RASAKU BISU
Tak mampu berkata
Semua sirna
Rasaku bisu
Seperti gagu
Rasaku membisu
Inginmu membeku
Di tengah gelora
Api membara
Mungkin lebih bermakna
Bersua dalam doa
Tanpa rindu
Tiada cemburu
Esok berganti cerita
Kita bersama
Bukan bersatu
Tak jua berseteru
Kusimpan rapi
Memenuhi dinding hati
Meski sejati
Kita elegi, sunyi ....
Penyanjung Sunyi
01 Desember 2019
NAMAMU MENEMANI SUNYIKU
Tak usai dalam diam
Hilang terserap hening
Lenyap tersapu angin
Menguap menyatu gelap
Masih, dan selalu menemani
Mewarnai tiada memudar
Menerangi tanpa pijar
Mengecup jiwa tak terpinta
Namamu senandung doa
Lantunan palung rasa
Mengalir darah kehidupan
Berdenyut nadi, hembuskan napas
Di antara untaian biji-biji tasbih
Tersemat namamu di penghujung pinta
Menemani sunyiku
Hingga mata terpejam, untuk selamanya
Penyanjung Sunyi
16122019
MELEPAS LARA
Melepas lara menindih sukma
Terlarung dalam ombak sengketa
Perdebatan suara jiwa
Menantang logika
Tak perlu berharap rindu
Kelu mencabik ambigu
Bisu menyeruak sendu
Sementara pilu menguasai kalbu
Terbanglah setinggi mungkin
Usah lagi menyambangi ingin
Asmara seumpama angin
Datang, pergi, menyisakan derita batin
Indah sekejap
Memuai bagai asap
Melepas lara tanpa harap
Rindu kembali menghadap
Penyanjung Sunyi
16122019
SETIA PADA SUNYI
jalan terlewati
duri terinjak
tak terelak
menusuk kaki
darah menetes
berceceran
luka tergores
tanpa erangan
nikmati tiada tanya
indah terasa
meski sakit sebenarnya
melanda selembar jiwa
garis terlukis
perih amat teriris
usah menangis
biarkan meringis
pergi bukan berlari
namun hati merenungi
mencari kedamaian diri
setia pada sunyi
Penyanjung Sunyi
12122019
#EMiMa
Berserah, setelah gundah mewarnai kanvas anugerah.
Biarlah sunyi mewakili sebentuk rasa syukur. Dari segala usaha yang tersungkur.
Penyanjung Sunyi
16122019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar