UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Minggu, 03 Juli 2022

Kumpulan Puisi Maks Onesimus Talan - KARSA CINTA



KARSA CINTA


Niatku mencintaimu
maka tak henti-hentinya kusebut namamu
dalam doaku agar restu menjadi hak kita

Niatku memilikimu
maka tak ragu-ragu aku menyapamu
dalam temu yang sempat meski sejenak

Niatku hendak abadi
berharap atas karsa Tuhan menyatu kita
pada etalase bernama sehidup semati
yang bukan lawak satu hidup, satu mati

***
SoE, 29 Juni 2022
Salam Seniman



SAAT INI

Saat ini
Tak tahulah aku akan kemana
Mencurahkan isi hati dengan segenggam bara rindu
Sementara letih lelah di pundakku belum reda

Kudobrak pintu hatimu untuk melihat sisa rindu
Yang sempat kutinggal-titipkan padamu
Lantas, semua keluh masih menera
Dari sebelumnya aku baik-baik saja

Pada selembar kenangan tertulis sajak-sajak
Masih mendekapku erat dan kau sebut masa lalu

***
SoE, 29 Juni 2022
Salam Seniman



MINTA PADA TUHAN

"Sebuah jawaban menanggapi ulasan Drs Mustahari Sembiring (MS Sang Muham) pada karya (BUNGA-BUNGA SYURGA)... semoga berkenan

Meski kata-kata telah menjadi pisau
yang membunuh nafsu diri
dan melukai perasaan sesama;
Tapi Tuhan tetap menghidupi

Di sela diksi-diksi sajak ini
terbalut rapi madu dan racun
yang menyegarkan pula mematikan;
Tapi Tuhan tetap menyayangi

Dalam larik-larik sajak ini
telah turut mewakili asma cinta
yang olehnya membasmi dan memusnahkan;
Tapi Tuhan tetap melindungi

Ya, minta pada Tuhan sajalah
agar hidup di dunia yang sementara
semesta turut mengaminkannya
dan damainya jiwa menjadi nyata

Sedikit atau banyak catatan perbuatan
takkan terlupa dalam bukunya Tuhan
dan tak ada tanya terbawa hingga ke alam baka
untuk apa mengumpulkan harta sampah dunia?

***
Tublopo, 28 Juni 2022
Salam Seniman




DI LADANG BERBUNGA ITU

Di ladang berbunga itu
sekumpulan orang pandai pulang
menggendong surat-surat berharga
menghirup wangi-wangi semerbak
dari pohon berbunga tanaman orang tua

Di ladang berbunga itu
aku tersenyum berseri dan bernyanyi
sambil menggenggam batang bunga
mengolah sisa tanah ladang berbunga
menanam lagi untuk generasi berikut

***
Tublopo, 03 Juli 2022
Salam Seniman




SEBUAH MOMEN

Seperti air yang mengalir
Dari tempat tinggi ke rendah
Mudah terlewat begitu saja
Dalam wujud yang bermakna

Adalah rahmat segala pemberian
Dikirim untuk memurnikan kesadaran
Diundang dengan cinta dan harapan
Begitu masuk rasa bersalah keluar

Hei... dimana imanmu kawan
Bertekunlah untuk yang pantas didapatkan

***
Tublopo, 10 Juli 2022
Salam Seniman



USUNGAN

Hujan turun di tanah datar
Serupa rembulan gigih bersinar
Akupun pernah menjejalkan harap
Akan diri sendiri datang menghadap

Siang malam turun gerimis
Khayalku kelam bercadar emis
Akupun pernah tersesat menangis
Layaknya rembulan berpijar manis

Seperti pelangi nampak setelah hujan
Aku pun pernah menjadi sosok harapan

***
Tublopo, 10 Juli 2022
Salam Seniman



HANYA DIA


Sajak-sajak takkan pergi sekalipun aku beranjak
Dan takkan berubah satu iota di putaran waktu
Sajak-sajak takkan terlelap menjelma dalam sadar
Di sejumlah penyesalan dan sedikit kerinduan
Menanggung beban mencipta berjuta kenangan

Hanya Dia sajak yang setia
Datang berdiskusi dengan nurani
Ketika rinai menepi merahasiakan suasa
Dan takkan membiarkan umatNya tersesat
Ditelan pekat malam akhir zaman

***
Tublopo, 08 Juli 2022
Salam Seniman



PATAH SAYAP HENDAK TERBANG


Hawa dingin memperluas kekuasaan
Tak henti-hentinya kaku menyumsum
Malam tak jadi cerah bersahabat
Menjelma ironis dinginnya hati

Rindu mencekam berpetualang
Dalam hening menukik pandang
Pada kaki pohon dan belaian angin
Bersandar menjatuhkan puisi merekam jejak

Biarlah aku tetap menjadi aku
Dinanti-nanti patah tumbuh hilang berganti

***
Tublopo, 07 Juli 2022
Salam Seniman



SERAMBI MALAM

Rona senja telah menjingga
lembut tempuhan diujung langit
di rona mata kita menyatu berpandangan

Di sebuah pintu
sedang gelap menjadi latar
menghidupi yang mengilhami

Agar pada suatu malam
tumbuh rimbun kebaikan-kebaikan

***
Tublopo, 06 Juli 2022
Salam Seniman



MALAM SEMAKIN LARUT '1'

Malam semakin larut
kelam bagai di lorong gua
waktu pagelaran cicak dan jangkrik
mempertunjukkan tarian dan nyanyian

Malam semakin larut
di luar rumah pohon-pohon berdansa
diiringi musik sambil menembang
keharmonisan malam yang sepoi

Malam semakin larut
komposisi angan pun menerawang
lalu paham dipikat bertumbuk
oleh asap arang sepoinya mengalun

***
SoE, 04 Juli 2022
Salam Seniman



MALAM SEMAKIN LARUT '2'

Malam semakin larut
Sakit bagi yang putus cinta
Yang satu berdua larut dalam kemesraan
Yang lain larut dalam pahitnya kegundahan

Entah mengapa gawai kontak batin
Sama-sama menulis teks slogan

Aku menghirup hawa yang kau hirup
Melangkah, di tempatmu melangkah
Berteduh, di tempatmu berteduh
Tak sempat terlelap di atas pangkuanmu

***
Tublopo, 05 Juli 2022
Salam Seniman



TAK SEMPAT


Tak sempat kuingat lagi
Yang idenya cerlang cemerlang
Menghapus keberpihakan

Normalisasi dan naturalisasi sungai
Yang katanya belum mengenai sasaran
Sekarang naturalisasi pemain sepak bola

Apa untungnya?

Aku masih menikmati kopi sore
Tanpa menghitung untung rugi
Cukup bercinta dengan kata merangkainya jadi kenangan

***
SoE, 05 Juli 2022
Salam Seniman



TERLAMPAU

Terlampau tinggi menjadi patah
tunas-tunas pohon di taman
Angin menerjang gugur semaunya
kisah alam tak sempat ditolak
sulit untuk diungkapkan keadaannya

Terlampau hujan menjadi lunak
batang-batang pohon di pekarangan
patah merana berkeping-keping
minggat bayang merebak disampaikan
kapan sempat memperbiaki keadaannya

***
SoE, 05 Juli 2022
Salam Seniman




KASIH SELUAS SAMUDERA

Hening bersemadi semakin menumpuk
Di kejauhan terdengar gonggongan anjing
Menyalak lalu lalang kaki manusia

Cahaya rembulan di tengah awan
Menggumpal menemani sang malam
Mengartikan bayang-bayang tentang kesunyian

Selamat datang ketenangan berebut cerah
Berdansa gelap gulita hingga angkasa raya
Kasih seluas samudera menyelimuti
Cerita yang bersambung menggulung dingin

***
Tublopo, 15 Juli 2022
Salam Seniman



APA ADANYA


Singkat-singkat saja
Apa adanya
Bukan ada apa dengannya

Sendiri ada rasa bahagia
Dalam lamunan tanpa arti
Terselip haru titisan air mata
Merajut kesabaran lelah terbagi

Terkelupas kulit kehidupan
Merambah ingin berlarian
Menari ia di kegelapan

***
Tublopo, 14 Juli 2022
Salam Seniman



HALO!


Semilir menggema membawa deru
Luruh tertumpah mengabarkan rindu
Menggali pembenaran sambil berteriak

Entah berapa lama disana menepi
Bertutur cahaya bulan menghiasi
Berbalut sepi dingin merayu hati
Korbankan diri membuang ilusi

Bias suara menarik perhatian
Lajunya melesat lalu menancap
Semakin membara awali percakapan

***
Tublopo, 14 Juli 2022
Salam Seniman



GEMERLAP MALAM

Histori gemerlap malam
Kupu-kupu makhluk jalang
Terbang melintang di hujung malam
Bulunya jatuh di dalam asbak

Fenomena apa dunia maya
Larung talam tampung mengundang tatap
Merampasi bahagianya jiwa-jiwa sunyi
Dengan sayap kecil yang tak pernah lelah

Kupu-kupu telah menjadi kau
Sayapnya menjadi aku dalam senyap

***
Tublopo, 13 Juli 2022
Salam Seniman




BEGITU INDAH

Begitu indah dua sejoli berbalas cinta
Meremukkan jiwa mengumpamakan rasa

Begitu indah biduan berhati tulus
Seperti pohon di tepi aliran sungai
Berdiri dan bertumbuh melawan arus
Berbuah setiap musim searah berkisi

Begitu indah lelaki berjiwa sejati
Mulutnya meneteskan madu murni
Di setiap kali hati merindu kekasihnya
Karena satu-satunya tempat menemuinya

***
Tublopo, 19 Juli 2022
Salam Seniman



TAK SEGAN-SEGAN

Sebelum angin senja berhembus
Sesuatu yang baru menunggu
Dibalik pintu malam memelas
Bahu membahu tertambat memukau

Sebelum senja menutup diri
Sepasang bahu saling memangku
Merekahkan senyuman penuh arti
Mengantar jingga menari di hadapanku

Bujuk rayu sejumput harapan
Tak terhitung balasan kebahagiaan

***
Tublopo, 19 Juli 2022
Salam Seniman



SUMBER HIKMAT

Adalah batang air yang mengalir
Mengalir dari puncak gunung ke hulu sungai
Demikian sumber hikmat orang benar
Benar menurut perkenan Sang Ilahi

Mahkota orang benar dicari dan dihormati
Tetapi sedemikian itu Tuhan melihat hati

Nian dari mata turun ke hati keluar kata-kata
Berwujud, tak berwujud telah dilakukannya
Dijadikan satu-satunya bukan salah satunya
Dalam kebijakan berkepala dingin cerdik cendekia

***
Tublopo, 18 Juli 2022
Salam Seniman



MENGGAPAI IMPIAN

Mendadak selaksa masa lalu
Tiba tergenang menghajar menusuk
Deras merecik ditiap denyut nadi
Bahkan merenjis dalam doa sujud
Hendak melepaskan diri dari ronanya

Terlibat perbincangan yang memikat
Hingga ke tempat tidur dalam sunyi
Berpihak diri terangkum bersemayam
Tergenggam kenan rahmat kasihNya
Desir angan terjawab satu per satu

***
Tublopo, 17 Juli 2022
Salam Seniman




AMANUBAN

Telah terkunci pilihan-pilihan yang bijak
Di atas bukit-bukit tanah Amanuban
Seketika memijar dalam kata, berbisik sambil berteriak
Menggali pembenaran di sehampar tanah yang sudah ditakdirkan

Aku yang memilih bersinar seperti matahari
Yang kerap tertutup awan menjelma gema
Tak beruntun menghitung waktu dalam sepi
Bercengkrama dalam jarak membara bergelora

Amanuban, menghiasi langit biru dan dinding hati
Berharap petuah menyusul memangku kaki ini

***
Tublopo, 27 Juli 2022
Salam Seniman
*AMANUBAN: Sebuah daerah dan nama dalam rumpun suku Dawan di Pulau Timor, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT



KORELASI

Di bantaran malam yang sunyi
Lengking serangga dan lolong anjing
Mengusik lembah kelam jiwa tersepi
Di sungai raga berlabuh bergantung
Melawan kedinginan dan ketakutan
Semalaman

Barangkali yang tak ramah
Diakal-akal dua jengkal
Keling geladak takut memanah
Buas dan rapuh tawar terjungkal

***
Tublopo, 27 Juli 2022
Salam Seniman



LEGENDA SETUMPUK SETAMAN
#100th_ChairilAnwar

Karya bersama Awesajalah Welvianoza
Retak panas nan lugas
Berjejal dalam tarian napas
Menggelegar dan mewarisi bait kekata
Bersama lirihnya waktu melegenda

Pada puisi setumpuk setaman
Sesak dipijak kaki bersenggangan
Tak berkhianat menjadi lakon pujangga
Terbagi memastikan luka dan bahagia

Sungguh dalam penerimaan, terbagi-bagi
Lalu mampus diri dikoyak-koyak sepi

***
Tublopo, 26 Juli 2022
Salam Seniman



MENGENANG CHAIRIL

Mana rumah
lelaki yang lahir seratus tahun lalu
yang katanya mau hidup seribu tahun lagi

Aku tidak juga kau
tahu atas jalan hidupnya sendiri
yang sekali berarti, sudah itu mati

Penghabisan dalam hening - maha tuan bertakhta
sekarang mayat - tinggal tulang diliput debu
atas kini sejenak dikenang - cuma berpandangan
dalam lakon tertimbun sajak seabad - tak pernah mati

***
Tublopo, 24 Juli 2022
Salam Seniman



TAK SIA-SIA
#100th_ChairilAnwar


Bergelut diksi tepat selaras
Yang terucap yang tertulis

Sapa lisan lugas beradat
Di depanmu aku nyata tepat
Sepaket terkumpul tertulis dihimpun
Melahirkan pikiran atau perasaan

Lembar putih usang menganga
Tergurat pena tintanya mencinta
Tangan bergerak lancar mengais
Bibir Chairil bukan diretak panas

***
Tublopo, 26 Juli 2022
Salam Seniman



SEKALI SEMPAT
Karya bersama Panji Bhuana


Sebuah populeritas
Lahir dari rasa yang pantas
Dalam bahasa yang lugas
Kejujuran hati yang jelas

Kenanglah, atas kini sekali sempat
Jalinan kisah membumbung terpahat

Yah, mari kita menghormati Chairil
Menembus kabut mengental moril
Kadang, mengada-menggaya labil
Tegak bersinar sedikit tampak stabil

***
Tublopo, 25 Juli 2022
Salam Seniman



MASIH KITA

Aku menatap pada basah bilik jendela
Yang memperjelas logika dalam kata
Beriring doa penuh harap disaksikan semesta
Selagi roda berputar pada porosnya

Masih kita yang terindah
Lagu lamunan lama syahdu
Senyuman dan tatap masih kita
Menderas mengenang sebagai hadiah

Janji ingkar runtuh tak berdaya
Sirna di antara terangnya kenyataan

***
Tublopo, 23 Juli 2022
Salam Seniman

MAKS ONESIMUS
TALAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar