UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 06 Desember 2019

Kumpulan Puisi Perempuan Puisi - PEREMPUAN DAN HUJAN



PEREMPUAN DAN HUJAN
Oleh: Perempuan Puisi


Siang ini mendung bergelayut, menghitamkan langit. Angin bertiup kencang, udara mulai dingin, dan ... gerimis mulai turun. Seorang perempuan paruh baya, masih sibuk menyelesaikan pekerjaan yang hampir selesai. Yaitu membersihkan rumput-rumput pengganggu tanaman palawija. Ia mendongakan kepala saat terlihat cahaya kilat. Tiba-tiba halilintar menggelegar, memekakan telinga. Seketika hujan turun sangat deras. Tergesa-gesa ia berlari menuju gubug, tempat biasa berteduh melepas penat.

Ia duduk di sudut gubug sembari memeluk lutut. Teringat akan kedua putri kecilnya, dengan wajah ketakutan, juga atap rumah yang bocor. Perempuan itu berdoa agar hujan segera reda. Namun ternyata semakin deras. Tanpa berpikir panjang, ia berlari menerobos hujan lebat, hingga jatuh terjerembab. Tetapi kembali bangkit dan berlari, meski terhuyung-huyung.

Sesampai di rumah, ia sangat terharu melihat kedua putri kecilnya duduk di sudut kamar. Menghindari tetesan-tetesan air dari atap. Perempuan itu segera memeluk mereka tanpa mempedulikan tubuhnya yang basah kuyup.

Tangerang, 03 Desember 2019




PEREMPUAN BERMANDI EMBUN
Oleh: Perempuan Puisi


Pagi ini mentari tersenyum malu-malu. Bersembunyi manis di balik awan kelabu. Sejauh mata memandang, kabut menutupi kecerahan. Hawa dingin, namun menyegarkan. Menyergap merasuki kegerahan kemarau panjang.

Seraut wajah, tenang melangkah, menapaki jalan pematang. Jemari kaki telanjang, bercumbu dengan rerumputan. Embun pun mengecupi penuh kelembutan. Hamparan ladang menghijau mengelilingi, menambah syahdu suasana perjalanan.

Ketika perempuan-perempuan kota, bersembunyi di balik selimut hangat, ia telah bermandi embun. Bulir-bulir sejuk, membasahi tubuh yang terlihat sangat ringkih. Namun senyum selalu menghiasi bibirnya, menggambarkan semangat tak pernah memudar. Perkebunan sayur mayur adalah keberkahan Sang Maha Pencipta yang dititipkan kepadanya. Untuk melanjutkan episode kisah perjalanan panjang kehidupan, bersama orang-orang tersayang. Sebelum ia pulang, yang sebenarnya pulang.

Tangerang, 08 Desember 2019






PEREMPUAN DAN KAWANAN HIJAU
Oleh: Perempuan Puisi


Rerintik menetes, kian lama semakin deras. Mengalir membasahi celah pecah tanah merah. Namun seorang perempuan tetap asyik merumputi tanamanya. Seolah sedang berbicara dengan tumbuhan hijau di sekelilingnya. Tanpa memperdulikan orang-orang berlalu lalang, mencari tempat berteduh.

Perempuan itu, terlihat begitu bahagia menyimak angin yang membelai pucuk-pucuk dedaunan yang basah oleh gerimis. Seakan mengajak bercengkrama. Walau tak berbalas kata. Sepasang bibirnya tersenyum tipis, saat rerumputan tersentuh jemarinya.

Tak ada yang memahami percakapan mereka. Namun isyarat tersampaikan, bahwa ia sedang meluahkan gejolak rasa, yang tak bisa disampaikan kepada sesiapa. Sungguh persahabatan indah, tak semua insan mampu melakukannya.

Tangerang, 12 Desember 2019


Tidak ada komentar:

Posting Komentar