kini sudah tiada lagi.
Mau Tegur Sapa, atau sekedar bertanya, itu jadi tradisi barunya.

Menawarkan bantuan...
Mencoba selesaikan persoalan....
Bahkan sampai tawarkan modal...
Rakyat mulai gelagapan.
Apakah hidayah Tuhan sudah menghampiri hingga perilaku bisa berubah dalam sehari-hari.

Team Sukses selalu datang walau tak di undang.
Tetap hadir walau belum cair.
Dan hilang saat sudah cair.
Caleg yang kikir kini berubah jadi bankir.

Spanduk, baliho partai mulai dipasangkan.
Kartu nama mohon di sebarkan.
Janji perbaikan akan di tingkatkan.
Santunan diberikan saat hari pencoblosan





Puisi :
*** DAMAI DALAM PERDAMAIAN ***
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani

Salam damai, wahai saudaraku
Salam perdamaian untuk para pendukung Paslon.
Masihkah mengendap di relung-relung sanubari,
Sudah tertulis melalui ciptaan-Nya,
Arti sebuah perdamaian yang mulia.
Sungguh Tuhan Maha Kuasa,
Tak ada satupun terciptakkan dengan sia-sia.

Saksikanlah, wahai rakyat Indonesia.
Langit-langit di siang hari yang terbalut awan-awan biru,
Langit dimalam yang bersinar diselimuti sinar rembulan,
Saling terikat dan terpadu dalam sebuah lingkaran NKRI.
Di belahan bumi Nusantara,
Di lintasan samudra Hindia
Di ujung-ujung dua benua,
Tersebar berpencar,
Beribu berjuta bahkan bermiliar,
Perbedaan antar makhuk-Nya.
Perdamaian itu nyata adanya,
Tanda Kuasa-Nya.
Damai tak berarti kita semua serupa maupun sama,
Namun kita satu dalam perbedaan.
Aku dan kamu,
dibelahan utara, selatan, barat dan timur.
Kita saling terikat, saling terhubung.
Dalam ikatan jiwa yang menguatkan.
Bhineka Tunggal Ika.

Dalam sebuah kata perdamaian.
Kita semua saudara meski tak sama.
Kita saudara, wahai saudaraku.

Ingatlah aku bersamamu, Dan kamu bersamaku.
Engkau genggam tangan kananku, dan ku genggam tangan kirimu.
Saling tersenyum, memandang langit yang sama.
Saling mengingat-ingat dan menyebut nama-Nya.
Yang telah menciptakan kita berbeda-beda.

Lewat puisi ini wahai saudaraku.
Ku titipkan salam perdamaian dari hatiku.
Lewat puisi ini juga wahai saudaraku.
Aku berdoa pada sang Kuasa.
Semoga damai slalu tercipta,
antara aku dan kamu,
Dan jutaan makhluk ciptaan-Nya.

#NKRIhargamati
#Berbedabedatetapsatujuga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar