Kamis, 13 Oktober 2011
TERTINGGAL DIBATAS SENJA
Sahabat,
ini aku yang pernah kita banggakan setulus tulusnya kalbu,
maaf, kali ini aku tak membawa semangatnya anak negeri,
terlalu banyak birokrasi yang tak kumengerti arti nuansa pagi
sejujurnya ; aku tak tau mau kemana...
terlalu sering berhenti, tiap persimpangan disinggahi
sungguh aku tak punya peta, kompas atau apapun tuk penentu
maka tak tentu lagi arah dituju,
bahkan mata angin tak lagi diperdulikan,
senyatanya, diduniaku aku terkapar koma, sadar dan koma lagi
tapi aku tetap ingat bahwa aku aparat penjaga kedamaian negeri,
sebab baru kemarin kuterima anugrah bintang nararya bhayangkara,
katanya, itulah wujud pengakuan atas pengabdian seorang bhayangkara sejati
kukuh teguh idealisme mengakar dijiwa, membatu didunia nyata
melampau ambang sadar pengabdian yang tak jelas tolok ukurnya,
maka yang ada : aku tertinggal jauh dibatas senja,
malu pulang tak gairah melangkah maju,tak punya tempat berhenti
itulah yang memfakta disepanjang alur hidup sejalan pengabdianku ....
duh sahabat,
untung saja kau tak turut bersamaku menyusuri pengabdian ini......
--------oleh Drs Mustahari Sembiring.--------------
-------- Makassar, 10 Oktober 2011. catatan gelisahnya prajurit bhayangkara .----
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar