KEINDAHAN SUJUD
Oleh : Tati Kartini
Takkan ada kata bisa ungkapkan rasa
Nikmat indahnya sujud sedalam makna
Seakan di belai sang Pencipta
Tumpah segenap rasa takut dan harapku
Tentang amalku dan inginku
Memohon kepadamu ya robbi
Terangi hatiku ini ...aamiin ya illahi
Jakarta, 27 Januari 2021
JANJI TAK BERTEPI
Oleh : Tati Kartini
Pergilah ....
Jangan kau masuki lagi alam mimpi-mimpi
Aku telah bahagia sendiri
Dalam sederhananya kehidupanku, di alam nyata
Bayangmu hanya menorehkan luka
Kau buat atma kian merana
Indahmu hanyalah permainan kata
Kepiawaian berbicara mesra, tanpa makna
Menabur rona, bibit-bibit cinta
Yang kian hari semakin samar saja
Tak tentu arah, kemana kan melangkah
Pergilah ....
Jakarta, 27 Januari 2021
CINTA TERPIDANA
By Tati Kartini feat BJ
Apakah mencinta tindak pidana
Hingga seumur hidup terpenjara
disel hatimu seluas dunia
Dengan pintu nirwana dan
hanya kau didalamnya
Aku terpenjara dalam bahagia
Bila tak berkabar sehari saja
Hukumpun bertambah laksana dicambuk rindu yang membara
Dihatiku berjuta-juta goresan terukir namamu Indah duhai cinta.. .
Jakarta 10 Januari 2020
·
JANJI JANUARI
Oleh : Tati Kartini
Janjimu akan kupegang teguh, selamanya walau jarak kita kian jauh
Langit pun seakan runtuh
Takkan ber pengaruh, cinta di hatiku tetap utuh
Aku wanita ditakdirkan untuk setia
Apapun adanya dirimu, kaulah cinta terakhirku
Aku menyayangimu dengan segenap jiwa ragaku hanya untukmu.
Takkan ada selain kamu di hatiku
Kaulah satu-satunya cinta
Yang tetap berpendar di dalam atma
Takkan pernah padam selamanya
Karena janjimu atas nama Nya
Walaupun berkali kau ingkari
Setiap Januari kau pergi
Entah mengapa selalu saja terjadi
Tapi aku yakin kau akan kembali
Aku akan tetap menanti
Jakarta, 24 Januari 2021
NISTA CINTA
Karya : Tati Kartini
Bayangmu, cepatlah berlalu
Jangan lagi kau ganggu aku
Bukan inginku membencimu, tapi hatiku telah rapuh kehilangan ruh untuk cintamu yang gaduh penuh dengan selingkuh.
Kini menjauhlah sejauh kau mampu, lupakan saja kisah kita yang selalu kau hias dengan dusta hingga tiada lagi cinta yang tersisa.
Terlalu sulit bagiku untuk kembali menerimamu.
Walaupun kerinduanku padamu menghampiri sepanjang waktu
Rindu yang tak berharap temu, biarkan saja layu dimakan waktu
Engkau, aku menjadi bagian cerita cinta yang tak pernah tuntas hingga akhirnya batas memisah.
Meninggalkan segenap sumpah karena Allah saja
Kelak di keabadian di sana, semua sumpahmu akan di hisab Nya
Tak ada yang yang terlepas dari penglihatan Nya
Walau sehelai daun kering yang jatuh di kegelapan subuh saat semua makhluk bersimpuh
Semoga Allah swt mengampuni kita
Hamba-hamba yang terlena dalam riuhnya gelora asmara tanpa makna, yang hanya akan mengotori jiwa
Maka mari lupakan saja, untuk apa mencinta bila hanya mendekati dosa.
Jakarta, 31 Januari 2021
UNDANGAN
Oleh : Tati
Ku dengar undangan palsu, tentang pernikahannya
"Andai pun benar, tak mungkin kupercaya begitu saja"
Dia bukanlah laki-laki yang mau terikat dengan satu wanita.
Kebahagiaannya adalah berkelana dari satu wanita ke wanita lainnya.
Ibarat kumbang penghisap madu, laki-laki seperti dia hanya ingin menyentuh dan berlalu.
Entah hingga kapan, sepertinya dia butuh perawatan.
Pernah aku sarankan, lakukanlah pengobatan, datangi akhli kejiwaan.
Agar bisa kau raih kebahagiaan dalam kenyataan bukan sekedar khayalan.
Entahlah, sudahkah kau lakukan?
Atau masih seperti biasanya?
Kabar pernikahanmu yang kau sampaikan hanya usahamu untuk membuat aku cemburu.
Seperti sering kau tanyakan kepadaku 'kenapa kamu tak pernah cemburu?'
Mungkin hati dan rasaku sudah mati untukmu, sehingga aku tak lagi bisa membedakan.
Masih adakah cinta untukmu, ataukah hanya tersisa kebencian yang meraja di hatiku, kepadamu mantanku
Jakarta, 30 Januari 2021
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ....
DUSTA
Oleh : Tati Kartini
Sulit dipercaya seorang yang punya banyak ilmu agama pandai berdusta.
Hatiku pun merasakan sejak lama, tapi apa daya nama Allah selalu menyerta
Bukan karena bicaramu, aku percayai
Tapi nama Illahi yang selalu menyertai di setiap janji
Sering kuperingati agar hati-hati tapi kamu tidak peduli
Kalau pun kamu menjawabku hanyalah sekedar basa-basi
Kau kata "Ustadz juga manusia"
Begitulah caramu menampikkan kata
Seakan dusta bukanlah apa-apa
Tanpa rasa dosa kamu menikmatinya
Entahlah, sampai kapan kamu 'kan merasa bersalah
Mungkin takkan pernah ....
Naudzubillah ....
Jakarta, 3 Februari 2021
TAKDIR TAK PERNAH SALAH
Karya : Tati Kartini
Bagaimana mungkin bisa kukatakan kalau kamu orang yang tepat buatku, bertemu pun hingga kini kamu tak mau.
Padahal di setiap chatingmu rindumu menggebu
Apakah itu hanya tipuan mu?
Takdir Takan pernah salah
Lebih baik aku menyerah, pasrah kepada Allah saja
Terserah kamu mau berulah apa, bagiku bukan masalah.
Aku tak mau berpikir tentang hal yang tak lumrah
Kita lihat saja, tentang janjimu atas nama Allah
Terucap dengan murah, kamu gegabah!
Sadarilah ....
Jakarta, 2 Januari 2021
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ...
KEGAGALANKU
Oleh : Tati Kartini
Dalam hal mencoba aku pernah merasakan kegagalan.
Aku gagal mencintai kamu saat menuruti kehendak ibuku untuk menikahi mu.
Walaupun dengan penuh harapan dan kesadaran aku memohon kepadamu untuk tidak menceraikan aku bilamana aku memintanya.
Sangat benar orang bijak bilang, sesuatu yang ditakutkan justru akan menjadi kenyataan dan itu pula yang terjadi kepadaku.
Sakit dan menyesal pun tiada guna, semua sudah terjadi, sudah menjadi takdir Illahi Rabbi
Innalilahi ...
Hanya itu yang terucap di hati, bersamaan dengan berpulangnya ibuku untuk selamanya.
Mengakhiri penyesalan dan kesedihannya
Tak kuasa lagi menghindari, takdir telah terjadi.
Tercatat di LauhMahfudz jauh sebelum aku di lahirkan ke bumi.
Kini hanya doa dan derai air mata, menyesali segala dosa.
Keikhlasan adalah pangkal segala ridhoNya
Itulah yang masih kurang dilakukan, hingga aku tak mampu melangkah, menjemput hidayah Nya.
Semoga penyesalan dan taubat menjadi obat dari pemberi Rakhmat
Dari semua luka-luka jiwa dan hati yang kecewa
Menggiring sikapku untuk lebih takwa
Agar beroleh ampunan dan Ma'wa
Dengan penuh harapan dan doa
Semoga Allah mengijabahNya
InsyaAllah ...
Aamiin ya Allah ....
Jakarta, 5 Februari 2021
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ....
SELAMAT TINGGAL CINTA
Karya : Tati Kartini
Kini kita tak lagi bicara, entah mengapa hati seakan tak mau memahami bahwa kita tak lagi sama seperti dulu.
Jauh di lubuk hatiku, aku yakin kita masih punya rasa yang sama tentang kenangan antara kita.
Masih segar di dalam ingatanku, kau bilang antara kita tak mungkin terpisahkan, walau akhirnya kau memilih jalan penghianatan.
Apapun yang kau ucapkan dulu, ingin kulupakan saja, walau tak mudah.
Maafkan aku tak bisa lagi memaafkan kesalahan yang berulang kali kau lakukan.
Apapun alasannya, kita takkan mungkin bisa bersama kembali, biarkan rasa ini tenggelam ke dasar hati, tak perlu kita saling mengingat lagi.
Aku tahu dengan sepenuh kesadaran ku, bahwa bukan hal mudah untuk menghilangkan perasaan yang sama antara kau dan aku.
Menghilangkan perasaan cinta yang sempat menggelora didalam dada dengan sepenuh jiwa.
Selamat tinggal cinta ....
Jakarta 9 Februari 2021
BERKAH ILMU
Oleh : Tati Kartini
Andai saja cahaya mentari tak datang lagi
Pastilah kita dalam gelap abadi
Dimana takan bisa melihat lagi telapak tangan dan jari kita sendiri
Mari menapaki, jalani yg ditentukan illahi robbi
Bahkan sehelai daun kering yg jatuh ke bumi
di malam hari...
Semua di dalam pengawasan Illahi
Begitupun dengan kata hati dan laku kita sendiri
Bersyukur saja dengan apa yg kita bisa
Itu semua campur tanganNya juga
Bukan karena kita luar biasa
Tuntutlah ilmu sesuai yg kita mampu
Sebagai amanah dari Tuhanmu
Seperti tersurat di dalam firmanNya
"Bacalah, adapun yg memasukan ke dalam hatimu adalah Aku"
So... berhentilah belagu
Ilmu hanya pinjaman
sama sekali bukan karena kita kepintaran
Pandailah mencari jalan
Agar beroleh keberkahan
Jakarta, 13 Februari 2021
MAAF
Karya : Tati Kartini
Kau kumaafkan
Ku basuh semua dendam yang mencekam
Ku buang semua kenang
Namun aku tak inginkan kau pulang ...
Jakarta, 17 Februari 2021
BUKAN SALAH MEDSOSNYA
Oleh : Tati Kartini
Semua berasal dari rasa
Apabila kita tetap menjaga marwah kita
Medsos bukan lah pelarian semata
Untuk mencari popularitas dan kesenangan
Semua tergantung kepada niat kita
Tulisan pun bisa beroleh pahala
Tak perlu peduli orang mau berprangsangka
Atas berkata apa
Kukuhkan niat, kendalikan jari dan fikiran kita
Untuk Allah saja ....
Jakarta, 11 Desember 2020
BAHAGIAKU
Oleh : Tati Kartini
Bahagia itu, saat memandangi Ka'bah dan tawaf bersamamu
Bahagia itu, kala aku berada di belakangmu makmum dalam salat bersamamu
Bahagia itu, ketika kau membacakan shalawat nabi, menjelang tidur malamku
Bahagia itu ketika kau ucapkan akad di hadapan waliku, 'aku terima nikah dan kawinnya'
Bahagia itu ketika kau kecup keningku, kau tumpahkan segenap kerinduan, halalkanku
Bahagia kita, saat bersama menghabiskan usia hingga akhir masa
Bahagia itu bila kita menggapai syurga, semoga mampu kita raih bersama, aamiin
Jakarta, 9 Desember 2020
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
BILA KU MARAH
By : Tati Kartini
Kamu benar-benar bebal, terlalu!
Capek aku mengingatkanmu!
Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan
Heran aku kamu tuh umur doang tua
Tapi otakmu seperti anak TK
Cuma mau senang-senang, tertawa dan bercanda
Lalu kamu taruh dimana ilmu agama yang selama ini kamu cari?
Ilmu tanpa diaplikasikan dalam kehidupan adalah kesalahan.
Untuk apa lelah mu bila tak menjadi lillah?
Ingat makna usia bertambah adalah umur kita berkurang
Kesempatan hidup berkurang
Kesempatan beramal saleh berkurang
Sadari sebelum terlambat
Karena jiwa raga memiliki keterbatasan
Tidak selamanya kita berjaya
Usia tua, kemampuan jiwa raga akan kembali seperti semula
Lemah tiada berdaya
Maka selagi prima, gunakan untuk mencari bekal di kehidupan selanjutnya
Karena kehidupan dunia hanyalah fana.
Tolong maafkan aku
Terlalu sering aku memarahi kamu
Hingga aku tak tahu lagi bagaimana cara mengingatkan mu, menyayangimu ....
Jakarta, 8 Desember 2020
RINDU
By : Tati Kartini
Ada satu rasa yang takkan ada duanya
Diantara detakdetik kerinduan kita
Rindu yang tertahan namun tak menggelisahkan
Hanya ada rasa syahdu yang semanis madu
Di atas sajadah, rindu tercurah
Disaksikan makhluk seisi langit bagaikan kerlip berjuta gemintang
Begitu terang bersinar pada sepertiga malam
Bertabur di langit kelam
Tetesan air mata kerinduan tak tertahankan
Mengalir bening bak cristal bebatuan, indah berkilauan
Isyarat kerinduan terdalam
Untuk bahagia di keabadian
Jakarta, 6 Desember 2020
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
AKU
By : Tati Kartini
Lelah, resah membelah jiwa
Pasrah diri lemah adanya
Amarah membuncah logika pun kalah ....
Entah kepada siapa aku akan berkisah
Tak satupun celah memapah
Selain kepada Allah aku berserah ....
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
TAKUT
By:Tati Kartini
Tak ada yang paling aku takutkan di dalam hidup ini, selain akhir hidup yang buruk.
Kata Rasulullah kematian itu akan terjadi sebagaimana kebiasaan kita.
Karena itu pula mari sekuat tenaga persiapkan bekal akherat kita, dengan selalu melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Karena mati adalah hal yang pasti kita alami
Jangan merasa masih muda dan menganggap kematian hanya milik orang yang sudah tua.
Jangan pula merasa sehat dan prima karena syarat mati tidak harus sakit.
Kematian itu mengejar kita sebagaimana Rezki mengejar kita .
Sekalipun kematian itu di takdir kan di suatu tempat yang jauh dari kita, niscaya kita akan menghampiri nya walau dengan merangkak
Tahukah sahabatku?
Malaikat Izrail 70 kali dalam sehari menjenguk kita, dan malaikat pun heran melihatnya tatkala kita sedang terbahak-bahak karena suatu hal yang remeh remeh, padahal malaikat tahu kematian kita sudah terdaftar diagendakan olehNya.
Wallahu 'alam bishowab, yuuukk ... kita berusaha untuk mempersiapkan bekal akherat kita, semoga Allah swt mengumpulkan kita bersama para ahli syurga, baik di dunia maupun diakhirat nantinya.
Aamiin ya rabbal'alamin ....
Sumber :
-Grup Dakwah
-Hadist
Jakarta, 30 November 2020
CURHAT KU
By : Tati Kartini
Di sujud ku kali ini air mata tumpah ruah, berderai bak air bah
Membanjiri pipi dan segenap penjuru hati
Terbayang nanti, tubuh ini tergolek sendiri
Di ruang lahat yang sempit menjepit
Ya Robbi sudah cukup bekalkah diri ini?
Sementara gejolak rasa tak selalu baik adanya
Terombang-ambing antara ajakan malaikat dan bisikan iblis durjana.
Kalau bukan karena Rakhman dan Rakhim Mu
Mustahil aku mampu melakukan segala perintah Mu
Tiada henti syukurku kepadaMu, Ya Robbi
Atas segala Rakhmat dan Nikmat yang Engkau beri
Di setiap hari-hariku, pada hembusan nafasku.
Untuk segala langkah dan rasa, diatas jalanMu
Selalu ada Mu, menyertaiku
Sungguh tiada dayaku tanpa karunia-Mu
Jakarta, 29 November 2020
TATI KARTINI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar