UJUNG JUNI
Masih engkau yang merajai singgasana hati
Tak terganti
Meski seribu musim telah mengikis asa tentang bahagia
Namun bibirmu tak pernah lelah melafalkan doa
Di ujung Juni kita akan berjumpa
Hanya engkau
Sanggup merubah arah angin berlari
Memanen rindu di pagi buta
Menjerang asa dengan api doa
Di ujung Juni kita sujud bersama
Gk, 20220601
(Genoveva Manuhara)
RINDU IBU
Senyummu selalu menuntun jemariku untuk menulis RINDU
Padamu inspirasi manisku
Ibu
Engkaulah matahari teduh di remang jalanku
Engkaulah rembulan cantik di mimpi indahku
Ibu
Bersinarlah terus menerangi hidupku yang suram
Karena terangnya jalanku tergantung ridhomu
Tak pernah lelah jemariku untuk menulis RINDU
Selama doamu menopangku
Hela nafas kadang menjeda
Tapi hatiku selalu bersenandung lirih tentang rindu untukmu
Kutangkupkan harap pada-Nya
Sehatlah
Bahagilah
Di masa tuamu
Ibu
I love you
Gk, 20220619
(Genoveva Manuhara)
DIA
Dia datang begitu tergesa
Menyalakan hati dengan api asing
Entah dari mana dia curi
Dia lupa di sudut hati ada nyeri
Tak mempan disulut api
Dia datang membawa selaksa puisi
Meracuni hati dengan seribu diksi
Dia tidak pernah tahu
Hati ini telah buta dan tuli
Tidak bisa membaca tanda pun mendengar sanjung puji
Dia datang menawarkan mimpi
Menyalibkan pelangi di dinding hati
Apa dia lupa
Di negeri ini mimpi harganya tinggi
Dan aku tak sanggup membeli
Dia
Dia lelaki yang pantas aku kagumi
Lelaki yang layak aku hormati
Meski mulutnya setajam belati
Dan nafasnya menyemburkan api
Gk, 20220621
(Genoveva Manuhara)
RESAH
Melipat resah di kerutan mata
Batang usiaku makin tinggi
Wajahku tak ranum lagi
Kecemasan makin tak terkendali
"Seperti orang tak berTuhan
Iman setipis kertas buram
Kuasa Tuhan diabaikan"
Itulah hujatan yang dilontarkan
Menyelimuti diri dalam gigil kecemasan akan kesendirian
Tengah menunggu seseorang
Datang membawa senyuman
Menganggapku pantas diperjuangkan
Merasa aku tercipta untuk bersamanya seiring sejalan
Gk, 20220625
(Genoveva Manuhara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar