Rabu, 07 September 2022
Kumpulan Puisi Maks Onesimus Talan - SELEMBAR PUISI PAGI INI
UTUH DALAM DOA
Angin malam berhembus di sajadah
Membelai tubuhku tak ubah-ubah
Ingin kusampaikan sepotong kisah
MenemuiNya dalam bingkai pasrah
Ada yang kusebut utuh dalam doa
Di sepertiga malam penuh rahasia
Tanggalkan tabir rindu tebal bernoda
Melenyap aib dosa tersisa segala asa
Sebab kuyakin apapun kehendakNya
Adalah Amin yang tak ada duanya
***
Tublopo, Rabu,07/09/22
Salam Seniman
SELEMBAR PUISI PAGI INI
Oleh. Maks O. Talan
Selembar puisi seperti embun
Tak cukup memberi keteduhan
Jatuh melesap membasahi angan
Tepat waktu menghidupi kerinduan
Selembar puisi seperti udara
Tak cukup hembusannya mewakili
Segala bicara dalam kepingan jiwa
Mengecil jarak menyiarkan suasa hati
Selembar puisi memahkotai kita
Mewakili yang tak sempat diucapkan
Yang tak sempat menjadi kata
Hanya kita yang menyusun kenangan
***
Tublopo, Rabu 070922
Salam Seniman
KEBAIKAN AMAT BERSAHABAT
//1 #PuSeRik
Syair-syair tertulis utuh mengokang
Sejarah paling indah
Tindakan menguji
Menggelitik
Kebaikan dasar manusia adalah peka
Mudah menerima tak lalai mempengaruhi yang lain
Mengabadikan sepasang jejak yang tak lelah-lelahnya
Menyelami jiwa-jiwa manusia dan ayat-ayat Tuhan
Terimakasih; telah turut menghibur aku
Bagaimana kabarmu hari ini?
//2 #Patidusa_Cemara
Persaudaraan
Menuju keberhasilan
Kebaikan amat bersahabat
Cerah menyelinap di doa-doa
Berkecukupan
Hikmat membingkai
Mempertemukan yang terbuang
Dalam keheningan paling bening
Bersimpuh
Aku mendekat
Mengais belas kasihNya
Bahwa aku tidak kekurangan
Senantiasa
Tuhan besertaku
Aku takkan ketakutan
Sekalipun berjalan dalam kekelaman
***
Tublopo, Selasa 060922
Salam Seniman
TERKESIMA
//1 #Patidusa_Cemara
Kelelahan
Senja beranjak
Dititipkannyalah segala harap
Mengiringi langkah bertemu purnama
Terkersima
Kegelisahan kini
Senja menghadirkan kegundahan
Kabarkan kepahitan dan kesengsaraan
Berlebihan
Goresan sandiwara
Membawa prasangka melukai
Menjelma pedih lautan kenangan
//2 #Patidusa_Tangga
Angin sepoi sedikit menggelitik
Terhanyut diliputi kekejampan
Membangkitkan memori
Bersahutan
Dua hati bersemi kekaguman
Saling mengisi ketulusan
Terilhami kebersamaan
Pengorbanan
Melangkah menuju masa depan
Dua hati berbunga-bunga
Menyecap kebahagian
Seperjuangan
***
Tublopo, Senin, 05/09/22
Salam Seniman
MISTERIUS
Mata hatimu puisi yang sabar
tenang mengulas seribu kabar
yang tahan menghadapi cobaan
menerima nasib tanpa kehilangan
Mata hatimu puisi yang jujur
berbingkai menuliskan beragam arti
jelas bermakna menuai mujur
memuisikan sejuta aksara sunyi
Mata hatimu puisi yang misterius
sulit dilukiskan kuas sang pelukis
tersulam dalam bait puisi pujangga
terbaca rahasianya melampaui daya
***
SoE, Senin,05/09/22
Salam Seniman
TELEDOR
kuat bercinta teledor di ranjang
bukan seia sekata ia bersabung
di luar sadar tertangkap basah
Demi marwah rekayasa dilabuh
fitrah fitnah merasuki jiwa
roda cinta pupus terpaut duka
kesempatan beracun gelap mata
kokoh tegak nyawa tumbalnya
terjebak bebal lingkaran asmara
sungkan noda setan pun tertawa
***
Tublopo, Minggu,04/09/22
Salam Seniman
KUAT
runcing tanduk
untung berlipat ganda
telur di ujung tanduk
hidup dua muara
ketat kencang angin bertiup
mengarahkan buritan melaju bebas
putus patah bertongkat paruh
cikal bakal fitnah tak goyah diperluas
patik berdatang sembah erat berkarib
patik tiada cakap berpaut sehasta tali
***
Tublopo, Sabtu,03/09/2022
Salam Seniman
DERAI ENDUSAN
spekulasi Rambo ibarat mawar
tak lagi jadi wangi yang damai
sekali disentuh tergenggam duri
melukai hingga mati
mawar tumbuh sekampung rekayasa
gembar-gembor sorak semarai
dahulu negosiasi lalu transaksi
rasa tawar berumbai-rumbai
sejarah kekuatan pada kebebasan
tersimpan abadi dalam sebuah ilusi
tayang bersambung diputar kembali
dokumentasi endusan fase mencintai
***
Tublopo, Sabtu-03/09/2022
Salam Seniman
MUFAKAT
kepada hati yang kuat dan nekat
kunamai dia sahabat
tetaplah di sini semaikan mufakat
menatap gigil embun di ujung daun
duduklah sejenak
nikmati hawa dingin malam
meruapkan wangi rumput liar
membawa cumbu hawa dalam keharuman
tersenyum sejuk
sebelum angin bosan
membelai hatimu yang ranum
demikian kuberharap
menuju esok lusa yang utuh erat
***
Tublopo, Jumat-02/09/2022
Salam Seniman
ESOK LUSA UTUH ERAT
mengingat kenangan menyisakan tanya
memuisikan senyummu di dinding malam
mengkapas sesal rinduku tenggelam
padamu untuk cinta yang dinantinya
terlampau jauh basa-basi tak terhingga
nian temu menggambar kesendirian
menumpah lara segala kerinduan
dari yang bertahan segala rasa
kepada hati yang kuat dan nekat
esok lusa utuh erat mufakat
***
Tublopo, Jumat-02/09/2022
Salam Seniman
SERAT SESAL
Kenangan memuisikan senyummu menyisakan tanya
Mengkapas sesal dari yang bertahan segala rasa
***
#pdb
Tublopo, Jumat-02/09/2022
Salam Seniman
KETUKAN PALU BERBUNYI PILU
Tuk
Ketukan palu
Di gendang telingaku
Terdengar dari meja hijau
Tuk
Perantara sumbang
Bersanggit nada cerlang
Bagai bunyi siamang kenyang
Tuk
Meja diketuk
Dengan saudara bercekcok
Putus perkara menukik tombak
Retas
Membedah merintis
Mengurai simpul seutas
Hukuman tumpul ke atas
Memerah
Selaras membiru
Tajamnya ke bawah
Ketukan palu berbunyi pilu
Wajar
Tegak sembilu
Peradilan gelap berbayar
Ketukan palu-palu berbunyi pilu
#patidusa_cemara
Tublopo, Kamis-01/09/2022
Salam Seniman
PENGAKUAN
Indah ciptaan Tuhan
tiada bercacat cela
tapi ternoda dan nista
oleh aku yang sering mampir
bertandang seribu sujud
dengan permohonan penuh alasan
lalu pergi menghilang bersayap nafsu
Lihat dan dengarlah
akulah yang terutama atas segala ciptaan
nyatanya, hatiku tak cukup
menjadi rumah bagi segala ciptaan
juga nyatanya, cintaku tak mampu
mendinginkan panasnya gelora nafsu nafsu
bahkan harapanku tak mampu
menghangatkan dinginnya hati yang tawar
kaku dan tak ramah segala ikhtiar
Lalu aku bisa apa?
Hanya setiap kali menghadap Tuhan
mengais belas kasihanNya
yang tercecer di sepanjang jalan
bukan manusia pembawa cinta
hanya membawa luka dan derita
***
Tublopo, 31 Agustus 2022
Salam Seniman
ENTENG
Titisan embun melumuri daun daun
Enteng rerintik memuai butiran
Lekas menyirna bias diperhitungkan
Upah harian beramai segala resiko
Retak sangkak pecah di ujung tanduk
***
Tublopo, 31 Agustus 2022
Salam Seniman
Selamat Hari Puisi Indonesia 2022
GEBYAR PERAYAAN
Senja tiba merona jingga
yang memenuhi semesta
memenuhi segala
Sejauh mataku berkaca
apa yang selama ini aku jaga
telah tumbuh meramal caya dewasa
Kepada Nusa dan bangsa pelita hati
aku hanya bisa menuliskan puisi
menjamah jiwa menghidupi
Masih berpijak pada tanah airku
yang berpadu ribuan pulau
manunggal alif tabu
Aku rapalkan doa di setiap sujudku yang masih rapuh
mewartakan kemerdekaan yang kuat kokoh
di bawah Sang Saka ayu merekah
Apa yang selama ini aku rasa
tertulis utuh hingga lelahku reda
dan segelas air menghapus dahaga
Apa yang selama ini aku dekap rapat
tumpah semua dalam simpuh wasiat
menterjemahkan pipiku ranum tomat
***
Tublopo, Senja - 30 Agustus 2022
Salam Seniman
RESTU SEMESTA
Segenap langitku memerah saga
mengantar ingatan padanya
yang berteduh di hati
Memori menggamit ingatanku padamu
wahai kekasih syahdu mengalun merdu
agar tidak digigit sejuknya waktu
Demi apapun itu yang namanya bahagia
sekadar merona memperjuangkannya
meluapkan rasa penuh bahagia
restu semesta mengiringi kisah kita
***
Tublopo, 29 Agustus 2022
Salam Seniman
KONTROVERSIAL
Memanggil hampa ke lubuk hati
Membujur lebih pilu
Mencari menjawaban tak temu
Kelucuan zaman ombak berderu
Memanggil kejujuran seperti lautan
Sekarang tersangka masih mengaku korban
Memandangimu saat senja, tersapu ombak
Berjalan di batas dua dunia, di landasan pasir
Teruslah berjalan, monoton kaki kanak kanak
Teruslah melangkah, hatinya licik pijak pun liar
***
Tublopo, 29 Agustus 2022
Salam Seniman
PERGI SENDIRI
Pendar purnama terlihat
bercadar awan, oleh mata yang setia
menatapnya hingga jauh
perjalanan yang menyendiri.
Jika purnama bercinta dan merindu, tertera
tanda baca berjarak menjejak
sampai kutub hati kita. Tentu
dieja dengan baik dan benar; rupa rupa
tanda baca yang menemani.
***
Tublopo, Senin 120922
Salam Seniman
MERAWAT RASA SERIBU PRASASTI
Oleh. M O Talan
kanvas langit bersimbah kelam
melukiskan sketsa berkecamuk
menggugah kesetiaan dalam kepastian
merawat rasa seribu prasasti
diantara tangis dan tawa
raut pipi kekasih
tuangkan citra membahas cakrawala
dalam keremangan hingga sunyi malam
merawat rasa seribu prasasti
bersimbah peluh laranya jiwa
segala rona warna membasuh
serupa senja di pipi kekasih
di sini hening hati bercerita
bertutur dalam sepi malam
bercinta dengan kata kata
merangkainya jadi kenangan indah
dan kalimat kalimat panjang membuai mesra diriku
merawat rasa seribu prasasti
pada ranumnya pipi kekasih
***
Tublopo, Senin 120922
Salam Seniman
PETAKA
Satu kata apalah daya
Tanpa definisi berkepanjangan
Sebab tak membawa kejelasan
Walau dampaknya kuat terasa
***
Tublopo, Sabtu 100922
Salam Seniman
TRAUMA
Tragis
sungguh tragis
kisah virtual yang aku alami
berat menanggung pilu dalam hati
Sebab
sebelum tragedi kematiannya
kekasihku bercerita di layar android
sambil menangis tersedu-sedu
***
Tublopo, Sabtu 10/09/22
Salam Seniman
BERBELIT
Waktu senja
pukul tujuh belas
betapa optimisme membelit
Ketika langit kembali merona
luasnya ufuk terlilit saga
Dingin nan sejuk
burung-burung bersiul
berburu pulang berteduh
Satu kata telah menetas
dalam ingatan insani
jasa penciptaanmupun dihapus
menyisakan puing kenangan
dari hubungan yang berakhir pasrah
***
Tublopo, Sabtu 100922
Salam Seniman
KERINDUAN BERTAHTA
Oleh. Maks O. Talan
Keheningan melampaui lembah mataku
Terlelap semenit di pelukan senja
Menjelang purnama di puncak tatapanmu
Cintaku berdebar seluas cakrawala
Cahaya bulan menerangi laut di pipimu
Merekah getar mengantarkan doa-doa
Hempasan ombak rindu melawan waktu
Dalam kegelapan yang sebatang kara
Kerinduan bertahta tersimpul rapi
Terbias asmara cukup disyukuri
Walau gelombang badai menimpa diri
Seribu lagu dikicaukan angin senja
Terdengar lembut cumbu senandungnya
Agar kita tak kehilangan cahaya bahagia
***
Tublopo, Kamis 080922
Salam Seniman
PAMOR UKIRAN
Oleh. Maks O. Talan
Ada yang beruntung menjadi pemuisi
menyingkap yang terselubung secara kasat mata
menjadi terang terurai mewakili isi hati
yang tak sempat disampaikan kuncup bunga
Seperti bunga diam-diam mekar di malam hari
selalu elok dan harum baunya diceritakan
menjelang subuh kepada siang hari
entah keburukan bersambut nama baik
atau kemasyhuran yang bikin pesona
Pamor ukiran diksi-diksi pemuisi
membagi bunga aksara mempercantik keadaan
pada yang kaya atau yang miskin
suatu tanda kebaikan yang tak mati hingga nanti
***
SoE, Jumat 090922
Salam Seniman
MADAH CINTA
Oleh. Maks O. Talan
Dirimu mendebarkan hatiku, dinda
Dalam satu kejapan mata, aku terlena
Cantik termeterai kekasihku
Kata-katanya manis semata-mata
Segala sesuatu menarik padanya
Demikianlah tampan kekasihku
Dirimu adalah madah yang selalu dinyanyikan
Kala lelaki muda menjadi kasmaran
Bahkan wanita muda berteduh pikatan
Dirimu adalah ruang yang selalu dikhayalkan
Seribu kali dipadati dalam kenangan
Untuk seterusnya memiliki dalam kenyataan
Dirimu adalah doa yang disemogakan
Di setiap waktu bersujud memohon
Sekiranya kehendak Tuhan turut menentukan
***
Tublopo, Sabtu 170922
Salam Seniman
SETENGAH MERAJUK
semilir angin sejuk menggetarkan
sedari bersimbah lalu hampa
meletakkan segala ingatan
yang menghangat dalam jarak
dikagumi lalu bercari untuk dimiliki
suasana kini nampak sendu
rona senja setengah merajuk
jauh lebih romantis beranda Facebook berisi puisi
disuguhkan menemani senja yang hendak lalu
telah mendalam kusimpan sendiri
senja setempuh menuju tirai malam
tak sepatutnya kututup dalam dalam
rasa yang memudar di penghujung hari
menuju pulang lalu perlahan menghilang
***
Tublopo, Sabtu 170922
Salam Seniman
EGOS
Oleh Maks O. Talan
lelaki egosentris itu mendirikan rumah
tembok tembok dilaburi dengan darah
menjadi benteng yang cukup lapang
untuk menampung gelap dan cahaya
juga duka dan suka secara bersamaan
di dalamnya hanyalah ketidakadilan
lelaki antisosial itu telah merancangkan cela
di dalam rumahnya
dengan maksud menghabisi orang orang benar
yang tulus mengucapkan kebenaran
untuk membasuh segala kehinaannya
dan oleh egos ia telah berdosa terhadap dirinya sendiri
kelak batu batu dalam rumah itu
berseru seru dari tembok
dan balok balok menjawabnya dari rangka rumah itu
suatu kehinaan ganti kehormatan
telah menjadi makanan dan minuman
dan ia terhuyung-huyung kepadanya
beruntun orang orang lalu
sambil melontarkan peribahasa mengatai dia
dan nyanyian olok olok disertai sindiran
memuati dirinya sebagai barang gadaian
sungguh cela besar telah meliputi kemuliaannya
***
Tublopo, Sabtu 170922
Salam Seniman
OMZET
MO. Talan
Dalam bilur kangen
yang tak usai-usai
kupilih menghabiskan waktu
sepagi-paginya
dengan hasil yang menipis di saku
tapi menebal di hati
untuk lebih sabar tak sekedar
semisal omzet yang abadi
Selalu ada bahagia yang bisa kureguk
meski detik ini
situasi sedang tak begitu berpihak padaku
dan mungkin seterusnya
***
Tublopo, Rabu 140922
Salam Seniman
BERSUARA
MO. Talan
Sinar surya perlahan menanjak
sebentar lagi berlari tenggelam
ada hati bersuara tentram di sampingmu
mengalunkan melodi tentang cinta
yang membara getar tercurah
di sekian lama waktu erat bersatu
Sementara ada orang jujur yang gugup
di depan mesin tes kebohongan
dan alhasil gawang dia kebobolan
ada juga pembohong yang tidak takut, tidak gugup
dihipnotis mesin tes kebohongan
yang bisa diatur sesuai kebutuhan
: hasilnya sama
Betapa zaman membuat aku bertobat
sebab, tidak dengan serta merta
setelah aku benar benar bertobat
karena bosan atau kapok berbuat dosa
***
Tublopo, Rabu 140922
Salam Seniman
TERLANJUR BERTAHAN
Maks Onedimus Talan
Cinta itu seperti embun
menguji pemiliknya dengan rindu
selalu ada yang diceritakan waktu
ikhlas jatuh di dada masing masing
Cinta tak semudah merangkai kata
tak semudah yang dikatakannya
sebab tujuan yang ditempuh
masih terlalu rumit untuk dijelaskan
Cinta selalu punya cara cara sendiri
mempertemukan yang terbuang
lalu menyatukan yang hilang
Cinta terselip di benak ini
berputar desakan untuk mendekat
terlanjur bertahan perasaan kurawat
***
SoE, Minggu 250922
Salam Seniman
AKU
Maks Onesimus Talan
Aku, hanyalah sepoi angin
Membawa padamu nikmat rindu
Menyebar dari seluruh saraf kepalaku
Yang menyegarkan sanubari jiwamu
Aku, hanyalah awan di langit lazuardi
Membawa teduhmu ke pangkuanku
Menghapus luasnya terik mentari
Di musim panas yang membisu
Aku, hanyalah denyut nadi
Yang lirih berdetak di jantung
Debarkan sunyi lega berpacu
Hangatkan cinta harum bernapas
***
SoE, Minggu 250922
Salam Seniman
BUNGA DI TAMAN AKSARA
Maks Onesimus Talan
//1
Angin berhembus menambah kesejukan
hamparan menghijau mengubah suasana
menampilkan cahaya ke tubuh malam
bergemuruh aksara menambah kedamaian
//2
Terhipnotis
Lembaran berbunga
Membelai indahnya asa
Imajinasi memuji hangatnya pagi
Malam bernyanyi dengan irama
Lembutnya dijadikan wadah
Semuanya sempurna
Terimakasih
//3
Bagaimana mungkin
kau percaya pada taman anggrek
di sepanjang halaman rumah
yang terawat setiap waktu
tanpa mengenal musim
Bila kau menaruh perhatian pada sembarang orang
menganggap semua hal
sebagai sesuatu yang palsu nan tabu
yang bukan melebihkan imajinasi
selain aku yang justru memperhatikanmu
***
Tublopo, Sabtu 240922
Salam Seniman
KERJA PARUH WAKTU
Di setiap pagi
Ada yang mulai menggelitik sanubari
Cinta selalu punya caranya sendiri
Melintas di kepala kesepakatan hati
Membiarkan tuannya menikmati
Fase-fase tersulit dalam mewarnai
Di antara biru yang damai
Atau merah bergairah mahligai
Hingga anak cucu tulus mencintai
Tetap mewangi nan damai
Kerja paruh waktu tak disesali
Dokumentasi sejarahnya tersimpan abadi
Bukan seperti mawar yang berduri
Duduk paling depan tanpa menyakiti
***
Tublopo, Sabtu 240922
Salam Seniman
SERUMPUN RINDU
Maks Onesimus Talan
Matahari menari di pematang hari
Berpadang dengan luas semesta
Diiringi cinta, diliputi bahagia
Mempertontongkan seyummu berada kini
Selaras hadir membubuhkan rekah
Ungkapkan segala rasa mengadu
Mengobati bias-bias jarak rindu
Tentangmu kujadikan cerita indah
Kekuatan asmara tiada bandingan
Meramu
Lebih dalam dari segala kegelapan
Bila waktu dapat mempertemukan
Menyatu
Mengalahkan kekuatan segala perasaan
***
Tublopo, Sabtu 240922
Salam Seniman
MEMBACA PETA CINTA
Maks Onesimus Talan
lelaki tua katanya kepala rumah tangga
di keheningan sore pulang rumah
membawa peta perjalanan cintanya
di daerah curah hujan terbatas
sekian musim mengusahakan tanah
bercerita pada senja
kerut-kerut kulit menghiasi wajahnya
berdiri di sepanjang permukaan bumi
dengan satu harapan
bisa menghidupkan ribuan impian
aku sekarat dan hampir mati
: membayangkan
pertunjukkan kebanggaan di tubuh rentanya
bertelanjang kaki dijilati debu-debu mahar cinta
***
Tublopo, Jumat 230922
Salam Seniman
ISYARAT
Maks Onesimus Talan
Sangatlah mulia sebuah ketulusan
Ketika arti bicaramu tersalurkan
Kebaikannya terlihat dan didengarkan
Sebuah permata bersinar diutarakan
Betapa sederhananya ketulusan dirasakan
Semua keinginan dilahirkan
Tersemai keikhlasan
Mendamaikan
Arti persahabatan menyimpan semangat
Hadir menyokong hawa ketentraman
Berdampingan menjaga harkat martabat
Kala senang terlihat mendekat
Kala kesulitan setia menemani
Tebar keceriaan impian terbalut
***
Tublopo, Jumat 230922
Salam Seniman
CINTA YANG SAKRAL
Maks Onesimus Talan
Nama Tuhan adalah syair yang selalu bernyanyi didalam hatiku
diiringi petikan rindu yang mengalun syahdu
mengantarkan harapan mencapai kebahagiaan
dari hati bertasbih kata-kata romantis
Mencari cinta-Mu Tuhan yang suci
dalam tubuh sang waktu menjadi perisai
bersorak bergembira ke dalam mahligai-mahligaiMu
di dekat perkemahan duniawi aku serupa pengembara
Aku akan membuat bagiMu ya Tuhan
perhiasan-perhiasan emas dengan manik-manik perak
sebagai pujian dan ungkapan cinta yang sakral
seperti di hari spesial sang kekasih
***
SoE, Kamis 220922
Salam Seniman
SENJA DENGANMU
Seuntai puisi di kanvas malam
Dengan kata-kata gelap berkeringat
Mengabadikan sepasang jejak berkabut
Mengisyaratkan nilai cinta yang mendalam
Tumpah ruah sepotong senyum
Mampir mengecap memagut menggugat
Mengabadikan hari bersakral lezat lembut
Menuju bahagia melukiskan musim
Senja denganmu getir mendekap
Bahkan sepi tanpa jingga di ufuk itu
Aku tetap menatapnya penuh harap
Merekah rinduku bergulir melimpah
Menjelaskan beragam arti terindah
Hening di matamu membagi anugerah
***
Tublopo, Rabu 210922
Salam Seniman
KELIMPUNGAN
Maks O. Talan
menyedihkan, di rumah tempat bersukaria suatu keuntungan
carut-marut oposisi lidah lepas bebas tertawa
setelah mendengar nyanyian orang bebal di atas karang
sebab saling bertentangan kerabat seisi rumah
tak tahu mana orang tua mana anak
apalagi kakak beradik tenggelam bersekongkol
leluasanya yang berhikmat dibodohi mesin pemeras
catut mencatut serimis koin suap di meja kepentingan
resiko berlebihan memabukkan dan merusak hati
limpung bermuka muram menghendaki kelegaan hati
***
Tublopo, Selasa 200922
Salam Seniman
SELALU ADA SIA-SIANYA
Maks O. Talan
adalah matahari
yang datang membawakan semangat
untuk menentukan tali keresahan
karena musim mengelupaskan kulit
hari berganti hari
ada yang berganti haluan
untuk kesenangan di mulut anak manusia
tapi keinginannya tak terpuaskan
kejujurannya berganti kecurangan
sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyaknya kesibukan
enaklah tidurnya orang yang bekerja
meski patah tumbuh hilang berganti
seperti daun kering yang menghijau dahulu
kini kering kerontang bahkan lapuk
dalam kemarau atau turun hujan
terseret arus banjir hingga dimangsa api
yang menjadikan semuanya tiada
tanpa berproses mengenang keberadaannya
***
SoE, Selasa 200922
Salam Seniman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar