aku telah bersiap mengikhlaskan
desember berlalu
dalam hujan yang menderu
sebab untuk apa sebuah pertemuan?
bila ia hanya membangkitkan sepi
sesudah sedetik keceriaan mimpi
biarkan saja sedu sedan
meluruhkan rindu membiru
lalu kira merayap kembali
kepada kesadaran:
betapa asmara
bisa meninggalkan sayatan luka!
Karya : Leo Sastrawijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar