Jumat, 19 Agustus 2022
Kumpulan Puisi Genoveva Manuhara - MERAH PUTIH
MERAH PUTIH
Anakku
Kuwariskan merah putih padamu
Agar kau memiliki semangat juang seperti leluhurmu
Bangga jadi bagian dari ramahnya sifat bangsamu
Anakku
Kuwariskan merah putih utuh padamu
Bukan hanya keberanian yang dibutuhkan untuk masa depanmu
Tapi kesucian sebagai dasar langkahmu
Anakku
Tak pernah kuajarkan teriak merdeka padamu
Cukuplah kau merdekakan otakmu dari kebodohan
Kau merdekakan hatimu dalam menentukan pilihan
Anakku
Hidup ini seperti pertandingan
Teruslah berjuang untuk menyelesaikan
Sportiflah untuk menang
Gk, 20220817
(Arum Dalu)
FAKTA
Aku terlalu sibuk menakar setia
Sampai abai
Pada secangkir kopi rindu
Tersaji di bangku
Masihkah layak aku bertanya
Bila semua telah begitu nyata
Cukup diterima dan
Siapkan hati untuk terluka
Aku sedang tidak baik-baik saja
GK, 20220815
(Arum Dalu)
AKHIRNYA MATI
Di bibir malam yang ranum
Rinduku melata
Menyusuri jarak dan waktu
Tanpa jeda
Nyeri mendesis
Terbata-bata mengeja luka
Adalah aku
Yang membusuk dalam kungkung janji suci
Bertahan demi harga diri
Akhirnya mati
Gk, 20190710
(Genoveva Manuhara)
BERHENTI DI SIMPANG HATI
Berjalan sampai di ujung malam
Sepi sebagai teman hati
Sambil tertunduk malu
Kupunguti rindu yang telah membatu
Di sepanjang jalan kenang itu
Ketika cinta kehilangan makna
Ketika rindu berbuah lara
Ijinkan kututup buku
Kisah antara kau dan aku
Aku berhenti di sini
Di simpang hati
Meski sendiri tetap kujalani
Sambil merapal mantra suci
Kurajut serpihan luka
Dengan rasa bahagia
Gk, 20190705
(Genoveva Manuhara)
ANTARA AKU DAN KAU
Tak ada siapa
Hanya ada aku dan Kau
Lihatlah hatiku yang piatu
Dengan luka lebam biru
Lihatlah aku si pecundang kecil
Yang mencoba mengulur waktu
Membujuk rindu
Tidakkah Kau iba dengan rasaku
Ayolah, segera ulurkan tanganMu
Rengkuh aku dalam kasihMu
Bawaku pulang ke rumahMu
Aku mulai bosan menunggu ketetapanMu
Gk, 20190702
(Genoveva Manuhara)
HANYA ENGKAU YANG MENGERTI
Mak ....
Hanya engkau yang mengerti bahasa tetesan air mata
Hanya engkau yang mengerti duka yang terlindung balik tawa
Mak ....
Hanya engkau yang mengenal anakmu
Bahkan seluruh isi hatiku kau tahu
Mak ....
Maafkan anakmu yang tak lagi setia
Yang berpaling dari jalan suci kebenaran
Mak ....
Aku berhenti di sini
Tak mampu menyelesaikan pertandingan ini
Gk, 20190701
(Genoveva Manuhara)
SA
Sa ....
Tahukah kau
Duka apa yang tengah kukandung saat ini
Ketika malam makin kelam
Ada rindu yang mengetuk pintu hati
Mengusik tegarku
Yang mencoba menghardik pesonamu
Dari ruang khayalku
Sa ....
Engkaulah cinta yang bertahta di ujung senja
Dengan kaki malam yang membayang
Hitam siap menelan
Juga sepi yang selalu memaki
Engkau tahu Sa
Aku harus rela melepasmu ketika subuh datang
Seikhlas embun yang rela hilang
Ketika mentari menjelang
Sa ....
Biarkan kuulur sedetik waktu
Agar aku bisa mendekap erat tubuhmu
Memuaskan dahagaku yang rindu hadirmu
Dan ijinkan aku tetap memujamu seumur hidupku
Meski esuk kau bukan milikku
Gk, 20190627
(Genoveva Manuhara)
IBU
Kupandang wajahmu Ibu
Dengan degup rasa tak tentu
Antara haru dan rindu
Kucium tangan keriputmu
Yang penuh cinta membelai resahku
Penuh kasih membebat lebam luka kalbu
Ibu ....
Wariskan padaku
Kesabaran tanpa batas itu
Ketabahan dalam setiap laku
Kasih tanpa pamrih
Ikhlas mengabdi dan memberi
Ibu ....
Semua bulir-bulir doamu
Kukemas dalam figura kaca
Jadi ajimatku dalam berkelana
di padang Kurusetra
Bersama cinta yang bertahta di dada
Gk, 20190626
(Genoveva Manuhara)
UNTUKMU YANG KUSEBUT KEKASIH
Untukmu yang kusebut kekasih
Kau tahu, sejuta rindu telah menggulung seluruh hasratku
Egoku patah terinjak resah
Di antara daun-daun yang layu
Hujanpun luruh dari mataku
Untukmu yang kusebut kekasih
Kepadamu kukabarkan lara
Tentang rasa yang sirna dari pohon asa
Tentang luka yang merejam dalam
Juga pedihnya kehilangan
Tahukah kau kekasih
Hatiku remuk redam
Gk, 20190624
(Genoveva Manuhara)
RINDUKU MEMBUNCAH
Aku rela mataku selalu terpejam
Karena wajahmu hanya mampu kulihat di balik hening kelam
Aku puas melukis perangaimu dalam diam
Karena dalam tenang kudapat memelukmu dengan penuh kerinduan
Kekasih . . . .
Tak tahukah kau
Di ujung penantian tanpa harapan
Rinduku membuncah tak tertahankan
Gk, 20190618
(Genoveva Manuhara)
LAUT BELUM PASANG
Laut belum pasang
Ketika camar menangis
Menggurat bait lirih tentang luka
Laut belum pasang
Ketika ombak menghapus jejakmu
Di atas istana pasir di hatiku
Laut belum pasang
Ketika senja berselimut jingga
Aku tersesat di pantai ambigu
Hatimu yang bisu
Gk, 20190615
(Genoveva Manuhara)
DALAM PELUKAN RINDU
Dalam pelukan rindu aku menangis
Lekat di hati bayangmu, kekasih
Aku meringkuk di sudut malam
Sepi kawanku abadi
Diriku yang sebatang kara
Mencoba mengais mimpi
Dari sisa-sisa puing harga diri
Aku masih di sini
Menimang ego berselendang sepi
Mendekap asa yang tak utuh lagi
Gk, 20190612
(Genoveva Manuhara)
I LOVE YOU
Selalu kutahan isak dalam diam
Kusimpan tangis dalam senyuman
Dan kubisikkan perlahan
Aku masih kuat bertahan
Aku hanya mampu merindu dalam bisu
Selalu berharap kau menyapaku
Seperti waktu dulu
Aku tetap mencintaimu
Meski ada yang lain di sisimu
Dan kuharap engkau tahu itu
Gk, 20190609
(Genoveva Manuhara)
PERGILAH
Pergilah
Pergilah sejauh yang kau mau
Terbanglah
Biar rembulan bisa tersenyum padamu
Dan bintang bintang riuh bersorak atas kemenanganmu
Biarlah
Jangan lagi berpaling demi diri
Lelah
Lelah sudah batin ini diterpa beliung badai misteri
Aku sudah tak sanggup lagi
Gk, 20190724
(Genoveva Manuhara)
SELAMAT PAGI
Kini cahaya langit mencumbu waktu
Pagi menemukan jati diri
Segenap raga kuberangkatkan menuju realita
Pada malam kuucapkan salam perpisahan
Seperti pernah kubisikkan pada kemesraan
Yang telah jauh kucampakkan
Selamat pagi langit hatiku yang mulai membiru
Kini ada bentangan baru dengan segenap tantangan tengah menunggu
Gk, 20190723
(Genoveva Manuhara)
BEKU
Terpenjara rindu
Pada titik beku cintamu
Hatimu telah membatu
Dengan luka lebam biru
Aku hanya mampu merindu
Tak bisa memperjuangkanmu
Karena kau tercipta bukan untukku
Aku masih setia menunggu sepenuh waktu
Dan menjaga rasaku utuh untukmu
Bila suatu saat nanti
Tuhan mengijinkan kita untuk bertemu
Gk, 20190716
(Genoveva Manuhara)
PEMBUNUH KEJI
Ketika fitnah-fitnah keji datang menghampiri
Bagai panah api membakar hati
Aku tak peduli
Semua tiada arti
Untukmu si Dasamuka
Di depanku kau bermanis muka
Tapi mulutmu penuh racun berbisa
Di belakangku kau pembunuh keji
Membunuh karakter tanpa nurani
Untukmu si Dasamuka
Berhentilah
Sebelum panah Sri Rama mengakhiri semua
Gk, 20190714
(Genoveva Manuhara)
TUAN MASTO JURMAN
Hidup dan mati adalah kehendak Illahi
Aku tahu itu
Aku mengerti
Apa kau tahu sakitnya kehilangan
Pedihnya ditinggalkan
Tuanku berpulang
Dengan membawa sejuta kisah yang belum sempat ditulis
Selaksa warna yang tak pernah dilukis
Tapi aku sempat membaca pada sinar matanya
Di dadanya aku melihat hati yang putih dengan bias pelangi indah
RIP Tuan Masto Jurman
Tuan telah mengakhiri pertandingan dengan baik
Telah mencapai garis akhir
Dan Tuan memperoleh mahkota hakiki
Di sorga tempat tinggalmu abadi
Gk, 20190728
(Genoveva Manuhara)
EDELWEISS
Masih ingatkah
Putik-putik cinta yang kau tabur
Di sepanjang tanjakan Argo Dumilah
Tanpa kenal lelah
Kau dan aku
Mengikis luka di malam purnama
Embun beku menggigilkan rindu
Geresah pinus mencipta elegi cinta
Edelweiss jadi saksi tentang janji dua hati
Suatu saat nanti akan kembali
Mengekalkan kembali asa yang sempat tertunda
Menyatukan dua hati dalam cinta abadi
Kini aku kembali
Menyusuri tanjakan itu seorang diri
Kupunguti air mata di setiap hela
Prasasti cinta kita tetap terjaga sempurna
Edelweiss lambang cinta kita
Tw, 20190530
(Genoveva Manuhara)
CINTA RAKYAT JELATA
Kucium engkau Ibu
Dengan wangi kamboja
Cintaku sederhana
Cinta rakyat jelata
Kupeluk engkau Ibu
Di keheningan riuh doa
Kutuntun langkahmu sampai pintu sorga
Air mata ini Ibu
Air mata cinta
Yang terisak saat kau tiada
Gk, 20190601
(Genoveva Manuhara)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar