Senin, 02 Januari 2023
Kumpulan Puisi Romy Sastra - CATATAN
CATATAN
tahun adalah pergerakan abadi
perjalanan menghilir mudik
pulanglah waktu ke asal, lalu kembali
dan kita pasti mengikuti
sedangkan tuhan sineas teragung
menitipkan pesan di setiap napas
kita yang lahir dari rahim ibu
kembali mencari garis finish
mengiringi detak detik berpacu
kosong dilumat berkalimat kalam
ketika catatan ditutup
dan dibuka lembaran baru
ada di depan mata
kau dan aku berpaling ke mana?
tunggu,
aku mendinginkan hati sekejap
setelah bara menahun mengunggun
: berkontemplasi
sebab cinta tak bepergian jauh
duduklah di sampingku selalu
tahun baru hanya pergantian angka
sedangkan aku dan kau berjanji
sejalur nadi memuji
: subhanallah
Romy Sastra
APTP Samarinda, 31 Desember 2022
RALAT
tunggu! aku kalut
sebab gempa baru saja berdansa, kupinta
jangan kau ubah nyanyianmu tak berirama
memang iramaku tak bernada
kusadari tebu mati di sudut bibir
seketika aku berdoa
pulihkan rumahku koyak
tunggu! aku takut
sebab mata pisau menghantuiku
setelah kepedihan menjadi kesedihan
pahami di sudut hatiku
masih ada bunga
kau punya setetes embun?
aku gersang
tunggu! aku ralat
sebab denah rumahku salah arah
aku membangun di atas perapian
tiang pancangnya gelisah patah
dan aku belajar tabah
bagaimana membangun istana di atas air
tunggu! aku menyesal
sebab aku telah sadar diri dari kesal
jangan pergi kau di mana?
pinjamkan aku tongkat: maafkan
kukubur bara di telaga rasa
mari berdamai tanpa syarat
lalu, kita berkhidmat
Romy Sastra
Jakarta, 5 Januari 2023
MAKAM-MAKAM YANG BERJALAN
Romy Sastra
melihat makam-makam berjalan di tengah keramaian, diriku ada di antara mereka yang berperan, seketika aku merenung tentang alif berdiri di tubuhku. simpul urat menjalar dari titik hati hingga ke titik nadi tak putus seirama mengabdi: ya hu... dan seringkali aku tergoda di moleknya dunia, terlupa pintu langit dibuka. makam-makam itu memungut serpihan nisan dipajang di catatan kehidupan, akan diperhitungkan kemudian. mari diriku belajar meniti maqam sendiri pada sujud yang kemaruk, lalu dimabuk rindu. aku menyeka telaga nan tumpah sekembali dari menatap cahaya, ternyata rupaku tiada.
Bunderan HI Jakarta, 31 Desember 2022. 23:35
DENDAM SILSILAH
Romy Sastra
awal bumi dihuni khalifah
keturunannya menoreh tikai
di garis silsilah purba
panji berdarah terjadi di satu darah
adalah sebentuk pembantaian
sepanjang sejarah dendam tak sudah
isyarat hitam putih
sama-sama mencari posisi
nubuat berkhidmat pada risalah
suara daud tak mampu
mendamaikan semesta
berbahagialah burung-burung
menikmati merdunya
apakah tuan tergoda moleknya khuldi
mesiu menjadi mantra-mantra kejam
perang diciptakan di sana-sini
bereaksi di selangkangan peradaban
hingga dunia menuju ambang kehancuran
konflik tak asing di meja politik
kau tuan bermain catur sangat cantik
berpesta di dada ibu yang tabah
aku mengutukmu biadab....!!
Jakarta, 11 Januari 2023
KONVERSI YANG TERGADAI
keyakinan pada purba di keningku
adalah sejarah yang terjajah
lihatlah reruntuhan merajalela
tanah-tanah raja sedari awal berganti partikelir
tuan-tuan jawara mabuk
lalu mengeksekusi secara bengis
jadi ajang diskusi judi
dan dirayu seonggok daging
dipanggang di dalam selangkangan hitam
tiba-tiba yang mabuk disalip kolonial
tuan-tuan tanah cacing pita
kenyang di rawa-rawa limbah
rawa-rawa itu menjadi perkampungan
dulu dandels berpikir futurisme
jembatan peradaban nusantara ini
dibangun di atas kesaksian bangkai pribumi
; eropa berdansa
jepang menghunus samurai
tulang-tulang romusa memutih di mata anak cucu
yang tergusur senja hari, seiring masa
kolonial sembilan naga raksasa menjelma
di sepanjang konversi buta diakali
mengakuisi strategi jahanam menanam kebencian
pada marhaenisme untukmu borjuis sontoloyo
konversi pribumi itu akhirnya tergadai dan sansai
di mana tadulako bersembunyi?
Romy Sastra
Jakarta, 26 Januari 2023
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar