EDISI JEJAK LANGAKAH 11 TAHUN RUANG PEKERJA SENI 9 JUNI 2020
KETIKA TITIK KEMBALI BERTANYA
By, Aulia Camar Biru
Hari bermula tiada terduga
Langkah kaki hanya menyusur saja
Arah tuju sudah terbaca
Tapi tujuan entah di mana
Pada kalimat dia bercerita
Mungkinkah koma akan meneruskannya
Sebab tanda baca tiada yang bersedia
Haruskah titik mengakhirinya
Jangan pernah mengungkap kata
Biar bisu membentenginya
Aksara tak harus diumbar semata
Lukisan jiwa mewakil semua
Ketika titik kembali bertanya
Kata perkata merunduk saja
Kalam bisu menyaksikan jua
Hingga malam menjemput kelamnya
Ketika titik kembali bertanya
Tetapkah bisu dalam buainya
Alam semesta tak membuka kata
Jalan Ilahi menentukan cerita
ATC Tanjungbalai, 04 Maret 2020. 00.42
Post, 1 Juni 2020. 08.19
PANCASILA
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kita mengakui itu
Dan percaya penuh terhadapNya
Sebab kita mengimaniNya
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Masih adakah itu?
Apa kau ragu
Mengapa ada tanda tanya di otakmu
Persatuan Indonesia
Apa itu mungkin?
Kenapa ada keterkotakan
Juga ada pemblokan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Semoga itu tetap ada
Agar rakyat tidak menderita
Kesejahteraan merata
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Aku ingin itu ada
Engkau pun juga
Kita dan mereka mengharapkannya
Tanjungbalai, 1 Juni 2017
Aulia Putry Manurung.
TANJUNGBALAIKU
Bunga rampai dijual orang
Harum semerbak kembang melati
Tanjungbalai si kota kerang
Kapankah tuan datang kemari
Lagu indah buat kotaku tercinta
Tanjungbalai dinamai dia
Indah tanjungnya
Luas balainya
Masyarakatnya ramah menyapa
Senyum simpul selalu di bibirnya
Tiada sombong di dada
Persaudaraan erat terjaga
Balai yang terletak di ujung tanjung
Sudah tertulis di sejarahnya
Jikalau tuan hendak datang berkunjung
Pasti enggan buat melupakannya
Mari semua kita menjaga
Tanjungbalai kota tercinta
Pusaka sejarah budaya bangsa
Adat resam melayu aslinya
By. Aulia Putry Manurung
Tanjungbalai, 26 Desember 2017.
22;49
Colek
Pak Ahmed El Hasby
Pak Syamsul Rizal
Ayah Hmyunus Tampubolon
Juga Dewan Kesenian Tanjungbalai
TENTANG PAGI DAN RASAKU
Pagiku menyapa mesra
Semburat jingga yang indah merona
Walau tidak serupa pada jiwa
Yang ada kegundahan di sana
Biarlah cerita pagiku ceria
Tak mengapa senyumku tak tersungging di sana
Andai mentari akhirnya enggan menyapa
Tapi hidup tetap punya cerita
Tuhan Yang Maha Kuasa
Inginku merasa seperti mereka
Tertawa, becanda dan berseloka
Tiada duka dan gundah gulana
Pojok pagiku, 20 Desember 2017
AACB
UNTUK SESEORANG.
Untukmu yang kusebut seseorang
Kebodohanmu menghancurkan diri
Keegoan yang tak beralasan membuat nyawamu tersia sia
Semua akan jadi petaka
Cobalah bercermin pada diri
Seperti apa posisi diri
Seorang peri atau iblis penjilat api
Terlalu kalau dihayati
Untukmu yang kusebut seseorang
Basuh dadamu dengan air kesabaran
Buang semua murka yang kau terima dari mereka
Sebab ini bukan kisah manusia yang mulia
Sujud dan mohon ampunlah pada-Nya
Sebelum petaka menerpa jiwa
Karena semua telah teraniaya
Oleh fitnah yang kau tebar di dada
By. AACB
Aulia Putry Manurung
Penghujung hari, 29 Desember 2017
#AuliaAksaraCamarBiru
ISTIMEWA CINTA
Saat pagi menyapa
Tika raga bermain mesra di kopi cintamu
Sentuhan bibir lembut menyentuh tepi gelas
Begitulah dahaga, memuncak tenggorokan
Tanpa sungkan bibir melumat beningnya
Sruput manja di bibir saat sentuhan menyapa
Melingkar jemari sentakan rasa
Menikmati hangat cinta di air asmara
Tatkala sepotong harap mulai menghampiri bibir
Sentuhan cinta mulai melumat manja
Hebatnya cinta
Tersembunyi di antara pelangi bibir
Indah warnai penikmat imaji yang tersaji luluhkan suasana
Sampai sentuhan terakhir pada gigitan manja
Nikmatnya kemesraan rasa masih terasa syahdunya
Harap 'kan datang pada jawab keinginan
Dari kenyalnya bibir
Akan sebuah asa yang tercurah pada cinta dan asmara
Lemah gemulai lembut serta gaya
Tika lidah;lincah basahi birahi
Dahaga cinta aka semua rasa
Tercipta saat semua berada di puncak klimaksnya
Biarlah kusentuh lekuk tubuhmu
Agar tercipta mikro cinta yang hakiki
Hingga kegersangan yang melanda jiwa; menjelma menjadi
kesejukan nirwana
Siraman elegi menari di pelantaran hati
Lembah hijau; berbunga
Mekar putik terpelihara karena hati yang mencinta
BY. Aulia Putry Manurung Double A 01072018
Bilik Cinta, Awal Juli 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar