UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Rabu, 03 Juni 2020

Kumpulan Puisi Bung Kamal Nasution - PERADUAN



EDISI JEJAK LANGAKAH 11 TAHUN RUANG PEKERJA SENI 9 JUNI 2020


DIANTARA DUA SISI

Diantara dua sisi
Kau hadir menguak sepi malamku
bercerita tentang rindu dalam jiwa
mengurai setiap langkah perjalanan
waktu yang menggelayut rasa.
Rindu rupa
Rindu senja
Rindu malam
Rindu rembulan

Diantara dua sisi
Bersama fajar kau pun menghilang
melepas cerita luka jiwa yang membuas
berlari memacu waktu mengejar segala cita meski akhirnya luka
Luka bumi
Luka alam
Luka matahari

Diantara dua sisi
Kau hadir menghias malamku
bercerita tentang warna
dalam ruang sepimu
aku menunggu.

25052020 12:10
Bung Kamal Nasution



HARUSKAH

Tersentak aku disepertiga malam
menatap ruang yang begitu teduh
pada raut wajah beningmu.
Aku mulai membuka satu persatu
pada lembaran kisah

Aku sadar
meski sulit untuk menyatukan dua hari yang berbeda
Namun aku terus menyelam
dalam nya lautan asmara untuk mengapai mutiara cinta.

Bening bulir air matamu
yang menetes di senja hari
hantarkan aku pada sebuah ketegaran raga tanpa jiwa.

Kini...
Kembali aku melihat
senyum serta tawa kecilmu
sadarkan aku pada ruang ke egoanku
yang menantang terik matahari
dihari senja hingga aku terjatuh
mengelepar pada gelombang amarah
terhempas menentang amukan badai dihati

Haruskah pada angin yang bertiup
aku teriakkan senandung cinta
dimana aku rindu rasa rindu segala.
Haruskah aku bersembunyi pada sinar purnama yang rindu rupa.
Haruskah aku....

26April2020
Bung Kamal Nasution.



PERADUAN

Setiap detik
aku menunggu lelah nya malam
menjemput cerita pada batas kesunyian.
Setiap waktu
aku terjaga mengantar purnama
hingga fajar tiba

melepas angan
melepas mimpi
melepas segala rindu

Langitpun gelap tak tampakkan cahaya
Aku tersesat dibatas perjalanan
mencari arti sebuah kesalahan
menyadari kelemahan
mememgang sekuntum bunga
hingga layu sebelum di peraduan.

26April2020
Bung Kamal Nasution.



SYAIR RINDU

Ketika rindu membuncah
cari aku disudut lorong resahmu
Dalam rangkaian kata
melantun makna puisi jiwaku
menepis angan pada nyiur melambai

Aku adalah cerita pada syair rindu bersenandung di atas biduk
coba menahan ombak
bertahan pada tali luka yang tertambat.

25April2020,TBSU
Bung Kamal Nasution



DIK.AKU INGIN MENJADI PUISI

dik,
Aku ingin menjadi puisi dalam setiap langkah mu yang tertatih...
dik,
Aku ingin menjadi puisi dalam setiap perjalanan mu menuju aku...
dik,
Aku ingin menjadi puisi dalam jalinan bahtera cinta kita ..
dik,
Aku ingin menjadi puisi dalam sebuah tangisan bahagia mu...
dik,
Aku ingin menjadi puisi dalam nafas yang tersisa...
dik,
Aku ingin menjadi puisi dalam keseharian mu...
dik,
Aku ingin menjadi puisi buat kehidupan mu...
dik,
Aku ingin menjadi puisi ketika kau meninggalkanku...

Edisi Cinta yang tertunda
19052020 23:13
Bung Kamal Nasution



TERSENDAT JIWA
(Untukmu yang disana)


Ketuk hati hari ini
agar tergetar awan
membelenggu matahari
Menarik selimut mendung
yang kelam
Berkecipak semilir angin menerpa
tubuh menggigil pilu hati
dalam kesendirian menahan
segumpal jiwa yang tersendat
rasa...
Ingin berteriak
Ingin berlari
Ingin menggapai
Ingin dan ingin menepis
angan di malam hari
senantiasa mencari gelap
yang tak tampak cahaya...

Jum'at Subuh,15052020
Bung Kamal Naaution



LEPASKAN

Menggelepar jiwa
Lepaskan impian
Menikam kenangan
Lepaskan cerita semalam
Menilggalkan masa
Lepaskan genggaman
Melangkah pada kisah
Lepaskan segala...

Medan,15052020. 01:50
Bung Kamal Nasution



STACK
(Takkan Lagi)


Lelahku diam
Amarahku bisu
Tanganku kaku
Langkahku padu
Bahuku rapuh
Mataku nanar
Mulutku bungkam
Hatiku menghempas
Hilang rasa...
Hilang rupa...
Hilang warna...
Hilang cerita...
Tak bergeming membalut luka terpaku menunggu.

14Mei2020
Bung Kamal Nasution



TAK BERBATAS WAKTU


Disini..
Aku menunggu
Tak berbatas waktu
tak..tak..tak...tak..tak...
mengelayut langkah hilang
dalam bayang disimpang jalan
Hingga senja kau janji akan datang
Disini...
Aku masih menunggu diambang senja
di dalam ruang tak berbatas waktu
mencari langkah yang kemarin
tak...tak...tak..tak..tak..
Tak berbatas waktu
Aku menunggu
Disini..

18Ramadhan2020
Bung Kamal Nasution



WAKTU BERLALU

Ada detak yang menghentak
Kemarin
Hari ini
Besok
Lusa
Merentang jiwa
Menantang rasa berlalu tanpa kata

Ada detak yang menghentak
Sedari pagi
Sedari siang
Sedari sore
Sedari malam
Merentang angan
Menantang bias bersama waktu
berlalu rindu
menggelepar menahan
gejolak rasa dan kata
Masih menunggu waktu berlalu

Benhil,10Mei2020
Bung Kamal Nasution



KETIKA

Ketika
harapan menjadi batu
aku tak punya pilihan
Ketika
buih di lautan hanyut pecah diatas riaknya
aku tak mampu mempertahankanya
Ketika
jarum jam dinding berdetak
aku tak mampu menahannya
Ketika
aku tak mampu
Ketika
aku tak punya pilihan
Ketika
aku hanya mampu diam
Ketika
semua berlalu begitu saja

#Subulussalam
#GuratanMei2018
08Mei2018/2020
 Bung Kama lNasution



USAI SUDAH

Habis sudah cerita...
Tentang indahnya pesona
rindu malam tadi bergelayut gelora
seakan menggapai mega
bersama hembusan angin
mengantar rindu yang terkubur.
Kelana hadir mencari bahagia jiwa
dalam kesendirian malam
mematri rindu dinginnya embun.
Kini...
Usai sudah cerita
Usai sudah nestapa
Usai sudah rindu membelenggu
Bersama bulir embun pagi kelana berlalu melepas ruang segala rindu
jiwa yang tertinggal bersama waktu.

Malam,Mei2020
Bung Kamal Nasution



RONAMU

dik,
Masih seperti kemarin
Entah sudah berapa banyak
catatan harian yang tertulis dalam
ronamu
Sementara riak gelombang asmara
menghempas-hempas relung hati yang
masih membisu.

dik,
Masih seperti kemarin
Selalu mengeja segala rapalan peraduan
cinta yang tertulis di pinggiran kemarau
persimpangan.

dik,
Lihatlah labil bulan
di penghujung senja
Lelah biasnya menerpa biduk
di pinggiran pasir tertambat rindu yang
membuncah.

Medan,05-05-2020
Bung Kamal Naaution
(Untuk Istriku)
Selamat Milad 05-Meil-2020




HILANG DALAM BAYANG

Aku menerjang waktu
untuk sebuah kerinduan
Hingga dahaga di kerongkongan
Menggelepar dalam untaian kata
Berupaya menghilang dalam bayang
Melepas segala rasa
Melepas genggaman
Melepas rona
Melepas...
Meninggalkan kata di tepian telaga
sunyi tak bertepi..
.
05Mei2020 03:25
Bung Kama lNasution



ANAKKU

Anakku...
Jika kalian sudah merasa mampu untuk melangkah walau berat hati pergilah...

Anakku...
Jika sekali kaki kanan kalian melangkah
Jangan pernah Menoreh ke belakang....
Nanti Kalian lemah dan gamang.

Anakku...
Disetiap perjalanan pasti ada aral melintang
Jangan pernah Menangis bila tersandung
Bangkitlah meskipun terseok-seok tetap pegang erat Tiang Keyakinan yang sudah Ayah tancapkan sedari dulu.

Anakku...
Jadilah yang terbaik diantara yang baik.
Mantap kan Langkah jangan hiraukan Ayah yang telah tertinggal jauh di belakang
kalian adalah Matahari kecilku
yang senantiasa menyibak cahaya pelangi pada ruang dan waktu.

Lukamu Lukaku
Semangatku Berpendar.

Titisewa,24April2020
Bung Kamal Nasutiom



TERBANGLAH

Terbanglah...
Ada yang tersirat sebuah ketegaran
pada keutuhan sayap
kokohnya cengkramanmu
mengantar pada cakrawala
menentang terik matahari
menyambar dan melumat segalanya.
Terbanglah...
Tunjukkan pada semesta bahwa kau mampu
menepis jiwa yang terbelenggu.
Semoga..."

Medan,29April2020
Bung Kamal Nasution



MENGAPA HARUS SEMBUNYI

Begitu Jauh...
Kau Berlari Mengejar Impian
Lewati Batas Cakrawala Akhirnya
Membentuk luka.
Murung Wajah Pungguk Bertanya-tanya Pungguk Bertanya-tanya kemana Jingga...
Mengapa
Harus Bersembunyi Pada Waktu
Padahal Esok Akan Kau Semai
Cerita Pada Langit
Menitipkan Rindu Yang Begitu Dalam
di Tepian Danau
Sudahlah...
Mengapa Harus Sembunyi
Sudahlah...
Tampakkan Pada Pungguk
Yang Merindukan Purnama.

P.Siantar,21April2020
Bung Kamal Nasution



ADALAH CINTA

Adalah Cinta
yang melahirkan kenangan
Adalah Cinta
yang bisa membuat tangis
Adalah Cinta
yang bisa membuat tersenyum
Adalah Cinta
yang memang datang hanya untuk menyatukan dua hati yang berbeda.
Meski sulit namun
Itulah keabadian Cinta
Meski terkadang dusta yang diterima.
Namun....
Cinta itu Indah pada waktunya.

Benteng Hilir,23April2020
Bung Kamal Nasution



RINDU RUPA

Mengapa meski membendung kata.
Jika Bulan enggan tampakkan sinarnya
Sementara ombak menghempaskan riak
pada dinding karang.

Purnama merajut
bias kelam
Tatkala awan menyelimuti cahaya
Punguk merindu rupa.
Nanar....
Gelora menggelayut senja
Hilang...
Tak tampak jejak
Ada tak berasa
Karena kata tak lagi bermakna
Melepas rindu pada malam berlalu.

Tanjung Morawa,19 April 2020
Bung Kamal Nasution



MENYEPIS ANGIN

Malam
terasa gerah
Embun tak jua turun
di dedaunan
Malam
melebur warna
Gelap menyelimuti
cahaya

Malam
telah merampas bulan
Termangu menunggu biasnya
Malam
Menepis angan
Lepaskan Sukma yang menggelayut

Bung Kamal Nasution,April 2020



RINDU AYAH

Ayah...
Lirih air mataku menahan tangis ketika menulis surat ini
Disini aku tak mampu berbuat banyak
Memeluk...
Mencium...
Bercanda...
Semua tidak bisa lagi Ayah.

Jatuh air mataku tak terbendung lagi
Membasahi lembaran kertas ini Ayah.
Datanglah Ayah pada malam tidurku
Sekali saja...
Agar lepas rinduku bersamamu
Agar bisa aku memelukmu
Agar bisa aku mencium
Agar bisa aku bercanda denganmu
Walau selepas mimpi.

Ayah...
Pintu Ramadhan sejenak lagi akan terbuka
Ayah datang ya...
Aku hanya mau menunjukkan bahwa aku udah bisa baca doa
Surah Al - Fatiha...
Surah An - Naas
Surah Al - Ikhlas
Dan aku yakin Ayah tidak menjewer telinga ku seperti dulu lagi,dan aku yakin pasti Ayah tersenyum..

Ayah...
Aku Rindu..
Rindu Ayah...

Datanglah sekedar melepas rinduku Ayah...
Marhaban Ya Ramadhan

Ayah....

TBM,18 April 2020
Bung Kamal Nasution
Marhaban Ya Ramadhan
Kembali Fitrah




DIPERSIMPANGAN

Wahai pujangga
Masihkah membelenggu rasa
Merajut kesedihan diruas jalan
Gelora yang tertahan mengeras batu.

Kelembutan sang bayu tak melunakkan
Indahnya kata tak meluluhkan
Bahasa tubuh tak lagi menjadi kata.

Wahai pujangga
Dimana...
Kemana...

Meskipun berada di satu musim yang sama
Meskipun berdiri di langit yang sama
Tapi tidak di persimpangan yang sama.

Dipersimpangan ini
Hanya bisa menunggu hadirnya senyum pujangga meleburkan segala rasa...

Medan,18042020
Bung Kama lNasution



AKU SEDANG MENULIS AKU

Aku Sedang Menulis aku
Dalam langkah ada rasa
Jiwa yang terluka...
Jiwa yang meronta...
Jiwa yang tertinggal...

Jadikan kenangan
Aku sedang menulis aku
Tersandung dalam buaian
Tegak berdiri dalam keterbatasan
Bertahan pada keyakinan.
Merebak segala kata
Menjadi sebuah karya

Dimana rasa
Ketika aku menulis aku
Pada luasnya warna bertanya
Dimana angin...
Dimana air...
Dimana api...
Dimana tanah...
Dimana sir...
Dimana hati..

Aku sedang menulis aku
Rindu menentang hati
Menangis segala harap
Puja segala resah
Terbuai segala kisah
Aku..
Menulis..
Aku...
Hari ini aku menulis aku tanpa aku

17 April 2020 03:00
Bung Kamal Nasution



LELAH

Pada Malam Aku Bertanya
Pada Bintang Aku
Menyapa
Pada Bulan Aku Merindu
Pada Masa Aku
Menghitung Waktu
Pada Gelap Aku
Menggores Warna

Dimana Aku Bertanya
Dimana Aku Mencari
Dimana Aku
Lelah Sudah Menapaki
Batas dan Ruang Waktu
Lelah Aku Menggapai
Bayang Pada Gelap Malam
Disini Aku
Masih Menunggu.

Bung Kaman Nasution
Marelan,12 April 2020



INGIN AKU UCAPKAN KATA CINTA

Ada rasa tak percaya.
Ketika aku melihatmu.
Diruang senja ini ingin aku ungkapkan kata cinta buatmu.
Namun...
Aku tak mampu karena aku merasa bukanlah pujangga.

Melewati ruang dalam kebersamaan.
Dalam bayangan jiwa seakan ingin meledak dan memaksa ingin ucapkan kata cinta buatmu.
Selalu saja ada yang mengganjal di tenggorokan ini.

Maaf kan aku...
Dalam senjanya ruang dan waktu masih menahan rasa ingin ucapkan kata cinta buatmu.

Senin06April2020/02:35
Bung Kamal Nasution



IMPIAN SEMU


Lelah Aku Berlari
Dibawah Purnama.
Mengejar Sudut Cahaya
Yang Membelenggu Jiwa.
Tersengal-sengal Nafas
Mencoba Bangkit
Mengapai Segala Harap.
Menggantung Impian Pada Sinarnya.
Akhirnya...
Dingin Membalur Tubuh
Cahaya Purnama Berlalu.


Bung Kamal 12/01/2020.



CATATAN


Sebuah catatan
Kemarin
Melepas angan
Dimana jiwa membalur
Ada gejolak yang melemah
Tak leluasa
Menggenggam cahaya
Menyentuh pelupuk mata.
Kau lemah nalar
Kau juga lemah rasa
Dan kau juga lemah berkata-kata
Aku juga lemah
Dalam sebuah catatan
Melepas bayang.

Taman Budaya Sumut
Bung Kamal Nasution 07 April 2020



CERITA PURNAMA

Mengapa Perenjak tak membawa berita
di purnama malam ini
Sementara angin akan menyeret awan menyelimuti cahaya purnama
Berdiri aku menanti malam
tak bergeming bersama embun
yang membalut tubuh
di bawah purnama.
Adakah fajar yang membawa kabar berita...

Bung Kamal Nasution
13/06/2020.

BUNG KAMAL NASUTION

Tidak ada komentar:

Posting Komentar