LAYAR TERKEMBANG
Karya : Siamir Marulafau
Di layar itu ada ukiran
Yang merangkul tinta pena
Menyatukan ragam pikiran
Menyulam kecerdasan
Terbingkai syair
Merangkul hati yang bengkok
ke hati yang lurus
Lempang, lempang ...
Bila layar tergulung dan tak berkembang otak pun terhempas
Dunia gelap karena bintang tak berkedip lagi
Langkah pun terhenti, tersanjung di karang tak berpilar
Dan di sana tahu betapa tumpulnya pisau yang tak diasah
Keprik, 27.09.2022
HUTAN YANG BUNTU
Karya : Siamir Marulafau
Di hutan itu banyak pohon
Ada sungai
Ada tebing
Ada jurang
Ada tanda kehidupan
Ada tambang emas
Sungainya tak mengalir
Jurang dilalui terjal
Pendaki gunung pun bingung
Apa yang disulam bila masuk di hutan ini
Tak ada cahaya
Hanya nyamuk berkeliaran yang menggerogoti darah segarku
Minyak bensin pun tak tercium
Entah apa kenderaan yang dipakai menerobos hutan ini
Semua yang lalu lalang hampir bunuh diri
Karena raja hutan tak tahu jalan dilalui
Kepri,26.09.2022
BISIKAN ALAM
Karya : Siamir Marulafau
Alam itu berbisik
Di kala langit mendung
Aku hanya menatap dari jauh
Jembatan terbentang
Akan ke mana jalan dilalui
Seiring air tenang menghanyut dalam lara
Mengukir kesan dalam sejarah
Dituangkan dalam pikiran
Mengapa aku sampai di negeri orang
Esok lusa belum tergapai
Di pelataran senja menyulam bisikan yang tak dapat dielakkan
Walau aroma alamnya tak begitu bersahabat
Percikan airmu mendesir di sepanjang jalan ditempuh
Biar hujan emas di negeri berkunjung
Di negeriku, hujan batu dijunjung
Tapi setia selalu dalam negeri lahirku
Karena negeri itu pujaanku
Medan, 16.10.22
BERPALING
Karya : Siamir Marulafau
Seandainya aku bumi
akan kuperas jasadmu
Seiring kau tak berbisik padaku
Kau hanya menyulam rembulan tersenyum
Sepanjang kau duduk di atas kursi goyang
Mengapa kau tak melirik pada rumput kering
di bawah pohon rimbun
setetes air pun tak tersiram
Sampai tanah pun kering pecah berkeping- keping
Aku hanya menilik pada janji dan sumpah serapah
Dilontarkan di atas bumi Tuhan
Janji terhempas di atas karang tak berpilar
Membuat kehancuran dari masa ke masa
Medan, 16.10.2022
PERHITUNGAN
Karya : Siamir Marulafau
Aku berbincang dengan bilangan hari-hariku di dunia fana
Kadang bulu kudukku naik ke langit ke 7
Bila teringat dosa-dosa bergelimpahan
Apakah jasad ini teraniaya
Hanya Tuhan yang tahu
Dosa itu sungguh tersembunyi dan tak berbunyi seperti tong diketuk baru bunyi
Di akhirat terurai dan berkata:
Aku datang untuk berhitung
Hanya tetesan air mata mengalir
Minta ampun pada Tuhanku
Tapi tak ada jalan dilalui lagi
Pintu tobat hilang sudah ditelan zaman
Akan ke mana aku Tuhan
Kau di dunia bagaikan raja
Mengaku Tuhan
Tak salat, tak puasa tak zakat, tak sedekah, tak salat jumat
Sok kaya, sok berilmu, sok tahu, sok pintar, sok punya jabatan , sok segalanya
Kau harus menemui malaikat Malik penjaga neraka
Medan,17.10.2022
DI BALIK KACA
Karya : Siamir Marulafau
Aku berbincang pada kaca
Sepertinya tak ada yang tersembunyi
Jika fakta berbicara
Sebesar zarat pun akan tahu
Akan ke mana kau membelok
Semua gerak dan langkahmu terekam
Dari muka ke kiri, ke kanan apalagi ke belakang
Akan ditulis seutuhnya
Medan, 17.10. 2022
SEPENGGAL PUISI KETULARAN
Siamir Marulafau
Bukan kirina tapi Corona
Membias disetiap sudut kota
Virus mematikan jiwa
Mengapa kau datang ke sini?
Ulahmu buat manusia susah
Gelisah terus
Mencekam di udara Tuhan
Mencegah hasrat
Dunia panik
Entah mau ke mana?
Tanya pada rumput bergoyang
Itulah dunia mematikan
Corona, nama Virus menyebar
Manusia ketakutan
Baru satu wabah
Satu planet tak bersinar
Jika demikian, tanyalah pada gunung
laut, sungai
Dunia sepertinya tak berarti
Jika jasad digorogoti Corona
Apalah artinya hidup bermewahan
Pangkat setinggi langit
Rumah bagai istana Ismail
Istri bagai bidadari
Makan enak terasa pahit
Pendidikan tak menentu
Ditutup karena Corona
Daring google jadi sasaran
Moralitas kolaps
Ibadah ke mesjid ditiadakan
Jumat terancam
Tak terkendali
Membuat Tuhan bertambah marah
Jangan biarkan udara ini kotor bagai comberan parit
Tuhan akan berpaling
Harus membaca dalam diri
Siapa salah dan disalahkan?
Kota wuham tersenyum
Melambaikan tangan sambil bercakap :
Sama-sama kita rasai
Itulah rintihan pedih tersulam disetiap negeri
Tak ada hujan, tak ada angin
Petaka dunia meluncur tanpa basa basi
Jika tak tahan keluar di bumi ini
sm/18/03/2020, Medan
CORONA VIRUS
Siamir Marulafau
Virus korona tidak seperti kuman
Muncul seperti hembusan angin di udara Tuhan
Apa yang akan terjadi jika semua datang untuk mati?
Tidak ada vaksinasi dengan obat-obatan kematian
Biarkan hidup ditenangkan
Tanpa panik menyerang semua
bahwa dunia ini dipertanggungjawabkan untuk menjadi kejam
Yang perlu realisasi di antara
Virus korona tidak seperti kuman
Ini akan menyebar di udara Tuhan
yang membawa bencana bagi siapa yang disukainya
Tanpa memiliki belas kasihan
Untuk kutukan mengingat
Bagi mereka yang berada dalam dosa
Hidup akan kacau tanpa obat-obatan untuk disembuhkan
Seperti apa kehidupan yang akan terlihat?
Jika virus korona sengit seperti singa di hutan kehidupan
Di mana aku datang untuk tinggal?
Apakah dunia ini tepat untuk hidup?
planet yang diciptakan untuk makhluk yang disucikan
Tanpa kerusuhan, tanpa konflik
dengan makanan sehat untuk dikonsumsi
Siapa yang akan disalahkan?
Itu adalah fenomena faktual
Gejalanya diakses serius
Tidak ada suara yang diklaim benar
Apakah Anda atau saya, tetap menyadari di antara
Kesadaran untuk duduk di atas virus baru yang akan datang
Ini akan menjadi kemuliaan Tuhan
Jika semua ada di tangan Tuhan
Mahakuasa akan tersenyum di langit biru
Jika semua tidak sia-sia
tetapi beberapa benar-benar tidak berhubungan dengan dorongan Tuhan
mungkin membawa daya tarik fatal bagi sebagian orang
disebabkan oleh makhluk-makhluk yang paling hebat
Harus ditangani pada peristiwa dunia
Berbicara dan menjaga dunia ini sebagai pemiliknya
Terima kasih kepada YME atas ciptaanNya
Mungkin tidak membawa keinginan besar untuk mencicipi
Semua yang ada di bumi sebagai apa yang Anda sukai
Tapi tidak semua itu dapat digenggam
yang memiliki aturan tertentu untuk bertindak
tidak seperti aktor di panggung
Terlalu banyak berpikir apa yang dikatakannya dalam ayat-Nya
Yang membuat kehidupan terbaik hingga akhir
Ini benar-benar cinta yang dibangun
Padahal Tuhan tidak akan mengirim virus untuk membunuh
sm/03/03/2020
TAHUN BARU 2020
Siamir Marulafau
Biarkan Desember pergi
Untuk bertemu dengan yang baru segera hadir
Sejauh ini kehidupan menjadi seperti mutiara
Di bawah batu-batu di bawah laut
Jaga hidup tetap sehat
Yang membawa rezeki yang baik untuk semua
Hindari kekejaman untuk menormalkan
Kemanusiaan membutuhkan kedamaian
Biarkan Desember pergi
Selama dunia ini memberikan kebahagiaan
Untuk membuat semua berada di surga
Dari pada rusuh muncul damage
Itulah fakta dalam gambar kami
Untuk mengirimkan kebaikan di antara
Dengan tidak memiliki konflik dan pembunuhan
Dari setiap pria perlu meminta maaf
Tetap berteman untuk semua makhluk
Untuk kehidupan yang lebih baik di tahun baru
Bahwa langit biru akan tersenyum
Dan bumi tidak akan menangis
sm/31/12/2019
APA ITU KARYA SASTRA?
bersastra adalah homo fobulan
bersastra berkarya sampai akhir zaman
bersastra bergelimang dalam seni
melukiskan aspirasi ke sangkar langit
menuaikan hasil aspirasi tinggi
merendahkan rasa arogan dalam berseni
bersastra berjiwa besar terhadap kritik
emosi ditahan sampai ke langit tak bertepi
bersastra berwawasan luas tergapai sudah
dalam hati
bersastra bukan untuk diri pribadi seiring
umat dunia mengkopi dalam batin
menerapkan dalam diri sampai sinar
mentari menyinari bumi
bersastra mencuapkan ikrar pribadi
tersirat makna menguat dalam batin
seiring aksara bersatu dalam jiwa
bersastra berkarya sepanjang nafas
ditelan tidak bumi diam
aku berlindung demi nama Tuhan
sebagai pencipta bumi di saat puisiku
terhempas tidak dengan gelombang
tsunami berpasrah diri akan puitis
kuselami sampai lautan kering
Oleh :siamir marulafau
sm/24102013
SENJA YANG KABUR
meskipun senja kau curi
kau alihkan ke tangan lain
namun wajah senja
di taman firdaus kita semai
kan membahana dalam
relung sepanjang pikiranmu
hanyut tidak dalam lumpur
lalu sekarang aku terhempas
di celah batu karang terjal
seirng lautan tergapai tidak
menampung kerindanku karena
percikan ombah dengan derai
menghempaskan harapanku
lagi tidak menuaikan kebebasan
diriku bersemayam dalam
kalbumu,bukan berarti kau
kejan terhadap diriku taoi
kodrat alam pikirn mendobrak
rasa bahagiaku
meskipun kau masih tetap
merindukan senja-senja kau
emban dalam pilu namun kau
mengharap tidak akan kehadiran
jiwa ragaku karena kau
membayang tidak lagi dalam
dunia fana kujelajahi sampai
akhir hayatku
Jangan kau salahkan aku
tergapai tidak hasrat,cita-citaku
di taman firdaus kau tanamkan
dalam relung karena kau sembur
dengan angin spoi-spoi sampai
ke dasar laut tak dapat dikail
Oleh : siamir marulafau
sm/24102013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar