UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Selasa, 23 Juni 2020

JERITAN MUSIM




Tembang musim nyanyikan musim
betapa banyak musim dinegeri pertiwi ini
di surau ada musim berdo'a
pun juga di gereja
di vihara
di pura
di klenteng
membiak bunga pengharapan
menerbangkan kesangsian dibingkai bianglala
atas nama deret ukur dan deret hitung

Suara yg telah terbungkam oleh jeritan
dan kepedihan bersemi disepanjang musimNYA

dikota-kota subur berjubel temboktembok curiga dan iri dengki
didesadesa budipakeri digilas suara dering hape
egoisme menata lelap dipelukan nurani

Pada nyanyian musim
atas nama undangundang ketidakpastian
silahkan menjerit
silahkan menangis
silahkan berteriak
mumpung masih digratiskan

Namun...
jangan bertanya atau heran..
sebentar lagi jerit tangis ditertibkan
harus berseragam
wajib mengenakan tanda pengenal
yg telah disediakan dikantorkantor pembajakan rakyat
tanpa alamat jelasNYA

Di nyanyian musim ini
atas segala kehendak bertindak
berebut mewarnai wajahwajah sukahati
seorang aku tersungkur membaca beritaNya

Masihkah aku, kau dan kita bangga membangkitkan peradaban baru yg penuh tanya
mendirikan syahwat nafsu
disepanjang waktuNYA
aku musim
aku tembang
aku nyanyian
aku .....
kehilangan tanya
pun juga jawaban
hanya musim nyanyian untukMU selalu

Karya : Putra Pengembara Azza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar