Secercah asa telah tergantung dipundak lintang
Harap bias sinar hidupkan tunas- tunas
Rintik- rintik melodi menyapa
Terasa sejuk lorong- lorong hati insan
Bersama dentang tarian sang waktu
Oh..leleleooo...leleleooo
Akhirnya gelap
Akhirnya sirna
Asa
Ghiroh
Dalam kerengkeng sang durjana
Berbalut jubah hitam bak Iblis
Ketukan palumu kalahkan suara suci
Tangisan
Darah
Tersapu bagai hujan menepis debu
Tertawalah
Badut- badut jalanan
Puaskan hasrat birahimu
Dalam tumpukan Yuan dan Dollar
Bersama tuan dan nyonya bermata sipit
Namun
Ku yakin
Tangan- Nya
Mata- Nya
Telinga- Nya
Pena- Nya
Kan mengukir namamu tuan dan nyonya
Dalam lilitan rantai Malik
Abadi dalam dasar api abadi
Namamu
Oooleleleoooo
Leleleooo...leleleooo
Leleleoo
LB
Pondok Gede
27 Juni 19
16:47
KAMBING HITAM
Tontonan apalagi yang tersaji
Berkata benar hotel pordeo
Berkata dusta hotel bintang lima
Sungguh indah gayamu
Sungguh manis tutur katamu
Poles kanan
Dempul kiri
Kau bagai penari tak mabuk
Ikuti irama dan angin
Ngomong salah
Diam salah
Badut-badut terus menari
Berdasi
Bertoga
Tak tersisa rasa takut dihatimu
Hukum Tuhan kau kotak Katik
Hukum manusia kau warnai
Sungguh malang kambing hitam
Tak tau salahnya kau cari-cari
Kambing hitam laris manis
Harganya mahal selangit
Sapi Bali kalah
Sapi merah kalah
Unta pun kalah
Kau terus berburu kambing hitam
Tak peduli karena kau punya apa yang tak ku punya
Istanamu indah
Penuh hiasan
Namun sayang seribu sayang
Penuh tukang sihir
Luar biasa hebatnya
Mensulap penampilanmu
Lugu katamu
Bersih katamu
Namun hitam dihati kami
Sampai kapan kau buru kambing hitam
Walau kini kambing hitam sudah kau kurung semua
Tuan
Tuan
Masih tersisa ditaman kami
Kambing- kambing putih polos
Silahkan tuan cari- cari celahnya
Jadikan kambing-kambing putih kembali hitam
Tuhan tak diam tuan
Tuhan kasih tuan dunia namun Tuhan kekalkan tuan-tuan dijahanam
LB
Pondok Gede
25 Juni 2021.
19:27
KU RINDU
Setiap hari
Setiap menit
Kulihat
Kudengar
Sirene mobil jenazah berteriak nyaring ditelinga
Setiap hari
Setiap menit
Toa surau
Toa masjid
Mengumumkan
Telah meninggal
Telah wafat
Telah pulang kerumah bapak
Si Fulan
Si fulanah
Tapi mengapa dan kenapa
Setiap hari toa surau,toa masjid mengumumkan masjid ditutup,surau ditutup
Namun tak kudengar Mall ditutup
Restoran ditutup
Ada apa ini?
Kita lupa kawan
Kita lupa sahabat
Dalam lima waktu
Kita telah berjanji hidup dan mati karena Alloh
Kenapa kita lebih takut virus yang DIA ciptakan
Ada apa kawan dengan iman kita?
Ku rindu
Ku rindu
Saat adzan berkumandang surau,masjid penuh
Riuh suara merdu bocah- bocah lafadkan Alif,Ba,Ta,Tsa
Jama'ah dzikir,Do'a bersama
Sepi
Sunyi
Terkunci
Kini surau,masjid
Jadi tontonan bukan tuntunan kembali
Tuhan
Kembalikan surau kami
Kembalikan masjid kami
Hentikan amarahMu
Turunkan kasih sayangMu
Kami rindu
Kami rindu padaMu
Kami rindu berdzikir sebut asmaMu dalam lima waktu disurau kami
Tenang selamanya
LB
Pondok Gede
12 Juli 20
07:17
WARASKAH
Waraskah
Melihat aturan merantai anak sendiri
Waraskah
Melihat aturan bebas melenggang si mata sipit
Waraskah
Berjubah hitam bertoga mengetuk palu seenak udelnya dewek
Waraskah
Kita hanya diam dan menggerutu
Jalan sana disekat
Jalan sini disekat
Jalan tikus disekat
Sedangkan para tikusnya tidak disekat
Waraskah?
Masjid ditutup
Pengajian dibubarkan
Sekolah ditutup
Sedangkan Mall dibuka
Waraskah?
Lebih waras mana orang gila dengan orang pura-pura gila?
Lebih waras mana orang tidak paham hukum dengan orang pura-pura tidak paham hukum?
Lebih waras mana orang takut hukum manusia dengan orang tidak takut hukum Tuhan?
Waraskah?
Anakku dimana
Rumahku dimana
Tanahku dimana
Merah putihku dimana
Garudaku dimana
Masih waraskah negeriku?
Waraskah
Waraskah
Atau sudah tidak waraskah hukum?
Waraskah
Waraskah
Atau sudah tidak waraskah mencari- cari kambing hitam?
Padahal sekarang musim kambing
Ada kambing putih
Kambing coklat
Kambing belang
Tapi kenapa masih mencari kambing hitam?
Waraskah?
Oh..oh..oh..
Lelleo...leleleoo..leoleloo..
Bernyanyi lah
Bersiulah
Walau tak merdu
Bila perlu berteriak lah
Selagi kita masih dianggap waras??
LB
Pondok Gede.
4 Juli 2021
19:53
TERPASUNG
Terpasung
Kaki ini
Tangan
Mulut
Badan
Dalam taman kami
Terpasung
Masjid kami
Sekolah
Tempat kerja
Dalam tiang istana
Taman rumah kami
Tak ada lagi warna warni bunga merekah
Tak ada lagi riang canda bocah bocah
Taman rumah kini makam diri
Sepi dan menakutkan
Tak ada pasung dalam istana
Tak ada rantai dalam toga hitam
Belenggu hanya terikat tuk anak anak kami
Merah putih terikat dalam keranda
Garuda terpasung dalam sangkar
Harimau tanggal taringnya
Menari nari Dewi naga dalam taman kami
Hidup bagai mayat berjalan
Hidup dalam atraksi sang badut
Tampilkan wajah polos namun bodoh
Izzah diri tergadai hutang
Mencekik dan mencekik
Sudah dua kali hari raya
Jama'ah terpasung dalam sajadah
Tuhan tertawa lihat tingkah kita
Bodoh dan sangat bodoh
Tertipu
Sang Dajjal dan iblis menari dalam diri sang badut
Biarkan anak anak negeri ini menjadi budak sendiri dalam rumah
Tinggallah taman serambi Mekkah
Bumi cendrawasih
Sejarah kelam dibalik tabir hitam jejak negeri ini
Terpasung
Terpasung
Akhirnya mati satu persatu dalam rumah kami sendiri
LB
Pondok Gede
18 Juli 2021
05:46
RINDU
Bunga-bunga kini tak mekar ditaman
Nyanyian kutilang tak terdengar lagi
Daun-daun satu satu tanggal
Bumi kering kerontang
Gugur satu demi satu bunga Pertiwi
Rindu ku terkurung keranda
Asa ku tergadai ditaman sendiri
Entah sampai kapan kau tebar janji
Ujung katamu bagai belati
Kau paksa kami berdiam
Kau paksa kami menurut
Tapi perut tak bisa kompromi
Kau enak duduk manis diatas tahta
Kami menjerit berharap asa
Asap dapur tak mengepul
Kau tersenyum manis diatas derita
Bila rindu ini tak seindah lembayung
Bila syair ku tak menyentuhmu
Namun dengarlah jeritan ini
Sampai kapan kau tebar janji
Hujan menarilah
Kutilang bernyanyi lah
Ilalang melambailah
Mentari tersenyumlah
Rindu kami sudah memuncak
Lihat bocah-bocah berlari ditengah hujan
Riuh bocah-bocah lafadkan Alif,Ba,ta,Tsa
Mamak tetekan sang buah hati
Penuh kerinduan
Penuh senyuman
Rindu
Cinta
Kurangkai dalam syair ini
Walau ku tau tak seindah kau baca
Bahkan syair ku hanyalah tumpukan sampah yang berserakan
LB
Pondok Gede.
31 Juli 21
08:42
DO'A ANAK NEGERI
Kawan
Bangkitlah
Bangunlah dari rasa takutmu
Takutmu yang membuat dirinya kuat
Covid terus menari - nari dalam hati dan
pikiranmu
Covid bukanlah raja diatas raja
Covid bukanlah Izroil
Tancapkan dalam hatimu
Lawanlah Covid
Tendanglah Covid
Do'a anak negeri untukmu Indonesia
Tuhan
Dengarlah ratapan kami
Lihatlah airmata kami
Kami sadar Kau lah raja diatas raja
Kau lah sebaik- baik penolong
Hanya pada- Mu hidup dan mati
Tuhan
Kembalikan senyum negeri ini
Kembalikan tawa negeri ini
Kembalikan persaudaraan kami
Wahai yang menggenggam nyawa
Kami sadar telah angkuh,sombong, tamak
Kami telah rusak hutan dan laut
Bukalah hati pemimpin kami
Bukalah hati ulama - ulama kami
Bukalah hati saudagar- saudagar kami
Tumbuhkan rasa cinta dihati mereka cinta negeri
ini bukan cinta kemunafikan
Kami ingin berpuasa penuh kecerian
Kami ingin sahur penuh kelembutan
Kami ingin taraweh ,tadarus penuh kekusyu'an
Kami ingin ramaikan rumah- Mu dengan ketaqwaan
Hilangkanlah
Hilangkanlah
Covid dari negeri kami
Biarkanlah saudara - saudara kami dibelahan sana
ceria menyambut ramadhan
Tuhan
Dengarlah do'a anak negeri yang selalu
dipinggirkan karena ketamakan
Pada- Mu kugantungkan do'a ini
LB
Pondok Gede
29 Maret 2020
05:41
TAFAKURKU
Tafakurku disepertiga malam
Ada apa dengan negeriku
Ada apa dengan pemimpinku
Mengapa musibah demi musibah tak henti menyapa
Bagai bersahabat dengan musibah
Gempa bumi
Tanah longsor
Banjir bandang
Tsunami
Silih berganti
Apakah tidak ada insan beriman dinegeri ini
Apakah jerit dan ratapan tak meluruhkan hati- Mu
Apakah do'a - do'a kami Kau campakkan
Tuhan
Belum kering peluh ini
Belum sirna airmata ini
Kini Kau kirim kembali satu makhluk tak kasat
mata penari maut
Negeriku ini sekarang wadah Corona menari
gemulai satu persatu nyawa kembali pada- Mu
Tafakurku disepertiga malam
Berteman airmata
Airmata mengalir bagai tsunami
Basahi sajadah kusam
Bercumbu dengan - Mu
Untaian rayuan coba ku antarkan
Coba kululuhkan hati- Mu
Berharap
Memohon
Ku yakin pada- Mu kekasihku
Diri- Mu maha Lembut
Maha Suci
Maha indah
Tafakurku disepertiga malam
Ku yakin pada- Mu
Setiap yang bernyawa kan kembali pada- Mu
Bukan Corona penari pencabut nyawa
Namamu
Namaku
Sudah tertulis dalam kitab- Nya
Dimana pun
Kapan pun
Izroil pasti datang menyapa
Tafakurku disepertiga malam
Tuhan
Ku ingin terus bercumbu dengan- Mu
Tahanlah detik yang terus berpacu mengganti
waktu
Ku tak ingin lekas berlalu dari sisi- Mu
Tuhan
Kurunglah aku dalam keranda cinta – Mu
LB
Pondok Gede
28 Maret 2020
07:19
TUHAN IJINKAN AKU MENGADU
Tuhan ijinkan aku mengadu
Kau utus satu makhluk - Mu
Satu per satu nyawa kembali pada - Mu
Tak pandang tua - muda, miskin - kaya
Bukan puluhan tapi ribuan telah dia regut
Takut
Cemas
Curiga
Ibu kehilangan anak
Anak kehilangan ayah
Ayah kehilangan istri
Tuhan ijinkan aku mengadu
Ku tau tak ada satu pun yang sia - sia Kau
ciptakan
Ku tau anak Adam telah melampaui batas
Sombong
Tamak
Rakus
Halal kan segala cara
Yang miskin semakin miskin
Yang kaya semakin sombong
Tuhan ijinkan aku mengadu
Tuhan
Cukuplah sudah
Cukuplah sudah
Biarkan kami sambut Romadhon dengan khusyu
Biarkan kami berpuasa dengan hikmah
Biarkan kami tadarus, taraweh bersama dirumah -
Mu
Hilangkanlah
Hapuskanlah
Corona dari bumi ini
Biarkan kami rayakan Idul Fitri bersama ayah,
ibu kami di kampung halaman
Tuhan ijinkan aku mengadu
Dengarlah rintihan kami
Dengarlah ratapan anak yang kehilangan ayah dan
ibu
Dengarlah do'a kami
Kami yakin Kau Maha Perkasa
Kasih sayang - Mu selimuti bumi ini dengan cinta
– Mu
LB
Pondok Gede
27 Maret 2020
09:00
KAMU TIDAK SENDIRI
Kamu tidak sendiri
Semangatmu membakar rasa takutku
Rasa rindu kau pendam
Canda tawa buah hati terlukis dipelupuk matamu
Waktu belati bermata dua
Menit dan detik panah menghujam jantung
Peluh
Keluh kesah
Obat semangat hidupmu
Nyawamu tergadai diruang isolasi
Kamu tidak sendiri
Rakyat jelata
Tukang baso
Abang becak
Supir daring
Berdo'a untukmu
Walau berat pundakmu memikul
Walau airmata tak terlukis lagi
Kau tak surut mundur demi sehelai nyawa
Kamu tak sendiri
Teruslah berjuang
Hidup matimu telah Dia sediakan Firdaus untukmu
Tutup telingamu
Singkirkan iblis menggodamu
Kawan
Kamu tidak sendiri
Ruang isolasi
Alat inkubator
ADP
Saksi bisu perjuanganmu
Pengorbananmu
Untukmu pejuang kesehatan,perawat kesehatan
Do'a kami teriring
Kawan
Kamu tidak sendiri
Tersenyumlah bersama mentari diufuk timur
Bernyanyilah bersama kicau kutilang dipucuk
cemara
Kami bangga padamu
Kawan
Kawan
Kamu tidak sendiri
LB
Pondok Gede
7 April 2020
07:15
TUHAN MAHA MELIHAT
Say...
Tuhan Maha Melihat
Seribu topeng kau pentaskan
Seribu senyum kau lukis
Seribu janji kau tebar
Kau bungkus bangkai dengan seribu bunga
Tuhan Maha Melihat
Say...
Tuhan Maha Mendengar
Sejuta kata kau pendam
Sejuta untaian aksara kau selimuti
Sejuta tebar pesona kau olah rayuan kematian
Depan cermin kau balerina
Mencekik dan menjerat leher kaum papa
Tuhan Maha Mendengar
Say...
Berbuatlah sesuka hatimu
Berbicaralah sesuka lisanmu
Seolah nyawamu seribu
Kau cabik- cabik
Kau koyak - koyak
Kesucian ibu pertiwi
Bagai pahlawan kesiangan
Kau tertawa diatas darah pejuang negeri ini
Say...
Tuhan Maha Melihat Maha Mendengar
Nyawamu dalam genggaman jari- Nya
Walau sejuta pengawal berada disisimu
Izroil kan tetap menyapamu
Tubuhmu kan menjadi bangkai
Hancur
Say..
Ku berpesan padamu
Tak ada yang abadi
Semua hanya titipan
Kau lahir dan mati disini
Torehkan namamu dengan tinta emas
Buatlah kami tersenyum dan hapus airmata
Banggalah karena kau anak negeri ini
Tersenyumlah
Izroil kan pasti menjemputmu
Say...
Tuhan Maha Melihat
LB
Pondok Gede
6 April 2020
06:15
AKHIR LANGKAH INI
Lembayung memayungi alam
Sendiri diri tafakur diujung dermaga
Semilir angin membelai wajahku
Ku tatap cakrawala
Kecil
Lemah
Diri ini tanpa belai lembut tanganMu
Ku tak tau akhir langkah ini
Ku biarkan tapak ini menyeret hamparan pasir
Resah
Hatiku bagai terhempas tsunami
Airmata perlahan terlukis dipipi
Lemah
Kecil
Tanpa kasih sayangMu
Perlahan coba kubuka tabir diri
Satu persatu kutimbang noda dan dosa
Oh..
Oh ..
Noda dan dosaku telah menyelimuti samudra ini
Hitam
Kelam
Lemah
Kecil
CintaMu seluas langit dan bumi
Mengapa masih kupasang topeng ini
Topeng maksiat berbalut gincu ranum
Bibir tipis ini penuh lipstik ular
Lidahku menjulur bagai anjing
Tanganku penuh cakar yang telah mengkoyak -
koyak bangsa
Aku bagai drakula menghisap darah perawan
Lunglai tak berdaya di atas peranduan
Lemah
Kecil
LembutMu memeluk raga ini
Akhir langkah ini
Ku tak mau seorang pun tau
Biarlah ku asing dinegeri
Negeri yang telah tergadai ketamakan iblis
Sisa umurku
Ingin ku lihat ibu tersenyum
Ingin ku lihat orang papa tersenyum
Lemah
Kecil
Bairlah kafan putih akhir langkah ini menuju
kekasihku dengan tersenyum
Peluklah
Kurunglah aku dalam kamar cintaMu
Berdua kubercumbu denganMu
LB
Pondok Gede
8 April 2020
17:13
KAMI RINDU
Kami rindu
Rindu ketulusan cinta dan mencintai
Rindu keikhlasan berbalut senyuman
Rindu kebersamaan
Rindu persatuan
Kami rindu
Tuhan telah mendengar rintih bumi
Rintih hewan melata dan diangkasa
Rintih orang - orang pinggiran
Kami rindu
Tuhan telah jawab rintih mereka
Corona makhluk kecil dan lemah
Bagai singa lapar
Tatap mata tajam
Menari - nari kematian
Nyawa bagai anai berhamburan
Kami rindu
Tuhan kami rindu belai lembutmu
Lemah dan kecil diri
Bersimpuh dihadapan- Mu
Dengarlah pinta kami
Kami rindu
Rindu Romadhon
Rindu kembali kerumah- Mu
Rindu tadarus dan taraweh
Angkatlah corona kembali ke sisi- Mu
Selamanya
Kami rindu
Kami rindu
LB
Pondok Gede
13 April 2020
08:31
KARANGAN BUNGA UNTUK INDONESIA
Karangan bunga untuk Indonesia
Kukirimkan bagimu yang hatinya mendua
Mendua manis dibibir empedu dirasa
Dirasa sembilu mengkoyak perawan negeriku
Karangan bunga untuk Indinesia
Kukirim untuk anjing- anjing penjaga istana
Istana tempat tidur tuan takur
Anjing - anjing menggongong dan julurkan lidah
pada tuan takur
Anjing- anjing liar mencakar,menggigit sesama
anjing kampung yang polos namun dungu
Karangan bunga untuk Indonesia
Kurangkai bunga melati dan kamboja
Tanda telah mati kesucian ibu dibalik sutra naga
barongsai
Naga barongsai kian menggila melilit tuan takur
dan anjing- anjingnya
Tercekik julurkan lidahnya
Anjing - anjing kampung rebah diatas undukan
tanah tak bernisan
Karangan bunga untuk Indonesia
Tak lagi segar kini layu tersengat matahari
Matahari murka kirim setitik sinarnya hancurkan
negeri naga barongsai dan negeri tuan takur
Satu persatu anak negeri berselimut tanah
terkena murka Sang Matahari
Puluhan,ribuan bahkan bisa mencapai ratusan
indonesia dalam kerangkeng sinar Matahari meleleh dan tersapu bayu dan banyu
tinggalkan noda hitam dijidat tuan takur selamanya
LB
Pondok Gede
20 April 2020
20;10
SURAT UNTUK CORONA
Ku tulis awal surat ini dengan menyebut Asma-
Nya
Kau makhluk ciptaan- Nya
Begitu pun kami
Ku tau hadirmu bukan maumu
Hadirmu ketamakan,kesombongan manusia berjiwa
Iblis
Surat untuk corona
Dengarlah rintihan,tangisan ini
Ku minta padamu
Cukuplah
Cukuplah sudah
Ku meminta dengan Asma- Nya
Kembalilah
Kembalilah pada- Nya
Ya Azis
Ya Ghofar
Ya Rohim
Ya Rohim
Surat untuk corona
Surat Sulaiman kepada Balqis mengucap Asma- Nya
Surat Umar Al Faruq kepada sungai Nil mengucap
Asma- Nya
Surat Rosulullah kepada Raja- raja mengucap
Asma- Nya
Ku tulis surat ini mengucap Asma- Nya
Tuhan
Hamba hanyalah anjing hina dihadapan- Mu
Memohon cinta dan kasih sayang- Mu
Demi nyawaku digenggaman tangan- Mu
Hilangkanlah
Bawalah kembali corona disisi- Mu
Surat untuk corona
Ku akhiri surat ini mengucap Asma- Nya
Pulanglah
Kembalilah pada Rob- Mu
Biarkan kami sambut tamu agung dengan ceria
Berpuasa dengan keluarga
Tadarus dan taraweh berjama'ah
Memakmurkan rumah- rumah- Mu
Kami ingin lebaran bersama ibu,bapak dikampung
Surat untuk corona
Kembalilah pada Tuhanmu
Teriring senyum manis dibibirmu
Selamat jalan corona
Selamat datang ya Romadhon
LB
Pondok Gede
19 April 2020
02:55
JIWA YANG TERSESAT
Jiwa yang tersesat
Jiwa terombang- ambing kemaksiatan
Kelam menyelimuti jasad tak berdaya
Jiwa melayang tak kenal siapa Tuhan
Jiwa yang tersesat
Tersesat dibelantara kekuasaan semu
Semu berhias ranum rancu racun
Melolong jiwa liar bagai srigala
Tak berdaya terkurung kerangkeng kemunafikan
Jiwa yang tersesat
Jiwa tanpa ruh
Ruh enggan hinggap
Tulang berserak
Anjing - anjing berebut dalam jiwa yang tersesat
Jiwa yang tersesat
Iblis
Syaithon
Terbahak
Terkencing - kencing
Sebar nyinyir dalam jiwa yang tersesat
Hom .. Hom.. Hom
Pat pat gulipat
Puh .. Puh
Komat - kamit
Dajjal
Sreet..sreet..sreeeet..
Ah..ah..ahhhh..
Jiwa terbelenggu rantai Dajjal dalam jahanam
Jiwa yang tersesat
Melolong
Menjerit
Tidaaakk ...tidaakk.. tidaak
Merintih dalam lingkaran azab sang Maha Perkasa
LB
Pondok Gede
16 April 2020
10:22
IMAN KURNIAWAN |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar