EDISI JEJAK LANGAKAH 11 TAHUN RUANG PEKERJA SENI 9 JUNI 2020
AKU DAN JO
Jo,
Berpura puralah bahagia saat berada di sampingku untuk sesaat saja
Mari kita tipu hati kita dengan pura pura saling cinta
Kita tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa tertawa meski air mata berderai dalam jiwa
Biar mereka mengira kita adalah pasangan yang sempurna
Jo,
Lupakan sekejab dendam yang membara di dada kita
Kita nikmati senja ini dengan minum teh bersama
Biar jingga jadi saksi bahwa kita memiliki sisi manusiawi
Kita berdamai dengan ego kita
Sebelum kita saling tikam dan jadi seteru seperti biasanya
Jo, kita memang pasangan paling bangsat di dunia
Gk, 20200601
(Genoveva Manuhara)
MALAM DURJANA
Lalu siapa yang peduli
Saat hati berdarah
Dan detak jantung terhenti
Rindu ini tak lagi punya arti
Ranting kering patah tergapai mesra
Dalam pelukan cinta penuh dusta
Saat ikrar suci terkoyak di malam penuh durjana
Keranda cinta tersedia penuh taburan kembang siksa
Dan alunan improla menangisi hati yang mati terkubur abadi
Gk, 20200622
(Genoveva Manuhara)
UNTUK ANAKKU
Nak, sini duduk dekat Ibu
Kubawakan segenggam harap yang kucuri dari bukit bukit doa
Yang kubangun dari ribuan pinta atas namamu
Bulan dan bintang akan jadi hakmu
Dunia dalam genggam tanganmu
Nak, peluk Ibumu
Jangan kau lihat ringkihnya bahuku kurusnya tubuhku
Lihatlah nyala di dada kiriku yang sanggup membakar jiwamu
Jangan kau lihat mataku yang penuh dusta
Tapi lihatlah putihnya hatiku dalam memperjuangkan hidupmu
Nak, jangan pernah bermimpi
Karena semua mimpi harganya tinggi dan tak terbeli
Kemerdekaan dan kedamaian pun telah tergadai di bawah kangkang Tuan jalang
Nak, mari kita jalani hidup ini dari hari ke hari
Biarlah kesusahan sehari cukup untuk sehari dan kesusahan esok ada sendiri
Mari nak, kita melangkah bersama berbekal iman yang tumbuh ramah di dada
Lihatlah gerbang masa depan telah siap menantimu
Pada jalan yang membentang ada tawamu di sana ada tangismu di sana
Lewat kokoh lenganmu raih cita yang kau bentangkan
Jangan biarkan tenggelam meski mentari lepas terbenam
Gk, 20200620
(Genoveva Manuhara)
IBU
Engkau telaga tenang menyejukkan
Penuh kehidupan dan kedamaian
Tempatku membasuh lelah setelah jauh berjalan
Engkau rembulan yang tak pernah padam
Begitu juga hatimu
Menyalalah terus menerangi hidupku yang sedang mengalami masa suram
Selamat ulang tahun Ibu
Setangkup asa kuhadapkan pada-Nya
Jangan pernah hujan turun dari matamu
Karena kirbatku takkan mampu membendung dukamu
Matahari jangan dulu tenggelam dari wajahmu
Sebab terangnya jalanku tergantung ridhomu
Gk, 20200613
(Genoveva Manuhara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar