UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 12 September 2022

Kumpulan Puisi Merawati May - LABIRIN MALAM



Merawati May
LABIRIN MALAM

Kutangkap dirimu
setelah malam memisahkan
gelap dari kelam
dari jarak usia yang telah kau catat
selama lapisan waktu menghadirkan ada sebelum tiada

Lalu aku pun menakar batas
setelah bisa membuka lembaran ayat
dari semua firman-Nya yang dingin
dan sejuk di dadaku

Dari orang yang patuh di balik dekapan tanah,
tak ada isyarat, kapan suaramu tegak di batas ritme terakhir

Maka kutangkap jasadmu
setelah malam meninggalkan hening
ketika orang-orang
berteriak dalam diam
dalam sunyi
malam
yang melepaskan
hitam-Nya ke dalam gelap

Maka kutangkap isyaratmu
yang hitam dan kelam
Karena jasad dan tubuhmu
mulai kehilangan napas
di antara gelap malam tak terlihat

Kepada siapa
malam kulayangkan
setelah aku menatap gelap
pada hitam
pada labirin
hilang cahaya
sebab malam tergeletak
di atas pembaringan yang miskin cahaya

Bengkulu, 10 September 2022



Merawati May
TERBANGLAH GARUDAKU

Terbanglah garudaku
Di antara benturan angin
dan kabut mendung
Lama kau berdiri,
di tanah cinta
yang penuh luka

Karena kekayaan hutan
dan pepohonan penuh ranting tempat kau mengkaji diri, raib dalam tangan-tangan pemangku jabatan

Terbanglah garudaku
jangan kau buat kaku
tubuh dan pikiranmu
ke dalam filosofi makna
yang tertidur tanpa kantuk

Cairan merah dan balung putih di balik cangkang
tubuhmu,
tak lelah mengusung
lima sila yang terperangkap dalam filosofi makna
kehidupan

Kembalilah kepada
sila-sila yang memikili
ruang cedas Tuhanmu

Sebab makna diri
bagi kelestariaanmu
yang tinggi, memperlihatkan kewibawaan sucimu
pada lima sila di dada itu

Maka terbanglah garudaku
menerobos cakrawala
yang menguatkan kesatuan
dalam perbedaan
warna tradisi cinta kita;
yang masih terjajah
tangan-tangan pencuri rupiah

*Bengkulu*
14 September 2022



Merawati May

TERBUKALAH PINTU TERAKHIR

Terbukalah pintu kelima
pada sila di hatimu
Karena watak dan tradisi
yang terkembang dari kepak sayapmu, menga-nga
di antara ratusan juta mulut rakyatmu

Maka keadilan itu pun tercecer di antara kata-kata
yang tumbuh sebagai asap

Lalu membumbung ke langit
dan raib dalam kebijakan
sebagai musuh rakyatmu

Kapan sila keadilan
yang tercatat
pada urutan terakhir itu
memenuhi kantong-kantong
kemiskinan di kawasan kumuh kampung itu?

Maka terbukalah pintu terakhir negerimu
setelah kekayaan hutan, minyak, dan gas bumi
terlantar pada kebijakan yang memusuhi dirimu, sendiri

*Pantai Panjang*
16 September 2022



Merawati May
BENTANGKAN SAYAPMU, GARUDAKU

Ketika kau buka kepak sayapmu yang perkasa ;
angin pun berembus
ke pokok-pokok pikiiranku

Dari tiap embusan yang menyentuh, konsep ras, golongan, dan agama, muncul lewat filosofi
yang kau paparkan ke celah
ideologi keberagaman

_Itukah semboyan datar yang menguatkan unity in diversity bagi suara-suara bias suku di negeriku_

Ideologi dan falsafah itu pun, adalah kekuatan mortir bagi semangat yang melandasi rasio musyawarah untuk bermufakat : di atas
landasan final harga dirimu

Maka inilah syahwat perlawanan bagi perusuh,
dalam kepekaan rasa hatiku
di dadamu, garudaku

Bentangkan sayapmu sekali lagi ; kekasih
agar kau peluk dengan cinta
dengan perlawanan nyawaku, andai para pemecahbelah menjadi kutu di kepak-kepak sayapmu

*Bengkulu*
17 September 2022



Merawati May
KUTITIP DOA PADA NISANMU

Kau pernah mengisi hatiku
mantan. Meski tanah keabadian itu bertabur di makammu, namun kau tetap ada dalam hatiku

Biarkan saja. Kutitip doa
di atas batu nisan beku
Agar kau tahu, betapa menggetarkan nada cinta
dalam ketulusan hati kita

Kau yang kusebut mantan
Jangan berharap pada rasa
Sebab perjalanan cinta
yang terpendam di balik tanah hitam, kuburmu
hanya berkutat mimpi

Semua berakhir
saat kau tinggalkan aku
ke dunia kematian yang gelap dan hitam

Lupakan aku, mantan
Ending cinta kita berakhir
di tanah keabadian

Kini,
kau hanya angan-angan masa lalu yang selalu
tiba dalam mimpiku

Yang tinggal hanya batu,
tanah, dan kenangan sebagai mantan
penuh cerita cinta

Bengkulu, 11 September 2022



Merawati May
TAPAK LANGKAHKU

Agar tak menciut nyali,
aku harus melangkah
di ketajaman fakta hidup
bukan berhenti menapak
sebab tak ada jiwa yang tak menjadi
sebab hanya kerikil kecil
di jiwa yang tak pernah lelah

Bukan runcing pedang
atau panasnya peluru
yang membuat tersungkur
tapi butiran cinta dan takdir
berliku di atasnya

Teruslah berjalan di kegelapan
di antara luluh baja, lenyapkan kesombongan
bukan untuk nama diri
hanya ingin menjaga senyuman pada rapuhnya
kenyataan

Barangkali kita bertaut
di zaman yang salah
dari nadamu yang lelah membait rasa maka dalam pencarian nurani,
rasa sejati terkubur tanah hitam keadaan

Di hampar terik matahari
kau tertatih.
meski dunia tak menghangatkan,
walau rasa lebur ke hati nurani,
kau adalah raga
yang menjaga senyuman
dalam gigil kehidupan

Bengkulu, 13 September 2022



Tidak ada komentar:

Posting Komentar