Jumat, 03 Mei 2019
Kumpulan Puisi Isa Suhanda - SASTRAMAN
SASTRAMAN
260419
oleh Isa Suhanda
Kepada Yang berdiri
di gendongan tengah malam
"Mujur sekali nasib ini SIS"
Kata yang tak tersampaikan sekian kali
Ada dulu kesatia "Moe" yang kini yakini,
Yang mampu merubah air mata menjadi liur
Yang menatapi pagi
Kata SAHAJA' -
"SAJA" yang punya
Berbekal ingatan ia melangkah
Kedua kakinya terkubur baitul - baitul
Kedua tangan dia mencengkram
di setiap ubun rumah
Di anggap TUA
Karena oleh semua umatnya
Keriput wajah yang jadi abu
Apa bila di sentuh
"Minggir!" Dia juga yang punya jalan
Lintasan kata - kata yang tak ter ELANG kan.
Tanpa melihatnya Kau mengingat DIA
Dan Tanpa melihatnya Engkau mengingati Dia
NASIB
00:30
120519
Bilamana...
Aku berdiam
Bungkam renung
Aku yang memperjuangkan semuanya
Sendiri,sindiri!
Aku menyindir
Bau harum
Keputusan Asa
Cuma setiap pagi
Setiap setiap melakukannya
Jawabannya
Sindiri kata.
Yang dilarang
An-anack Minna RA
Naum...
Bicarakan sambil melihatnya
Zam-zam...
Zam-zam
Mengalir mahrah RA
Sedenyut dengan,
Jangan-jangan
Api kekhawatiran
Buatan buat aku,dariMoe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar