Minggu, 03 Juli 2022
Kumpulan Puisi Herawati - AKU TAK PUPUS PADA RUSUK YANG SIRNA
AKU TAK PUPUS PADA RUSUK YANG SIRNA
Oleh Herawati
Langkah cepat tangan mengepal erat
Berlari mengejar kursi demi obsesi
Pena-pena berserakan di kepala
Debar dada menjadi tetes tinta air mata
Pada selembar kertas putih penawar jati diri
: aku dan obsesi
Langkah tepat mencari sesuap nasi
Untukmu kedua putra putriku
Rupiah yang ibu cari agar kau kelak nak
Menjadi harapan orang tua
: aku dan si buah hati
Nak, kejarlah cita-citamu setinggi langit
Dan tak perlu hiraukan tulang bunda merapuh
Biarkan tulang punggung ibu bertarung
Sebagai pengganti rusuk yang hilang
Tetaplah jadi penyemangat hidup bunda
Agar impianmu tercapai meski tanpa ayah
: aku tak pupus pada rusuk yang sirna
Surakarta, 30 Juni 2022
PUZZLE RINDU
Oleh Herawati
Ting ....
Terdengar lantang
Suara mendetak jantung
Kukira kau yang datang
Dari depan pintu
Dua puluh empat purnama berlalu
Kau pamit ke tanah seberang
Titipkan rindu yang semu
Lalu tiba-tiba
Ada sebentuk bayangan menjelma
Pada ruang hampa
Aku di tanah Jawa resah
Dan sampai saat ini
Putih mata menunggu
Mengharap suara itu tiba
Denting di balik pintu Adalah nyanyian puzzle
Mencari jarum di dalam jerami
Penantian yang tak pasti
Surakarta, 29 Juni 2022
JALAN YANG BERSIMPANG
By Herawati
Dua pekan berlalu,
kabar burung samar tak terdengar
Pipit menari ikuti langkah syair rindu
: ke mana kicau ceriamu kini?
Jika bisu sandiwara alasan
Lalu, di mana letak janji terucap?
Jangan dianggap celoteh jadi basi
sebab ini menyangkut sebuah janji
Terbanglah setinggi gunung Mahameru
Jika ingin kau tinggalkan jejak
tak perlu risaukan tempurung
Tubuhnya masih menyimpan telaga bening
Dan jika kau hendak kembali
Jalan itu telah berpaling
Kita pulang kepada takdir yang bersimpang
: masing-masing memungut serpihan nasib
Surakarta, 3 Juli 2022
BEKU
By Herawati
Seperti inikah jejak-jejak yang hilang
Sejarah kau berikan
pada suguhan luka tinggalkan kenangan
Dua purnama berlalu, kau pamit
Bukan waktu singkat menyimpan ingat
Mata kedukaan kian sarat
Aku menjerit
Tempat indah yang pernah kita singgahi,
seakan gersang
Dedaunan berserakan
Adalah kesepian berkawan debu
Seperti cintamu padaku
: beku
Surakarta, 9 Juli 2022
SEMANGAT PAGI
Oleh Herawati
sepagi ini beranjak menatap jendela menyambut cakrawala
Penuh semangat bangkitkan jiwa yang rapuh
Hiraukan jiwa memendam Lara
Biar tertatih berjalan menuju singgasana
Serasa tak mampu tuk melangkah lagi
Sebab rusuk hilang entah kemana
Masih sanggupkah untuk melangkah
TUHAN....
Ijinkan hamba berjuang demi sebuah mimpi
Kuatkan langkahku menjajaki hidup ini
Sebab hamba tak lagi sendiri
Ada titisMU yang harus di nafkahi
Surakarta, 14 juli 2022
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar