UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Minggu, 31 Januari 2021

Kumpulan Puisi Iman Kurniawan - PUISIKU TELAH MATI



PUISIKU TELAH MATI

Puisiku telah mati tertusuk belatimu
Belatimu merobek-robek puisiku
Tercecer puisiku bersama reruntuhan Mamuju- Majene
Bersama longsor Sumedang
Bersama banjir Kalimantan
Hingga ke Jakarta dan samudra memeluk puisiku

Puisiku telah mati diujung jarum suntik Corona
Corona membungkus puisiku dalam keranda
Puisiku terbaring dalam pelukkan taman Indonesia

Puisiku telah mati diujung palu keadilan
Terkurung dalam dinginnya hotel pordeo
Puisiku tersungkur diatas KM 50 tersapu kemunafikan

Puisiku telah mati dihalaman rumah kami
Bernisan tak bertuan
Taman rumah kami tak lagi milik ibu
Puisiku telah mati

LB
Pondok Gede
26 Januari 2021
05:30



ADA APA

Burung besi hancur
Jembatan baja hancur
Gedung- gedung hancur
Rumah,sekolah,tempat ibadah hancur
Ada apa ?

Nyawa bagai anai berterbangan
Namun tak ada penyesalan dirimu
Covid mengamuk
Gempa berguncang
Banjir menggulung
Ada apa denganmu ?

Kau bagai badut dunia fantasi
Bersolek
Menari
Tersenyum
Tak ada empati diri
Pentas dirimu dipanggung derita kami
Ada apa denganmu?

Laut muak denganmu
Bumi muntah tingkahmu
Banjir enggan melihat dirimu
Kau berpeluk mesra dewa naga
Bagai kerbau dicucuk hidung kau mengangguk
Ada apa denganmu?

Dibalik jeruji kau rantai cucu nabi
Dijalan tol kau bantai tanpa takut kau pun akan mati
Satu persatu pesan dewa naga kau tuntaskan
Tuan naga tersenyum merekah melihatmu
Ada apa denganmu?

Akankah taman Indonesia hanya tumbuh bunga bangkai
Tebar bau busuk namun memesona
Ataukah rumah kami tak ada lagi jamrud khatuliswa yang kami wariskan
Ataukah kami kan jadi budak tuan naga juga
Ada apa denganmu?

Ambon tak lagi manise
Mamae tak lagi masak sagu
Poco-poco tenggelam bersama drakor
Serambi mekkah
Kujang
Cendrawasih
Tersimpan rapih dalam diary hitam
Airmata kering berselimut duka
Kepadamu ku berpesan
Bila hatimu merah putih
Bila didadamu garuda masih ada
Tendang tuan naga kelubang hitam selamanya

LB
Pondok Gede
24 Januari 2021
07:36



BIDADARI DIBALIK TABIR


Bidadari dibalik tabir
Tatap mata menghujam kalbu
Misterius
Cantik
Jelita
Bidadari tak bersayap penuh pesona

Tubuhmu terbungkus aura Rohim
Suara terbalut ayat-ayat cinta
Tabir indah terbingkai keimanan
Kau goresan indah dalam kanvas
Siapakah dirimu.. Lembut
Sholeha
Penuh cinta
Kumbang-kumbang jahil padamu
Mencoba menyikap tabirmu

Ku cinta dirimu
Ku ingin warnai hatimu
Kau tercipta seindah lintang
Ku sanding dirimu dalam mahligai
Indah
Penuh warna- warni
Mengarungi bahtera bersamamu

Bidadari dibalik tabir
Tercipta untukku
Seindah melati
Merekah dalam bilik hati
Terkurung dalam sangkar cinta abadi

Lovr Bird
Pondok Gede
21 Feb 19
09:35



BILA WAKTUNYA

Tak ada tawa,canda dan cinta
Tak ada secuil tempat berlindung
Bila waktunya tiba
Semua berkata, apa dan kenapa ?
Kacau
Kacau
Semua tak karuan

Tetes peluh banjiri tubuh
Airmata tak ada arti
Kasih sayang istri,suami dan anak sirna
Sinar mentari menyengat ubun-ubun
Lemas raga
Resah hati
Menanti putusan sang Kuasa

Bila waktunya tiba
Bintang,bulan, mentari hancur
Manusia anai- Anai berterbangan
Gunung
Lautan
Muntahkan isi perutnya
Kemana tuan dan puan hendak sembunyi

Sirene Izroil telah berikan tanda
Longsor
Banjir
Gempa
Wahn
Tak jua hentakan sadar kita
Berlomba kejar dunia
Berlomba raih jabatan
Berlomba sikut kanan- kiri
Telinga tuan
Hati puan
Tak dengar sirene Izroil telah berbunyi

Bila waktunya tiba
Waktunya telah tiba
Telah tiba waktunya
Kemana hendak Tuan dan Puan sembunyi
Tak ada
Tak ada
Hanya amal tempat Tuan Berlindung selamanya

LB
Pondok Gede
16. Februari 2021
08:20



MAWAR MELATI


Merekah menebarkan aroma
Aroma menusuk rongga hidung
Terbuai indah lekuk tubuhmu
Terbesit ingin kujadikan hiasan dalam sukma
Kubingkai dalam album memori indah

Merah
Harum
Menggoda
Putih
Harum
Menggoda
Dibalik merah tubuhmu
Duri siap merobek tangan jahil
Dibalik mungil tubuhmu
Menebar aroma memesona

Mawar melati
Tercipta
Penuh warna
Penuh aroma
Klopak mata sejuk bila melihat indahnya tubuhmu

Jangan kau rusak lekuk tubuhmu
Biarkan merekah menggoda
Kumbang- kumbang menari- nari
Bayu lembut meyapa dirmu
Banyu sejukkan hatimu

Mawar melati
Tetap tumbuh
Bersama indah kisah asmara dua anak adam
Abadi dalam ikatan suci

Love Bird
Pondok Gede
1 April 19
03:30



TATAP TAJAM IZROIL

Terlena
Terbius
Terkapar
Tarian syahwat
Dendangan
Membungkus sukma

Pagi kau kejar
Harta
Jabatan
Kuasa
Menari- nari dalam rongga otak
Sikat
Sikut
Tendang
Tertawa bersama iblis

Tatapan tajam Izroil
Kau tampikan
Seribu nyawa dalam angan
Yakin hidup abadi
Kau jauh terperosok dalam lorong gelap

Buku harian Rokib Atid
Tlah penuh menyebut namamu
Barjah pun merah padam menanti
Munkar Nakir penuh amarah
Siap menyongsong tubuh penuh noda

Tak ada teman
Tak ada istri
Tak ada harta
Tak ada jabatan dan kuasa
Terkurung jasad dalam himpitan
Tubuh remuk terkoyak berkalung azab

Love Bird
Rs Pasar Rebo Jak Tim
31 Maret 19
13:16



SUNGGUH

Sungguh kecil
Sungguh lemah
Diri berbalut gelar
Terbungkus paras ayu jelita
Jasad gagah
Sunguh bodoh

Kulepas pandang jauh
Berdiri conggak diatas Rinjani
Gemetar
Gemetar
Tak sanggup bibir berkata
Tak sanggup kaki melangkah

Kecil diri ini
Lemah diri ini
Ditangan- Mu semua tunduk
Ditangan- Mu semua tergenggam
Tak terkecuali
Aku

Surya lembut menyapa wajahku
Bayu merasuk dingin kerongga kulit
Burung- burung bernyanyi klasik
Ilalang menari salsa
Sungguh
Semua tertata rapi dipunggung mega

Semua
Semua
Aku,kamu dan dia
Kan kembali menjadi abu
Dalam gelapnya kurungan barjah
Menanti sidang abadi dari- Nya
Surga dan neraka tempat abadi

Love Bird
Pondok Gede
28 Maret 19
08:37



DETAK DETIK

Detak jantung berpacu
Berpacu melawan gelombang
Gelombang detak detik kuat menghujam
Menghujam insan terkapar,terseret
Hingga tulang berserakan

Detak detik
Berputar semakin cepat
Bagai kuda berlari terbangkan banyu
Berpacu
Berpacu
Dalam lingkaran syetan
Syetan menari- nari dalam hati
Hati hitam dan akhirnya mati

Ketika jantung berdetak
Ketika detik berdetak
Ketika detik jantung tak berdetak
Hilang
Dalam pusaran tsunami hancurkan iman

Ooh
Ooleleoo..leleoo..leleoo
Berputar
Berputar
Semakin kencang berputar
Detak detik jantung
Tubuh pasrah diatas pusara

Hoom..palihom..palihoomm..

Bibir komat- kamit terucap mantra
Mantra penolak bala
Semakin cepat bibir komat- kamit
Bergetar tubuh
Bergetar
Bergetar dan bergetar

Detak detik
Detak jantung
Detak detik tak selamanya
Detak jantung tak selamanya
Terbungkur kafan akhir detak detik jantung

Love Bird
Pondok Gede
27 Maret 19
10:32



JENUH

Jarak terbentang luas samudra
Elang menari- nari riang
Nun jauh disebrang ku nanti dirimu
Untuk kulepas dahaga hasrat
Harapan tuk selamanya bersamamu

Hanya tinggal goresan dipasir putih
Usang semua janji manis
Nantikan nyanyian binatang malam
Elok bagaikan simponi klasik
Jawaban sang jangkrik bersahutan

Jangan kau kubur bunga mawar
Erosi hatiku tak terbendung
Nyanyian burung hantu
Usir kantuk menggelayut klopak mataku
Hembusan bayu laut merasuk kerongga kulit

Hanya hamparan pasir putih saksi bisu
Usai disini kulelah menanti
Namun bayangmu tak bersama banyu
Entah sampai kapan camar menggodaku
Jujur kututup tabir suci bersama deburan ombak

Love Bird
Pondok Gede
29 Maret 19
14:22



MENARI DALAM BAYANGAN

Alunan melody mengalun bersahutan
Pancar cahaya lidah api menari- nari
Mega tertunduk dalam gelap
Airmata deras hanyutkan sombong insan
Insan menari dalam bayangan

Bayang diri tertutup airmata mega
Bayu dan banyu ikut bergelora
Hempaskan gedung- gedung congkak
Jembatan luluhlantak
Rumah
Nyawa melayang bagai anai- anai

Tak ada sesal kau hantam
Tak ada maaf kau koyak- koyak
Sekarang siapa yang berhak sombong
Aku
Kau
Atau
Dia

Dia yang duduk gagah diatas kursi- Nya
Tak satu pun berani merebutnya
Malaikat
Binatang melata
Ikan dilautan
Burung diangkasa
Tunduk pada- Nya

Entah sampai kapan Dia tahan amarah- Nya
Walau dosa seluas samudra
Walau noda setinggi lintang
Dia tetal tersenyum
Penuh Rohman
Penuh Rohim
Menyelimuti alam ini

Love Bird
Pondok Gede
6 April 19
16:52



TETAP HARUM NAMAMU

Harum namamu berhembus pelosok nusantara
Namamu terukir indah tinta emas
Perjuanganmu tak hilang dalam sejarah
Habis gelap terbitlah terang
Abadi terkurung bilik sanubari anak negeri

Tetap harum namamu
Takkan sirna tergerus jaman
Jejak tapak hidup tertinggal dibumi Jepara
Saksi bisu lahirnya srikandi ibu pertiwi

Kini
Perjuanganmu tlah pudar
Terkoyak cinta semu penuh birahi
Tak lagi ada jiwa patriot
Terbungkus Dilan dalam birahi kaummu

Kartini- kartini jaman sekarang
Tenggelam dalam kenikmatan semu
Berbalut indah cinta semu
Terkapar tak berdaya dalam indahnya dunia
Tak ada lagi senyum manisnya
Tak ada lagi semangatnya

Tetap harum namamu selamanya
Tak terganti terikat dalam tiang sejarah
Abadi dibumi Jepara

Love Bird
Pondok Gede
21 April 19
10 : 49



MATAHARI BARU

Lima tahun ibu tak tersenyum
Wajahnya sedih berbalut duka
Tubuhnya sobek terkoyak
Terkoyak penuh luka menganga
Kurus tinggal tulang terbungkus kulit

Hari ini kulihat ibu tersenyum
Mentari pun ikut tersenyum
Penuh harap pada anak negeri
Tuntun Indonesia kembali makmur
Tanpa airmata
Tanpa duka dan luka
Tanpa hutang menggunung

Matahari baru dibumi pertiwi
Telah lima tahun dinantikan
Sinari dengan sejuknya
Garuda telah lama membisu
Tertunduk malu
Tak punya marwah
Kini kembali kepakkan sayapnya

Kawan
Lihatlah semua tatap mata penuh asa
Lihatlah semua senyum terlukis untukmu
Jangan biarkan kuku durjana kembali merobek
Merobek merah putih
Merobek sayap garuda
Merobek tubuh suci ibu pertiwi
Bangun
Bangkitlah

Kawan
Lihatlah matahari baru tersenyum diufuk timur
Biarkan sinarnya hancurkan keangkara murkaan
Biarkan sinarnya luluhlantakan kepalsuan,kecurangan,keangkuhan
Bersamamu kawan
Kutaruhkan harapan baru
Ibu pertiwi kembali tersenyum manis

Love Bird
Pondok Gede
17 April 19
05:51



CUKUP SUDAH

Cukup sudah dagelanmu
Topeng manis
Senyum indah
Terlukis dalam layar kaca
Bagai penari balet memesona

Kau lembut bagai serigala
Kau senyum bagai rahwana
Tarianmu bagai panah menghujam
Cukup sudah
Cukup sudah

Biarkan mentari tersenyum ceria
Lintang menari- nari dipunggung mega
Burung paduan suara dipucuk cemara
Polos tanpa balutan kepalsuan
Tanpa arahan sang dalang
Bebas
Merdeka
Bernyanyi
Menari
Ikuti putaran sang Kholik

Kuingin dengar pwkik garuda
Kuingin lihat sang saka berkibar
Bangkitlah macan asia
Cabik- cabik perampas alam ini
Jagalah ibu perriwi dengan taringmu
Lemah lemvutlah dengan anak negeri
Kembalikan senyum kami

Kembalikan hijau hutan kami
Kembalikan laut
Tambang
Air dan udara kami

Bersamamu terbang mengangkasa
Tembus cakrawala
Lintas luas samudra
Toto tentram kerto raharjo
Rahayu
Rahayu

Love Bird
Pondok Gede
18 April 19
20:33



SURAT TERAKHIR UNTUKMU

Aku yakin tubuh ini kan terbungkus kain suci
Aku yakin mata ini kan tertutup tabir gelap
Aku yakin detak jantung ini kan berhenti bernyanyi
Dan
Aku yakin cinta ini kan kembali suci

Kutulis surat terakhir untukmu
Walau ku tau kata- katanya tak seindah mawar dan melati
Namun
Ku yakin penuh makna menusuk bilik hatimu
Airmatamu bagai tsunami siap menerjang
Meluluhlantakan isi alam ini
Bidadariku
Senyum
Canda tawamu
Hiasi dinding kamar suci
Indah bagai lintang yang menari

Terima kasih untukmu
Bidadari tak bersayap
Bersama ratu kecil
Arungi samudra penuh gelombang
Lalui onak duri menusuk kulit
Terasa indah

Kutuliskan lewat kata- kata dan airmata
Kubisikkan mesra kata penuh diksi
Kutitipkan ratu kecil
Kutitipkan cinta suci
Kurunglah ia dalam sangkar rumah- Nya
Ikatlah ditiang fitdaus
Biarkan ku kembali pada-Nya
Surat terakhir ini saksi bisu
Cinta abadiku padamu
Bidadariku

Love Bird
Pondok Gede
15 April 19
13:15



SURAT TERAKHIR UNTUKMU


Aku yakin tubuh ini kan terbungkus kain suci
Aku yakin mata ini kan tertutup tabir gelap
Aku yakin detak jantung ini kan berhenti bernyanyi
Dan
Aku yakin cinta ini kan kembali suci

Kutulis surat terakhir untukmu
Walau ku tau kata- katanya tak seindah mawar dan melati
Namun
Ku yakin penuh makna menusuk bilik hatimu
Airmatamu bagai tsunami siap menerjang
Meluluhlantakan isi alam ini

Bidadariku
Senyum
Canda tawamu
Hiasi dinding kamar suci
Indah bagai lintang yang menari

Terima kasih untukmu
Bidadari tak bersayap
Bersama ratu kecil
Arungi samudra penuh gelombang
Lalui onak duri menusuk kulit
Terasa indah

Kutuliskan lewat kata- kata dan airmata
Kubisikkan mesra kata penuh diksi
Kutitipkan ratu kecil
Kutitipkan cinta suci
Kurunglah ia dalam sangkar rumah- Nya
Ikatlah ditiang fitdaus
Biarkan ku kembali pada-Nya
Surat terakhir ini saksi bisu
Cinta abadiku padamu
Bidadariku

Love Bird
Pondok Gede
15 April 19
13:15

IMAN KURNIAWAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar