Selasa, 23 Juni 2020
Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - AKAN KE MANA SYAIR INI KUALAMATKAN?
AKAN KE MANA SYAIR INI KUALAMATKAN?
Siamir Marulafau
tetesan air mataku tak kering lagi
jika langit menangis
akan ke mana syair ini kualamatkan?
sungguh dunia tercekam
dengan virus mewabah
pemuisi dalam gundah gulana
hanya Tuhan maha Penyayang
tak akan memusnahkan hamba-Nya
di kala syair tak terdampar
melebur di Arsy-Nya,Allah
doa kulimpahkan
moga Tuhan menjauhkan
Pemuisi berikrar :
Allahu Akbar,,,Allahu Akbar,,,Allahu Akbar
sm/23/06/2020
APAKAH TAK BERPIKIR?
Karya : Siamir Marulafau
Sepertinya langit menampar wajahku
Jika janji-janji kusebut tak merambat di atas rumput kering
Dunia masa kini membutuhkan air
disiran di segala penjuru
Covid-19 membawa bencana di bumi Tuhan
Celoteh akan virus membuat insan pingsan
Senja terkapar di tanah kering
Tak ada pohon rimbun jadi pelindung
Karena semua menyelamatkan diri
Lock down tak bercahaya
Perut berbunyi bagaikan gendang
Perintah mengikat jasad
Uluran tangan terasa berat
Apa yang terjadi di bumi Tuhan?
Semua tuding menuding
Semua salah menyalahkan
Yang haram-haram disantap
Melahap di pinggir jalan
Birahi berpeluang di sudut kota
Tuhan geleng kepala
Manusia di bumi akan durhaka
Kukirim virus buat makhluk yang durhaka
Tak juga sadar
2030 tahun genap akan lebih panas
jika manusia di bumi tak bertaubat
sm/18/06/2020,Medan
AKAN KE MANA JASAD INI KUALAMTKAN?
Siamir Marulafau
akan kemana jasad ini kualamatkan?
jika amal setipis sayap nyamuk
malaikat mungkar nangkir geleng kepala
kau ini manusia apa?
mengertikah kau ada surga neraka?
mengertikah kau ada perintah Tuhan?
mengertikah kau ada larangan Tuhan?
mengertikah kaua ada kitab-Nya,Allah?
kau ini manusia apa?
di dunia kau terlena
tak salat
tak zakat
tak puasa
menduakan tuhan pula
ini kuburan antara alam barzah dengan yaumil mahsar
jika kau disiksa, iya terima
apa boleh buat
Jika kau bisa menjawab pertanyaanku ini
selamatlah kau
jika tidak, akan disiksa kau sepanjang masa
waduh,,,,,amalan yang bisa menjawabnya
minta tolong tuan Nangkir Mungkar
gila kau,,,,,,,gila kau
apa saja kerjamu di dunia?
menipu,mencuri, berzina,korupsi,membunuh,
berjudi,makan yang haram,hehehehe
rasakan kau,hehehe
kau ini sekarang bagai anjing neraka
apakah kau tak menyesal?
sungguh tuan,,,,tolonglah
minta tolong?
nah! Ini besi tuang yang panas di kepalamu
aduh,,,aduh mana tahan
hidup sekejap kuabaikan
aku hanya terlena dengan harta, pangkat, jabatan, tuan
rasakan,,,,rasakan
tak tahan,tuan
tahan- tahankanlah
memang dasar bajingan
aku ini pejabat, dosen,penyair,tukang beca,dokter,tuan
ah! tak ada itu,,,,,kami tak kenal itu semua
hanya amalan saliha yang kami tahu
jika kau bandit, begal,,,,terhempaslah kau
waduh,waduh
mampuslah aku ini,tuan
ampun tuanku, tak tahan
sungguh,,,,,,ampun tuan
sm/11/06/2020,Medan
KEMBANG SIRNA
Siamir Marulafau
Meskipun berada di pinggiran
Tapi kembang Rosnya tak kuhempas
Sepanjang dunia tersenyum
Membelai kalbu
Dan di sana akan duduk termenung
Karena kembang terpetik tanpa bisikan
alam syahdu
sm/07/06/2020
CINTAKU MULUS SEPERTI MENDUNG
Siamir Marulafau
Cintaku halus seperti awan
Tidak pernah aku melaluinya ketika aku mengudara
Jangan pernah aku khianati ketika aku berada di laut
Dulu sering nyanyi kalo di kamar mandi
Cintaku halus seperti awan
Tidak pernah saya meletakkannya di sungai dekat rumah saya
Tidak pernah aku rindu untuk menyapa ketika aku keluar
Tidak pernah memukul karena saya jatuh cinta
Cintaku halus seperti awan
Aku jaga selalu ketika aku tidur
Aku tahu itu adalah bagian dari darahmu
Itu membuat secreat dalam hidupmu
sm/08/06/2020,Mdn
KORONA BERMATA DUA
Siamir Marulafau
Korona mengintai
mematikan rasa
melihat dengan jelas
menerkam bagai harimau
mengudara di bumi Tuhan
Korona menyiksa
pernafasan tersendak
tak ada pilih bulu
siapa kau dan aku?
aku tak kenal wajahmu
apakah kau pejabat,dosen,
tukang becak, penipu,
semua sama rata
jika mataku tertuju
pada mangsa-mangsaku
Baru korona saja
sudah mampus
apa yang kau pikirkan?
namaku Korona
namamu siapa?
paling-paling kau cuci tangan
pasang masker
tapi aku menerawang di udara
yang kulihat usia tua
pengecut, pengecut
memang kau takut mati?
dunia kacau
bumi tak layak lagi dihuni
banyak isi bumi kering
lautan tercemar
manusia tak bisa diatur
manusia rakus
manusia memijak antar sesama
mengapa kau sibuk dengan Korona?
dia bermata dua,ngintip
mau kemana kau lari?
tak usah sok jagoan
korona,virus kecil saja sudah kao
vaksinasinya belum ada
rasakan dengan kekejaman dunia
mencekam dari ujung ke ujung dunia
sm/10/06/2020,Mdn
AKAN KE MANA CINTAKU KUALAMATKAN?
akan ke mana cintaku itu kulalamatkan?
jika tirai emas menghadang kedatanganku
walaupun beratus kertas bertinta kualamatkan
akan tak berguna
sementara dermaga cinta kuimpikan tertutup
sementara pintu langit terbuka
aku tak tahu apakah pintunya terkunci atau tidak?
hanyalah Tuhan yang tahu
apa isi hati dan kerinduan bertahun-tahun
kuarungi sepanjang selat melaka tak kering
sm/11/06/2020,Medan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar