UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 07 Januari 2022

Kumpulan Puisi Romy Sastra - KURANGKAI TRAGEDI RUMINI DI PUNCAK BAKTI



KURANGKAI TRAGEDI RUMINI DI PUNCAK BAKTI
Romy Sastra


semeru purba berkisah
tiang pancang bumi jawa
memuntahkan abu
di pagi itu

rumini tak bermimpi
koloni hitam ia saksikan
wedhus gembel rewel
runtuh takutku
palkah relung berkabung
ibu, ibu, ibu... kau di mana....?!

rumini?
tubuhmu yang sahid
sebentuk cermin surga
di bawah reruntuhan
tak lepas dekapanmu
adalah kesetiaan
meski dikurung api

rumini?
kisah heroikmu tanpa syarat
berkutat taat
setia ke ujung hayat

sementara kami yang berkabung
berkunjung dalam dekapan doa
telagaku tumpah jatuh di sudut iba

rumini?
kisahmu kurangkai di puncak bakti
rumahmu dan tubuhmu dibalut abu
tersenyumlah kau di haribaan tuhan
al-fatihah....

Jakarta, 27 Desember 2021




JIBRIL DAN ANGIN

jibril mengawinkan angin kepada awan
dentuman bersahutan
hujan menguar di udara
bumi basah
Sisakan embun di dedaunan

jibril mengawinkan angin kepada musim
satu koloni di angkasa
berarak membawa berkah
doa dipanjatkan:

ya, ilahi....
kabarkan kepada jibril
jaga kelestarian di bumi
jangan gersangi jejak-jejak khalifah
berikan seteguk kehidupan di setiap langkah

jibril mengawinkan angin kepada terik,
bumi terang
langit berlapis-lapis bukan awan
firman membawa pesan
bacalah atas nama bismillah....
sesungguhnya tiada cinta yang lebih suci
Selain kasih-sayang izati

lalu, tuhan mana 'kan disembah lagi?
taklah ada seribu tuhan di hati ini
hingga lupa ibadah

ya, jibril di bumi
mengemban amanah begitu rapi
ridwan menyambut kekasih di surga
mari menyibak mata hati
cinta bertakhta di jiwa
malaikat senantiasa mengawasi
zat ar-rabbani maha meliputi
setiap yang hidup bertasbih

Romy Sastra
Jakarta, 23 Januari 2022



PADA PELAYARAN KALI INI

awan di persimpangan waktu awal tahun bulan pertama. mendung gemuruh ritme hujan sirami taman, aurora merupa di senja yang purna

di perjalanan kisah mataku sayup menatap tabah, senyummu pesona hatiku timang-timang sayang. di ruang tunggu bertahun-tahun aku dilanda gelisah. mungkinkah dapat kugapai hatimu penuh cinta? aku bahagia

sebelumnya aku pernah singgah di dermaga yang lain, bahkan bahagia didapat sesaat. layaranku dibayangi cemas pada camar-camar menari ilusi iringi riak-riak membadai dan karam. opera itu usai

kini aku menemui dermaga baru berlabuh di hatiku. pada pelayaran kali ini, kau dan aku menanak pinak di rahim cinta, kelak lahir kedewasaan tanpa ragu pada rindu yang dipadu

senyummu aurora pagi dan senja memesona, merekahlah sepanjang mata memandang. pun seandainya padam? senja telah menikah pada malam. berharap purnama di wajahmu cinta taklah redup selagi umurku ada. setia itu kudamba

Romy Sastra
Jakarta, 14 Januari 2022



WALKING GRAVES
Romy Sastra


seeing the tombs walking in the crowd, I was among those who played a part. Then for a moment I thought about Alif standing on my body, knots of veins running from the heart point to the pulse point unbroken in rhythm with the service: yes hu... and often my soul is tempted in the beauty of the world, forgetting that the door to heaven is opened. the tombs picked up tomb fragments on display in the records of life, will be taken into account later. let me learn to walk to my own station in prostration that is drunk and longing. I wiped the spilled lake when I returned from staring at the light, it turned out that my appearance was gone.

Jakarta, 08 January 2022


Tidak ada komentar:

Posting Komentar