Selasa, 04 Oktober 2022
Kumpulan Puisi Maks Onesimus Talan - AKU PANDANG PENEBUS
AMBOI
Maks Onesimus Talan
Amboi, alangkah sejuknya udara di pagi hari
berselimut embun mencair berseri kemilauan
merdu suara burung riang menambah ketenangan
pada asma Tuhan sudi dituturkan kembali
Amboi, alangkah indahnya awan di langit lazuardi
melewati bukit dan gunung kenikmatan
yang melukis bianglala melengkung berpelukan
bersahaja dalam cinta indah lestari
Amarah jangan sampai matahari terbenam
wasiat terkemuka akrab hingga kini
menjangkau nasib manusia yang selalu karam
Ada baiknya hidup penuh kagum
menutrisi jiwa dalam damai
rela hati memancar tenteram
***
Tublopo, Selasa 041022
Salam Seniman
MANIFESTASI
Maks Onesimus Talan
asal ada, kecil pun pada
sekian itu belum cukup juga
suatu manifestasi ketidakpuasan
meluap kekecewaan memperburuk keadaan
asal ada, kecil pun pada
sekian kenyataan segala menjadi
suatu manifestasi kemampuan
duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
asal ada, kecil pun pada
sekian waktu boleh berwujud
roda penghidupan berputar sekali
cukuplah persediaan bergerak hari ini
esok berganti berpuas diri mencari lagi
entah dalam untung ataupun malang
***
Tublopo, Senin 031022
Salam Seniman
BERGADANG
Maks Onesimus Talan
betapa nikmat segelas kopi
kental melekat keras terhidang
segar sajian satuan berlambang
pagikan malam mengatasi sunyi
adat menjangkau tiap generasi
menembus sekat zaman melanang
kesatria lahir batin membumbung
tergantung lalu menjulang tinggi
padi menguning dipandang berisi
nasihat tetua abadi diamanatkan
baik merunduk segala menjadi
berlipat ganda loyang setangkai
nikmati kesenangan, segenggam ketenangan
sempurna serumpun mengupih budi
***
Tublopo, Minggu 021022
Salam Seniman
AKU PANDANG PENEBUS
Maks Onesimus Talan
Suara doa berjuta-juta
dalam resah dan ketidakberdayaan
menderita dalam nyeri kelemahan
sebab masih terbatas manusianya
Bersandar dan berbaring, tak puas merenung
hari-hari dilalui menyeru lagu pilu
dinyanyikan dalam sengsara tersendu
mengembara dan mencari, ke kubah berlindung
Segala kemungkinan bisa terjadi
menjelang akhir zaman dalam percetakkan
perlahan mengalir lantunan doa menyoraki
Aku pandang pada Penebus
tersalib; berkorban tanpa perlawanan
mulia agung mahkota Kristus
***
Catatan:
Puisi untuk kalangan sendiri... harap maklum
Tublopo, Minggu 021022
Salam Seniman
MENCARI TUHAN
Maks Onesimus Talan
Detik waktu berlalu meninggalkan
Kemarau mendera getir kegersangan
Tanaman semusim menyembunyikan daun
Kering menahan lapar segala organ
Terbata lisan datang menghampiri
Cercah hujan rintik-rintik merinai
Terasa senang tak henti-henti
Sejuk riang memecah sunyi
Rintik doamu menjadi madah
Harta iman harga tak berubah
Harta jiwa berkat tak beralih
Mencari Tuhan dengan tulus hati
Agar kehidupan pun tak dicaci
Agar jalan lurus tak ternodai
***
Tublopo, Sabtu 011022
Salam Seniman
TERLAMPAU SAYANG
Maks Onesimus Talan
hujan halau mentua menjemput sisa sisa air dalam perigi
dan daun daun terlampau sayang pada tangkainya
lelap turun kehabisan energi
membawa sendu hujan panas
tanah keasaman retak menganga
dan daun kering berkolase menutupi permukaan itu
hujan baru saja mencium bumi
sore yang jingga mencuri pandang
gelap bersanding mengikuti mentari
semburat merah tunduk termenung
aku tertawan dalam gelap
memanggil cahaya yang tersembunyi
datang acak mimpi mimpi
sesekali senyummu tersungging
pertiwi terlelap ijinkan istirahat
di balik aksara menjual romantisme
pesona lain tersentuh mata harapan
lamunan meremas dada terkoyak
***
Tublopo, Rabu 280922
Salam Seniman
HUJAN DUKA
hujan tak pernah memilih kepada siapa rintik rintiknya dicurahkan
jatuh bersetubuh dengan semesta dalam kemesraan
yang dinobatkan selama musim berjalan
menghapus kegersangan panas setahun
percik air hujan membasahi
jejak ditabur menepis sepi
mengalir di pelupuk sunyi
air matanya sendiri
detik duka, tak ada yang tahu
musibah yang dialami
sudah terjadi
duka nestapa menyusahkan hati
menghujani jiwa yang ditinggalkan
berpanjang kalam dalam pengembaraan
***
Tublopo, Selasa 270922
Salam Seniman
RODA BERPUTAR
Maks Onesimus Talan
1//
menjaga Pancasila
menjaga Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
menjaga Bhinneka Tunggal Ika
ketiga semboyan kubawa berlari
berlari hingga hilang pedih peri
butir-butir kini kurang bertenaga
nyaring tinggi suara orkes beracara
memediasi telinga, menata kata-kata manis
menebar data menambah angka malas
masih berlari ikhlas itu
berat kerelaan melepaskan
berlari menuju tiba, menyia-nyia
masih berlari ikhlasmu
berat kerelaan melupakan
banyakan jatuh ke tanah airnya
hilang api dan abu tidak jadi apa-apa
jernih dari luar segala nampak
berlomba rasanya sejenak
memberi warna enggan disapa
2//
ikhlas beroda sudi tertuang
berputar-putar segala yang tahu
kekosongan hati kenang berlinang
meredam gelora api cemburu
ikhlas mengais hampa
sunyi bertepi lautan rahasia
jutaan detik terbuang sia-sia
mati-matian menebar pesona
ikhlas berlari dalam semu
menerima hancurnya hati
pasrah menanti siapmu
rela seterus dipahami
***
Tublopo, Rabu 280922
Salam Seniman
UNTUK DISYUKURI
Maks Onesimus Talan
dalam celupan cahaya purnama
diterjemahkan sepasang mata
menunggu datangnya sapa
berbalut doa bahagia
atas nama cinta
di atas sebuah kertas raga
malam penuh dengan aroma
dituliskannya kembali oleh rasa
lagi ketulusan memberi ketenangan
dan kenyamanan menjadi alasan
untuk modal menebar kebaikan
pada detik-detik kerinduan
menyulam cahaya kenangan
tergenang ia sendirian
***
Tublopo, Selasa 111022
Salam Seniman
AKU YANG GARANG
Maks Onesimus Talan
dari yang garang keluar kekuatan
dari yang gemar keluar penghasilan
semisal itu jiwa jiwa berpatungan
larut sahaja tak surut kearifan
kamu ceria, penuh harapan
kamu pemberani, keheroikan
aku kini garang terbilang mengobarkan
tidak juga kau paham cara menggarangkan
tetapi akar menyehatkan batang
di musim gugur yang setia datang
basah oleh embun riang berkembang
aku manusia tak buas tapi garang
menyala siul gundul balik menjulang
siasati saluran semangatmu berjuang
***
Tublopo, Minggu 091022
Salam Seniman
EKSPLOITASI
Maks Onesimus Talan
Mari bicara perihal musim
susuri lembah kering nan rahasia
daun-daun kesedihan tersengat mentari
kering dan gugur tenang berkuasa kini
mari bicara perihal waktu
ada yang hampir abadi dan mewah
kata-kata berkesempatan seperti materi berkilau
memamerkan suasana hati cara menghias diri
musim berganti pucat waktu menari
merentang menguras tenaga terengah-engah
kematangan bersekongkol sampai ke inti
bahwa hari-hari panas takkan pernah berakhir
atau malam-malam terasa dingin sejuk dipanen
bertelanjang garis-garis batang mekar tergelar
***
Tublopo, Sabtu 081022
Salam Seniman
ADAKAN DAMAI
Maks Onesimus Talan
Asah bakatmu tajam
menembus sekat kebencian
pokok-pokok hidup kelimbungan
mengais ditimbuni iri hati tersulam
Asah bakatmu tajam
membuka tirai kedamaian
merintis fase-fase pembelajaran
menjelma senyum aman tenteram
Adalah kabut berkesan dengki
memporak-porandakan istana hati
membiarkan cinta melepaskan diri
Adakan damai serupa pelangi
sehabis hujan tampak bernyanyi
tahu sebanyak caranya mencintai
***
Tublopo, Sabtu 081022
Salam Seniman
TINTA-TINTA ASA
Maks Onesimus Talan
Tinta-tinta asa terlampau kagum
meneriakkan ikrar di ujung masa bakti Presiden Jokowi
agar segala yang terjadi utuh berkalam
menuju masa depan yang jaya abadi
Tinta-tinta asa terlampau kagum
di ladang sunyi bernama Nusantara
tapi kaya sosial budaya beragam
melindungi rindu dari ngilu berbalut peluh cinta
Mengingat kenangan terpantau terang
aku yang tak pandai menjagamu, sayang
hanya merangkai sajak menghapus fatamorgana usang
Mari sediakan payung
menjatuhkan puisi dalam senyum riang
setelah ditinggal lama ia berpetualang
***
Tublopo, Jumat 071022
Salam Seniman
BERITA KEPADA KAWAN
Senandung deru badai menyapa
Mengusik rasamu dan rasaku
Merendah diri sajalah manusia
Kalahkan semua beban-bebanmu
Rasakan saja pahit manis dalam hidup
Rasakan semua duka dan tawa penuh kasih
Manusia ditakdirkan memaknai hidup
Lewati tantangan agar berkat berlimpah
Ada yang disemogakan menjadi ujian
Ada yang disemogakan menjadi pujian
Abadi mengukir rasa cinta di hati
Menyingkirkan semua lara dengan pasti
Tuhan perisai hidupku siang malam
Memapah dan menopang bila kulelah
Selembut awan putih menghias angkasa
Mengiring jalan terbang di langit biru
Madah terangkai begitu kenikmatan
Untuk disenandungkannya padaku
Syair terindah buah dari karyamu
Memberitakan pujian kepada Tuhan
***
Tublopo, Jumat 071022
Salam Seniman
LIMA MENIT KEMUDIAN
Maks Onesimus Talan
Selalu ada yang melintas di kepala
entah itu bayanganmu, atau caramu
yang hanya bisa kureka-reka
Lima menit kemudian aku paham
ternyata khayalan bukan kenyataan
yang membawa pada sosok mantan
***
Tublopo, Kamis 061022
Salam Seniman
MENGUNTAI HARAPAN
Maks Onesimus Talan
langit berhak mengusir rasa sepi
dari rute yang begitu berat dan melelahkan
untuk berada dalam pelukmu
menunggu mewarnai segala kisah
kata wanita yang cantik itu
mencintaimu dengan sepenuh hatiku
dengan harapan tak pernah pudar
kebahagiaan turut serta kuhadirkan
hingga kapanpun dalam setiap waktuku
kata lelaki penuh perasaan
persembahan mimpi terlukis indah
hadir bersama ketulusan
hadir bersama kesetiaan
menguntai senyum begitu dalamnya
dengan melihat wajah cantikmu
doa menulis segala tentangmu
***
Tublopo, Rabu 051022
Salam Seniman
CINTA SELARAS TERSENYUM
Maks Onesimus Talan
Saling mengasihi selaras tersenyum
Meski seraut wajah masih muram
Melihat luas asmaraloka terdiam
Yang rapuh mewujudkan kagum
Dunia cinta bermakna mendalam
Tarian kenyataan kuning temaram
Bagai senja sejenak membungkam
Ronanya memesona di awal malam
Saling mengasihi adalah madah
Dikicaukan burung waktu subuh
Untuk sesama ditabuh merekah
Dunia cinta kasih bermadah indah
Menghibur jiwa-jiwa yang berkeluh
Tabah berseri berkelindan tercurah
***
Tublopo, Rabu 051022
Salam Seniman
CERITA SEDERHANA PADAMU
Maks Onesimus Talan
merajuk segetir bayangan wajah
santai bercengkrama membuat relasi
bersulang kenikmatan aroma kopi
bermesraan denganku tanpa memilih
secangkir kopi menerjemahkan waktu
tanpa berlebihan sebagai pelengkap
menghibur malamku yang gelap
menceritakannya dengan sederhana padamu
pahit dan manis bertemu dalam kehangatan
melulu menunjukkan diri tanpa ragu
mencairkan suasana menuju kesempurnaan
secangkir kopi memberi ketenangan
atas nama rasa tersaji menunggu
citarasa pula kisah sesejuk embun
***
Tublopo, Minggu 161022
Salam Seniman
KABARNYA MATI
Maks Onesimus Talan
hari ini, satu kabar : telah mati
esok, satu kabar : telah mati
lusa, satu kabar : telah mati
yang hilang satu-satu ditelan bumi
orang-orang tersayang bertubuh ajal
: kabarnya mati
guru, tugasmu telah usai
menghampiri duka penuh misteri
persembahkan kiamat sekarat fatamorgana
dipemberhentian akhir terlahir sebagai manusia
gagap berselimut tanpa sakit mendera
terhuyung pelataran dibanjiri derai airmata
terampas ditulis di atas nisan
biarlah nafas-nafas karyamu
menggenang bagai mata air yang jernih
dan penamu mengisi lembar putih
terpatri melaju gesit tinggalkan jasad diri
terkenang hingga kaupun berpijak
dalam panorama surga
sampaikan senyum kepadaNya
***
Tublopo, Sabtu 151022
Salam Seniman
KECANTIKAN BATIN
Maks O. Talan
dalam kecantikan batin yang sanksi
mengharap balasan dari ketulusan
untuk kebaikan yang dibuatnya
atas laku dan doa bijaksana
diceritakan dengan sukar
dalam kecantikan batin yang siut
tak dianggap disebat kepedasan
tak dihargai mendera dagingnya
limbung hakikatnya merugikan
mengejutkan kehilangan arah
kecantikan batin Tuhan berkenan
terlampau memiutangi hatiNya
merahasiakan kesempurnaan
resapi ajaran-ajaran dasasila
***
Tublopo, Jumat 141022
Salam Seniman
BABAK MALAM
Maks O. Talan
dalam terang kubangan kenangan lebih jelas
memandang indahnya purnama gelap terpele
semu berselimut basah menyeruak
mengenalkan suara kerinduan
malam itu mencoba membaca arah
semburat kapas hitam menggumpal bersanding
nyaris tenggelam awan awan beradu nestapa
yang nasibnya sama seperti aku
entah mengapa muka ceriaku seolah lupa cara bahagia
terpaku menatap kenangan di balik aksara
sepotong kisah membawaku pada keindahan hari ini
tentang cinta yang pernah singgah mengingatkan
menumbuhkan selaksa dentuman rindu
mengalirkan kesejukan, menghadirkan kasih saying
catatan_kaki
Terpele : Terhalang
Tublopo, Kamis 131022
Salam Seniman
MEMOAR
Maks Onesimus Talan
Ada ruang tampak mesra
melukis siluet di antara waktu
dan kau berdiam di dalamnya
begitu indah untuk berteduh
Ada ruang membuat jarak
tempat segala yang ada
miskin kaya ramai semarak
walau asa kita masih senada
uang adalah ruang
bagi berilmu keluar uang
dengan ilmu balik cari uang
ruang yang beruang
bagi si miskin sulit berkubang
di angan si kaya setali bergadang
***
Tublopo, Minggu 231022
Salam Seniman
ELEGI SUATU SORE
Maks Onesimus Talan
yang dahulu ramai mendapat ketenteraman
pulang bersolek cemas berbuntut
tak mampu menolak kenyataan
memeluk tubuh rapuhnya berlumut
telah datang kekosongan mengisi
yang dahulu agung laksana raja dan ratu
karena tiga perbuatan jahat
bahkan empat kesalahan fatal
di gedung pertunjukkan berdendang pilu
memainkan sandiwara berpentas lezat
bersetubuh dengan waktu terasa labil
lirih nyaring lagu lagu sendu
sedih terlontar bagai syair teramat lembut
haus dan lapar diliputi dingin kesumat
elegi sore meminta keprihatinan
kota itu kini tenggelam basah
parade tergila di matamu ditakdirkan
telaga banjir menelan parah
***
Tublopo, Minggu 231022
Salam Seniman
MENGHITUNG HARI
Maks Onesimus Talan
permulaan segala kisah
tertinggal melayang layang di hari senin
terkemas bait bait paling purna
dalam hidup ini seadanya
hari selasa aku menyaksikan
budak budak menunggang kuda
dengan gagah perkasa, istimewanya
dan pembesar pembesar berjalan kaki
melewati lorong lorong gelap
menempati posisi budaknya
gigil dalam rindu aku berkeringat
rabu yang ganjil disulam pekat
terpaksa bertingkah menulis puisi
mencurahkan titah titah bermakna
kembali kepada asalnya
merekah barisan hariku penuh kata kata
begitu perarakan perayaan kamis putih
tumpah ruah ucapan bahagia
dipenuhi keindahan yang berlimpah
pada malam seperti kemarin
inilah jumat berpanjang kalam
kekasihku datang mengucapkan
selamat malam
duduk bersilang kaki berpandang jauh
untuk sabtu yang sudah ranum
menghitung hari serta detiknya
untuk dipetik dalam hening bersejarah
aku menyelami misi episode berikut
menuliskan mimpi dan visi selanjut
membawa ke pemberhentian ilahi
mengabadikan sepasang jejak tersembunyi
ayat-ayat Tuhan telah menjadi manusia
sungguh! minggu pagi berwibawa
***
Tublopo, Jumat 211022
Salam Seniman
MENANTI TAKDIR
Maks Onesimus Talan
apa saja yang dinanti
dalam sebuah takdir
terselubung kasat mata
dari yang sesungguhnya
takdir itu melekat
sejak tiap tiap insan
di kandungan ibu
tinggal tergeletak daun luruh
di hari siang musim kemarau
dasar imanmu terhidang kokoh
bukan kemabukan memecah batu
adalah kewajiban setiap orang
takdir terindah hadir menimbang
anugerah berpadu kebijaksanaan
dan diakhiri dengan kegembiraan
***
Tublopo, Jumat 211022
Salam Seniman
DI PUTARAN TERAKHIR
Maks Onesimus Talan
//1
Tinggal bersiul siul memecah sunyi
sebuah perayaan bersabung mesra
syair pujian kasih menghapus penat
Untuk jiwa jiwa poros kemanusiaan
bertingkah ia tak peduli tapi setia
bebaslah berlayar menuju finis
Di putaran terakhir terlahir senantiasa
berpeluk doa doa sebagai pemenang
jelaskan jejak bahagianya tanpa spasi
//2
di senja yang retak menggelegar
terbalut nyanyian balada pemanis
bertingkah bak kicau burung belibis
menjelma polos bergirang terdengar
hanyalah kasih amatlah besar
dari ruang gelap penuh romantis
bukanlah pesimis pujangga terlaris
hadiah terbesar arah putaran terakhir
puisi puisi membingkai dalam sunyi
menjelaskan beragam arti misterius
mengeja kata kata tak pernah mati
dalam sketsa waktu berjiwa filosofis
mencurahkan seluruh alam semesta
memuntahkan ribuan makna selaras
***
Tublopo, Jumat 211022
Salam Seniman
ADA BATASNYA
Maks Onesimus Talan
Ego dan amarahmu ada batasnya
Jaga sebelum matahari terbenam
Bukan seenaknya naik pitam
Hingga hilang kasih semesta
Tawa dan suaramu ada batasnya
Yang sehat tanpa balas dendam
Timbulkan iri dan dengki merajam
Hingga melukai dirimu semata
Mengasihi sesama setulus hati
Janganlah mengulur-ulur waktumu
Berlipat ganda menerimanya kembali
Mengasihi Tuhan sepenuh hati
Dilakukannya dengan tidak jemu
Hingga kesudahan selalu terberkati
***
Tublopo, Kamis 201022
Salam Seniman
DALAM TEDUH
Maks Onesimus Talan
angin ribut datang dan kamu terkejut
di kancah kemelut kehidupan yang stabil
tergoncang imanmu terampas seketika jadi labil
menyimak badai tanda tanda dahsyat dari langit
ditentang atau dibantah lawan-lawan berkhianat
merampas dan memotong yang halal
berandai memotret barang mahal
khalik sendiri memberi manusia kata kata hikmat
dalam teduh terkembang sayap perlindungan
menjadi kesempatan bagiku untuk bersaksi
mewartakan kasih selamat pertolongan
sehelaipun rambutmu takkan hilang asalkan bertahan
sekalipun sakal dan taufan silih berganti menimpa bumi
yakinkan diri pada yang empunya kuasa selagi berkenan
***
Tublopo, Rabu 191022
Salam Seniman
MELUKIS HOEGENG
Maks Onesimus Talan
memberi dalam kekurangan atas seluruh nafkah
telah dibacakan di atas mimbar mimbar
seperti puisi yang sarat makna bergaun luhur
di setiap pagi, siang hingga malam bersauh
memberi hormat dengan tidak sungkan sungkan
kepada setiap orang yang ditemuinya
di jalan berlubang yang masih udik meski kota
telah dikhotbahkan sebagai persepsi keunikan
menolak setiap tawaran kerja
yang tak sejalan dengan tugasnya
sekalipun ia mampu melakukannya
mari kita melukis wajah pak Hoegeng
sebagai pengayom sebelum berpulang
bebas mengembara, akses berdaya juang
***
Tublopo, Rabu 191022
Salam Seniman
SYAIR MALAM YANG DINGIN
Karya Maks Onesimus Talan
Asa yang kubungkus rapi menguap
Berteriak, nyatakan sumpah bereksplorasi
Meyakinkan diri, menawarkan damai
Makin meningkat menyimpan asap
Tanpa tumbal pertentangan menancap
Sekumpulan fantasi menebarkan sunyi
Di bawah selimut kasur yang wajib kutiduri
Menukar dosa manusia merajut harap
Syair malam yang dingin membeku
Bersulam sumpahmu hai pemuda
Dinyanyikan menuju ruang temu
Di sudut langit elegi bercumbu
Bercengkrama dalam jarak nada
Terbawa embus angin kandas bisu
***
Tublopo, Jumat 281022
Salam Seniman
TERUNA BERWIRA
Karya Maks Onesimus Talan
Rintik hujan di sore hari
bersendawa mengobarkan sepi
berhembus dingin mencabik nadi
liar seperti ampas kopi
Datanglah para perangkai kata-kata
menghantar suara-suara berirama
dari lembah ke lembah teruna kita
menenteramkan sunyinya jiwa
Membumi imajinasi
menabur sunyi
paling puisi
Pinjamkan napasmu sejenak
terkulai desahku yang serak
sekerat berwira mendesak
***
Tublopo, Kamis 271022
Salam Seniman
LENGKUNG BUKA
Karya Maks Onesimus Talan
Di Timur terbit fajar selimut embun menyapa
Di Utara berpagar bunga-bunga bahagia
Di Selatan berbaris kumbang kenikmatan cinta
Ke Barat terbenam bala tentara hari tua
Selagi kecenderungan lentur bertemu
Berkesinambungan titik ujung jalan peluru
Buah-buah pikiran mengalir melukis laju
Buka-bukaan dipetik tersusun menyatu
Seperti aliran sungai Noelmina
Dari hulu antarkan pesan ke muara
Menjelang masa depan labuhkan cinta
Maha karya seniman berpesta pora
Tersalur rasa mengarahkan cita-cita
Tersejuk dilantunkan bibir-bibir manusia
***
Tublopo, Kamis 271022
Salam Seniman
YANG TERAKHIR
Karya Maks Onesimus Talan
Dihatimu akan kulabuhkan ucapan terakhirku
Melisankan isi hatiku yang mekar berkuncup
Mesbah ketulusan berdiri di atasnya
Menyatu peka mencerahkan segala
Dihatimu akan kulabuhkan cinta terakhirku
Gigih termeterai di hatimu
Gairahnya tertuju
Kuat seperti maut
Dihatimu akan kulabuhkan cerita terakhirku
Hikayat berantai pelipur lara
Menara kesucian berpalang kokoh
Dalam kedalaman keabadian
Perdengarkanlah itu kepadaku
Orang yang mendapat kebahagiaan
***
SoE, Kamis 271022
Salam Seniman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar