karya : Puji Astuti
Pagi buta terdengar isak tangis
masih di gelapnya malam ada rintihan
kesakitan yang menghujam rasa
bertaruh dengan genggam nyawa
Remuknya raga
luluhnya jiwa
terbayarkan kebahagiaan
kala jeritan bayi terlampiaskan
Tak jauh dari bingkai kehidupan baru
lelehan air mata membanjir
dalam riuhnya kesedihan
melepas keiklasan atas sebuah kehilangan
Jasad membeku
napas terhenti
terkatup kedua mata
kematian telah tiba
Inilah takdir di belahan bumi
datang dan pergi silih berganti
tiada bisa meminta jeda waktu
jika saatnya telah di titik temu
Jogja, 05.04.2019
Tema : Berartinya Waktu
Judul : AKHIR PERJALANAN
Karya : Puji Astuti
Tangis memecah di siang nan terik
raga kian dingin membeku
mata sudah terkatup
gerak nadi pun berhenti berdegub
Terkesiap jiwaku memandangi
akhir sebuah perjalanan kehidupan seorang hamba
tak dapat menjeda ataupun menunda
jika telah tiba saatnya
Serasa terhimpit rasa di dada
merenungi berartinya waktu diberikan
begitu lama terlintasi dan terluangkan
namun tersia-siakan hanya untuk mengejar impian
Kematian kita tak tahu datangnya
semua yang terkejar akan ditinggalkan
amalan sedikit dibawa sampai ajal
betapa bodohnya jika hanya menggeluti kesenangan
sedangkan akherat di nomer duakan
Akhir perjalanan pasti ditemui
batas pencarian bekal untuk di keabadian
menghitung berat dan ringan
inilah titik kita lepas dari lingkar keduniaan
Jogja, 03.04.2019
TETES TINTA LUAPAN RASA
Karya : Puji Astuti
Senja terlarung di sudut bumi
meremangkan segala yang ada
aku pun larut dalam gumpalan sinema
bergurat akan cerita penuh rasa
Tetes tinta kini menyulam mimpi
tak mampu menggoyah seluruh cinta
tertata dalam aksara
melarikkan diksi-diksi indah
Luapan ini membanjiri sekujur jiwa
bisakah kau turut memilikinya
rindu makin merajuk
untuk segera berlabuh bertemu
Biarlah goresan-goresan merebak nanar
biusnya mabukkan pikiran gusar
runcah dalam pilinan bait
menyatu, merejam dalam angan yang kurakit
Kau dan aku adalah kita
bersama melabuh kasih
menyatukan mimpi
saling rajut dalam imaji
Jogja, 07.04.2019
BADAI PASTI BERLALU
Karya : Puji Astuti
Genangan masih mengambang di pelupuk
Serasa ingin terjatuh
Namun tertahan oleh gigitan di bibir merah
Terisak dalam hati menahan diri dan amarah
Kaki telah melangkah
Di taburan onak dan duri kehidupan
Berdarah dan kesakitan
Seakan menjadi teman sepanjang jalan
Derita batin dari bilur-bilur siksaan rasa
Bertubi menghujami hati dan jiwa
Dia perempuan sebatangkara
Berjuang demi sepenggal nyawa
Tahanlah air matamu wahai puan
Tak selamanya mendung barakhir dengan hujan
Dan badaipun pasti akan berlalu
Seiring lingsirnya usia dan waktu
Tersenyumlah disela dera dan himpitan
Ada Sang Pencipta yang selalu bersamamu
Mengukir sejarah perjalanan
Sampai ragamu lelah dan terbujur kaku berhias nisan
Jogja, 25.04.2019
MELEBUR RINDU RAMADHAN
Karya : Puji Astuti
Begitu berat kerinduanku
Padamu yang selalu ada didadaku
Untuk bisa meleburkan segenap rasa
Setahun telah meninggalkanku
Dihari-harimu penuh rahmat
Mengajak aku menikmati berjuta makna
Detikmu adalah aliran pahala
Ayat-ayat suci mengalun memenuhi energi alam ini
Haus dan dahagaku bersamamu
Bulan penuh pengampunan
Semua umat bersujud di hamparan sajadah
Memohon untuk limpahan segala ridho-Nya
Bulan Ramadhan segera tiba
Persiapkan hati dan niat suci
Kita adalah insani
Yang wajib untuk menjalani perintah ILLAHI
Jogja, 09.04.2019
PUJI ASTUTI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar