ANGKUH
Dan ia memahkotai kepalanya dengan kotoran yang ia rangkai melalui mulutnya yang penuh bisa
Begitu angkuh isi benaknya
Seakan Dzat Maha Mulia itu diam dan tiada
Duhai ruh-ruh tak abadi
Sampai kapan kau sirami itu semua dengan ingkarmu?
💙KSJ💙
Ck, 18 April 2019 23:31 WIB
SAYAP KEKATA PENYAIR
Pujian kepada pencipta Semesta
Hanya retorika belaka
Bibir "fasih" lafadzkan qalam-qalam-Nya
Hanya ingin pujian semata
Sementara alam semesta tetaplah tunduk akan Kuasa-Nya
Ia (manusia) berdiri pada ketidakmampuannya
💙KSJ💙
Ck, 14 April 2019 15:58 WIB
MIRIS
Dia dan fikiran sumbangnya, masih tak mampu menjangkau kenyataan?
Kodrat yang seharusnya di genggam rapatpun hanya akan hasilkan bara api
Bagai sisi mata uang yang siap jatuhkan peran.
Salam hangat selalu
Oleh : Kiki Soraya
RASA
Sendang rasaku kembali membuih, hingga didihnya tiada dirasa.
Enggankah untuk beralih?
♥ ~ KSJ ~ ♥
Ck, 14 Juni 2016 21:11 WIB
TERCELA DIRI
Bukan pandainya menata aksara seindah mungkin
Barangkali diri lupa akan akhlak bercelak keangkuhan, bergincu madu nan tersimpan selaksa serapah nan benar-benar tersembunyi
Ah, betapa tercelanya diri, bila semua masih kerap ku genggam.
~♥ KSJ ♥~
Ck, 20 Juni 2016 21:17 WIB
DAN...
Dan kepada sepinya ia bertutur
Tatkala dinding malam kerap menemani
Bersama gerimis tengah desember, adakah rindu ini tersampaikan?
Meski satu jejak belaka yang terhamparkan?
Dan sepertinya antara kau dan aku, tak lagi mampu singkirkan keangkuhan
Apatah seperti itu mauku? Ah, ku rasa engkau salah membaca isyarat yang ku tajukan?
Oleh Kiki Soraya
HAMPARAN RINDU
Risau hati, tak lagi terbangkan untaian kekata
Pada samar rasa yang tak terurai, hanya mampu tinggalkan resah belaka
Sejak impian musnah, kalimat ambigupun dijadikan kawan pelipur
Ada rajah-rajah yang tak biasa, dan aku hanya menyukai serba-serbinya, selebihnya kusimpan saja
Kadang segila itu rasa rindu yang kusimpan.
Oleh: Kiki Soraya (KSJ)
Timur Jakarta, 30 November 2017 18:54 WIB
SAJAKMU
Seperti terluah dalam sajakmu, ku coba mengerti akan diammu, senyapmu
Namun debar jantungku tak biasa?
Sesap sajakmu yang tak bermata itu, kerap cumbui kepingan hati yang aku tahu dekap cemburu
Ah, engkau memang pandai menikam perasaaan lewat sajakmu?
♥ Soraya ♥
Ck, 27 September 2016 22:24 WIB
MERANGKUM SERAK KATA
Merangkum serak kata yang tersesat dalam benak ini
Memilah, 'tuk sekedar lemaskan jemari
Agar kembali tersusun sebuah komposisi
Dan tak sekedar menikmati sebuah imagi bagi diri.
Salam hangat selalu
~ ♥ Soraya ♥ ~
Ck, 30 Mei 2016 20:47 WIB
ISI BENAK
Dan ketika tikai kata beradu padu ada perasaan yang hilang ketika silang kata bertemu. Pujianpun seakan bias tertelan rasa aksara sembilu.
Dan ketika masa nya tiba untuk ku pergi menjauh dari rasa yang pernah berpadu, biarlah hasrat ini ku rangkum dan kusimpan meski benak masih kerap berputar ambigu.
By: heart emotikon Kiki Soraya heart emotikon
25 Januari 2015 16:32 WIB
KABUT DUKA
Kabut duka ini harus aku asingkan
tak ingin kelam malam ini tenggelamkan kegelisahan
tetapi jelas rasa yang membuncah akan pesan-pesan yang bertaburan makin membuat diri merasa tertekan
harap kecilku hanya inginkan satu kedamaian
tapi aku menyadari bahwa tiada mungkin pesona jiwa yang bertebaran disana akan memisahkan aku punya perasaan?
~ Kiki Soraya ~
Cikarang, Jawa Barat
Dan ia memahkotai kepalanya dengan kotoran yang ia rangkai melalui mulutnya yang penuh bisa
Begitu angkuh isi benaknya
Seakan Dzat Maha Mulia itu diam dan tiada
Duhai ruh-ruh tak abadi
Sampai kapan kau sirami itu semua dengan ingkarmu?
💙KSJ💙
Ck, 18 April 2019 23:31 WIB
SAYAP KEKATA PENYAIR
Pujian kepada pencipta Semesta
Hanya retorika belaka
Bibir "fasih" lafadzkan qalam-qalam-Nya
Hanya ingin pujian semata
Sementara alam semesta tetaplah tunduk akan Kuasa-Nya
Ia (manusia) berdiri pada ketidakmampuannya
💙KSJ💙
Ck, 14 April 2019 15:58 WIB
MIRIS
Dia dan fikiran sumbangnya, masih tak mampu menjangkau kenyataan?
Kodrat yang seharusnya di genggam rapatpun hanya akan hasilkan bara api
Bagai sisi mata uang yang siap jatuhkan peran.
Salam hangat selalu
Oleh : Kiki Soraya
RASA
Sendang rasaku kembali membuih, hingga didihnya tiada dirasa.
Enggankah untuk beralih?
♥ ~ KSJ ~ ♥
Ck, 14 Juni 2016 21:11 WIB
TERCELA DIRI
Bukan pandainya menata aksara seindah mungkin
Barangkali diri lupa akan akhlak bercelak keangkuhan, bergincu madu nan tersimpan selaksa serapah nan benar-benar tersembunyi
Ah, betapa tercelanya diri, bila semua masih kerap ku genggam.
~♥ KSJ ♥~
Ck, 20 Juni 2016 21:17 WIB
DAN...
Dan kepada sepinya ia bertutur
Tatkala dinding malam kerap menemani
Bersama gerimis tengah desember, adakah rindu ini tersampaikan?
Meski satu jejak belaka yang terhamparkan?
Dan sepertinya antara kau dan aku, tak lagi mampu singkirkan keangkuhan
Apatah seperti itu mauku? Ah, ku rasa engkau salah membaca isyarat yang ku tajukan?
Oleh Kiki Soraya
HAMPARAN RINDU
Risau hati, tak lagi terbangkan untaian kekata
Pada samar rasa yang tak terurai, hanya mampu tinggalkan resah belaka
Sejak impian musnah, kalimat ambigupun dijadikan kawan pelipur
Ada rajah-rajah yang tak biasa, dan aku hanya menyukai serba-serbinya, selebihnya kusimpan saja
Kadang segila itu rasa rindu yang kusimpan.
Oleh: Kiki Soraya (KSJ)
Timur Jakarta, 30 November 2017 18:54 WIB
SAJAKMU
Seperti terluah dalam sajakmu, ku coba mengerti akan diammu, senyapmu
Namun debar jantungku tak biasa?
Sesap sajakmu yang tak bermata itu, kerap cumbui kepingan hati yang aku tahu dekap cemburu
Ah, engkau memang pandai menikam perasaaan lewat sajakmu?
♥ Soraya ♥
Ck, 27 September 2016 22:24 WIB
MERANGKUM SERAK KATA
Merangkum serak kata yang tersesat dalam benak ini
Memilah, 'tuk sekedar lemaskan jemari
Agar kembali tersusun sebuah komposisi
Dan tak sekedar menikmati sebuah imagi bagi diri.
Salam hangat selalu
~ ♥ Soraya ♥ ~
Ck, 30 Mei 2016 20:47 WIB
ISI BENAK
Dan ketika tikai kata beradu padu ada perasaan yang hilang ketika silang kata bertemu. Pujianpun seakan bias tertelan rasa aksara sembilu.
Dan ketika masa nya tiba untuk ku pergi menjauh dari rasa yang pernah berpadu, biarlah hasrat ini ku rangkum dan kusimpan meski benak masih kerap berputar ambigu.
By: heart emotikon Kiki Soraya heart emotikon
25 Januari 2015 16:32 WIB
KABUT DUKA
Kabut duka ini harus aku asingkan
tak ingin kelam malam ini tenggelamkan kegelisahan
tetapi jelas rasa yang membuncah akan pesan-pesan yang bertaburan makin membuat diri merasa tertekan
harap kecilku hanya inginkan satu kedamaian
tapi aku menyadari bahwa tiada mungkin pesona jiwa yang bertebaran disana akan memisahkan aku punya perasaan?
~ Kiki Soraya ~
Cikarang, Jawa Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar