UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 22 November 2021

Kumpulan Puisi Suyatri Yatri - SELAKSA HATI


GRADASI RINDU


Ritmis gerimis
Menuang liris
Gabak memberat
Atma kian sarat

Akarakar kata
Menjalar di jiwa
Menyelinap antara biru dan hijau
Gradasi rindu

Biarkan kelam
Menggamit malam
Berteman rembulan
Cinta berkulum senyuman

Segurat lukis
Wajah nan manis
Secangkir kopi pahit
Menguar rasa nan legit

Rohul, 19112021
Suyatri Yatri



SELAKSA HATI


Selingkar makna
Langit cerah biru
Memberi tanda
Hatiku merindu

Sejejak luka
Kukikis masa lalu
Merangkai kata
Mengaitkan kisah denganmu

Siluet senja
Menuang cinta
Selaksa kisah
Semi di hati nan basah

Debar di dada
Masih bertalu
Isyarat tanda
Mendekap syahdu

Waktu bercerita
Dialog hati
Bicara tentang kita
Suatu hari nanti

"Aku dan kamu menjadi kita"

Rohul, 19112021
Suyatri Yatri



MENYAMBUT CAHAYA

Disapa gerimis
Kau cipta romantis
Bersama malam paling manis
Menyatu ritmis

Degup berpacu
Saat sebaris ucapan rindu
Ada haru dalam kalbu
Beriring rintik hujan aksara masih ambigu

Robusta masih mengepul kepahitan
Bila langitmu membawa biru keyakinan
Mentari terbit tarian kepercayaan
Kusambut cahaya atas izin-Nya merengkuh pelayaran

Rohul, 18112021
Suyatri Yatri



DEBAR RASA


Di sisi kelam
Aku tenggelam
Merapal malam
Memaknai kalam


Suara merdu
Nyanyian syahdu
Menyusup di kalbu
Hadirkan rindu

Aku rimah dunia
Mengikis luka
Bergumul dalam duka
Di setiap sudut makna

Ahh nyanyian manis
Begitu romantis
Saat jeda
Menelisik cinta

Debar itu menggetarkan
Desir di atas asiran
Menyelip tanya di dada
Apakah nyata atau fatamorga?

Rohul, 18112021
Suyatri Yatri



CINTA SEBUTIR DEBU


Aku hanya butiran debu
Diterpa bayu
Membisik rindu
Di genggaman malam syahdu

Aku hanya sekeping luka
Berdiri di tepi dilema
Nanar bergumul nestapa
Basah dalam genangan dosa

Anulir jiwa
Mendesir di dada
Berbalut cinta
Segurat tanya

"Adakah setetes air pembasuh luka atau hanya sekadar singgah bersama fatamorga?"

Ach ... masih di barisan ambigu
Walau senyummu teraduk di secangkir kopi
Aroma menguar merayu
Aku di sini
menantimu

Rohul, 21112021
Suyatri Yatri



ROMANSA HUJAN

Malam kelam
Padam
Berjuntai benang langit
Tanpa rembulan menguar aroma sangit

Kata telah terjeda
Tanda tersandar di dinding makna
Hening menjadi sepi
Rindu membelenggu hati

Tetesan rupa
Tanpa warna
Bening mengalir
Teranulir

Termangu lugu
Tembang syahdu
Ritme gerimis
Romantis

Alam bicara
Guruh pun bersuara
Di ceruk waktu
Masih membisu

Rohul, 22112021
Suyatri Yatri



PUING TANPA ATAP

Puing bergeming
Terbiar dalam hening
Pilu memintal abu
Menanti harapan baru

Jiwa hilang
Ditumbuhi ilalang
Sisa tiang arang
Limbung tumbang

Belum tersentuh
Hutan beton tak kukuh
Barisannya rapuh
Bulir bening luruh

Kapan riuhnya terdengar?
Menghitung angka perlembar
Nikmati senda tawa dan kelakar
Anak-anak semangat belajar

Rohul, 24112021
Suyatri Yatri



KUNANG-KUNANG KENANGANKU
Karya : Suyatri Yatri


Dalam sujudku masih kusebut namamu
memintal doa menziarahi waktu
kenangan di antara anak jalanan menuai rindu
Berdiri di antara panji kebesaran Allah
kau jemput secawan kebaikan
meneteskan kesejukan

"Dermaga keabadian menanti kita, Dik. penuhi kapal pelayaran dengan bekal pertanggungjawaban"

Jeda makna telah menunjukkan ketentuan-Nya
pijaran kunang-kunang hilang dari penglihatan
mereguk asinnya lautan bersama hempasan gelombang

"Doaku menyertai kebaikanmu dengan pijaran cahaya-Nya mendamaikanmu di alam kekal"

Melati bertabur di atas nisan mengenangmu berpita rida-Nya

Rohul, 8 Februari 2019



ROMANSA JELUJUR CINTA
Karya : Suyatri Yatri


Biarkan kupeluk erat bayang
di antara jeda
menanggalkan kelopak rasa
pengembaraan menitipkan makna

Di rengkuh kecupan rindu
mengetuk tanda di pintu
pelabuhan kecil
berpita romansa

Mendekat debar
mengalirkan cinta
di denyut nadi
di penantian kasih
menjemput sayang
menuju dermaga

Rengkah senyum
bertandan bahagia
berlapis madu
memetik gita
hadirkan pesan sebagai tanda

Menjelujur cinta di tubuh
menyulam kasih sayang di jiwa
duduk satukan makna
di payung singgasana

Rokan Hulu, 7 Februari 2019



SECAWAN HARAPAN
Karya : Suyatri Yatri


Di waktu embun luruh
kutundukkan jiwa
merapal bait makna
di gelaran sajadah
bersujud menitipkan rindu

Membisik lirih
di antara gemercik rasa
secawan harapan
tertata dengan sejuta syukur

Nikmat-Mu berlimpah berkah
mengetuk pintu-pintu
disambut mentari
bersama senyum tawakal

Rokan Hulu, 7 Februari 2019



JEJAK AMBISI
Karya :.Suyatri Yatri


Di negeri maya
berwajah sejuta topeng
melekat di paras cantik
tak berdosa
menggiring ambisi
dari riak jelaga

Bersiram minyak
menyulutkan api
semakin terbakar
mengabu
geliat kegembiraan
menghantui relung jiwa

Memelas makna
menguras harta
diam dalam taktik
bermandikan intrik
jejak-jejak beraroma neraka
menjaring
terjebak salam kekhilafan

Rokan Hulu, 6 Februari 2019



BUNIAN MENCARI TEMAN
Karya : Suyatri Yatri


Saat debur debat menguasai hutan sengketa
di sana si Bunian berseru

"Jangan usik istana Bunian"

Sontak alam membius rindu
Sang bunian melelapkan raga
Halimun menyergap jiwa
Halusinasi lincah bersuara

Pandangan membalik sukma
disesatkan langkah
cemas bersanding
tiada terlihat jalan pulang

Cacing menjadi santapan
Takabur meraibkan pikiran
Dedaun berlapis

Pesta bunian memanggil pasukan
hilang dalam ghaib
bunian mencari teman

Rokan Hulu, 6 Februari 2019
Hak Cipta ©2019 Suyatri Yatri
Semua hak terpelihara



KEPERGIANNYA
karya : Suyatri Yatri


Telah kusampaikan
detak jantung
mendebar rindu
namun
tingkah hati
meniupkan rasa
kata
menyulut sengketa jiwa
di akhir kalimat
menutup dengan tanda titik
tiada cinta berpusara
di ruang romansa

"Dia menjemput milik-Nya dari kasih sayang di usia terlalu muda"

Rokan Hulu, 5 Februari 2019



KESAKSIAN TANGAN
Karya : Suyatri Yatri


Kehilangan
panik
pusarakan akal
berlembar makna
dicuri
sejatinya hati
tiada tanggung jawab
menyamarkan diri
dari nahkoda
menutup tabir
terkuak misteri
bambu kuning tertanam pasrah
cemas jiwa
takut kematian

"Secepat tangan takkan terhindar dari penglihatan-Nya"

Rokan Hulu 5 Februari 2019



DEBARAN RASAKU

Aku mencintaimu di setiap makna yang terukir di antara diksi
Tiada mendua detak jantung di titik keteduhan hutan aksara
Paru-paru mulai sesak di antara dedaun meranggas
Bayu selalu hadirkan napas kata di denyut nadi larik
Menstabilkan peredaran estetika di tubuh puisi
Menjadi tanda bernasnya imaji

Rokan Hulu, 5 Februari 2019
Suyatri Yatri ©2019
HCD



JEJAK RINDU BELAWAN
Karya : Suyatri Yatri


Kapankah kukunjungi kota kenangan bersamamu?
Rindu mengombak di butiran pasir
Sauh telah dilepaskan
sementara kapal karam dihempas badai

Jejak masih tertimbun
Belumlah ingin tinggalkan makna
Desir angin sering menggetarkan jiwa
Petualangan memungut riak
tak cukup antara suka

Jarak telah merentang
sansai mengiris tak usai
fanaku terlalu membenam belati
sementara kau tenang terberkati

Doa berlabuh di nisan rindu
merapal kisah pejalanan hidup
Ingin menyusul jejakmu
namun lautan tak inginkan aku menuju dermaga
kembali menyauk asinnya laut di antara karang bergelombang badai

"Belawan masih mengemas rasa di antara dua dunia dua jiwa"

Rokan Hulu, 5 Februari 2019



DETAK BERPILIN DERAK
karya : Suyatri Yatri

Merebak tangis menyibak sansai
Di buaian rindu, jiwa merasai
Membujuk genta di tabuh gelak
Sontak berdetak dipilin derak

Ooiii ....
Datuk telah menancapkan cakar
Si Binuang berdalih kata bergegas gusar
Si Gumarang melecut kekang berlari
Memacu desiran makna
Angin pun segan bertiup agar tak melukai

Berpagar bambu merantang petang
Di baiat hati tak manenggang
Mengelak untaian kata sebagai perintang waktu
Jeda memberi kesaksian pengembara

Rokan Hulu, 3 Februari 2019



BINTANG DI NEGERI SERIBU SULUK
Karya : Suyatri Yatri

Mendung masih menebal
Payung paskhas terbentang
Terjun dari ketinggian terukur
Mendarat sempurna di lapangan

Sembari menantikan free fall
Senandungkan irama gembira
Membaur tanpa jeda
Pemimpin berkharisma

Sepasang camar tersenyum ramah
Bahwa kita adalah sama
Menggandeng tangan mengajak bicara
Cantik aura terlihat dari cahaya wajahnya

Setatap makna memberi ruang kebersamaan
Uluran tangan silaturahmi membawa kebaikan
Bukan antara pejabat dan rakyat
namun Rokan Hulu mengukir keramahan

Selintas kenang mendamaikan jiwa
Di antara pijaran bintang Negeri Seribu Suluk
Ada ketenangan di wajah teduh
Merakyat tanpa batasan kasta

Rokan Hulu, 3 Februari 2019



MANUVER PASKHAS
Karya : Suyatri Yatri


Wajah tangguh manuver di angkasa
Merentang payung parasut meliuk di udara
Atraksi Paskhas Angkatan Udara menakjubkan hati
Riuh tepuk bergemuruh kagum

Di balik ketegasan ada kelembutan
Tangan perkasa memegang senjata
Derap langkah mengatur strategi
Senyummu untuk negeri

Di garda depan dirgantara menjadi garuda pelindung negara
Kaki-kaki kukuh mendarat sempurna
Melipat parasut dengan segera
Cekatan menjadi kunci utama

Di ujung senapanmu ada tanggung jawab berat yang diemban
Mati adalah taruhan. sebab janji terpatri dalam pengorbanan
Di sela awan sandarkan harapan

Bertabur gerombolan elang bermata tajam
Menjaga setiap jengkal tanah air Indonesia
Melekatkan patriotisme di dada
Demi ibu pertiwi tercinta

Rokan Hulu, 3 Februari 2019



KERINDUAN JARUM LANGIT PADA BUMI
Karya : Suyatri Yatri

Ini bukan cerita luka sayang
tapi syukur yang terucap atas tikaman jarum langit yang meneduhkan jiwa
Saat luncurannya menderas
Tarian dedaun semakin girang
Sebab kerinduan bertunas menjadi tetesan kasih

Jangan lupa katakan alhamdulillah
sebab rahmat-Nya selalu mendebarkan dada
Bukankah kau pernah rasakan cinta pada gadis cantik nan sederhana?
Begitulah yang dirasakan langit sebagai lelaki romantis menginginkan kebahagiaan meminang bumi

Melepaskan rindu dengan menggiring jarum langit tanpa bisa disentuh oleh tangan menjadikan rasa terkekang. Tapi tidak dengan atap alam yang membentang perkasa.
Saat mendung membalut raga disanalah rasa dimintahkannya dan membangunkan rengkah tanah untuk menyerap sayang diberikannya

Kecintaan datang atas kehendak Allah
semua tak harus dimiliki dengan kekuatan dan keterpaksaan
Berkah-Nya adalah nikmat yang tak terbatas
Menanam jarum langit di tubuh bumi menumbuhkan barisan pepohonan hijau di rentak kesuburan.

Rokan Hulu, 3 Februari 2019



REHAT
Suyatri Yatri


Kulelapkan segala kelelahan
agar menuai kebaikan
Saat pintu tertutup kuingin mengetuk
di palung waktu inginku menyisakan kesempatan untuk menyulam makna di guratan rasa

Jangan tanyakan mengapa pelita tak singgahi istana?
sebab tanda akan menjawab segala warna

Di lemari hati penuh pernik mutiara indah tersimpan di dalamnya.
Tirai membatasi ruang tak berjendela agar pesanmu hadir di hadapanku

Rohul, 02022019



RINDU KELUARGA CAMAR
Karya : Suyatri Yatri


Aku rindu kebersamaan camar
Terbang di antara debur ombak
Merentang sayap di antara luka

Aku rindu kemesraan camar
Menukik liar bertengger di atas karang
Merapal gelombang

Aku rindu gelak tawa camar
Bercerita dan saling menguatkan
Menitipkan diksi silaturahmi

Aku rindu mengguratkan kekata di antara buih
Hingga pekikan camar menggema Suarakan aksara saat senja menjingga

Kupanggil camar menjadi saudara
Bukan hanya sekadar coretan semata
Namun terekat di dinding jiwa

Kusebut kita dalam rumah teduh
Tanpa debat pun rusuh
Sebab tali ukhuwah menyatukan kita menjadi keluarga

Rokan Hulu, 2 Februari 2019



KEHIDUPAN DIKSIKU
Suyatri Yatri


Saat kau tanya apakah aku membaca puisi?
Aku hanya merapal makna di coretan kata
Metafora yang kutitipkan pada bait rasa tak sedalam mutiara di lautan
masih terlalu muda bahkan menggantung di pintu rumah tanpa nama

Saat kau tanyakan kabar aksaraku
Aku akan menjawab bahwa ia masih terbata mengimla
hingga suku kata terpatah tak lengkapi kata menuju klausa
sering ambigu dalam tafsiran
namun lirih kukatakan bahwa aku bukan beretorika membicarakan bait

Suatu pagi,,kau masih sandarkan tanya di dada buatku
Apakah suaramu mampu menggema membicarakan pernik kehidupan?
Selalu aku menjawab dengan polos bahwa aku tiada bersuara
Aku berbisik pada tinta pena yang goreskan setiap kata

Aku masihlah lugu
belum menautkan cinta-Nya dengan cintaku
sebab puisiku belumlah matang untuk disajikan
Tunggu kuendapkan
dan aku belajar bersabar
untuk memetik kebaikan di hutan pohon estetika

Rokan Hulu, Februari 2019



TITIK NODA

Di ceruk waktu
kau mamah dusta
hingga mengulum kerakusan bicara
menuai sengketa
Di tapal batas kau cicipi keringat darah
Saat peluh membanjir
terkuras tenaga
tanpa seripis diterima
Hidup bukan persoalan makan
tapi penghargaan
dari sebuah ungkapan
bukan basa basi di ruang siasat bohong
yang memakan bangkai kawan
untuk dijadikan tumbal kepicikan
Langit kau titikkan noda
tanpa seorang pun membaca tanda
saat keprihatinan menuai debat
serapah tertumpah segala laknat
di bibir manis mulai mengemis
meminta sejumput kemunafikan
dari ketersiksaan jiwa

Rokan Hulu, 30 Januari 2019
Hak Cipta ©2019 Suyatri Yatri
Semua hak terpelihara



ZIARAH RINDU

Sajak yang kutitipkan pada langit telah luruh bersama hujan
Hingga derai membasuh luka yang bersenarai di dinding hening
Menziarahi bait rindu yang melekat pada detak jantung bergemuruh

Rindu membujuk temu
Mendebar di dada mengemas kata yang tak bisa ditakbirkan
Di antara kuncup seni
Kutelisik setiap diksi

Ada cinta yang dibalut rapi
Di antara lindap, aku meneguk secangkir kopi
Pahit memang tapi nikmat tak bisa dipungkiri bila hadir kebersamaan
Tak hendak kupalingkan wajah memandang senyum ayah nan bahagia

Penuh kasih mencucurkan benih ilmu dalam jiwa
Walau terkadang aku tak bisa selalu bersama
Saat pertemuan membaca tanda menggiring puisi hingga subuh menjelang
Doa-doa selalu kubisikkan di antara warna kehidupan
Agar senyum itu terus kulihat dari nasihat yang sampaikan

Rokan Hulu, 30 Januari 2019
Hak Cipta © 2019 Suyatri Yatri
Semua Hak Terpelihara



KUTUKAN SIJUNDAI

Kutukan seribu bulan
pecah di pusara
mengental darah
tumbal merangkak di sela bebatuan
mengapit rintihan
mencari Tuhan

Oooiii
tuah patah sepuluh rupa
menanduk tunduk
di belah rasa
merantang parang
perang di selangkang
mengangkang di tungku buasnya pembangkang

Sansai diraup lunau
menimbun arai
punai menyanjung
dilamun angin
bertabur bunga tujuh rupa
berdampingan limau tujuh ragam
Terikat mati benang tujuh warna

Sijundai mengincar gesit
santuang palalai sembunyikan jiwa
tertutup pintu usir segala tanda
diturut takkan terturut
dilepas takkan terlepas
pinang ditepak berselang sirih
tertumpah di laman berselisih
Rangkik badan terasa mati
Pulang mengombak balimau di Batang Sarik

Rokan Hulu, 29 Januari 2019
Hak Cipta ©2019 Suyatri Yatri
Semua Hak Terpelihara



GETAR RINDU SELAWAT DULANG

Di jejak makna
kulepaskan titik terindah
dari sejarah bertabur bukti
mengilhami sanubari

Cericit desus
berkibas kasus
SI Malin mengerat kata
di jenjang turun, naik tak biasa

Duduk bersila
simpuh melingkar
bersusun dulang
salawat mengiring dendang

Zikir iramakan Asma Allah
Rasulullah teladan umat
memaknai hidup mengenangnya
rindu kasihnya

Selawat nabi memberi pengajaran
getar alunan gemuruhkan jiwa
di bait rindu bertasbih pada-Nya
mengharap rida di setiap langkah

Selawat tiada henti
sebab keagungan Allah menyerap di hati
Nur menambatkan cahaya
Hati bijak terang bersandar pernik keimanan

Rokan Hulu, 12 Februari 2019
Hak Cipta 2019 Suyatri Yatri
Semua hak terpelihara
SUYATRI YATRI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar