UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Minggu, 07 November 2021

Kumpulan Puisi Merawati May - SEMOGA MENDUNG AKAN SIRNA


SERAKAH
Merawati May


Meringkas kata dalam diksi
Menadah hujan palung hati
Bergema kata lewat puisi
Bait doa kalam ilahi.

Ranggas berguguran
Air beriak limbahkan danau
Hati berkecamuk
Alam pun murka tingkah insani

Burung berkoar
Petaka datang melanda
Tabir memburai
Tudung bertualang
Bumi berkecamuk
Petala memporak porandakan dunia

Serakah dunia membelai: Hancur sudah

Bengkulu, 2018



SEMOGA MENDUNG AKAN SIRNA
Merawati May


Saat mentari layu di atas pucuk cemara
Lagu indah pun terasa hampar
Terlelah oleh denting sang waktu
Yang terus bergerak
Menyayat luka
Merobek keinginan

Rapuh asa
Di dalam raga yang terus terluka
Meredupkan kekasihku
Seperti kertas yang terbakar
Tak terpadamkan
Akan lebur
Bila tiada keajaiban dari pemilik sukma

Aku hanya terus meminta
Jaganlah takdir merenggutnya
Dari kilauan sinar mentari
Dari hembus embun pagi
Karena hari masihlah panjang
Perjalanan tak elok untuk di hentikan

Di redup sang surya yang temaram
Bukan karena malam menjelang
Tetapi mendungnya datang tiada terduga
Menutup tirai pelangi dan keindahannya.

Aku hanya terus berharap
Semoga mendung akan sirna

Tertiup keajaiban rasa
Sehingga mentari kembali ceria.

Bengkulu, 28 Oktober 2021




Merawati May
KUTULISKAN ABJAD NAMAMU DALAM JIWA


Kueja kata demi kata
Bait demi bait tersusun rapi
Kulapaskan namamu di sanubari
Lewat tinta bergoreskan darah dalam hati

Relung hati meramu rindu
Lewat diksi dalam secangkir kopi
Beralaskan kain tenun di lembah lereng
Kuukir bening cinta terpancar di matamu

Duhai engkau arjunaku
Meski pernah ternoda ego dalam rasa
Namun hati lebih jujur berkata
Dia yang berlabuh, pergi tanpa warta
Datang bagai kereta tak bernama

Luka mana lagi yang ingin kau tepis
Jujur hati mana lagi yang ingin kau ukir
Semua usang dalam penantianmu
Kesetianmu tak ada harga
Hanya sebuah pelarian dalam alasan tak berujung

Lihatlah duhaiku
Ada bayang menanti dalam sakit
Menyeka air mata lewat ucapan
Tersakiti namun tak berdarah
Tertulis namun tak berhujud

Dan, kutuliskan abjad namamu dalam jiwa tak bermakna namun bernoktah
Seperti plamboyan meramu kenang.

Bengkulu, 17 November 2021



Merawati May
PUALAM MITOS BENTENG ANNA


Menyelusuri jalan setapak, panas menanak kepalaku, hujan pun menetes membasahi rambutku, langkahku gontai, tenggorokanku kering laksana lahan tandus.

Aku menatap jalan di persimpangan tiga di depanku, dikelilingi laut membentang biru di setiap sisi jalan. Mataku tertuju pada satu titik, benteng Anna. Peninggalan sejarah Inggris di pesisir barat Sumatra, di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Sepanjang jalan sebelum memasuki kawasan benteng Anna, mata akan terpaku, terkagum menatap sungai Selagan sebagai lambang aktivitas perdagangan hasil bumi. Benteng Anna merupakan nama dari seorang bangsawan Keningin Anna van England.

Perputaran waktu menenggelamkan sejarah benteng Anna, tamak manusia tak berbudi, serakah akan tanah menenggelamkan prasasti sejarah peninggalan pendudukan Inggris di Mukomuko.

Hanya tinggal bongkahan batu pualam di balik reruntuhan dari jailnya tangan manusia kurang beradab. Runtuhnya tembok benteng Anna meninggalkan dua meriam kuno dari inggris tahun 1950.

Kini hanya sejarah mengukir kenangan di balik kabupaten Mukomuko sepanjang sungai Selagan.

Bengkulu, 16 November 2021



Merawati May
BERSERAH DIRI ADALAH KUNCI


Semburat sinar mentari
Hangatkan tubuh ini
Bangkitkan semangat diri
Bersama segelas kopi kumemulai hari

Dengan harapan dan keyakinan di hati
Kulangkahkan kaki tuk meraih mimpi
Berbekal semangat yang berapi-api
Bekerja keras mencari rezeki yang diberkati

Di depan, masadepan menanti
Hamparan kehidupan yang penuh misteri
Membuatku untuk selalu tabah menjalani
Bersabar, tawakal dan berserah diri itulah kunci....

Bengkulu, 15 November 2021



Merawati May
KOPI PAGIMU


Aku ingin menjadi kopi pagimu, yang selalu kau sentuh dengan bibir manismu penuh kelembutan
Aku rela hatiku diaduk-aduk olehmu
Biar menghasilkan aroma cinta sewangi kopi manismu...

Bengkulu, 15 November 2021



Merawati May
AKU GADIS BUNGA


Bungaku mekar di taman
Sang kumbangku hilang ditelan waktu
Bungaku mulai layu
Bak ditelan waktu
Tak ada air tulus menyirami
Kecuali amarah dan rasa curiga pada sangkumbang
Hingga bunga tinggal cerita
Diantara ufuk senja yang berganti malam....

Duhai sang durga
Hengkanglah dari hidupku
Lupakan semua cerita
Diantara dedaunanku yang mulai gugur...

Bengkulu, 14 November 2021



Merawati May
DEMI NEGERI


Demi negeri aku berjanji
Takkan runtuh langit ke bumi
Aku mengabdi
Demi negeri bagaimana kau kini?

Mereka yang berkorban jiwa
Terlihat jelas di jasamu pahlawan
Menaklukkan penjajah

Di nisanmu tertulis atas nama pulan
Tatapanku tajam, lalu mengembun
Tubuhmu yang tegap
Terpajang dibingkai sejarah

Wahai pahlawan
Andai kau mengerti bangsa ini
Senyummu akan menjadi tangis
Tawamu sebentuk duka
Darahmu mengering di tiang bendera

Pahlawanku kini
Adalah pengorbanan tak sia-sia
Meski negara dijajah tanpa wujud
Masyarakat menjerit takut
Engkau pejuang hanya tinggal kenang
Gugur di medan perang
Garda terdepan mengusir corona
Tanpa senjata

Para pejuang itu:
"menjadi bangsa bermaktab sebuah kata, merdeka atau mati"

Bengkulu, 10 November 2021



Merawati May
NASIHAT IBU


Setiap pagi
Di ruang dapur yang luas dan berantakan
Ibu menyiapkan sarapan
Bicara tak henti menasihati anaknya

Nak, kalian harus rukun
Saling sayang saling menjaga
Ibu tak mau kalian bertengkar
Umur ibu ada di ujung tanduk

Waktu berjalan, cengkarama pun hening
Anak-anak kegirangan mencari suara ibu
Namun ibu terduduk di sudut ruang
Air mata ibu jatuh di pipi sambil berucap
Ya Allah jangan kau ambil nyawaku
Tangung jawabku masih banyak
Gumam ibu dalam hati

Tak ada lelah apalagi keluh kesah
Demi keluarga
Mondar mandir sepanjang rumah
Ulak alik dari teras dan dapur
Mata menatap gerbang mencari sesuatu yang hilang
Dengan leher berkalung serbet
Berharap anak pulang ke rumah

Terlihat senyum ibu gerbang terbuka
Nasihat pun bersambut anakku bahagia
Senjaku pun datang menjemput

Bengkulu, 11 November 2021



Merawati May
BOSAN CERITA CORONA


Bosan kumenatap layar Houspower
Melihat wajah digital
Bicara tanpa jiwa
Tak bisa bermain ke taman, pantai, dan kebun binatang
Bertemu sahabat dan kerabat

Jangan salahkan kami menatap penuh tanya
Di balik wajah berbalut masker
Senyum tersimpan tanpa terlihat
Dukakah, atau bahagiakah senyum itu?
Hanya tatapan yang menjawab semua lewat mata
Tak terasa dua tahun waktu berlalu
Rasa pengap menghimpit jiwa
Di balik selama corona melanda
Masyarakat menjerit lapar dan kemiskinan memorak-porandakan ekonomi bangsa

Dan, ada kisah muslihat di balik bencana
Corona sebagai dalil dalam pundi rupiah di balik meja berdasi
Tameng-tameng berbaju putih
Mendaulat cerita penyakit corona
Di ujung tanduk beribu nyawa manusia.

Bengkulu, 06 November 2021
Merawati May



VAKSIN PUNYA CERITA

Berita mencekam di mana-mana
Melalui media masa, televisi, radio, bahkan dunia digital
Tak jemu mempertontonkan cerita vaksin
Vaksin bak dewa di telinga masyarakat
Bahkan harga mati penjamin hidup saat kaki melangkah

Panas terik menanak di kepala
Antre di mana-mana demi sebuah kata: vaksin
Tak peduli nyawa mencekam di ujung tanduk di antara antrean manusia
Mungkinkah sejarah akan tercatat di era digital tentang vaksin perisai beribu nyawa manusia?
Atau mungkin sebagai ladang pundi rupiah para kolektor vaksin palsu
Dan ujung tanduk di balik dilema negara ini: vaksin pembunuh jiwa
Manusia tanpa dosa di balik tirai bisu.

Bengkulu, 06 November 2021



Merawati May
CERITA DI BALIK MEJA BANDARA


Tikus-tikus berkeliaran
Bak halilintar mondar-mandir di balik meja bandara
Peraturan berubah tak ada unjung dan kepastian
Masyarakat mencekam, berkecamuk dalam tanya
Ada apa di balik semua cerita penerbangan hari ini?
Antigen sudah tak berfungsi lagi
Kartu vaksin menjadi urutan tak penting lagi
Pecier menjadi dewa dalam sejarah penerbangan
Tak peduli harga di mata para pejuang receh
Asal bisa terbang menjalankan tanggung jawab kerja
Tak memandang nyawa di ujung tanduk
Corona mengintai dari setiap sudut

Namun yang pasti hanya satu kata:
Dapurku tetap mengepul, keluarga tetap berkumpul
Demi dalil ekonomi keluargaku berjaya
Namun di balik itu semua ada permainan spekulasi antara petugas tak bertanggung jawab
Ada tikus-tikus berdasi di balik tirai kartu Pecier, vaksin dan antigen demi kantong-kantong lapar tak berkunci
Wahai penguasa kemanakan negeri ini akan dibawa?

Bengkulu, 06 November 2021


Merawati May
JALAN CINTA PARA PEJUANG


Ikhlas, kata yang tak mudah dan selalu menyisakan tanya
Dan kita adalah manusia
Yang tak dapat tidak
Suka menulis kebajikan-kebajikan kita

Maka aku menulis kebajikan di atas air
Menjadi gelombang kecil,
Kecil saja di permukaan, meriak dan menghilang
Lalu yang tanpak hanya wajahku kehausan

Atau terkadang ia kutulis diatas pasir,
Agar angin keikhlasan menerbangkannya jauh dari ingatan
Agar ia terhapus, menyebar bersama pasir ketulusan

Bengkulu, 20 November 2021



** Penantianku tak'kan lelah, ketika rindu menjelma serupa bongkahan salju. Kurindu panasnya cintamu berupa bola matahari, biar lelehkan rinduku yang telah lama membeku**

Merawati May
SUNAMI RINDU


Kasih...
Meski kita sedang tak lagi bersama
Beribu mil jarak memisahkan antara kita
Berbeda pulau kita berada

Namun percayalah...!

Dalam setiap kedipan mataku, hanya wajahmu yang menghiasi setiap sudut pandanganku
Dalam setiap tarikan nafasku, hanya kamu yang selalu kuingat
Dalam setiap degub jantungku, hanya namamu yang selalu kusebut
Dan disetiap dedoaku, selalu kusertakan namamu dengan harap yang terindah

Kasih tahukah kau...!

Ketika kumendengar kicau burung kenari di reranting pohon
Serasa kumendengar suara merdumu, yang sedang menyanyikan lagu cinta untuk'ku

Kasih tahukah kau...!

Ketika kau melihat gulungan ombak yang berkejaran menyapu pantai
Seumpama itulah adaku yang tak pernah lelah tuk mengejar cintamu

Kasih tahukah kau...!

Suara petir yang menggelegar ketika guyuran hujan membadai
Seumpama itulah ketika kuberteriak memanggil-manggil namamu, disaat hatiku diguncang sunami rindu

Bengkulu, 19 November 2021



KAU DAN AKU TAK MAMPU MENYATU
Merawati May


Berharap pada ketidak pastian seperti
menginginkan embun di tengah hari,
Walau pun akan terjadi mampu tak mampu bertahan, karena rapuh dan terlalu memaksakan diri.

Biarkan angin terus melaju di arahnya
dan mendung membuka hujan, kita dan
langkah cinta biarkan seperti matahari dan rembulan.

Beriringan namun tak sejalan, karena
semua telah tertulis di dinding-dinding
Kehidupan.

Kau dan aku tak mampu menyatu ...

Bengkulu, 08 Agustus 2018



TERIMA KASIH GURUKU
Merawati May


Tiga tahun kau didik aku
Kesabaranmu membuat aku menjadi berhasil
Senyummu setiap pagi membikai di hatiku
Kau adalah guru teristimewa di mataku.

Meski sekarang kau adalah sahabatku
Ibu untuk diriku
Namun
Kau adalah guru teristimewa di sanubariku

Kau bukan hanya guruku
Namun kau juga guru dari dua anakku
Dunia tidak terasa sempit
Karena dunia luas bukan selebar daun kelor
Dulu kau guruku, lalu menjadi guru anakku
Sekarang
Kau adalah sahabatku dan orang tua buatku.

Terima kasih atas jasamu duhai guruku.

Bengkulu, 25 November 2021
Selamat Hari Guru untukmu guruku Sumirah Abriani ( Guruku waktu SMP dan guru anakku di paud Al-huda )



SEPERTI APA PUN CINTA
Merawati May


seperti apa pun cinta,
akan selalu indah,
bila berdiri diatas kesetiaan
dan kejujuran,
menjalaninya...
Dengan apa adanya,

biarkan seribu mata membenci,
dan seribu hati meragukan,
jalan yang terlalui,
tetapi cinta adalah milik kita
sekarang atau pun selamanya,

genggam erat tanganku
dan jangan kau lepaskan
jadikan aku cahaya
di dalam hidupmu,
walaupun nyalanya
tak seterang purnama...

Bengkulu, 27 November 2021



ARTIMU BAGIKU
Merawati May


Tanpa senyumanmu bahagiaku tak'kan sempurna
Tanpa kehadiranmu hidupku terasa hampa
Di setiap mimpi-mimpiku hanya kau yang selalu kudamba
Di setiap langkah hidupku hanya kau yang selalu ku kutunggu

Kasihmu meringankan derita hidupku
Cintamu meluluhkan hatiku yang telah lama membeku
Perhatianmu mengubah jalan hidupku
Setiap detik ku'kan selalu mencintaimu, tanpamu kubukanlah siapa-siapa

Tak'kan ada badai yang meruntuhkan cintaku padamu
Tak'kan ada ombak besar yang mengoyahkan hatiku untukmu
Tak'kan ada lagi malam yang sunyi tanpa dirimu
Ku'kan selalu mencintaimu setiap detik hidupku hingga nafas terakhirku

Walau seribu derita kujalani ku'kan slalu mencintaimu
Walau seribu cercaan kuterima ku'takkan berpaling darimu
kau'kan selalu ada dihatiku sampai maut menjemputku
Oh kekasih hatiku, kaulah anugerah terindah di dalam hidupku.

Bengkulu, 27 November 2002



TENGGELAM
Merawati May


Aku sedih dengan ukiran yang indah memuja akan dunia
Luka yang memahat
Luka yang begitu menusuk
Luka yang menghunjam jantungku
Tapi tidak ada yang tahu bahwa aku kecewa dalam cerita

Sampai untuk berpikir tentang cinta
Dengan hati bukan mata, rasakan cinta
Untuk kehilangan akal sehat
Dan untuk membuat aku tenggelam

Tenggelam dalam kesedihan
Tenggelam dalam kepedihan dan kehancuran
Dengan semua janji-janji busukmu
Dengan semua janji-janji palsumu
Membuat sayap ini patah dan mati

Aku menangis meratapi takdir
Merasakan seakan dunia ini tak berarti lagi
Dan kini hanya kesedihan, kekecewaan yang menemaniku
Cinta ini sungguh aku tidak mengerti

Ruang Hati, 12042000



FOR EVER MY HEART HURT
Merawati May

Di setiap langkah perjalanan
pasti ada kesalahan,
Yang menghadirkan penyesalan di kemudian hari,
Cahaya yang indah, di tinggalkan
Karna hati mengejar bintang, yang hanya fatamorgana

Mungkin takkan pernah termaafkan, penyesalan ini
Karna akupun mengerti, rasa yang teramat tinggi
Bila terpatahkan, akan membuat luka yang tak bisa terobati

Aku takkan berharap waktu kembali seperti dulu,
Karena kutahu hanyalah kesia-siaan belaka,
Tetapi aku masih berharap, menjaga hatimu
Menghadirkan kembali, senyuman yang telah patah
Meskipun kusadari, takkan mudah bagimu

Dan bila rasa cinta telah tak mungkin untukku,
Karna hatimu telah luruh, membeku ,
Aku hanya meminta, engkau maafkan diriku.
Dan selalu berharap
Semoga suatu saat nanti, kau buka pintu hatiku untukmu.

Bengkulu, 23 November 2021

Biodata:
Namaku Merawati, aku di lahirkan di MukoMuko, 12 Mei 1978 di sebuah kabupaten provinsi Bengkulu
Aku hanya aktif di fecebook saat pekerjaanku selesai saja. Aku sering ikut antologi bersama dari berbagai grup dan aku aktif dalam menulis di KBM, google. Tulisanku pernah menjadi terbaik di grup pemuisi Malaysia serta masuk di majalah malaysia ( 2021)
Menerbitkan dua buku tunggal dengan judul "Perjalananku" ( 2016) serta " Nasihat Ibu" ( 2021)
Saya tinggal di Jl. Tutwuri 5 Rt. 15 No. 146 Kec. Sungai Serut, Kel Surabaya Kota Bengkulu
Instagram: Merawati_May
Youtube: Merawati May
Facebook: Merawati, SE

MERAWATI MAY


Tidak ada komentar:

Posting Komentar