Jumat, 24 Juli 2020
Kumpulan Puisi Pandu Eva - RINDU
Rindu
Oleh : Pandu Eva
Aku goyah
Karena rindu yang payah
Pada mereka si pemilik berkah
Aku linglung
Seolah sedang berkabung
Berharap kabar burung
Bertanya, kepada siapa?
Nyaris mati, tanpa komunikasi
Nyali seumpama roti basi, berharap kabar tak pasti
Ingin memaki
Menyalahkan kondisi
Nurani melarang, hati mulai berperang
Harapan selalu ada, meski harus dibalut doa
Sebab janji Allah nyata
Akan selalu menjaga kedua orang tua
Jakarta, 21 July 2020
"Karena kalian penaku menari, menghasilkan bait puisi."
Dan ....
"Aku masih setia pada malam.
Tak berkata atau bergumam.
Hanya ada tulisan, karena rindu pada kalian."
(Pandu Eva)
Angkuh
Oleh: 'PanduEva'
Layaknya pedang, berkata lantang, menggores hati tiap orang. Memandang cobaan dari kaca matamu. Kini, saat nasib menghantar pada titik nestapa, merasa perlu saudara.
Saudara yang mana?
Apakah yang pernah dicaci-maki?
Bahkan mungkin nyaris dirimu menguliti, membuat sakit hati. Koreksi dan bertanyalah, apakah dirimu bersalah? Belajar muhasabah!
Jakarta, 15 April 2019.
HENING
Oleh : 'PanduEva'
Aku suka ruang tanpa suara
Tak memekakkan telinga
Sunyi hanya mendengar desiran
Tak berwujud, hanya dapat dirasakan
Bagiku inilah keindahan
Jangan kau sebut aku gila
Apalagi gila harta dan surga
Aku hanya ibu rumah tangga
Dengan anak tiga
Hening, membuatku muhasabah
Mungkin diri ini pernah berbuat salah
Aku pasrah seraya beribadah
Mengharap dapat terus istiqomah
Jakarta, 14 April 2019
ANAK-ANAK TERBUANG
Itulah kami, entah sebutan apa yang pantas bagi bayi aborsi. Kami sangat ingin dilindungi dan dikasihi.
Wahai sepasang insani, tidakkah kalian punya hati? Meninggalkan kami sendiri.
Sendiri dalam kenistaan dan penderitaan, hingga tak punya kesempatan untuk meraih masa depan.
Mati! Itulah akhirnya kami. Saat kalian yang seharusnya mengasihi. Namun, tak ada di sisi. Kini ... biarkan kami kembali.
kepada illahi.
Karya : Pandu Eva.
Jakarta, 12 April 2019.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar