JIWAKU BANGKIT
By Herawati
Memaafkan,merelakan suatu hal yang susah kita terima
namun jiwa ini tak ingin terus berlarut larut dalam kedugaan,walau sebenarnya aku tak mampu tuk jalani
Untuk apa tangisan yang selalu kusuguhkan untuknya terbuang sia sia
Kapan waktuku untuk melangkah
Kapan saatnya aku harus berpijak kebumi dengan ketegaran kalau bukan sekarang
Dan maafkan aku,jika sekarang harus menepi.
Biarlah semua tentangmu berlalu seiring dengan berjalannya waktu.
Aku harus bangkit dari keterpurukan ini.
Mungkin aku lelah...
Ya,aku sudah teramat lelah akan semua rasa ini.
Namun aku harus bisa bangkit.
Untuk bisa memulai semuanya.
Dan melupakan masa lalu yang selama ini membelenggu hidupku
Surakarta, 2 Juni 2022
EMBUSAN MALAM
By Herawati
Saat dingin mulai mengoyak raga
Terdiam di sudut sepi, sendiri
Ada rasa yang entah apa bisa aku jabarkan
Sebuah bayang yang nampak lalu hilang
Di sana, di balik jendela kayu samar suara terdengar
Apakah itu? Atau ini hanya sebuah halusinasi
Sang bayu memainkan perannya
Menusuk gigil sampai ke tulang
Bayangmu seakan nyata
Membuntuti dan terus mengikuti
Ah, apakah itu?
Sesuatu nampak samar di bawah hitam malam
Sekelebat bayang menungguku
Aku, diam tanpa bisa berbuat sesuatu
Hati menolak jumpa denganmu, walau itu sebatas mimpi
Surakarta, 3 Juni 2022
LUKISAN JIWA
Oleh Herawati
Ketika rinai tinta menggores kanvas putih
Mengukir nama kita berdua
Ada makna yang begitu dalam
Ada suka maupun duka di kisahnya
Ukiran itu kini hanya sebuah kenang
Yang akan aku jaga dan kubingkai
Kelak, jika engkau kembali akan kusuguhkan kepadamu penuh asa
Sebab, aku masih meyakini engkau akan kembali suatu saat nanti
Walau entah kapan
Doaku dalam setiap sujud sepertiga malam
Untuk keselamatan dan kebaikanmu
Dan aku titipkan engkau pada-Nya
Berharap Dia mengetuk pintu hatimu agar kembali ke pelukanku
Tak akan ada kata menyerah untukmu, Sayang
Kisah ini kutulis dengan linangan air mata
Surakarta,17 Juni 2022
KENANGAN TERSIKSA
Oleh Herawati
Ketika surya di atas kepala
Kutelusuri kota penuh berjuta kenangan
Ditengah lapang menanti pujaan betandang
Penuh harap saling pandang
Degup jantung berpacu tak berirama
Satu jam berlalu tanpa terasa
Lambaian tangan isyaratkan menyapa
Tiada nyana kau hadir dalam nyata
Bagai tanah kering tersiram hujan seketika
Dalam gubuk sederhana terucap janji
Merajut kasih warnai hari
Sesaat kisah berjalan
Kala lukisan memudar dimakan waktu
Tertoreh luka derita terasa
Kisah indah usai tertutup lembaran pilu
Aku dan kamu yang kini tak lagi menyatu
Surakarta,16 Juni 2022
MAWAR DAN ANYELIR
By Herawati
Mawar yang dianggap sangar
Berduri tajam tanganmu tertancap
Mata liar
Kau tau?
Mawar pewangi di hamparan ilalang
Penghias ruangan
Pelengkap asrinya taman
Dan ketika kau hancurkan kelopaknya
Tangkai tak patah apalagi menyerah
Tetap bertunas ganas
Bak belati menyayat ari
Lalu, angin mengusung aroma kinanti
Menghantarkanku pulang
Tapi kenapa tiba-tiba
Kau bawa anyelir yang lain
Sebagai racun kenang
Di antara kau dan aku
Siapa pecundang?
Surakarta, 27 juni 2022
GELAS YANG TERSISIH
By Herawati
Aku di antara gelas gelas yang berbaris
Diam menanti sentuhan
Sepasang mata sinis
Dahaga
Gelas-gelas kosong itu didih
Setelah tangan cinta yang nafsu
: menjamah
Seberapa banyak adukan kopi dan gula?
Rayuan dimanjakan
Aku adalah wadah
Yang menyimpan segala tanya
Lalu, sendok berdansa
Si pencinta seduhan berangan
Ingin menikmati sari
Kau lupa ampas bersisa
Setia, meski jadi sampah
Serbuk hitam kafein legam
Dahaga yang jahanam
Menikmati sensasi setan
Puas diadukan sentuhan
Tuan pergi sisakan memori pedih sedih
Gelas kosong itu akhirnya berantakan
Gelas-gelas tersisih
Surakarta, 26 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar