Rabu, 07 September 2022
Kumpulan Puisi Eko Windarto - MEMOLES ALIF LAM MIM
MEMOLES ALIF LAM MIM
kata-kata merupakan hakikat dan pribadiku.
jauh di balik bahasa jiwa: ketenangan selalu berhubungan dengan ruhku.
suara tak bisa menyembunyikan apa yang disimpan hatiku,
hingga setiap mencapai kesunyian: jiwa muthmainnah menghampiriku,
memoles alif lam mim ku.
Karya : Eko Windarto
#batuolahrasa, 582022
DESAH RINDU
bila suaramu saja mampu membuat hatiku resah
ingin melompat mendatangi dimana keberadaannya
bagaimana jika kedua mata memandangi sebuah wajah
yang selalu berdetak dalam jiwa, pasti kelopak mata tak bisa berpindah
bila harum aroma tubuhmu saja serasa candu memabukkan jiwa
bagaimana mungkin pelukanmu tak mampu membuatku lenyap sirna
engkaulah intan permata yang selalu memancarkan cahaya
membuat bunga bunga selalu bermekaran dipekarangan hasrat jiwa
ah bagaimana rasa ini mengapa tak bisa diajak berpindah
berlari ke sana-kemari akhirnya berpulang kembali ke sebuah wajah
sungguh belaian lembut yang pernah mengairi sebuah telaga
tak pernah kering sampai beribu musim yang selalu berubah
sebenarnya puisi ini sudah terbakar waktu dan sirna
mengapa abunya masih membentuk aksara rindu melimpah ruah
harumnya tak pernah musnah meski jadi angin tak terlihat mata
kulit bergetar
hebat
tak sanggup menahan kehadirannya
jiwaku menari mengikuti indahnya cahaya di atas cahaya
tergenggam senyuman yang terlanjur melekat dalam jiwa
dan air matamu yang menetes begitu saja dari lelehan rasa
membuat hatiku terhujam belati dan tak ada yang sanggup mencabutnya
ah. . . biarlah desah rindu kutitipkan pada daun daun hijau muda
agar geloranya abadi sampai ke ranting-ranting pohon surga
dinikmati bidadari dan bidadara kala bercanda ria
agar terlena dan selalu meniupkan serulingnya
"tentang tembang kisah kasih kita"
Batu, 682022
HUJAN
hujan malam ini tak bisa menaklukkan pena
meski sunyi menjadi ilustrasi hati yang sama
buku-buku sastra telah kubaca
hujan terus saja menulis cerita
ya.... hujan terus saja menggoda
ketika puisi menjadi penyangga air mata di sana
sementara waktu bergulir begitu cepatnya
kisah kehidupan melahirkan berbagai tanya
bersama hujan malam ini
kita adalah dua mata yang tertinggal di tempat cinta bersemi
begitu hujan menitipkan pesan untukku
detik demi detik membawaku memasuki hatimu
Batu, 2882021
TAK PERNAH KUSADARI
tak pernah kusadari
alam semestamu begitu berarti
seperti tatapan mata hati
menyingkap tabir gugusan galaksi
aku bayangkan tatanan rasi melintasi sepi
mencuci perjalanan ini
hingga bintang-bintang meraba hati penyair sufi
menangkap musim semi
tak pernah kusadari: di balik musim semi
kabut menusuk ziarah sunyi
membangunkan mimpi
hingga keheningan hati
melapisi rahasia bumi
menjadi kabupaten cinta sejati
Sekarputih, 1192022
DI MEJA CAFÉ
Secangkir puisi
Terisi kopi
Menguar wangi
Batu, 2292022
P U I S I
puisi tumbuh seperti gadis gesit, bagai burung kutilang yang rajin menari
cerdas dalam mengasuh anak istri
penopang bumi tempat wahana kehangatan cinta sejati
puisi menerima tugas mulia para dewa
seperti Krakasana dan Narayana menerima tugas dari Basudewa
melindungi bahasa jiwa putra putri sang Baginda
puisi tumbuh mengemban sansekerta jiwa
mempersunting aksara ragamu paling semesta
hingga sabdamu kubangun menjadi warta paling setia
dalam cerita dan cinta
Batu, 1892018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar