Assalamua'laikum waramatullahi wabarakatuh
DALAM DHUHA
kau kah _ ra mayang perindu
penyambung manis pada yang keluh, ranting kasih bagi yang patah, pelipur lara atas duka, bening setetes bagi yang papa dan liuk selanting bagi yang kalah
pada lentik jemari bagi jatuhnya, titian sampai bagi yang gamang
_ra.. sebab dunia sekeping waktu, lalai tertatih menuju nanti, kubur dijelang seorang diri, mari berkalang menabur kasih menjemput kumandang tepat waktunya sebab itulah sayap ke surga, semoga terik memberi ingat andai hujan tengah hari, sansai badan ratap terlambat pada wajib terabaikan
_ra kau kah itu..
mari gembira menapak fana, sebab susah tak harus diunggah pada maya ketikan kaca baik genapkan dalam dhuha
Nebula
Bumi minang
Nov, 26-2021
HANGATNYA NEBULA
ada rindu yang menggeliat
tika senja rebah dicium malam
seiring siang kupacu dalam bulir peluh menanak harap bersama nanti
adalah dirimu yamg kuanjungkan bersama lirih doa menuju tepi pagi
kini.. padamu semua kembali
ribuan detak telah kusulam dalam genggam jemari luka akan kelak menyelimuti rasa bernama kita
selepas angin bercerita
kututup sudah bianglala bersama hangatnya nebula memantik ribuan cahaya hingga menutup mata
_nebula
Novembre, 23-2021
WAKTU PUN BERCERITA
apalagi yang kau akan bedah tentang rindu _ra
perihal jarak yang memberimu tunggu hanya akan menua dan lapuk bersama kasih yang kau rendam dalam butiran linang
masih sangsikah kau menyimak camar berkhabar tentang rindu yang cabik di lamun barat, dan waktu pun bercerita disini tak lebih hanya pelepas lelah sejenak
_ra.. ditanganmu ada angin dan badai
andai ingin juga kau melayang, tukik dan cengkeram pada tuju, biar di mata buta di hati mati
kini.. senja telah mencium kaki langit
nebula hanya memberi hangat dalam ribuan cahaya kias dan berlalu bersama tenggara tenggelam dipeluk masa
nebula
#bumi_minang
Nov, 23-2021
TAK LAGI ADA
lengang...
malam semakin meninggi, kembali lampau menggiang tentang mu, tentang kita pada rasa dan riuh tawa di tepi pagi, dan berai saat fajar menyilau.
kembali kurangkai baitbait usang untukmu dalam rima rindu yang sudah basi di tungku sangai, adamu masih meski perih basah disisir waktu
_ra...
ini serpihan rasa yang masih tersimpan terkurung jarak dan waktu tak memberi sua, kini...
tak lagi ada ujar kubentang, biarlah perca yang tak mampu ku sulam menjadi genang
baik-baiklah sebab pijar dan ujar tak lagi mampu menyelimuti gigil manja mu, pada kepergianku dibalik kepulangan ku nanti, berharap riuh tawa mu dalam temu tak lagi ada luka, maka ikhlas kututup dalam doa atas nama kasih pada bahagiamu
siur nebula dalam bara debunya mencari jalan pulang
Nebula
#bumi_minang
November,23-2021
RAJUT TERCABIK
Yi.. ..
ejaku tak lebih tembang kenangan
lengang melirih tepi malam, menghitung waktu persatu satu hilang
rajut tercabik disangkut kata
pentas usai tanya tergiang, silau mentari peluh menganak, masihkah jauh perantian ingin
timbang hisap khilaf dimana, pada sujud ku mau pinta, biarkan harap mengalir rendah, pada ada tiada ada... kun
_nebula
#sept_3_2021
PIJAK TAK LAGI MEMENTAS
lembar yang kau baca ini akhir dari perjalanan kita'yi
gelanggang tak lagi mampu kutabuh pecah\ tajam taji sudah kubalut, walau riuh memekak gendang\ seribu bisu kubenam pilu dan kusisir kembali serak nya pasir dalam lelah menahun\ tiga musim usai kerontang kala gigil gemeretak dagu, dentang pijakmu tak lagi mementas, buih terambing tak ber berita \ jujur aku basah untuk itu dan sabit terpenggal mencium purnama\
sehirup tawa kelak berharap, sebelum kamboja terserak basi \ derik kan pintu ucapkan salam
dan..
ku dan mu arang ter_patah
Karya : Nebula
#bumi_minang_agust19_2021
JIKA WAKTU
Kembalilah melayang, kepak bentang sayapsayap kasihmu
Hinggap dan melayang, bebas menukik pada sisi dan siku gelombang, saat senja melepas warna bara tembaga sayap pun meregang, dan kembali melayang menuju sarang memeluk anakanak kasih.
Hari berganti bulan, dan tahun bersilih musim terus berbisik, melanglang sampai waktu memanggil dan diam
Teruslah selalu pada kumandang panggil, sejenak membasuh muka menyentuh tanah, berharap kelak perjalanan yang begitu panjang mampu menaungi raga di teriknya hari persidangan.
Di sini tak lebih hanya memberi kasih mengingat sesama, pada lalai tak harus dipelihara
Inilah Nebula dalam bisikan rasa dan doa pada insan sesama.
Karya _nebula
Juli02-2021 #bumi_minang
RUAH HULU
Waktu akan mengajarkan engkau kelak piak, tentang tabah yang pucat dibasuh airmata
Pun begitu tetaplah jalani dunia menuju barat, sebab semua mengalir menuju muara
Jangan kau sunsang ruah hulu, jika lelah tunjuk langit ikuti riap cahayanya dan berbisik pada angin begitu sempurna nikmat yang Kau berikan padaku
Biarlah senja mencium kaki langit, sembari kau melangkah mencari lurus, dan setiap tapak mengendap akan memilah, pati memisah ampas terbuang.
Teruslah.... sampai pucuk menampar angan.
Karya : _nebula
#ranahminang 27-05-2021
LEKANG TAK
Hening....
Siang semakin meninggi, kembali lampau menggiang tentang mu, tentang kita pada rasa dan riuh tawa di tepi pagi, dan berai saat fajar menyilau.
Kembali kurangkai baitbait usang untukmu dalam rima rindu yang sudah basi di tungku jarak, meski perih masih basah disisir waktu, namun selalu saja mampu ku rawat dalam sujud
Biar ini serpihan tertinggal yang masih tersimpan dalam ujung lidah di kapital kata, dan kau pun berlalu dalam gamang meniti rasa, sebab waktu tak memberi pulang kala ruah tumpah dalam kasiahtaksampai
Tak lagi ada ujar yang bisa kutulis disini, sebab rinai telah membasuh jejakjejak aksara ku, maka biarlah ini akhir dari adanya rindu yang basah pun lekang tak
ayi....
baikbaiklah disini, sebab tuah dan ujar ku tak lagi mampu menyelimuti gigil manja mu, pada kepergian dibalik kepulangan ku nanti, berharap riuh tawa mu dalam pintu yang tak lagi ada duka, maka ikhlas kututup dalam lirih do'a atas nama lillah pada bahagiamu.
_Nebula
#bumi_minang
Mei 09-2021
PUTIK
dan...
telah sampai kita di ujung sepi
pucuk layu didera tunggu, akar rengas menyanggah tabah
riuh tenggara tak lagi mengetuk rindu, sebab lidah gelombang pecah sebelum cicip merasa kelat
kau _ra biarkan gugur sebelum bunga, andai putik takkan berbuah
desember dalam kenang
nebula
#bumi_minang
04122021
MENGHITUNG LANGKAH
usah mengharap panas sampai petang, elok gantang pekat terik sampai angin lupa mengeringkan peluh kasih ini _ra
tentang rasa, biarlah gelanggang riuh punya pencari hura,
_ra selagi taji menikam lurus, darah tertumpah rela ditadah bumi, selalu memintal tabah demi waktu terus melaju seiring kita dilambai senja
tawa luka itu bau dunia, maka cium dan peluk hidup ini dalam lillah, disana harapan dan impian mampu menembus janjiNya dalam nyanyian dzikri
bersama kembali menghitung langkah, sejauh tatap menuju tepi dunia
nebula
#bumi_minang
Desember, 042021
MENEMBUS ANGAN
sebab kasih adalah muara segala harapan, sempurnalah kau dalam apa yang telah menjadi _ra
kini datang dan berlalu hidup tak lepas dari tangis dan tawa
bersama kasih pentang sayapsayap harapan di setiap deru angin dan pecahan gelombang dan kembali hinggap di ranting syukur, kala lelah memberi ingat lepaskan penat sendisendi lutut dalam ruku'
november kembali berlalu _ra tidakkah indah jika kita salami dalam duha, sebab rindu kita ingin kembali bertemu nantinya, dan semoga kita telah tamat mengurai rasa dan mampu lengkung sabit purnama dalam beriring menuju pulang
di sini kembali debu nebula
berarak hangat menembus angan dalam apapun musim
nebula
#bumi_minang
Des, 032021
BUAH KASIH
lurus semoga dalam pinta, detik melaju mencapai ruah maka lalu adalah jalan
inilah rasa diujung taji, harap mengering dimakan tunggu, lapuk tersiram didera tatap, cekung melesung menadah ingin
sebelum harap patah tebu, elok kaji diulang lagi, sesal tak ingin memilin jantung, disini aku mengurai senja, berteduh sabar pada ucap
adalah aku kini dan nanti di ujung cicip asin dan manis, empat penjuru memancar sinar menyapa dunia dalam tangis, buah kasih belahan jiwa
_nebula
#bumi_minang
2021-12-10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar