KARSA CINTA
Niatku mencintaimu
maka tak henti-hentinya kusebut namamu
dalam doaku agar restu menjadi hak kita
Niatku memilikimu
maka tak ragu-ragu aku menyapamu
dalam temu yang sempat meski sejenak
Niatku hendak abadi
berharap atas karsa Tuhan menyatu kita
pada etalase bernama sehidup semati
yang bukan lawak satu hidup, satu mati
***
SoE, 29 Juni 2022
Salam Seniman
SAAT INI
Saat ini
Tak tahulah aku akan kemana
Mencurahkan isi hati dengan segenggam bara rindu
Sementara letih lelah di pundakku belum reda
Kudobrak pintu hatimu untuk melihat sisa rindu
Yang sempat kutinggal-titipkan padamu
Lantas, semua keluh masih menera
Dari sebelumnya aku baik-baik saja
Pada selembar kenangan tertulis sajak-sajak
Masih mendekapku erat dan kau sebut masa lalu
***
SoE, 29 Juni 2022
Salam Seniman
MINTA PADA TUHAN
"Sebuah jawaban menanggapi ulasan Drs Mustahari Sembiring (MS Sang Muham) pada karya (BUNGA-BUNGA SYURGA)... semoga berkenan
Meski kata-kata telah menjadi pisau
yang membunuh nafsu diri
dan melukai perasaan sesama;
Tapi Tuhan tetap menghidupi
Di sela diksi-diksi sajak ini
terbalut rapi madu dan racun
yang menyegarkan pula mematikan;
Tapi Tuhan tetap menyayangi
Dalam larik-larik sajak ini
telah turut mewakili asma cinta
yang olehnya membasmi dan memusnahkan;
Tapi Tuhan tetap melindungi
Ya, minta pada Tuhan sajalah
agar hidup di dunia yang sementara
semesta turut mengaminkannya
dan damainya jiwa menjadi nyata
Sedikit atau banyak catatan perbuatan
takkan terlupa dalam bukunya Tuhan
dan tak ada tanya terbawa hingga ke alam baka
untuk apa mengumpulkan harta sampah dunia?
***
Tublopo, 28 Juni 2022
Salam Seniman
DI LADANG BERBUNGA ITU
Di ladang berbunga itu
sekumpulan orang pandai pulang
menggendong surat-surat berharga
menghirup wangi-wangi semerbak
dari pohon berbunga tanaman orang tua
Di ladang berbunga itu
aku tersenyum berseri dan bernyanyi
sambil menggenggam batang bunga
mengolah sisa tanah ladang berbunga
menanam lagi untuk generasi berikut
***
Tublopo, 03 Juli 2022
Salam Seniman
SEBUAH MOMEN
Seperti air yang mengalir
Dari tempat tinggi ke rendah
Mudah terlewat begitu saja
Dalam wujud yang bermakna
Adalah rahmat segala pemberian
Dikirim untuk memurnikan kesadaran
Diundang dengan cinta dan harapan
Begitu masuk rasa bersalah keluar
Hei... dimana imanmu kawan
Bertekunlah untuk yang pantas didapatkan
***
Tublopo, 10 Juli 2022
Salam Seniman
USUNGAN
Hujan turun di tanah datar
Serupa rembulan gigih bersinar
Akupun pernah menjejalkan harap
Akan diri sendiri datang menghadap
Siang malam turun gerimis
Khayalku kelam bercadar emis
Akupun pernah tersesat menangis
Layaknya rembulan berpijar manis
Seperti pelangi nampak setelah hujan
Aku pun pernah menjadi sosok harapan
***
Tublopo, 10 Juli 2022
Salam Seniman
HANYA DIA
Sajak-sajak takkan pergi sekalipun aku beranjak
Dan takkan berubah satu iota di putaran waktu
Sajak-sajak takkan terlelap menjelma dalam sadar
Di sejumlah penyesalan dan sedikit kerinduan
Menanggung beban mencipta berjuta kenangan
Hanya Dia sajak yang setia
Datang berdiskusi dengan nurani
Ketika rinai menepi merahasiakan suasa
Dan takkan membiarkan umatNya tersesat
Ditelan pekat malam akhir zaman
***
Tublopo, 08 Juli 2022
Salam Seniman
PATAH SAYAP HENDAK TERBANG
Hawa dingin memperluas kekuasaan
Tak henti-hentinya kaku menyumsum
Malam tak jadi cerah bersahabat
Menjelma ironis dinginnya hati
Rindu mencekam berpetualang
Dalam hening menukik pandang
Pada kaki pohon dan belaian angin
Bersandar menjatuhkan puisi merekam jejak
Biarlah aku tetap menjadi aku
Dinanti-nanti patah tumbuh hilang berganti
***
Tublopo, 07 Juli 2022
Salam Seniman
SERAMBI MALAM
Rona senja telah menjingga
lembut tempuhan diujung langit
di rona mata kita menyatu berpandangan
Di sebuah pintu
sedang gelap menjadi latar
menghidupi yang mengilhami
Agar pada suatu malam
tumbuh rimbun kebaikan-kebaikan
***
Tublopo, 06 Juli 2022
Salam Seniman
MALAM SEMAKIN LARUT '1'
Malam semakin larut
kelam bagai di lorong gua
waktu pagelaran cicak dan jangkrik
mempertunjukkan tarian dan nyanyian
Malam semakin larut
di luar rumah pohon-pohon berdansa
diiringi musik sambil menembang
keharmonisan malam yang sepoi
Malam semakin larut
komposisi angan pun menerawang
lalu paham dipikat bertumbuk
oleh asap arang sepoinya mengalun
***
SoE, 04 Juli 2022
Salam Seniman
MALAM SEMAKIN LARUT '2'
Malam semakin larut
Sakit bagi yang putus cinta
Yang satu berdua larut dalam kemesraan
Yang lain larut dalam pahitnya kegundahan
Entah mengapa gawai kontak batin
Sama-sama menulis teks slogan
Aku menghirup hawa yang kau hirup
Melangkah, di tempatmu melangkah
Berteduh, di tempatmu berteduh
Tak sempat terlelap di atas pangkuanmu
***
Tublopo, 05 Juli 2022
Salam Seniman
TAK SEMPAT
Tak sempat kuingat lagi
Yang idenya cerlang cemerlang
Menghapus keberpihakan
Normalisasi dan naturalisasi sungai
Yang katanya belum mengenai sasaran
Sekarang naturalisasi pemain sepak bola
Apa untungnya?
Aku masih menikmati kopi sore
Tanpa menghitung untung rugi
Cukup bercinta dengan kata merangkainya jadi kenangan
***
SoE, 05 Juli 2022
Salam Seniman
TERLAMPAU
Terlampau tinggi menjadi patah
tunas-tunas pohon di taman
Angin menerjang gugur semaunya
kisah alam tak sempat ditolak
sulit untuk diungkapkan keadaannya
Terlampau hujan menjadi lunak
batang-batang pohon di pekarangan
patah merana berkeping-keping
minggat bayang merebak disampaikan
kapan sempat memperbiaki keadaannya
***
SoE, 05 Juli 2022
Salam Seniman
KASIH SELUAS SAMUDERA
Hening bersemadi semakin menumpuk
Di kejauhan terdengar gonggongan anjing
Menyalak lalu lalang kaki manusia
Cahaya rembulan di tengah awan
Menggumpal menemani sang malam
Mengartikan bayang-bayang tentang kesunyian
Selamat datang ketenangan berebut cerah
Berdansa gelap gulita hingga angkasa raya
Kasih seluas samudera menyelimuti
Cerita yang bersambung menggulung dingin
***
Tublopo, 15 Juli 2022
Salam Seniman
APA ADANYA
Singkat-singkat saja
Apa adanya
Bukan ada apa dengannya
Sendiri ada rasa bahagia
Dalam lamunan tanpa arti
Terselip haru titisan air mata
Merajut kesabaran lelah terbagi
Terkelupas kulit kehidupan
Merambah ingin berlarian
Menari ia di kegelapan
***
Tublopo, 14 Juli 2022
Salam Seniman
HALO!
Semilir menggema membawa deru
Luruh tertumpah mengabarkan rindu
Menggali pembenaran sambil berteriak
Entah berapa lama disana menepi
Bertutur cahaya bulan menghiasi
Berbalut sepi dingin merayu hati
Korbankan diri membuang ilusi
Bias suara menarik perhatian
Lajunya melesat lalu menancap
Semakin membara awali percakapan
***
Tublopo, 14 Juli 2022
Salam Seniman
GEMERLAP MALAM
Histori gemerlap malam
Kupu-kupu makhluk jalang
Terbang melintang di hujung malam
Bulunya jatuh di dalam asbak
Fenomena apa dunia maya
Larung talam tampung mengundang tatap
Merampasi bahagianya jiwa-jiwa sunyi
Dengan sayap kecil yang tak pernah lelah
Kupu-kupu telah menjadi kau
Sayapnya menjadi aku dalam senyap
***
Tublopo, 13 Juli 2022
Salam Seniman
BEGITU INDAH
Begitu indah dua sejoli berbalas cinta
Meremukkan jiwa mengumpamakan rasa
Begitu indah biduan berhati tulus
Seperti pohon di tepi aliran sungai
Berdiri dan bertumbuh melawan arus
Berbuah setiap musim searah berkisi
Begitu indah lelaki berjiwa sejati
Mulutnya meneteskan madu murni
Di setiap kali hati merindu kekasihnya
Karena satu-satunya tempat menemuinya
***
Tublopo, 19 Juli 2022
Salam Seniman
TAK SEGAN-SEGAN
Sebelum angin senja berhembus
Sesuatu yang baru menunggu
Dibalik pintu malam memelas
Bahu membahu tertambat memukau
Sebelum senja menutup diri
Sepasang bahu saling memangku
Merekahkan senyuman penuh arti
Mengantar jingga menari di hadapanku
Bujuk rayu sejumput harapan
Tak terhitung balasan kebahagiaan
***
Tublopo, 19 Juli 2022
Salam Seniman
SUMBER HIKMAT
Adalah batang air yang mengalir
Mengalir dari puncak gunung ke hulu sungai
Demikian sumber hikmat orang benar
Benar menurut perkenan Sang Ilahi
Mahkota orang benar dicari dan dihormati
Tetapi sedemikian itu Tuhan melihat hati
Nian dari mata turun ke hati keluar kata-kata
Berwujud, tak berwujud telah dilakukannya
Dijadikan satu-satunya bukan salah satunya
Dalam kebijakan berkepala dingin cerdik cendekia
***
Tublopo, 18 Juli 2022
Salam Seniman
MENGGAPAI IMPIAN
Mendadak selaksa masa lalu
Tiba tergenang menghajar menusuk
Deras merecik ditiap denyut nadi
Bahkan merenjis dalam doa sujud
Hendak melepaskan diri dari ronanya
Terlibat perbincangan yang memikat
Hingga ke tempat tidur dalam sunyi
Berpihak diri terangkum bersemayam
Tergenggam kenan rahmat kasihNya
Desir angan terjawab satu per satu
***
Tublopo, 17 Juli 2022
Salam Seniman
AMANUBAN
Telah terkunci pilihan-pilihan yang bijak
Di atas bukit-bukit tanah Amanuban
Seketika memijar dalam kata, berbisik sambil berteriak
Menggali pembenaran di sehampar tanah yang sudah ditakdirkan
Aku yang memilih bersinar seperti matahari
Yang kerap tertutup awan menjelma gema
Tak beruntun menghitung waktu dalam sepi
Bercengkrama dalam jarak membara bergelora
Amanuban, menghiasi langit biru dan dinding hati
Berharap petuah menyusul memangku kaki ini
***
Tublopo, 27 Juli 2022
Salam Seniman
*AMANUBAN: Sebuah daerah dan nama dalam rumpun suku Dawan di Pulau Timor, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT
KORELASI
Di bantaran malam yang sunyi
Lengking serangga dan lolong anjing
Mengusik lembah kelam jiwa tersepi
Di sungai raga berlabuh bergantung
Melawan kedinginan dan ketakutan
Semalaman
Barangkali yang tak ramah
Diakal-akal dua jengkal
Keling geladak takut memanah
Buas dan rapuh tawar terjungkal
***
Tublopo, 27 Juli 2022
Salam Seniman
LEGENDA SETUMPUK SETAMAN
#100th_ChairilAnwar
Karya bersama Awesajalah Welvianoza
Retak panas nan lugas
Berjejal dalam tarian napas
Menggelegar dan mewarisi bait kekata
Bersama lirihnya waktu melegenda
Pada puisi setumpuk setaman
Sesak dipijak kaki bersenggangan
Tak berkhianat menjadi lakon pujangga
Terbagi memastikan luka dan bahagia
Sungguh dalam penerimaan, terbagi-bagi
Lalu mampus diri dikoyak-koyak sepi
***
Tublopo, 26 Juli 2022
Salam Seniman
MENGENANG CHAIRIL
Mana rumah
lelaki yang lahir seratus tahun lalu
yang katanya mau hidup seribu tahun lagi
Aku tidak juga kau
tahu atas jalan hidupnya sendiri
yang sekali berarti, sudah itu mati
Penghabisan dalam hening - maha tuan bertakhta
sekarang mayat - tinggal tulang diliput debu
atas kini sejenak dikenang - cuma berpandangan
dalam lakon tertimbun sajak seabad - tak pernah mati
***
Tublopo, 24 Juli 2022
Salam Seniman
TAK SIA-SIA
#100th_ChairilAnwar
Bergelut diksi tepat selaras
Yang terucap yang tertulis
Sapa lisan lugas beradat
Di depanmu aku nyata tepat
Sepaket terkumpul tertulis dihimpun
Melahirkan pikiran atau perasaan
Lembar putih usang menganga
Tergurat pena tintanya mencinta
Tangan bergerak lancar mengais
Bibir Chairil bukan diretak panas
***
Tublopo, 26 Juli 2022
Salam Seniman
SEKALI SEMPAT
Karya bersama Panji Bhuana
Sebuah populeritas
Lahir dari rasa yang pantas
Dalam bahasa yang lugas
Kejujuran hati yang jelas
Kenanglah, atas kini sekali sempat
Jalinan kisah membumbung terpahat
Yah, mari kita menghormati Chairil
Menembus kabut mengental moril
Kadang, mengada-menggaya labil
Tegak bersinar sedikit tampak stabil
***
Tublopo, 25 Juli 2022
Salam Seniman
MASIH KITA
Aku menatap pada basah bilik jendela
Yang memperjelas logika dalam kata
Beriring doa penuh harap disaksikan semesta
Selagi roda berputar pada porosnya
Masih kita yang terindah
Lagu lamunan lama syahdu
Senyuman dan tatap masih kita
Menderas mengenang sebagai hadiah
Janji ingkar runtuh tak berdaya
Sirna di antara terangnya kenyataan
***
Tublopo, 23 Juli 2022
Salam Seniman
KORELASI
Di bantaran malam yang sunyi
Lengking serangga dan lolong anjing
Mengusik lembah kelam jiwa tersepi
Di sungai raga berlabuh bergantung
Melawan kedinginan dan ketakutan
Semalaman
Barangkali yang tak ramah
Diakal-akal dua jengkal
Keling geladak takut memanah
Buas dan rapuh tawar terjungkal
***
Tublopo, 27 Juli 2022
Salam Seniman
LEGENDA SETUMPUK SETAMAN
#100th_ChairilAnwar
Karya bersama Awesajalah Welvianoza
Retak panas nan lugas
Berjejal dalam tarian napas
Menggelegar dan mewarisi bait kekata
Bersama lirihnya waktu melegenda
Pada puisi setumpuk setaman
Sesak dipijak kaki bersenggangan
Tak berkhianat menjadi lakon pujangga
Terbagi memastikan luka dan bahagia
Sungguh dalam penerimaan, terbagi-bagi
Lalu mampus diri dikoyak-koyak sepi
***
Tublopo, 26 Juli 2022
Salam Seniman
MENGENANG CHAIRIL
Mana rumah
lelaki yang lahir seratus tahun lalu
yang katanya mau hidup seribu tahun lagi
Aku tidak juga kau
tahu atas jalan hidupnya sendiri
yang sekali berarti, sudah itu mati
Penghabisan dalam hening - maha tuan bertakhta
sekarang mayat - tinggal tulang diliput debu
atas kini sejenak dikenang - cuma berpandangan
dalam lakon tertimbun sajak seabad - tak pernah mati
***
Tublopo, 24 Juli 2022
Salam Seniman
TAK SIA-SIA
#100th_ChairilAnwar
Bergelut diksi tepat selaras
Yang terucap yang tertulis
Sapa lisan lugas beradat
Di depanmu aku nyata tepat
Sepaket terkumpul tertulis dihimpun
Melahirkan pikiran atau perasaan
Lembar putih usang menganga
Tergurat pena tintanya mencinta
Tangan bergerak lancar mengais
Bibir Chairil bukan diretak panas
***
Tublopo, 26 Juli 2022
Salam Seniman
SEKALI SEMPAT
Karya bersama Panji Bhuana
Sebuah populeritas
Lahir dari rasa yang pantas
Dalam bahasa yang lugas
Kejujuran hati yang jelas
Kenanglah, atas kini sekali sempat
Jalinan kisah membumbung terpahat
Yah, mari kita menghormati Chairil
Menembus kabut mengental moril
Kadang, mengada-menggaya labil
Tegak bersinar sedikit tampak stabil
***
Tublopo, 25 Juli 2022
Salam Seniman
MASIH KITA
Aku menatap pada basah bilik jendela
Yang memperjelas logika dalam kata
Beriring doa penuh harap disaksikan semesta
Selagi roda berputar pada porosnya
Masih kita yang terindah
Lagu lamunan lama syahdu
Senyuman dan tatap masih kita
Menderas mengenang sebagai hadiah
Janji ingkar runtuh tak berdaya
Sirna di antara terangnya kenyataan
***
Tublopo, 23 Juli 2022
Salam Seniman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar