UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Minggu, 31 Januari 2021

Kumpulan Puisi Eko Windarto - KENANGAN



SAJAK ASU

orang kerja keras dibilang asu
orang jujur dimusuhi asu
jual omong kosong dibela asu
dagang ayat katanya asu
apa-apa asu
yang penting asu

manusia upacara asu
benderanya asu
warna darahnya asu
mimpinya asu
alam pikirannya asu
tujuannya asu

makannya asu
minum asu
keluar asu
napas asu
detak asu
wadahnya asu?

Batu, 2612021



KENANGAN

Kala kau lontarkan kata-kata
Rasamu mengelana menuju muara

Kesiur angin mamiri menebarkan aroma aksara
Merasuki napas cintamu tak terduga

Ah... diam-diam hatimu ingin meronta dan menyampaikan suka duka
Dalam tehquila yang kau teguk bersama rasa

Semangkuk soto ayam yang kau makan bersama tatapan mata
Mengisyaratkan tanda tanya tak terkira

Meja kursi pun ikut menyapa mesra
Meski bibirmu terkatup seribu bahasa

Langit pun ikut bicara dengan syahdu
Saat kau kenang encokmu

Ternyata rasa itu mengitari alun-alun kota
Sambil mencari arti cahaya cinta di antara cerita virus Corona

Dalam senda-gurau, angin dan cinta mendesah lembut sekali
Menyergap hatimu yang lepas terbuka

Sekarputih, 2412020



SAJAK MENJADI PERAHU

di tepi sawah, kudengarkan gemerisik angin menabuh padi
warna kuningnya berkilau merasuki hati

hangat matahari bercermin di kali
membuat riaknya mencuci hatiku yang sunyi

sedang sajakmu menjadi perahu kertas menyusuri bening air kali

Batu, 2912018



KANG
Buat: prof. Dr. Dimas Arika Miharja Almarhum


Kang, hari ini kutuang doa untukmu
segelas aksaramu baru kemarin menyapaku di ruang tamu
berbagi cerita yang menyembunyikan laku

Kang, mulai malam ini kita merasakan sunyi sekali
tak ada lagi nyanyian sufi
Kang, detik ini juga
aku tak bisa menjadi juru bicara yang baik bagimu

Kang, maafkan aku
dalam resah dan gelisah, aku lengah membaca hatimu

Kang, di antara nyanyian sunyi malam ini
aku hanya bisa membuka perasaan doa lewat puisi

Batu, 542018



MALAM INI 1

aku tulis puisi ini dengan hati
sepi dan gelap kupelajari
lantaran hening memeluk erat sekali
air mata mengadili diri sendiri

2
aku tak tahu lagi
bagaimana memeluk-Mu kembali
sebelum mati menghampiri
nikmat abadi dikebiri

Batu, 3012021



DI TEPI KALI

Di sini, di tepi kali yang deras dan jernih sekali
Kau tinggal berkawan sepi

Ketika bulan merangkak lembut melintasi pohon randu
Mengapa kau berjalan sendiri?

Lalu kau istirah di bawah awan sunyimu
Membuat hati berembun menetesi ranjang lumutku

Batu, 3112021




SAJAK BUAT SAUDARA-SAUDARA PAPUA


Bacalah aku dalam dirimu, wahai Papuaku
Aku ada dalam sedih dan rasa bersalahmu
Karena kau legam, karena kau negro.....
Aku tetap bersama dalam kredomu

Wahai saudara-saudara
Jangan kau pisahkan aku dari mereka
Sebab mereka adalah tanah surga
Sebab mereka adalah permata
Sebab mereka berambut ikal seperti gelombang laut cina
Jangan pisahkan aku dari mereka
Karena kita terlahir dari zat yang sama

Wahai saudara-saudara Papua
Jangan kau putus tali cinta dan kasih kita
Lihat di atas kepala masih ada cahaya
Di sanalah tali kebersamaan dijaga
Kalau kau masih ngotot ingin lepas bendera kita
Maka kau akan menderita

Jangan lagi kau tuduh aku melakukan pelanggar HAM dan Genoside
Karena kebersamaan dan saling mengisi tak butuh isu atau piala
Karena kita sama
Karena kita saudara
Karena kita berbangsa dan bernegara
Jangan lupa password di dalam dada

Sebab sejatinya kita sama

Bali, 722020




MENGIKAT KENANGAN DI PERBATASAN SUNYI DAN RINDU


Di bola matamu, rindu membuka pintu-pintu pagi
Menyiram daun-daun yang kopi
Pada tembang-tembang ranting puisi
Ladang sunyi menyimpan seribu matahari

Pada tarian cintaku
Suara angin menciptakan komposisi rindu
Menyatu dalam hatiku

Nak, lembut tatapan matamu seperti sajak matahari itu
Menguntit hutan rambutku di musim kemarau

Sedang alis yang lembut berbaring di kulitmu
Melembutkan hati di atas tanah basah tempat rindu mendoakanmu

Lihat, burung kutilang di atas kamboja itu
Ikut menemani ziarah rindu

Lantaran waktu melipat gandakan cintaku padamu
Biarkan aku mengikat kenangan di perbatasan sunyi dan rindu

Batu, 3112021



LANGGAM KINASIH

hari ini tembang kasih sayang memecah sunyi
mengungkap kidung hati

saat puisi Valentin menuturkan bisikan sanubari
renungan tak memberikan apa-apa
kecuali dirinya sendiri

cinta dan kasih tiada membedakan
sebab puji syukur milik kesadaran

Batu, 1022021



KUTULIS PUISI INI

kutulis puisi ini kala kau meminta bulan
sedang anak di pangkuan menjerit kelaparan

mencintai dalam kesakitan adalah bunga merindukan
seperti kehidupan mengerti arti kehilangan

duh Gusti, dengan kejujuran aku terlihat manusia
meski di pundak banyak batu yang musti kuantar pada tempatnya

memanusiakan manusia dengan kadar yang berbeda adalah hal biasa
karena aku tidak menolak perbedaan dari segala unsurnya

Batu, 1522021



RINDU INI PUISI


Rindu ini puisi
Selalu bermakna belati
Ia mampu melumerkan hati
Dan menuturkan kata-kata di dalam dada
Meski kesedihan bisa menyimpulkan rahasia air mata

Rindu ini puisi tanpa jeda

Bat, 1422021

EKO WINDARTO



Tidak ada komentar:

Posting Komentar